Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN IDENTIFIKASI RESIKO BENCANA

DI UPT PUSKESMAS SUNGAI LILIN

LAMBANG PUSKESMAS

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


UPT PUSKESMAS SUNGAI LILIN
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Disaster / bencana adalah suatu rangkaian peristiwa yang tejadi secara
mendadak akibat fenomena alam atau akibat ulah manusia yang menimbulkan
dampak terhadap pola kehidupan normal beserta lingkungan, sehingga
diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menyelamatkan korban.
Hospital Disaster Plan adalah suatu sistim perencanaan penanggulangan
bencana di lingkungan Puskesmas yang disusun secara terpadu, terkoordinasi
dengan mempertimbangkan potensi bencana dilingkungannya dan dibuat
berdasarkan sumber daya yang ada.
Perencanaan yang dibuat untuk mencegah dan menghadapi suatu keadaan
bencana atau darurat di lingkungan Puskesmas dan sekitarnya, secara efektif
dan efisien sehingga dapat meminimalisasi dampak dari bencana tersebut.
Hospital Disaster Plan Terdiri Dari:
a. Internal Disaster Plan : Bila korban berasal dari bencana yang terjadi di
lingkungan Puskesmas
b. Eksternal Disaster Plan : Bila korban berasal dari bencana yang terjadi
di luar lingkungan Puskesmas
Perencanaan penanganan bencana/musibah massal di Puskesmas perlu
suatu identifikasi risiko bencana di rumah sakit (Hazzard Vulnerability
Assesment), Puskesmas Sungai Lilin menggunakan suatu tools untuk melakukan
Hazzard Vulnerability Assesmentmenggunakan pedoman Hazzard Vulnerability
Assesmentdari Kaisser.

B. HAZZARD VULNERABILITY ASSESMENT TOOLS

Hazzard Vulnerability Assesment membagi kategori bencana menjadi 4 kategori


berdasarkan penyebab, yaitu :
1. Bencana alam
2. Bencana karena ulah manusia
3. Bencana karena tehnologi
4. Bencana karena bahan berbahaya
C. JENIS MASING-MASING BENCANA DI DALAM KAISSER HAZZARD
VULNERABILITY ASSESMENTTOOLS

Bencana Alam Bencana Karena Bencana Karena Bencana Karena


Tehnologi Manusia bahan Berbahaya
Mass casualty hazmat
Musibah massal
Angin ribut Gangguan listrik incident (korban ≥ 5
(trauma)
orang)
Small casualty hazmat
Musibah massal
Topan Kegagalan genset incident(korban < 5
(infeksi/medis)
orang)
Kegagalan Ancaman gas Paparan kimia
Badai
transportasi biologis (eksternal)
Salju Gangguan BBM Situasi VIP Tumpahan B3 kecil
Badai salju Gangguan gas LPG Penculikan bayi Tumpahan B3 besar
Ancaman terorisme
Badai es Gangguan air Penyanderaan
kimia
Paparan radiasi
Suhu ekstrem Gangguan linen Huru-hara sipil
(internal)
Gangguan alarm Aksi Serikat Paparan radiasi
Kekeringan
kebakaran Karyawan (eksternal)
Kebakaran Gangguan
Dvi forensik
hutan komunikasi Terorisme (nuklir)
Gempa tektonik Gangguan gas medis Ancaman bom
Gangguan vacum
Dam jebol
central
Gangguan Air
Gempa bumi
Conditioner ( AC )
Gangguan sistem
Wabah penyakit
informasi
Banjir Kebakaran
Erupsi gunung
Paparan B3 (internal)
berapi
Gangguan supply
Kerusakan struktur
bangunan
D. PENILAIAN RISIKO BENCANA ALAM
E. PENILAIAN RISIKO BENCANA KARENA TEHNOLOGI
F. PENILAIAN RISIKO BENCANA KARENA MANUSIA
G. PENILAIAN RISIKO BENCANA KARENA BAHAN BERBAHAYA
H. PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN PENANGANAN BENCANA
Berdasarkan hasil identifikasi risiko bencana dengan Kaiser Hazard
Vulnerability Assesmen Tools didapatkan persentase rellative threat untuk
risiko terjadinya bencana sebagai berikut :
1. Ancaman bencana Kebakaran dengan risiko 67%
2. Ancaman bencana musibah massal karena infeksi (wabah) dengan risiko
41%
3. Ancaman bencana alam hujan angin dengan risiko 20%
4. Ancaman bencana alam kekeringan dengan risiko 17%
5. Ancaman bencana banjir dengan resiko %
Ancaman resiko tertinggi untuk bencana yang mungkin terjadi di Puskesmas
Sungai Lilin adalah bencana kebakaran.

I. USULAN PROGRAM PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN


a. Pencegahan dan Mitigasi ( Prevention And Mitigation )
Usulan K3 untuk puskesmas dalam rangka pencegahan dan mitigasi
( mengurangi dampak resiko) bencana di antaranya. :
1. Monitoring sistem proteksi aktif (APAR, Hidran dan alarm kebakaran otomatis)
dan Sistem Proteksi Pasif dalam kebakaran
2. Penyusunan Panduan ManajemenKebakaran
3. Kebijakan Larangan Merokok
4. Pembuatan sarana atau akses jalan yang bebas hambatan di sekitar
Puskesmas
5. Menerapkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning Systems ) dan
pagingsystem di Puskesmas Sungai Lilin
b. Kesiapsiagaan ( Preparedness )
1. Pelatihan / Training Staf :
i. Training Kebakaran ( minimal 1 x /tahun )
ii. Training Hospital Disaster ( minimal 1 x/ tahun )
iii. Training Basic Life Support /BLS (minimal 1 x/ tahun )
2. Simulasi ( Drills )
i. Simulasi Kebakaran / Fire drills ( minimal 2x / tahun )
ii. Simulasi Bencana / Musibah Massal / Disaster Drills ( minimal
1x/tahun)
3. Menjalin kerjasama dengan RS lain di sekitar lokasi
4. Menjalin kerjasama dengan RS pusat rujukan
5. Melakukan kerjasama lintas sektoral ( Dinas Kesehatan, Dinas Damkar,
Polisi, PMK, PMI, masayarakat setempat, dsb)

J. PENUTUP
Demikian hasil laporan identifikasi risiko bencana yang telah dilakukan pada
pertemuan Panitia K3 tanggal ………………..

Sungai Lilin, …………….


Ketua Panitia K3

Dwi Yuni Irawati, SKM


NIP. 197906012014072001
UNDANGAN

Kepada Yth

Staf Puskesmas Sungai Lilin

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan mutu pelayanan dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Puskesmas Sungai Lilin, maka bersama ini kami mengundang sdr/sdri dalam
pertemuan yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara : Pembahasan Identifikasi Risiko Bencana
di Puskesmas Sungai Lilin

Mengingat pentingnya acara tersebut mohon datang tepat waktu.Atas perhatian


dan kehadirannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Sungai Lilin,
Ketua Panitia K3

Dwi Yuni Irawati, SKM


NIP. 197906012014072001
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara : Pembahasan Identifikasi Risiko Bencana
di Puskesmas Sungai Lilin

Tanda
No Nama Bagian
tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.
NOTULEN PERTEMUAN
PANITIA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
( PANITIA K3 )

Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Acara Pembahasan Identifikasi Risiko
Bencana di Puskesmas Sungai Lilin

No Pembahasan Pen.
Jawab
1 Pembukaan :
Pertemuan dipimpin oleh Dwi Yuni Irawati, Am.Keb.,SKM dan
dibuka dengan doa oleh . ……………
2 Dwi Yuni Irawati, Am.Keb.,SKM:
Bencana di bagi menjadi 4 kategori berdasarkan
penyebabnya adalah sebagai berikut :
1. Bencana alam, jenisnya antara lain : angin ribut, topan,
badai, salju, badai salju, badai es, suhu ekstrem,
kekeringan, kebakaran hutan, gempa tektonik, dam jebol,
gempa bumi, wabah penyakit, banjir dan erupsi gunung
berapi
2. Bencana karena ulah manusia, jenisnya antara lain :
musibah massal, ancaman gas biologi, situasi VIP,
penculikan bayi, penyanderaan, huru hara sipil, aksi
Serikat Karyawan, ancaman bom
3. Bencana karena tehnologi, jenisnya antara lain : gangguan
listrik, kegagalan genzet, kegagalan transportasi,
gangguan BBM, gangguan gas LPG, gangguan air,
gangguan linen, gangguan alarm kebakaran, gangguan
komunikasi, gangguan gas medis, gangguan AC,
kebakaran, paparan B3, gangguan vacum central,
kerusakan struktur bangunan
4. Bencana karena bahan berbahaya, antara lain : mass
casualtyhazmat incident, paparan kimia, tumpahan B3
kecil, tumpahan B3 besar, ancaman terorisme kimia,
paparan radiasi ( internal ), paparan radiasi (eksternal),
terorisme
( nuklir ).
3 Setelah dilakukan evakuasi didapatkan hasil penilaian risiko
berdasarkan jenis bencana antara lain :
a. Bencana alam :
1. kebakaran : 67 %
2. wabah penyakit : 41 %
3. hujan angin : 20 %
4. kekeringan : 17 %
5. banjir : 13%

b. Bencana karena tehnologi :


1. Kebakaran : 33 %
2. Gangguan sistem informasi : 22 %
3. Gangguan alarm kebakaran: 15 %
4. Gangguan listrik : 11 %
5. Kegagalan genzet : 11 %
6. Kerusakan struktur bangunan : 11 %

c. Bencana karena ulah manusia :


1. Musibah massal ( trauma ) : 13 %
2. Musibah massal ( infeksi / medis ) : 13 %
3. Aksi serikat karyawan : 11 %
4. Huru hara sipil : 9 %

d. Bencana karena bahan berbahaya :


1. Tumpahan B3 kecil : 11 %
2. Tumpahan B3 besar : 11 %
3. Mass casualty hazmat incident : 9 %
4. Paparan radiasi ( internal ) : 9 %

4 Evaluasi dan tindak lanjut :


1. Ancaman risiko tertinggi untuk bencana yang mungkin
terjadi di Puskesmas Sungai Lilin adalah bencana
kebakaran yaitu 33 %.
2. Untuk mengurangi dampak risiko bencana maka Panitia
K3 mengusulkan :
a. Pencegahan dan mitigasi :
1. Monitoring sistem proteksi pencegahan kebakaran
seperti APAR, hydrant, alarm system
2. Penyusunan manajemen kebakaran
3. Kebijakan larangan merokok
4. Pembuatan sarana atau akses jalan yang bebas
hambatan di sekitar rumah sakit
5. Menerapkan sistem peringatan dini
b. Kesiapsiagaan :
1. Pelatihan penanggulangan APAR
2. Simulasi kebakaran
3. Simulasi bencana
c. Menjalin kerja sama dengan rumah sakit lain
d. Melakukan kerja sama lintas sektoral (Dinas
Kesehatan, Dinas Kebakaran, Polisi, PMK, PMI, dan
masyarakat setempat).

Sungai Lilin, ……………………..

Ketua Panitia K3

Dwi Yuni Irawati, SKM


NIP. 197906012014072001

Anda mungkin juga menyukai