I. PENDAHULUAN
Dalam era Otonomi Daerah saat ini di mana daerah mempunyai urusan wajib dan
pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah,maka
setiap daerah mempunyai keinginan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya di semua
aspek kehidupan masyarakat dan salah satu urusan yang wajib diamanatkan kepada
Pemerintah Daerah adalah mengenai kesehatan.
Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan , diperlukan
dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh . Di Indonesia , Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 2004 tengatang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, SKN
telah berperan besar sebagai acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan , Pedoman dan
arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Klinik Mitra Anda adalah Klinik Pratama , berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2020 Tujuan utamanya adalah Menyelenggarakan uapaya
pelayanan Kesehatan , baik promotive, preventif, kuratif maupun rehabilitative yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau Masyarakat.
III. TUJUAN
Berdasarkan PP No.29 tahun 2008, tujuan umum program Proteksi dan Keselamatan
Radiasi adalah untuk menunjukkan tanggung jawab manajemen Rumah Sakit dalam rangka
Proteksi dan Keselamatan Radiasi melalui penerapan struktur manajemen, kebijakan,
prosedur dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan tingkat resiko yang
dapat ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion.
Perlunya Proteksi Radiasi harus tetap dipertahankan sebab paparan radiasi pengion
dapat menyebabkan kerusakan yang tidak hanya bagi yang bersangkutan tetapi juga pada
turunannya.
Efek radiasi tersebut dikenal sebagai efek somatik dan efek genetik. Efek somatik adalah
perubahan sifat yang dapat diamati, terjadi dalam organ tubuh seseorang yang terpapar
radiasi. Perubahan tersebut dapat muncul dalam kurun waktu beberapa jam mhingga
bertahun-tahun. Tergantung pada jumlah dan lamanya paparan terhadap seseorang .
Sedang efek genetik adalah akibat yang sama pada dosis lebih rendah yang digunakan
dalam radiologi diagnostik. Meskipun dosis radiasi yang diterima seseorang mungkin kecil
dan kelihatannya menyebabkan kerusakan yang dapat diamati , kemungkinan rusaknya
kromosom dalam sel dengan konsekuensi mutasi yang menyebabkan meningkatnya
kerusakan genetic, dosis yang sedemikian signifikan apabila dipertimbangkan untuk jumlah
anggota masyarakat yang sangat besar.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pada pelaksanaannya , program proteksi radiasi di unit radiologi Klinik Mitra Anda
berdasar pada struktur organisasi proteksi radiasi sebagai berikut :
Direktur
Penanggung Jawab
Radiologi
PPR
Pekerja Radiasi :
Pemegang Izin
Kewajiban pemegang izin adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatantan untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh BAPETEN terhadap
Instalasi pemanfaatan tenaga nuklir.
b. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi sebelum bekerja, selama bekerja
secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan dan yang akan memutuskan
hubungan kerja.
c. Memberikan kesempatan untuk pemeriksaan pekerja radiasi yang dilakukan oleh
BAPETEN atau bekerja sama dengan instalasi pemerintah lain untuk menilai efek radiasi
terhadap kesehatan
d. Menyelengarakan dokumentasi mengenai segala sesuatuyang bersangkutan dengan
tenaga nuklir
e. Melakukan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah atau memperkecil bahaya yang
timbul akibat pemanfaatan tenaga nuklir terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja
radiasi masyarakat dan lingkungan hidup.
f. Mentaati peraturan , pedoman kerja dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan
oleh BAPETEN dan instalasi lain terkait.
g. Memanfaatkan tenaga nuklir sesuai dengan tujuan surat Izin
h. Melaporkan kepada BAPETEN dan atau instalasi lain yang terkait apabila terjadi
kecelakaan radiasi
i. Memberikan laporan mengenai pemantauan dosis radiasi pekerja radiasi
j. Melaporkan pemantauan daerah kerja dan lingkungan hidup untuk instalasi yang
mempunyai potensi dampak radiasi tinggi kepada BAPETEN
k. Melaksanakan rencana pengelolaan lingkungan untuk instalasi yang mempunyai dampak
radiologi tinggi
Petugas Proteksi Radiasi
Petugas proteksi radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi
radiasi. Petugas proteksi radiasi berkewajiban membantu pemegang izin dalam
melaksanakan tanggung jawabnya di bidang proteksi radiasi. Sebagai pengemban tugas
tersebut pertugas proteksi radiasi diberi wewenang untuk mengambil tindakan –tindakan
sebagai berikut :
a. Memberikan instruksi teknis dan administrative secara lisan kepada pekerja radiasi
tentang keselamatan kerja radiasi yang baik, instruksi ini harus mudah dimengerti dan
dapat dilaksanakan .
b. Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat pennyinaran serendah mungkin dan
tidak akan pernah mencapai batas tertinggi yang berlaku.
c. Mencegah dilakukannya perubahan terhadap segala sesuatu sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan radiasi.
d. Mencegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan ke dalam daerah radiasi.
e. Menyelengaran dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi radiasi.
f. Menyarankan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi apabila diperlukan dan
melaksanakan pemonitoran radiasi serta tindakan proteksi radiasi.
g. Memberikan penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi radiasi yang memadai
kepada para pengunjung atau tamu apabila diperlukan.
Pekerja Radiasi
Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di instalasi yang berhubungan dengan
radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan dan melebihi dosis untuk
masyarakat umum. Seorang pekerja radiasi ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan
radiasi di daerah kerjanya, dengan demikian ia mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Mematuhi, memahami dan melaksanakan semua ketentuan dan keselamatan kerja
radiasi
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bertindak
hbahaati-hati serta bekerja secara aman untuk melindungi baik dirinya sendiri maupun
pekerja lain.
c. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan sekecil apapun kepada petugas proteksi radiasi
d. Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan yang diduga akibat penyinaran
lebih atau masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh.
Petugas proteksi radiasi dalam pelaksanaan tugasnya , beberapa ketentuan umum yang
harus dilakukan anatara lain:
a. Berkas guna selalu diarahkan pada daerah yang diberi penahan radiasi yang memadai .
Penahan radiasi untuk radiografi thorax menggunakan tampat kaset pada dinding ruang
pesawat sinar-X.
b. Tersedia tempat kendali untuk proteksi radiografer. Tempat kendali dan jendela
pemantauannya harus diberi penahan radiasi sehingga radiografer tidak menerima
paparan radiasi lebih dari 20 mSv pertahun.
c. Posisi tempat kendali sedemikian sehingga selama paparan tidak seorangpun dapat
masuk ke ruang radigrafi tanpa sepengetahuan radiografer.
d. Ada tanda peringatan yang dipasang pada semua pintu masuk setiap ruang radiografi
(lampu merah). Tanda peringatan tersebut menyatu dengan tanda radiasi dan poster
berupa peringatan “awas Radiasi” dan “Wanita hamil harus memberitahu petugas”
e. Ada perencanaan instalasi dan perencanaan tersebut juga menunjukkan letak semua
jendela, pintu dan kaca Pb. Ruang yang berada di sekitar ruang radiografi juga
diperhatikan.
Dalam pelaksanaan kesehariannya , ada beberapa hal yang harus dilakukan dan menjadi
ketentuan bagi pekerja radiasi . Hal-hal tersebut adalah :
A. Ketentuan Pengoperasian pesawat sinar-X
1. Ketentuan Pengoperasian Radiografi
a. Paparan sinar-X harus dikendalikan dari panel kendali yang ditempatkan di belakang
dinding yang diberi penahan radiasi. Dalam kasus teknik khusus , dimana radiografer
diperlukan memngendalikan paparan yang berada di samping pasien, maka
perlengkapan proteksi radiasi yang sesuai harus digunakan.
b. Radiografer harus dapat memandang pasien secara jelas untuk mengamati pasien
selama dilakukan paparan dan dapat berkomunikasi dengan pasien tanpa
meningggalkan ruang kendali.
c. Kaset yang berisi film tidak boleh dipegang tangan radiografer selama paparan.
d. Radigrafer harus berdiri sekurang-kurangnya 5 meter dari tabung sinar-X dan
berada di luar berkas utama.
e. Radiografer harus memakai penahan radiasi ketika paparan dilakukan.
f. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang
diperiksa .
a. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan.
b. Menghindari terjadinya pengulangan foto.
c. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak
menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan.
d. Apabila perlu ada pasien dipakaikan apron
e. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin
gunakan penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk
membantu pasien atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai
pakaian Proteksi Radiasi
dan menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri di samping berkas
utama.
f. Dalam pesawat menggunakan kapasitor muatan, meskipun paparan telah dilakukan
masih ada sisa muatan yang tertinggal dalam kapasitor. Muatan sisa ini dapat
menimbulkan “dark current” dan memnghasilkan pancaran sinar-X meskipun
tombol paparan tidak dihidupkan. Oleh karena itu muatan sisa dalam kapasitor
tersebut harus diisi secara penuh sebelum pesawat ditinggalkan
VI. SASARAN
Sasaran dari program proteksi radiasi adalah pekerja radiasi, pasien, pendamping pasien dan
orang lingkungan sekitar ruang radiologi sinar-X. Pasien, pendamping pasien dan orang di
lingkungan sekitar , tindakan proteksi radiasi sudah dicantumkan dalam bab V. Sedangkan
bagi pekerja radiasi, selain tindakan proteksi radiasi, beberapa hal yang menjadi hak pekerja
radiasi antara lain :
a. Pelatihan Proteksi Radiasi/Rekualifikasi Petugas PPR
b. Pemeriksaan Kesehatan untuk petugas radiasi
c. Tindakan proteksi radiasi
d. Kaliprasi dan memeriksa kebocoran alat pelindung diri (apron)
e. Kalibrasi alat kesehatan
f. Kalibrasi alat pemantau radiasi personal (pocket dosimeter, TLB)
Demikian Program Proteksi dan keselamatan Radiasi unit radiologi tahun 2023 dibuat untuk
bisa dijadikan acuan dalam pelaksanaan Proteksi Radiasi di Klinik Mitra Anda.