Anda di halaman 1dari 4

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


merupakan cerminan pola hidup berkeluarga yang senantiasa memperhatikan
dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga, (Proverawati dan Rahmawati).
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang di praktikkan oleh peserta
didik,guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat,
(Proverawati dan Rahmawati,).
Sekolah merupakan tombak perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan
dasar pendidikan perilaku untuk anak termasuk perilaku kesehatan. Dilihat dari rata
rata jumlah populasi anak sekolah dalam satu komunitas cukup besar yaitu antara 20%
- 30%, maka dari itu promosi atau pendidikan kesehatan di sekolah sangat baik untuk
dilakukan. (Notoatmodjo, 2010). Terjadinya penyakit pada anak usia sekolah ternyata
ada hubungannya terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, PHBS
merupakan kebutuhan mutlak yang dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan itu
sendiri.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat disekolah merupakan upaya yang
dilakukan untuk memberdayakan siswa, agar mengetahui dan dapat mengaplikasikan
perilaku hidup bersih dan sehat serta ikut menciptakan kondisi sekolah sehat
(Proverawati, 2012). Berdasarkan data dari kemenkes RI tahun 2017, sebanyak 1,7 juta
anak meninggal karena diare setiap tahunnya, mencuci tangan dengan air hanya dapat
membunuh kuman sebanyak 10 persen, namun dengan menggunakan sabun dapat
membunuh kuman sampai 80 persen. Data tentang PHBS penduduk secara umum
diketahui bahwa hanya sebanyak 47% masyarakat Indonesia yang melakukan praktek
cuci tangan pakai sabun dengan benar.

1. Manfaat PHBS di Sekolah


a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari gangguan dan ancaman penyakit.
b. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa.
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkatkan sehingga mampu
menarik minat orang tua.
d. Meningkatkan citra pendidikan Pemerintah Daerah di bidang Pendidikan.
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

2. Sasaran PHBS di sekolah Sasaran PHBS di institut pendidikan adalah seluruh anggota
institusi pendidikan dan terbagi dalam :
a. Sasaran primer, yaitu sasaran utama institusi pendidikan yang akan dirubah
perilakunya yaitu murid dan guru yang bermasalah.
b. Sasaran sekunder, yaitu sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam institutsi
pendidikan yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader
kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sector terkait
c. Sasaran tersier, yaitu sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam
menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya
pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan misalnya, kepala puskesmas, dinas
pendidikan, guru, tokoh masyarakat dan orang tua murid, (Notoatmodjo,).

B. Perilaku Mencuci Tangan


Pengertian Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air bersih
dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan pathogen berpindah dari satu orang ke orang lain,
baik dengn kontak langsung maupun tidak langsung (menggunkan permukaan –
permukaan lain seperti handuk dan gelas), (Wikipedia.Com, 2013).
1. Tujuan mencuci tangan Cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun bertujuan
untuk menghilangkan kumn dan upaya pencegahan penyakit. Penyakit – penyakit
yang dapat dicegah dengan mencuci tangan pakai sabun antara lain diare, infeksi
saluran pernapasan, dan infeksi cacing (infeksi mata dan kulit)
2. Cara mencuci tangan yang benar Menurut WHO langkah – langkah cuci tangan
pakai sabun adalah sebagai berikut :
a. Basuh tangan dengan air.
b. Tuangkan sabun secukupnya.
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
d. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
f. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan dan telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air.
j. Keringkan dengan handuk atau tisu.
k. Gunakan handuk untuk menutupi keran.
l. Dan tangan anda sudah aman. Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga
berkontrubusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri
salmonella dan E. Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat
bakteri lepas dari tangan, (IKAPI, 2007 dalam Miftahhuda Pratiwi 2017:17).
3. Faktor yang mempengaruhi perilaku cuci tangan
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2004) dalam Asri Wida Anggraini (2017),
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku mencuci tangan diantaranya adalah
pengetahuan. Pengetahuan siswa tentang mencuci tangan yang diperoleh siswa dari
guru, diantaranya tentang waktu dan cara mencuci tangan. Sehingga dengan
pengetahuan tersebut akan menyebabkan perilaku mencuci tangan siswa relatif
kurang.
4. Mencuci Tangan
a. Pengertian Mencuci tangan
Merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air atau cairan lainnya oleh manusia dengan
tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan
- tujuan lainnya.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan jari jemari menggunakan air atau sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan
sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini
dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen perpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan
kontak langsung ataupun kontak tidak langsung.

5. Fungsi mencuci tangan Menurut Proverawati dan Rahmawati


Fungsi kedua tangan kita sangat penting untuk membantu menyelesaikan
berbagai pekerjaan. Makan dan minum sangat membutuhkan kerja dari tangan. Jika
tangan bersifat kotor, maka tubuh sangat beresiko terhadap masuknya
mikroorganisme. Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan/ mengurangi
mikroorganisme yang menempel di tangan. Cuci tangan harus di lakukan dengan
menggunakan air besih dan sabun. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman
dan bakteri penyebab penyakit bila digunakan kuman akan berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk kedalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan sebagai berikut :
a. Setiap kali tangan kotor (setelah: memegang uang, memegang binatang, berkebun
dan lain-lain.
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi atau anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi
g.Sebelum menyuapi anak
h. Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari bepergian
i. Sehabis bermain/memberi makan/memegang hewan peliharaan

6. Manfaat Cuci Tangan Mencuci tangan pakai sabun


berguna untuk membunuh kuman penyakit yang ada di tangan. Tangan yang
bersih akan mencegah penularan penyakit seperti diare ,kolera, disentri, typus,
kecacingan, penyakit kulit. Dengan mencuci tangan, maka tangan menjadi bersih
dan bebas dari kuman, (Proverawati dan Rahmawati). Ada enam alasan mengapa
kita harus membiasakan cuci tangan pakai sabun :
a. Melindungi kesehatan keluarga (Menurunkan kasus diare, ISPA dan flu burung
serta direkomendasikan untuk pencegahan Flu H5N1)
b. Sederhana, mudah dan terjangkau
c. Tidak perlu banyak air, asal jernih dari tempat yang aman
d. Mendidik anggota keluarga untuk berperilaku bersih
e. Gunakan sabun apa saja f. Kegiatan yang menyenangkan keluarga (lakukan
sambil bermain dengan anak)

7. Cara mencuci tangan yang benar Cara yang tepat untuk mencuci tangan adalah
sebagai berikut :
a. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan gunakan sabun. Tidak perlu harus
sabun khusus anti bakteri, namun lebih disarankan sabun yang berbentuk cairan.
b. Gosok hingga setidaknya selama 15-20 detik.
c. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku.
d. Membasuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir.
e. Keringkan dengan handuk bersih atau alat pengering lain.
f. Gunakan tisu/handuk sebagai penghalang ketika mematikan keran air.

Daftar pustaka

Anisa, D.N. 2012.Perilaku Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun Pada Anak Usia Sekolah di SD 2 Jambinan Banguntapan Bantul. Skripsi tidak
dipublikasikan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Depkes RI. 2005. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada. Jakarta.
Depkes RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Depkes RI. Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2007. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai