TAHUN 2021
SAMARINDA
2021
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
II. LATAR BELAKANG …………………………………………………………… 1
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS ……………………………………………… 2
IV. KEGIATAN POKOK, RINCIAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
1. Keselamatan dan Keamanan ………………………………………………... 3
2. Bahan Berbahaya ……………………………………………………………. 3
3. Manajemen Emergency ……………………………………………………... 3
4. Pengamanan Kebakaran ……………………………………………………... 4
5. Peralatan Medis ……………………………………………………………… 6
6. Sistem Utilitas ……………………………………………………………….. 6
7. Diklat ………………………………………………………………………… 7
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Keselamatan dan Keamanan ………………………………………………... 8
2. Bahan Berbahaya ……………………………………………………………. 10
3. Manajemen Emergency ……………………………………………………... 12
4. Pengamanan Kebakaran ……………………………………………………... 14
5. Peralatan Medis ……………………………………………………………… 16
6. Sistem Utilitas ……………………………………………………………….. 17
7. Diklat ………………………………………………………………………… 19
VI. SASARAN
1. Keselamatan dan Keamanan ………………………………………………... 20
2. Bahan Berbahaya ……………………………………………………………. 21
3. Manajemen Emergency ……………………………………………………... 25
4. Pengamanan Kebakaran ……………………………………………………... 26
5. Peralatan Medis ……………………………………………………………… 29
6. Sistem Utilitas ……………………………………………………………….. 31
7. Diklat ………………………………………………………………………… 33
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Keselamatan dan Keamanan ………………………………………………... 34
2. Bahan Berbahaya ……………………………………………………………. 34
3. Manajemen Emergency ……………………………………………………... 35
4. Pengamanan Kebakaran ……………………………………………………... 36
5. Peralatan Medis ……………………………………………………………… 37
6. Sistem Utilitas ……………………………………………………………….. 37
7. Diklat ………………………………………………………………………… 38
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ……………. 39
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI …………………………… 40
PROGRAM KERJA
MANAJEMEN RISIKO RS DIRGAHAYU
Tahun 2021
1. PENDAHULUAN
Managemen resiko merupakan disiplin ilmu yang luas, seluruh pekerjaan didunia ini
pasti menetapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Makin besar resiko suatu
pekerjaan maka makin besar perhatiannya pada aspek managemen resiko ini. Pengertian
dari resiko adalah peluang terjadi sesuatu yang akan mempunyai dampak pada
pencapaian tujaun. Sedangkan managemen resiko adalah budaya, proses dan struktur
yang diarahkan untuk mewujudkan peluang-peluang sambil mengelola efek yang tidak
diharapkan atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
berkaitan dengan resiko berdasarkan ISO 31000;2009. Referensi utama managemen
resiko adalah standard Australia dan New Zeeland AS/NZS. 4360;2004 yang kemudian
diadopsi oleh lembaga ISO dengan stan ISO 31000;2009. ISO pun menerbitkan standar
pendukungnya yaitu ISO Guide 73;2009 dan ISO/IEC 31010;2009 dan sudah barang
tentu seluruh aktifitas managemen resiko merujuk pada standard-standar tersebut.
Managemen resiko bertujuan untuk meminimalisasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan atau peluang bila di lihat terjadi kerugian dengan teori accident model dari
ILCI, maka managemen resiko dapat memotong mata rantai kejadian dan kerugian
tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya managemen resiko
bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun “accident”.
2. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya
terhadap para pelaku langsung yang bekerja di rumah sakit, tetapi juga terhadap pasien
maupun terhadap pengunjung rumah sakit sehingga sudah seharusnya pihak pengelola
menerapkan upaya-upaya managemen resiko.
Sistem managemen resiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat diberikan
batasan sebagai berikut : managemen resiko merupakan bagian dari sistem managemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur orgnisasi, perencanaan, tanggung jawab
pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian, pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam rangka penegndalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya kerja yang aman, efisien dan produktif. Potensi bahaya di rumah sakit selain
penyakit - penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi
situasidan kondisi di tempat pelayanan tersebut. Yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran,
kecelakaan yang berhubungan dengan fasilitas dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi, bahan - bahan kimia yang berbahaya, gas - gas anasthesi, gangguan psikososial,
dan ekonomi. Semua potensi-potensi bahwa tersebut jelas mengancam jiwa bagi
kehidupan, bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang
ada di lingkungan rumah sakit.
Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat
meningkatkan peluang kecelakaan, misalkan pemakaian tegel licin untuk lantai yang
berada di ruang terbuka sehingga bila terkena air atau hujan akan licin sehingga
menimbulkan kecelakaan pada penggunanya, pemeriksaan kabel listrik yang kurang
sehingga terjadi kegagalan fungsi yang menyebabkan terganggunya pelayanan yang
diberikan kepada pasien dan masih banyak kejadian yang berhubungan dengan
fasilitas/lingkungan rumah sakit.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya. Oleh karena itu managemen resiko
ditempat pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik, agar penyelenggaraan K3
rumah sakit lebih efektif dan efisien dan terukur diperlukan sebuah managemen resiko di
rumah sakit baik bagi pengelola dan karyawan rumah sakit.
3. TUJUAN PROGRAM
a. Tujuan umum :
Meminimalkan dan meniadakan resiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi yang
ada di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan keamanan dan keselamatan karyawan, pasien dan keluarga serta
fungsi fasilitas yang ada di Rumah Sakit Dirgahayu
2. Melakukan pengendalian bahan berbahaya melalui penanganan, penyimpanan
dan penggunaan sesuai prosedur
3. Merencanakan secara efektif tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan
emergency
4. Melindungi property dan penghuninya dari kebakaran dan asap
5. Melakukan pemeliharaan untuk mengurangi risiko
6. Melakukan pemeliharaan listrik, air, dan sistim pendukung lainnya untuk
meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
2. Bahan berbahaya 2.1. Identifikasi bahan dan limbah berbahaya 2.1.1. Pertemuan dengan bagian/ bidang terkait untuk
mengumpulkan data bahan berbahaya dan limbah B3 dan
membuat daftar
2.2. Membuat inventaris bahan berbahaya di 2.2.1. Bahan berbahaya di semua bagian/ruangan
Rumah Sakit
2.3. Penyusunan penanaganan, penyimpanan 2.3.1. Membuat pedoman sesuai peraturan perundangan pemerintah
dan penggunaan bahan berbahaya secara Repulik Indonesia tentang penanganan bahan berbahaya dan
aman dan diterapkan limbah di Rumah Sakit
2.6. Pemasangan label pada wadah bahan 2.6.1. Pemasangan label/stiker dengan lambang dan warna sesuai
berbahaya dan limbahnya jenis dan sifat bahan berbahaya
2.7. Monitoring pelaksanaan pemasangan 2.7.1. Memeriksa secara berkala pelaksanaan pemasangan label dan
label bahan berbahaya beserta limbahnya stiker berserta limbahnya.
2.8.1. Melaksanakan sesuai pedoman/panduan/SPO pembuangan
2.8. Pelaksanaan pembuangan limbah limbah berbahaya dan beracun
berbahaya dengan benar
2.9.1. Mengamati dan memeriksa kepatuhan pelaksanaan
2.9. Monitoring pelaksanaan pembuangan pembuangan limbah berbahaya
limbah berbahaya
2.10.1. Mengamati Kegiatan penggunaan APD dan hasil pengamatan
2.10. Monitoring kepatuhan penggunaan APD didokumentasikan
dan peralatan sesuai SPO
2.11.1. Mengamati kepatuhan saat penanganan jika terjadi
2.11. Monitoring pelaksanaan penanganan tumpahan/paparan, termasuk penggunaan APD
saat terjadi paparan/ tumpahan bahan
berbahaya dan limbah
2.12.1. Memeriksa dokumen perijinan terkait masa berlaku.
2.12. Memeriksa semua dokumen perijinanan
terkait pennganan bahan berbahaya
2.13.1. Mengajukan perpanjangan perijinan pada dokumen yang habis
beserta limbah
2.13. Sosialisasi dan penyuluhan secara
masa berlaku
berkala kepada badan
independen/penyewa lahan area Rumah
Sakit tentang bahaya dan penanganan
bahan berbahaya di area masing-masing
3.2. Menyusun rencana penanggulangan 3.2.1. Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya
bencana (disaster emergency plan) ancaman dan kejadian yang meliputi wabah, bencana dan
keadaan emergency lainnya
3.3. Pelatihan penanggulangan bencana 3.3.1. Menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian kebencanaan
diikuti seluruh staf dan badan Eksternal dan Internal melalui pelatihan – pelatihan.
independen Rumah Sakit
3.4. Meningkatkan koordinasi internal 3.4.1. Merencanakan strategi komunikasi pada kejadian
Rumah Sakit kebencanaan
3.5. Meningkatkan koordinasi lintas sektor 3.5.1. Pengelolaan sumber daya, waktu kejadian termasuk sumber
dalam kesiagaan bencana, dan keadaan daya alternative
emergency lain 3.5.2. Pengorganisasian jika terjadi kejadian serta merencanakan
pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian
3.5.3. Menetapkan tugas, peran dan tanggung jawab staf pada waktu
kejadian
3.5.4. Pengelolaan jika tejadi pertentangan kepentingan Rumah Sakit
dan kepentingan pribadi staf yang mendapat tugas
3.6. Melengkapi sarana prasarana untuk 3.6.1. Melengkapi kekurangan sarana dan prasarana untuk
3.7. Uji coba/simulasi disaster emergency 3.7.1. Pelatihan oleh badan independen (ekternal) maupun internal
plan dan debriefing (diikuti staf dan dengan tenaga yang tersertifikasi
badan penyewa lahan) 3.7.2. Kegiatan simulasi bencana dan kebakaran yang melibatkan
4.2. Deteksi dini kebakaran dan asap 4.2.1. Pengecekan terhadap alat-alat detector kebakaran misalnya
detector panas, alarm kebakaran, patrol kebakaran dll.
4.3. Menyusun pedoaman penanggulangan
bencana kebakaran di Rumah Sakit (fire 4.3.1. Membentuk tim penyusunan pedomanan file emergency plan
emergency plan) termasuk didalamnya dan merencanakan program pengamanan kebakaran,
bagimana meredakan kebakaran dan asap/kedaruratan lain yang bukan kebakaran
pengendalian asap
4.4. Identifikasi risiko kebakaran pada saat 4.4.1. Identifikasi tehadap bahaya yang terkait dengan setiap
ada pembangunan di Rumah Sakit atau pembangunan di dalam atau berdekatan dengan bangunan
tempat yang berdekatan di Rumah Sakit yang dihuni pasien
4.6. Pelatihan penanggulangan bencana 4.6.1. Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi staf untuk dapat
kebakaran melindungi secara efektif dan mengevakuasi pasien bila
terjadi kedaruratan
4.7. Uji coba/simulasi penanggulangan 4.7.1. Mengadakan simulasi penanganan dan pengaman kebakaran
bencana kebakaran misalnya mekanisme penghentian/supresi seperti selang air,
sipresan kimia/sistem penyemburan kekurang-kurangnya
setahun sekali
4.8. Pelarangan merokok di rumah sakit 4.8.1 Menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan
merokok dilingkungan rumah sakit yang berlaku bagi seluruh
pasien, keluarga, staf dan pengunjung
4.9. Monitoring pelaksanaan pelarangan 4.9.1. Berkoordinasi dan Kerjasama dengan unit lain/security
merokok untukmelakukan monitoring pelaksanaan bebas rokok
4.10. Monitoring badan independen (kantin) 4.10.1. Membuat formulir monitoring yang diisi secara berkala untuk
yang berada di rumah sakit dalam memastikan bahwa badan indenpenden tersebut mematuhi
mematuhi fire emergency plan rencana pengamanan kebakaran
4.11. Monitoring , evaluasi dan pelaporan 4.11.1. Pelaksanaan monitoring dievaluasi, di dokumentasikan serta
seluruh kegiatan program penanggulangan dilaporkan secara berkala pada direktur Rumah Sakit
bencana kebakaran.
5. Peralatan medis 5.1. Identifikasi peralatan medis 5.1.1. Mengumpulkan usulan kebutuhan alat kesehatan/medis dari
unit
5.1.2. Seleksi alat kesehatan serta mengusulkan kebutuhan alat dari
unit ke Direktur
5.1.3. Mengundang vendor penyedia alat kesehatan untuk presentasi
5.2. Pemeriksaan peralatan medis 5.2.1. Menumpulkan data peralatan medis yang ada di rumah sakit
serta membuat inventaris peralataan medis untuk dilakukan
pemeriksaan secara berkala
5.2.2 Perlatan medis diperiksa secara berkala dan rutin
5.3. Uji coba peralatan sesuai ketentuan dan 5.3.1. Perlatan medis diuji coba operasional dan fungsinya
fungsi
5.4. Pemeliharaan peralatan medis 5.4.1. Melakukan pemeliharaan rutin peralatan medis sesuai jadwal
masing-masing alat
5.5. Kalibrasi peralatan medis sesuai habis 5.5.1. Memeriksa tanggal kadaluarsa kalibrasi dari beberapa alat
masa berlaku medis, kemudian dibuat permohonan anggaran untuk
dilakukan kalibrasi
5.6. Pelatihan teknisi peralatan medis 5.6.1. Diselenggarakan secara berkala dan bekerjasama dengan
diklat rumah sakit dengan vendor alat bersangkutan
5.7. Mengajukan pengadaan perlengkapan
peralatan mekanik, habis pakai dan suku 5.7.1. Mencatat peralatan bengkel yang kurang atau dibutuhkan
cadang untuk bengkel kerja Mencatat alat bengkel yang habis pakai dan mengajukan
kekurangan tersebut ke bagian pengadaan
5.8. Melakukan penarikan peralatan medis
tertentu jika sudah tidak layak pakai atau 5.8.1. Mencatat data dan spesifikasi alat dan mengajukan
tidak lulus kalibrasi / rusak permohonan penarikan peralatan medis yang tidak layak atau
tidak lulus kalibrasi (rusak)
5.9. Monitoring , evaluasi dan pelaporan
seluruh kegiatan program peralatan medis 5.9.1. Melakukan monitoring, evaluasi dan mendokumentasi hasil
kerja dalam pertemuan internal setiap bulan
6. Sistem Utilitas 6.1. Identifikasi daerah paling beresiko 6.1.1. Menentukan area berisko terhadap kegagalan sistem utilitas
terhadap kegagalan sistenm utilitas
6.2. Pengkajian kebutuhan air minum tiap 6.2.1. Mengumpulkan data kebutuhan pasokan air minum tiap
bulan bulannya
6.3.1. Mengumpulkan data penggunaan energy listrik tiap bulannya
6.3. Pengkajian kebutuhan listrik tiap bulan
6.4.1. Uji laik sehat air minum di laboratorium setiap tahun (wajib
6.4. Uji coba sumber air minum alternative 1 x dalam 1 tahun)
7.2. Menyusun program diklat 7.2.1. Membuat program pelatihan dan mengajukan ke bagian Diklat
7.3. Pelaksanaan diklat 7.3.1. Melakukan pelatihan baik internal maupun eksternal bekerja
sama dengan bagian Diklat
7.4. Laporan dan evaluasi 7.4.1 Mendokumentasi, mengevaluasi serta membuat laporan semua
hasil kegiatan
6. SASARAN
No Kegiatan Tujuan Sasaran P.jawab Waktu
Identifikasi daerah/tempat dan fasilitas fisik Teridentifikasinya 100% area/unit Tim manajemen risiko Maret-April 2021
yang berisiko terhadap keselamatan dan daerah yang berisiko yang berisiko
keamanan pasien, keluarga pasien, di semua unit di dirumah sakit
pengunjung dan staf Rumah Sakit
Rumah Sakit teridentifikasi
Menyusun Risk Register Rumah Sakit Tersusunnya Risk 100% tersusun Tim manajemen risiko Maret-April 2021
Register Rumah Sakit risk register unit
unit menjadi risk
register Rumah
Sakit
Pemeriksaan fasilitas fisik dan area Semua fasilitas fisik 100% semua Tim manajemen risiko Maret-April 2021
berisiko / Audit Fasilitas dan area berisiko fasilitas fisik
dilakukan &area berisiko
audit/pemeriksaan dilakukan
audit/pemeriksaa
n
Identifikasi pengunjung, tamu/duta farmasi, Teridentifikasinya 100% risiko Tim manajemen risiko Maret–April2021
penunggu pasien, petugas vendors (penyewa risiko keamanan dan keamanan dan
lahan) dan staf Rumah Sakit keselamatan keselamatan
Pengawasan pada area beresiko Terpantaunya area- 100% area Pokja MFK Januari-Desember
area berisiko di rumah berisiko dirumah 2021
sakit melalui CCTV sakit terpantau
Sosialisasi dan pembekalan kepada badan Tersosialisasi nya 100 % Pokja MFK Januari-Desember
independent penyewa lahan tentang area pencegahan dan pencegahan dan 2021
berisiko, pencegahan dan penanggulangan penanggulangan area penanggulangan
berisiko kepada area berisiko
penyewa lahan tersosilisasikan
Mengamankan area pembangunan Area pembangunan 100% tindakan Pokja MFK Januari-Desember
fisik/gedung baru/renovasi fisik/gedungbaru/reno pengamanan 2021
vasi aman/tidak terhadap area
menimbulkan risiko pembangunan
cidera gedung
dilaksanakan
Monitoring dan Evaluasi Semua keamanan dan 100% dilakukan Pokja MFK Januari-Desember
keselamatan dapat monitoring dan 2021
terevalusi dan evaluasi
dimonitoring untuk
mencegah insiden
keselamatan pasien
2. Bahan Berbahaya
Identifikasi Bahan dan limbah berbahaya di Teridentifikasinya 100 % dilakukan Pokja MFK Januari –
Rumah Sakit Dirgahayu
bahan dan limbah identifikasi Desember 2021
berbahaya di Rumah
Sakit Dirgahayu
Membuat daftar inventaris bahan berbahaya Tersedianya daftar 100 % bahan Pokja MFK Januari 2021
inventaris bahan berbahaya
berbahaya Rumah rumah sakit
Sakit terdata dalam
data inventaris
Penyusunan pedoman penyimpanan dan Tersedianya 100% Pokja MFK Januari 2021
penggunaan bahan berbahaya cara aman & pedoman, tersedianya
di terapkan penyimpanan dan pedoman
penggunaan bahan
berbahaya cara aman
& di terapkan
Monitoring pelaksanaan dan investigasi jika Dilakukan monitoring 100% dilakukan Pokja MFK, PPI Januari –
terjadi tumpahan dan paparan dan insiden pelaksanaan monitoring Desember 2021
terkait dengan B3 dan limbah B investigasi jika terjadi
tumpahan dan paparan
dan insiden terkait
dengan B3 dan limbah
B3
Pemasangan label pada wadah bahan Terpasangnya label 100% dilakukan Pokja MFK, PPI Januari –Maret
berbahaya dan limbahnya pada wadah bahan pemasangan 2021
berbahaya label
Monitoring pelaksanaan pemasangan label Terlaksannya 100% Pokja MFK, PPI Maret–Desember
bahan berbahaya beserta limbahnya monitoring terlaksana 2021
pemasangan label monitoring
bahan berbahaya
beserta limbahnya
Pelaksanaan pembuangan limbah berbahaya Terlaksananya 100% limbah Pokja MFK, PPI Maret–Desember
dengan benar pembuangan limbah berbahaya 2021
berbahaya dengan dibuang dengn
benar cara yang benar
Memeriksa semua dokumen perijinanan Terlaksananya semua 100% tersedia SPI, Pokja TKP dan Januari- Desember
terkait penanganan bahan berbahaya beserta dokumen perijinanan dokumen MFK 2021
limbah terkait penanganan perijinanan
bahan berbahaya terkait
beserta limbah penanganan
bahan berbahaya
beserta limbah
Sosialisasi dan penyuluhan berkala kepada Terlaksananya 100% sosialisasi PPI, Pokja MFK Januari- Desember
badan independen/penyewa lahan area Rs sosialisasi dan dilaksanakan 2021
tentang bahaya dan penanganan bahan penyuluhan berkala
berbahaya dan beracun
kepada badan
independen/penyewa
lahan area Rumah
Sakit tentang bahaya
dan penanganan bahan
berbahaya dan beracun
Monitoring kepatuhan badan independen Terlaksannya kegiatan 100% kegiatan PPI, Pokja MFK Januari- Desember
pada penanganan bahan berbahaya di monitoring kepatuhan dilaksanakan 2021
lingkungan masing-masing badan independen pada
penanganan bahan
berbahaya di
lingkungan masing-
masing
3 Manajemen emergency
.
Identifikasi kemungkinan bencana eksternal Terlaksananya 100% kegiatan Pokja MFK Januari-
dan internal kemungkinan bencana dilaksanakan Desember 2021
eksternal dan internal
Menyusun rencana penanggulangan bencana Tersusunnya rencana 100% tersedia Pokja MFK Januari 2021
(disaster emergency plan ) penanggulangan rencana
bencana (disaster penanggulangan
emergency plan )
bencana
(disaster
emergency plan)
Meningkatkan koordinasi lintas sektor Terlaksananya 100% terlaksana Pokja MFK Januari-
dalam kesiagaan wabah,bencana, dan koordinasi lintas sector koordinasi lintas Desember 2021
keadaan emergency lain dalam kesiagaan sector dalam
wabah,bencana, dan
kesiagaan
keadaan emergency
lain wabah,bencana,
dan keadaan
emergency lain
Melengkapi sarana prasarana untuk Terpenuhinya sarana 100% Pokja MFK Januari-
penanggulangan bencana prasarana untuk Terpenuhinya Desember 2021
penanggulangan sarana prasarana
bencana
untuk
penanggulangan
bencana
Uji coba/simulasi disaster emergency plan Terlaksannya Uji 100% Pokja MFK 3. Mei 2020
dan debriefing (diikuti staf dan badan coba/simulasi disaster Terlaksannya uji 4. Oktober 2021
penyewa lahan ) emergency plan dan coba/simulasi
debriefing (diikuti staf
disaster
dan badan penyewa
lahan ) emergency plan
dan debriefing
(diikuti staf dan
badan penyewa
lahan )
Menyusun jalur evakuasi dan jalan keluar Tersusunnya jalur 100% terlaksana Pokja MFK Januari 2021
yang aman dengan melengkapi penandaan evakuasi dan jalan jalur evakuasi
(signage) sampai ke titik kumpul keluar yang aman dan jalan keluar
dengan melengkapi
penandaan (signage) yang aman
sampai ke titik kumpul
Pelatihan penanggulangan bencana Terlaksananya 100% terlaksana Pokja MFK 5. Maret-April
kebakaran Pelatihan pelatihan 2021
penanggulangan penanggulangan 6. Oktober-
bencana kebakaran
bencana Nopember 2021
kebakaran
Uji coba/simulasi penanggulangan bencana Terlaksananya Uji 100% terlaksana Pokja MFK Mei 2021
kebakaran coba/simulasi Uji
penanggulangan coba/simulasi
bencana kebakaran
penanggulangan
bencana
kebakaran
Pelarangan merokok di rumah sakit Tersedianya 100% tersedia Pokja MFK Januari 2021
Banner/spanduk Banner/spanduk
peringatan pelarangan peringatan
merokok
pelarangan
merokok
Monitoring pelaksanaan pelarangan Terlaksananya 100% dilakukan Pokja MFK Januari- Desember
merokok Monitoring pelarangan Monitoring 2021
merokok pelarangan
merokok
Monitoring badan independen (kantin) yang Terlaksananya 100% dilakukan Pokja MFK Januari- Desember
berada di Rumah Sakit dalam mematuhi fire Monitoring badan Monitoring 2021
emergency plan independen (kantin) badan
yang berada di Rumah
independen
Sakit dalam mematuhi (kantin) yang
fire emergency plan berada di
Rumah Sakit
dalam mematuhi
fire emergency
plan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari- Desember
seluruh kegiatan program monitoring, evaluasi dilaksanakan 2021
penanggulangan bencana kebakaran dan pelaporan seluruh Monitoring,
kegiatan program
evaluasi dan
penanggulangan
bencana kebakaran pelaporan
seluruh kegiatan
program
penanggulangan
bencana
kebakaran
5 Peralatan medis
.
Identifikasi peralatan medis Telaksananya 100% terlaksana Pokja MFK Januari - Maret 2021
Identifikasi Identifikasi Identifikasi
peralatan medis peralatan medis
Kalibrasi peralatan medis sesuai habis masa Terlaksananya kalibrasi 100% terlaksana Pokja MFK Nopember 2021
berlaku peralatan medis sesuai kalibrasi
habis masa berlaku peralatan medis
sesuai habis
masa berlaku
Pelatihan tehnisi peralatan medis Terlaksananya pelatihan 100%Terlaksan Pokja Januari- Desember
nya pelatihan MFK,KPS 2021
Monitoring pemeriksaaan dan pemeliharaan Terlaksananya 100% terlaksana Pokja MFK Januari- Desember
peralatan medis monitoring monitoring 2021
pemeriksaaan dan
pemeliharaan peralatan
medis
Mengajukan pengadaan perlengkapan Tersedianya peralatan 100% tersedia Pokja MFK Januari- Desember
peralatan mekanik, habis pakai dan suku mekanik, habis pakai peralatan 2021
cadang untuk bengkel kerja dan suku cadang untuk mekanik, habis
bengkel kerja
pakai dan suku
cadang untuk
bengkel kerja
Melakukan penarikan peralatan medis Terlaksananya kegiatan 100% terlaksana Pokja MFK Desember 2021
tertentu jika sudah tidak layak pakai atau penarikan peralatan penarikan
tidak lulus kalibrasi (rusak) medis tertentu jika peralatan medis
sudah tidak layak pakai
tertentu jika
atau tidak lulus kalibrasi
(rusak) sudah tidak
layak pakai atau
tidak lulus
kalibrasi (rusak)
Melakukan evaluasi kerja tiap bulan Terlaksananya kegiatan 100% Pokja MFK Januari –desember
evaluasi kerja tiap bulan Terlaksananya 2021
kegiatan
evaluasi kerja
tiap bulan
6. Sistem utilitas
Identifikasi daerah paling beresiko terhadap Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari 2021
kegagalan sistem utilitas Identifikasi daerah terlaksana
paling beresiko terhadap Identifikasi
kegagalan sistem utilitas
daerah paling
beresiko
terhadap
kegagalan
sistem utilitas
Pengkajian kebutuhan air minum tiap bulan Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari –desember
Pengkajian kebutuhan pengkajian 2021
air minum tiap bulan kebutuhan air
minum tiap
bulan
Pengkajian kebutuhan listrik tiap bulan Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari –desember
Pengkajian kebutuhan terlaksana 2021
listrik tiap bulan pengkajian
kebutuhan
listrik tiap bulan
Uji coba sumber air minum alternative Terlaksananya uji coba 100% Pokja MFK Januari –desember
sumber air minum terlaksana uji 2021
alternative coba sumber air
minum
alternative
Uji coba sumber daya listrik alternative Terlaksananya uji coba 100% Pokja MFK Januari –desember
sumber daya listrik terlaksana uji 2021
alternative coba sumber
daya listrik
alternative
Monitoring hasil uji coba air minum dan Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari –desember
listrik alternative monitoring hasil uji terlaksana 2021
coba air minum dan monitoring
listrik alternative hasil uji coba
air minum dan
listrik
alternative
Evaluasi hasil monitoring Terlaksananya evaluasi 100% Pokja MFK Januari –desember
hasil monitoring terlaksana 2021
evaluasi hasil
monitoring
Identifikasi system kunci (lisrik, air dan gas Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari 2021
medis) Identifikasi system terlaksana
kunci (lisrik, air dan gas identifikasi
medis) system kunci
(lisrik, air dan
gas medis)
Pemeriksaan system kunci Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari –desember
Pemeriksaan system terlaksana 2021
kunci pemeriksaan
system kunci
Uji coba sistim kunci Terlaksananya uji coba 100% Pokja MFK Januari –desember 2021
sistim kunci terlaksana uji
coba sistim
kunci
Monitoring dan evaluasi Terlaksananya 100% Pokja MFK Januari –desember 2021
monitoring dan evaluasi terlaksana
Monitoring dan
evaluasi
7 Diklat
Internal Terlaksananya Diklat 100% Pokja MFK Maret-April 2021
intenal dilaksanaan
Diklat : Internal
Eksternal Terlaksananya Diklat 100% PMKP, KPS Februari 2021
Eksternal dilaksanakan
Diklat Eksternal
7. JADWAL KEGIATAN
NO Bulan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Keselamatan dan keamanan
a. Identifikasi daerah/tempat dan fasilitas fisik yang
berbahaya
b. Menyusun Risk Register Rumah Sakit
c. Pemeriksaan area fisik beresiko/audit fasilitas
d. Identifikasi pengunjung, tamu, penunggu pasien,
petugas vendor dan staf Rumah Sakit
e. Monitoring penggunan kartu identitas
f. Pengawasan pada area beresiko
g. Sosialisasi dan pembekalan kepada badan independen
atau penyewa lahan di rumah sakit tentang area
berisiko pencegahan dan penanggulangan
h. Monitoring kepatuhan badan independent terhadap
peraturan yang berlaku di RS Dirgahayu
i. Mengamankan area pembangunan fisik/gedung
baru/renovasi
j. Monitoring dan evaluasi
2 Bahan berbahaya
a. Identifikasi bahan dan limbah berbahaya di Rumah
Sakit Dirgahayu
b. Membuat daftar inventaris bahan berbahaya
c. Penyusunan pedoman
penanganan,penyimpanan,penggunaan bahan berbahaya
secara aman & diterapkan
d. Pelaksanaan pedoman
e. Monitoring pelaksanaan dan investigasi jika terjadi
tumpahan dan paparan dan insiden terkait dengan B3
dan limbah B
f. Pemasangan label pada wadah bahan berbahaya dan
limbahnya
g. Monitoring pelaksanaan pemasangan label bahan
berbahaya beserta limbahnya
h. Pelaksanaan pembuangan limbah berbahaya dengan
benar
i. Monitoring pelaksanaan pembuangan limbah
berbahaya
j. Monitoring kepatuhan penggunaan APD dan peralatan
sesuai SPO
k. Monitoring pelaksanaan penanganan saat terjadi
paparan/ tumpahan bahan berbahaya dan limbah
l. Memeriksa semua dokumen perijinanan terkait
penanganan bahan berbahaya beserta limbah
m. Sosialisasi dan penyuluhan secara berkala kepada
badan independen/penyewa lahan area Rumah Sakit
tentang bahaya dan penanganan bahan berbahaya di
area masing-masing
n. Monitoring kepatuhan badan independen pada
penanganan bahan berbahaya di lingkungan masing-
masing
3. Manajemen emergency
a. Identifikasi kemungkinan bencana eksternal dan
internal
b. Menyusun rencana penanggulangan bencana (disaster
emergency plan )
4. Pelatihan penanggulangan bencana diikuti seluruh staf
dan badan independen Rumah Sakit
5. Meningkatkan kordinasi internal di Rumah Sakit
6. Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam
kesiagaan wabah,bencana, dan keadaan emergency
lain
7. Melengkapi sarana prasarana untuk penanggulangan
bencana
8. Uji coba/simulasi disaster emergency plan dan
debriefing (diikuti staf dan badan penyewa lahan )
9. Monitoring dan evaluasi
4 Pengaman kebakaran
a. Identifikasi risiko kebakaran, pencegahan dan
penangulangannya
a. Deteksi dini kebakaran dan asap
b. Menyusun pedoman penaggulangan bencana
kebakaran di Rumah Sakit (fire emergency plan)
termasuk didalamnya bagimana meredakan kebakaran
dan pengendalian asap
c. Identifikasi risiko kebakaran pada saat ada
pembuangan di Rumah Sakit atau tempat yang
berdekatan di Rumah Sakit
d. Menyusun jalur evakuasi dan jalan keluar yang aman
dengan melengkapi penandaan (signage) sampai ke
titik kumpul
e. Pelatihan penanggulangan bencana kebakaran
f. Uji coba/simulasi penanggulangan bencana kebakaran
g. Pelarangan merokok di Rumah Sakit
h. Monitoring pelaksanaan pelarangan merokok
i. Monitoring badan independen (kantin) yang berada di
rumah sakit dalam mematuhi fire emergency plan
j. Monitoring, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan
program penanggulangan bencana kebakaran
5 Peralatan medis
a. Identifikasi peralatan medis
b. Pemeriksaan peralatan medis
c. Uji coba peralatan sesuai ketentuan dan fungsi
d. Pemeliharaan peralatan medis
e. Kalibrasi peralatan medis sesuai habis masa berlaku
f. Pelatihan tehnisi peralatan medis
g. Monitoring pemeriksaaan dan pemeliharaan peralatan
medis
h. Mengajukan pengadaan perlengkapan peralatan
mekanik, habis pakai dan suku cadang untuk bengkel
kerja
i. Melakukan penarikan peralatan medis tertentu jika
sudah tidak layak pakai atau tidak lulus kalibrasi
(rusak)
j. Melakukan penarikan peralatan medis tertentu jika
sudah tidak layak pakai atau tidak lulus kalibrasi
(rusak)
6 Sistem utilitas
a. Identifikasi daerah paling beresiko terhadap kegagalan
sistem utilitas
b. Pengkajian kebutuhan air minum tiap bulan
c. Pengkajian kebutuhan listrik tiap bulan
d. Uji coba sumber air minum alternative
e. Uji coba sumber daya listrik alternative
f. Monitoring hasil uji coba air minum dan listrik
alternative
g. Evaluasi hasil monitoring
h. Identifikasi system kunci (lisrik, air dan gas medis)
i. Pemeriksaan system kunci
j. Uji coba sistim kunci
k. Monitoring dan evaluasi
7 Pelaksanaan Diklat
b. Internal
c. Ekternal
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan mengisi formulir evaluasi program manajemen risiko
rumah sakit Dirgahayu
CATATAN EVALUASI
PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO
SAMARINDA, ……../……./…….
MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT DIRGAHAYU