Anda di halaman 1dari 7

JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jpkm/index
https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.13803
E-ISSN 2774-3519

HEALTH EDUCATION TENTANG PENTINGNYA CUCI TANGAN


PAKAI SABUN (CTPS) DI SDN 10 DUNGALIYO

HEALTH EDUCATION ON THE IMPORTANCE OF WASHING HANDS


WITH SOAP (CTPS) AT SDN 10 DUNGALIYO
Ekawaty Prasetya
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
email: ekawaty.prasetya@ung.ac.id

Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu cara masyarakat untuk dapat
menjaga kualitas kesehatannya. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memberikan pelajaran
tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Program PHBS terdapat beberapa
indikator yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan PHBS. salah satunya adalah cuci tangan pakai
sabun (CTPS). Perilaku CTPS yang baik dapat mencegah kejadian diare dan ISPA yang rentan
dialami oleh anak-anak khususnyaanak usia sekolah. Sehingga penting untuk mengajarkan anak
sejak dini mengenai CTPS yang baik dan benar. Namun pembelajaran mengenai kesehatan di
sekolah sering menggunakan metode dan media yang tidak tepat untuk anak-anak khususnya anak
usia sekolah. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya health edukasi
perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) di SD Negeri 10 Dungaliyo. Metode kegiatan melalui
penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang CTPS baik dan benar di sekolah. Hasil dari kegiatan
ini telah dilakukan sosialisasi dan penyuluhan CTPS terhadap siswa sebanyak 30 orang, disamping
itu dilakukan juga praktek cuci tangan pakai sabun (CTPS) di sekolah SDN N 10 Dungaliyo.
Kesimpulan health education dalam bentuk penyuluhan dan edukasi tentang CTPS yang baik
dan benar sehingga adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya CTPS.
Kata kunci: Health Edukasi; Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Abstract
Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is one way for people to be able to maintain
the quality of their health. The novelty of this service activity is because it provides lessons
about the importance of washing hands with soap (CTPS). The PHBS program has several
indicators that are used as a reference in the implementation of PHBS. one of them is hand
washing with soap (CTPS). Good CTPS behavior can prevent the incidence of diarrhea and
ARI which are prone to be experienced by children, especially school-age children. So it is
important to teach children from an early age about good and correct CTPS. However,
learning about health in schools often uses methods and media that are not appropriate for
children, especially school-age children. The purpose of the activity is to provide an
understanding of the importance of health education on handwashing behavior with soap
(CTPS) at SD Negeri 10 Dungaliyo. The method of activity through counseling and health
education about CTPS is good and correct in schools. As a result of this activity, 30 students
have been socialized and counseled with CTPS, besides that, handwashing with soap (CTPS)
practices were also carried out at the SDN N 10 Dungaliyo school. The conclusion of health
education in the form of counseling and education about CTPS is good and correct so that
there is an increase in students' knowledge about the importance of CTPS.
Keywords: Health Education; Hand Washing With Soap (CTPS).

@2022 Universitas Negeri Gorontalo


Under the license CC BY- SA 4.0

Received : March 11th, 2022; 1st Revised April 13th, 2022; 2nd; 65
Accepted for Publication : May 17th, 2022
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

PENDAHULUAN perlu terus ditingkatkan. Fokus cuci


Hidup bersih dan sehat tangan di bidang pendidikan adalah
merupakan suatu hal yang seharusnya anak – anak sekolah dasar, karena
memang diterapkan dalam kehidupan anak – anak merupakan komponen
sehari-hari oleh masyarakat sebagai penting sebagai pembawa perubahan.
salah satu cara menjaga Menurut WHO (2016) bahwa
kesehatannya (1). ada 6 langkah dalam mencuci tangan
Mengingat kesehatan yang baik dan benar, dengan durasi
merupakan hal penting bagi setiap pada prosedurnya yaitu 20-30 detik.
manusia mulai dari bekerja dan Sebelum memulai terlebih dahulu
beraktivitas dalam kehidupan sehari- basahi telapak tangan menggunakan
hari. air yang mengalir kemudian beri
Perilaku Hidup Bersih dan sabun secukupnya. Langkah pertama:
Sehat juga disebut sebagai PHBS ratakan sabun dengan kedua telapak
adalah sekumpulan perilaku yang tangan; Langkah kedua: telapak
dipraktikkan atas dasar kesadaran tangan kanan diatas punggung tangan
sebagai hasil pembelajaran kiri dan menggosok punggung tangan
seseorang, keluarga, kelompok atau kiri serta sela-sela jari tangan kiri,
masyarakat yang mampu menolong begipula sebaliknya; Langkah ketiga:
dirinya sendiri di bidang kesehatan gosok kedua telapak tangan dan sela-
dan berperan aktif dalam mewujudkan sela jari tangan;Langkah keempat: jari-
kesehatan masyarakat (2). jari sisi dalam kedua tangan saling
mengunci; Langkah kelima: gosok ibu
Kegiatan program PHBS dalam
jari kiri berputar dalam genggaman
meningkatkan derajat kesehatan
tangan kanan dan lakukan sebaliknya;
masyarakat sangat banyak, Salah
Langkah keenam: gosokkan dengan
satunya adalah mencuci tangan
memutar ujung jari-jari tangan kanan
dengan sabun. Mencuci tangan
di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
dengan sabun adalah cara yang
Selanjutnya bilas tangan dengan
sangat murah dan efektif untuk
menggunakan air yang mengalir, lalu
mencegah berbagai macam penyakit
keringkan dengan handuk. Setelah itu
infeksi (3). Di Indonesia kampanye
menutup kran air menggunakan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

66
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

tangan yang dilapisi dengan handuk Anak merupakan kelompok


untuk menghindari kontak langsung yang paling rentan terserang penyakit.
tangan dengan kran (WHO 2016). Permasalahan perilaku kesehatan
Cuci Tangan Pakai Sabun pada anak terutama usia dini (usia
(CTPS) merupakan cara yang setelah kelahiran sampai dengan usia
sederhana, mudah, murah dan sekitar 6 tahun) biasanya berkaitan
bermanfaat untuk mencegah dengan kebersihan perorangan dan
beberapa penyakit. Sebab ada lingkungan. Penyakit yang sering
beberapa penyakit penyebab kematian muncul akibat rendahnya perilaku
yang dapat dicegah dengan cuci hidup bersih dan sehat antara lain
tangan yang benar. Seperti penyakit cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit,
Diare dan ISPA yang sering menjadi gizi buruk, dan lain sebagainya. Hal ini
penyebab kematian anak – anak. akan mempengaruhi tumbuh
Demikian juga penyakit hepatitis, kembang anak dan kualitas
Typhus, Flu Burung (4). kesehatannya (5).
Kementerian Kesehatan (2015) Perilaku cuci tangan pakai
menyatakan kegiatan cuci tangan sabun ini umumnya telah diajarkan
pakai sabun ini dilaksanakan untuk dan diperkenalkan kepada anak-anak
tujuan menurunkan tingkat kematian sejak dini, tidak hanya di lingkungan
pada anak terutama yang terkait rumah tapi juga di lingkungan sekolah.
dengan kurangnya akses sanitasi dan Beberapa sekolah bahkan sudah
pendidikan kesehatan. Menurut menjadikan pembelajaran tentang
peneliti World Health Organization cuci tangan pakai sabun (CTPS)
mencuci tangan pakai sabun dan air sebagai kegiatan rutin di sekolah
bersih menurunkan resiko diare terutama di Taman Kanak-kanak
hingga 50%. Cuci Tangan Pakai sampai Sekolah Dasar hal ini
Sabun (CTPS) bila dipraktikkan mengingat usia anak pada tahap ini
secara tepat dan benar juga berkisar 7-10 tahun yang termasuk
merupakan cara termudah dan efektif usia rentan untuk terinfeksi penyakit.
untuk mencegah berjangkitnya Pada umumnya proses
penyakit seperti ISPA, kolera, pembelajaran pada anak usia dini
cacingan, flu, dan hepatitis A (5). lebih diutamakan pada metode

67
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

bermain sambil belajar. Hal ini sesuai pengabdian masyarakat di kegiatan


dengan kondisi anak-anak yang PBL 2 ini dalam bentuk edukasi
cenderung lebih suka bermain. kesehatan pencegahan dan
Langkah yang dapat diambil dalam penatalaksanaan pentingnya health
menunjang kegiatan pembelajaran edukasi perilaku cuci tangan pakai
agar efektif dan efisien adalah sabun (CTPS) di SD Negeri 10
pemanfaatan media pembelajaran Dungaliyo. Oleh karena itu, tujuan
yang disesuaikan dengan metode kegiatan ini adalah untuk
pembelajaran. Seiring dengan meningkatkan pengetahuan siswa
perkembangan ilmu pengetahuan tentang cuci tangan pakai sabun dan
perkembangan media dalam mencegah terjadinya penyakit yang
pembelajaran juga semakin dapat dicegah dengan cuci tangan
berkembang salah satu contoh media pakai sabun dan air mengalir.
lain yang sering digunakan dalam METODE PELAKSANAAN
pembelajaran untuk anak adalah Pada tahapan persiapan, kami
penggunaan video. Video dianggap menentukan sekolah yang akan
mampu dalam melukiskan gambar dijadikan sasaran kegiatan
hidup dan suara yang memberikan berdasarkan data studi pendahuluan.
daya tarik tersendiri (6). kami memutuskan SDN 10 Dungaliyo
Dari hasil observasi langsung untuk menjadi tempat pelaksanaan
di SD Negeri 10 Dungaliyo, didapatkan kegiatan edukasi dan melakukan
masih kurangnya pengetahuan siswa- koordinasi dengan pihak sekolah.
siswi tentang pentingnya cuci tangan Setelah mendapatkan masukan dari
Hal ini dilihat berdasarkan tingkah laku pihak sekolah, maka ditentukan kelas
siswa- siswi setelah bermain dan yang akan menerima kegiatan
memakan jajanan sekolah tanpa tersebut dan tanggal pelaksanaan
mencuci tangan, Belum adanya agar tidak mengganggu kegiatan
penyuluhan yang dilakukan petugas pengajaran.
kesehatan mengenai cuci tangan Pelaksanaan kegiatan
pakai sabun disekolah tersebut. pengabdian masyarakat ini dilakukan
Berdasarkan masalah tersebut dengan metode penyuluhan pada
maka sangat penting program anak SDN 10 Dungaliyo di Desa

68
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

Botubulowe pada hari Selasa, 14 Pelaksaanaan edukasi dan praktik


Desember 2021. Target CTPS pada kegiatan pengabdian
pelaksanaan edukasi ini diberikan masyarakat ini selain menggunakan
kepada kelas 3, 4, 5 dan 6. Kegiatan metode penyuluhan juga dilakukan
diawali dengan perkenalan dan pemutaran video langkah CTPS. Hal
penyampaian materi edukasi tentang ini untuk memperkuat pengetahuan
Cuci Tangan Pakai Sabun serta yang dimiliki siswa. Penelitian yang
tanya jawab Untuk lebih membantu dilakukan oleh (7) menunjukkan siswa
pemahaman para siswa, maka tim yang diberikan materi senam CTPS
membuat yel-yel dengan memiliki pengetahuan lebih baik
menggunakan musik dan daripada mereka yang tidak menerima
memperagakan cara Cuci Tangan informasi tentang CTPS. Hasil yang
Pakai Sabun yang baik dan benar diperoleh dalam kegiatan pengabdian
agar mudah dipahami. masyarakat ini tidak jauh berbeda
Setelah para siswa SD tersebut dengan kegiatan yang dilakukan oleh
melihat dan memahani pesan CTPS Tulak, dkk ketika mengedukasi anak
pada video, mereka melakukan madrasah tentang CTPS.
praktik CTPS di wastafel yang ada di Walaupun kegiatan edukasi
depan kelas. Untuk mengetahui dan praktik tentang CTPS lebih
apakah para siswa tersebut bersifat demostrasi, tetapi diharapkan
memahami pesan edukasi tentang dapat menjadi suatu pemicu untuk
cuci tangan maka dilakukan post-test. meningkatkan kesadaran para siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN tentang pentingnya CTPS serta
Kegiatan pengabdian menjadikannya kebiasaan sehari-hari.
masyarakat ini bertujuan untuk Intervensi yang dilakukan oleh Zhang,
meningkatkan pengetahuan anak dkk di Uganda juga menunjukkan
sekolah tentang perilaku cuci tangan bahwa promosi tentang CTPS adalah
yang benar. Perilaku cuci tangan hal penting dan berpotensi
pakai sabun jika dilakukan secara menurunkan risiko penyakit diare
benar akan dapat membantu pada anak-anak (8) Apabila siswa
menurunkan risiko penyakit menular yang mengikuti kegiatan pengabdian
salah satunya penyakit diare. masyarakat ini sudah terbiasa

69
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

dengan CTPS, diharapkan mereka ini mengingat bahwa kebiasaan


akan menjadi agen perubahan dalam tersebut akan membawa dampak
lingkungannya. positif kepada status kesehatan anak-
anak secara holistik, termasuk
pencegahan terhadap kejadian diare.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
diharapkan menjadi pendorong agar
anak- anak sekolah dapat melakukan
langkah CTPS secara benar dan
menjadikannya sebagai suatu budaya
dalam kehidupannya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Tim penulis mengucapkan
penghargaan dan terima kasih kepada
pihak SDN 10 Dungaliyo dan siswa
yang telah berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pengabdian masyarakat ini
sehingga dapat berjalan lancar dan
memberi manfaat.
REFERENCES
1. Nurfadillah A. Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Di Sekolah
Pada Masa Adaptasi Kebiasaan
Baru (New Normal). JPKM J
Pengabdi Kesehat Masy.
2020;1(1):16.DOI: 10.37905/.v1i
1.7676
2. Kementerian Kesehatan RI.
KESIMPULAN
Pedoman Pembinaan Perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
(CTPS) merupakan bagian dari PHBS
Kementerian Kesehatan RI.
yang harus ditanamkan sejak dini. Hal

70
Ekawaty Prasetyo / JPKM Vol. 3 No 1 (2022)

Jakarta. 2011; Perwanida Rejoso Nganjuk.


3. Belitung Kb, Studi P, Masyarakat Program Studi PG- PAUD,
K, Masyarakat Fk, Dahlan A. Fakultas Ilmu Pendidikan,
Jurnal Pengabdian Kesehatan Universitas Negeri Surabaya.
Masyarakat { Jpkm } Volume 3 ; 2013;
Nomor 1 Mei Tahun 2022 Issn 7. Ashari, A. E., Ganing, A. dan
E: 2774-3519 Increasing Mappau Z. Peningkatan
Knowledge Regarding Children ’ Pengetahuan, Sikap Dan Praktik
S Counseling Of Hands Washing Cuci Tangan Pakai Sabun Pada
With Soap In Sungai Baru Anak Kelas V Sekolah
Village , Bangka Barat , Bangka Dasarmelalui Senam Cuci
Jurnal Pengabdian Kesehatan Tangan Pakai Sabun. Jurnal
Masyarakat { Jpkm } Volume 3 ; Ilmiah Permas : Jurnal Ilmiah
Nomor 1 Mei Tahun 2022. STIKES Kendal, 10(1), pp. 11–
2022;3(1):18–28. 18. Available at:
4. Kemenkes RI. Ayo Biasakan http://journal.stikeskendal.ac.id/.
Cuci Tangan Pakai Sabun. 2020;
Kementerian Kesehatan 8. Zhang C et al. Promoting clean
RI.Jakarta. 2015; hands among children in
5. Setiawan I. Peran Orang Tua Uganda: a school-based
Dalam Memotivasi Anak intervention using “typpy-taps”’.
Mencuci Tangan Dengan Benar Public Health. 127(6), pp. 586–
dan Memakai Sabun Pada Anak 589.doi:doi:10.1016/j.puhe.2012.
Usia Pra Sekolah Di TK Aisyiyah 10.020. 2013;
Blimbing Kabupaten Sukoharjo.
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada.
Surakarta. 2014;
6. Windaviv S. Pengaruh
Penggunaan Media Audio Visual
Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Anak Di Kelompok B TK

71

Anda mungkin juga menyukai