TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
1. Toksisitas merupakan salah satu istilah dalam ilmu toksikologi yang sangat sering kita
dengar. Selanjutnya, apakah anda mengetahui apa itu uji toksisitas dan untuk tujuan apa
uji toksisitas itu dilakukan?
a. Bagaimana asas biologi bagi toksisitas
b. Bagaimana uji toksisitas akut, sub akut, dan kronis
c. Bagaimana asas biologi bagi toksisitas
d. Bagaimana uji toksisitas akut, sub akut, dan kronis
2. Setelah anda membaca dan memahami artikel yang terlampir dengan judul “Kontaminasi
Merkuri (Hg) Dalam Organ Tubuh Ikan Petek (Leiognathus Equulus) Di Perairan Ancol,
Teluk Jakarta oleh Etty Riani” dengan cermat dan teliti. Jawablah beberapa pertanyaan di
bawah ini !
a. Dosis Pemajanan merupakan jumlah xenobiotik yang terukur di dalam suatu media
lingkungan. Berapakan dosis tersebut sesuai hasil pengukuran yang dilakukan ?
b. Bagaimana proses biomagnifikasi pada ikan petek itu terjadi?
3. Pengaruh toksisitas subletal merkuri terhadap organisme air ikan petek dapat
menyebabkan perubahan patologik dan histologik pada jaringan. Jelaskan pengaruh
histopatologik yang terjadi pada ikan petek !
4. Deretan rantai proses pada fase kerja toksik dalam organisme secara biologik
dikelompokkan menjadi: fase eksposisi, toksokinetik ”farmakokinetik”, dan fase
toksodinamik ”farmakodinamik” . Perhatikan gambar di bawah ini dan jelaskan rantai
proses tersebut !
5. Dalam fase toksodinamik atau farmakodinamik akan membahas interaksi antara molekul
tokson atau obat pada tempat kerja spesifik, yaitu reseptor dan juga proses-proses yang
terkait dimana pada akhirnya timbul efek toksik atau terapeutik.
a. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang reseptor !
b. Berikan contoh reseptor pada contoh kasus keracunan pestisida secara oral !
6. Cermati dan baca dengan teliti : kasus inhibisi pada transpor oksigen karena terganggunya
hemoglobin
Hemoglobin adalah pengangkut oksigen. Hemoglobin mengandung dua rantau α dan
dua rantai ß, serta 4 gugus heme, yang masingmasing berikatan dengan ratai polipeptida.
Masing-masing gugus heme dapat mengikat satu molekul oksigen secara bolak-balik.
Sebagian besar hemoglobin terdapat di dalam sel darah merah ”eritrosit”. Gangguan pada
hemoglobin dan sel darah merah akan menggagu transpor oksigen bagi organisme
tersebut, yang pada akhirnya akan menimbulkan efek yang tidak dinginkan.
Gangguan-gangguan ini mungkin melalui:
Keracunan karbon monoksida ”CO”.
Karbon monoksida mempunyai tempat ikatan yang sama dengan oksigen pada heme.
Kompleks hemoglobin dengan karbon monoksida disebut karboksi hemoglobin.
Kompleks ini menujukkan kenendrungan ikatan yang lebih kuat dari pada ikatan oksigen
pada heme. Pendudukan CO pada heme berarati dapat menurunkan bahkan meniadakan
kemampuan eritrosit untuk mentranpor oksigen. Keracunan CO dapat mengakibatkan
dari efek perasaan pusing, gelisah sampai kematian.
Jawablah pertanyaan di bawah ini :
a. Berikan contoh kasus keracunan CO yang pernah terjadi di dunia.
b. Berapakah effective doses pada kasus keracunan CO
c. Darimanakah sumber paparan keracunan CO dapat terjadi?
SOAL UJIAN SEMESTER MATA KULIAH
ANALISIS RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Risk agent pada kasus tersebut apakah bersifat karsinogenik atau non karsinogenik
atau keduanya? Sebutkan risk agent.tersebut.
b. Berapa nilai RfC dan RQ dari kasus tersebut
c. Berdasarkan nilai RQ rumuskanlah interpretasi nilai RQ tersebut dan apakah sudah
membutuhkan pengendalian risiko?
d. Berdasarkan kasus tersebut anda diminta merumuskan karakterisasi risiko dalam
bentuk formula masalah
e. Bagaimana proses manajemen risiko dilakukan
f. Tentukan siapakah pemangku kepentingan yang sesuai dengan kasus diatas,
didasarkan pada formulasi masalahnya.