Anda di halaman 1dari 5

LIMBAH RADIOLOGI

RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

No. Dokumen

SPO
(Standar
Prosedur
Operasional)

Tanggal Terbit :

PENGERTIAN

Ditetapkan Oleh :
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Komaruddin Boenjamin, Sp. U


Brigadir Jenderal

Limbah Radiologi adalah sisa dari kegiatan dalam proses


pencucian Negatif film dimana cairannya mengandung cairan
Fixer yang mengandung perak antara 8 s.d 12 gr/liter dan
Undeveloped Film (UU No. 18/2008)

2.
3.
4.
5.
6.
7.

KEBIJAKAN

Halaman
1 dari 3

1.

TUJUAN

No. Revisi

Mencegah infeksi Nosokomial (Health Care Acquired


Infections).
Menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja.
Mereduksi limbah berbahaya.
Mereduksi volume limbah.
Mencegah penggunaan yang salah dan penyalahgunaan
limbah.
Mencegah pencemaran lingkungan.
Kepentingan estetika.

1. Permenkes No:124 Tahun 2004 tentang Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Sampah.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Bahan
Beracun dan Berbahaya.
4. Petugas yang menangani harus menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri).
5. Tersedia alat dan fasilitas pengelolaan limbah Fixer dan
Developer (B3).
LIMBAH RADIOLOGI

RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
2 dari 3

6. Ada formulir/buku pemantauan pengelolaan limbah B3.


Prosedur Kerja Limbah B3
1. Pengumpulan limbah sisa cuci di Unit Radiologi
menggunakan Kontainer (wadah) yang kuat dan tidak
mudah dibuka orang lain yang tidak bertanggung jawab.
2. Tiap container (wadah) yang digunakan pengumpulan
dalam limbah B3 Radiologi diberi label yang jelas (Awas
Berbahaya bahan B3).
3. Kriteria Wadah limbah bekas cuci film (B3) di Radiologi
(Fixer dan Undeveloped), yaitu :
PROSEDUR
a. Tahan korosif dan kedap air.
b. Terdapat tanda atau label yang jelas.
c. Mudah dipindahkan dan limbahnya tidak mudah
dikeluarkan oleh orang yang tidak berkepentingan dan
tidak bertanggung jawab.
d. Khusus Limbah Fixer dan Undeveloped bila tidak diolah
setempat dapat menghubungi suplayer untuk program
pengambilan kembali untuk pengolahan lanjutan.
e. Cairan sisa pengolahan dapat disalurkan ke saluran
IPAL.
4. Tempat penampungan limbah tersebut aman dan tidak
mudah dijangkau orang lain.
5. Petugas dalam bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) dan pakaian kerja.
6. Semua limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan
Radiologi disalurkan ke IPAL.
LIMBAH RADIOLOGI

No. Dokumen

RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

UNIT TERKAIT

No. Revisi

Halaman
3 dari 3

1.
2.
3.
4.

Bagian Urusan Dalam.


Kanit Teknik.
Kanit Kesling.
Unit Pelayanan Radiologi.

Anda mungkin juga menyukai