Anda di halaman 1dari 5

Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun

Menuju Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


Di Desa Lempesu Kecamatan Pasir Belengkong

Oleh:
dr. Betari Texania Harsa
dr. Irine Karen Oktaviani
dr. M. Irfan Guranda

Pendamping:
dr. Nely Verawati

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS PASIR BELENGKONG
PERIODE FEBRUARI – NOVEMBER 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


WHO (World Health Organization) dan UNICEF menyampaikan bahwa terdapat tiga
miliar penduduk atau 40 persen dari populasi dunia tidak memiliki sarana mencuci tangan
dengan air dan sabun dirumah. Pandemi COVID-19 adalah pengingat yang jelas bahwa salah
satu cara paling efektif dan sederhana untuk menghentikan penyebaran virus yaitu kebersihan
tangan. Ini tidak hanya melindungi kita dari tertular penyakit, tetapi juga menghentikan
penularan ke orang lain.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 diketahui bahwa perilaku
benar dalam cuci tangan pada penduduk >10 tahun di Indonesia yaitu 49.8% dan Kalimantan
Timur 58,3%. Angka tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya
(2013) namun masih perlu ditingkatkan lagi. Kurangnya akses air bersih dan perilaku cuci
tangan yang benar dapat meningkatkan penularan penyakit, seperti diare. Dari (Riskesdas)
2018 diketahui bahwa angka kejadian diare di Indonesia yaitu 6.8% dan Kalimantan Timur
5,1%.
Akses sarana cuci tangan pada fasilitas kesehatan, sekolah, tempat umum, dan rumah
sangat penting untuk melindungi kesehatan global dan mengurangi risiko wabah di masa
mendatang. Meningkatkan kebersihan tangan berpotensi mencegah sekitar 165.000 kematian
akibat penyakit diare setiap tahun. Bukti ilmiah dari WHO juga menunjukkan bahwa
meningkatkan strategi kebersihan tangan dalam perawatan kesehatan dapat mengurangi
infeksi dan resistensi antimikroba. Selain itu, kebersihan tangan juga merupakan salah satu
cara yang paling hemat biaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Meningkatkan
kebijakan mengenai kebersihan tangan dapat menghemat pengeluaran kesehatan hingga 15
kali lipat.
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan, khususnya
bidang, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi
nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan
akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target
Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, yaitu meningkatkan ketersediaan dan
manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar yaitu Stop Buang
Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Pengamanan Limbah Cair Rumah
Tangga. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang diharapkan dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan dapat
mendorong tewujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Selama ini di Desa Lempesu belum pernah mendapat pemicuan dan penyuluhan
mengenai sanitasi total berbasis masyarakat dari Puskesmas Pasir Belengkong dan kesadaran
masyarakat setempat masih rendah. Untuk itu, perlu dilakukan suatu intervensi terhadap
masyarakat di desa tersebut agar tujuan program STBM di Desa Lempesu dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Menurut data yang diperoleh, evaluasi dari program STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) di Puskesmas Pasir Belengkong belum dilakukan secara komprehensif.
Sehingga peneliti tertarik untuk mengevaluasi pelaksanakan program STBM di wilayah kerja
Puskesmas Pasir Belengkong (Desa Lempesu) yang terfokus pada pilar 2 yaitu cuci tangan
pakai sabun (CTPS). Indikator meliputi ketersediaan sarana, serta pengetahuan, sikap dan
perilaku cuci tangan pakai sabun yang benar.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Melakukan evaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terutama
pada pilar kedua yaitu cuci tangan pakai sabun (CTPS) di Desa Lempesu wilayah kerja
Puskesmas Pasir Belengkong pada tahun 2020.
1.3.2 Tujuan khusus
 Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengenai cuci
tangan pakai sabun yang benar
 Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai saat-saat penting cuci tangan
pakai sabun
 Mengetahui ketersediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang terjangkau
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi masyarakat
Sebagai sarana informasi mengenai manfaat program STBM bagi masyarakat
sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan
program STBM.
1.4.2 Bagi pemerintah
1. Sebagai sarana informasi mengenai hasil evaluasi program nasional pemerintah
yang dijalankan di wilayah kerja Puskesmas Pasir Belengkong
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Sebagai sarana pertimbangan untuk pihak lintas sektor program STBM di wilayah
kerja Puskesmas Pasir Belengkong
1.4.3 Bagi peneliti
1. Sebagai sarana mempelajari pelaksanaan program nasional STBM yang
dicanangkan untuk kesehatan masyarakat.
2. Sebagai sarana melatih kemampuan mengevaluasi program nasional kesehatan
masyarakat yang dicanangkan oleh pemerintah yang dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Pasir Belengkong.

Anda mungkin juga menyukai