2.
Section 2 : Composition and Information on Ingredients
Chemical Names Names of the product's hazardous ingredients : choline chloride
CAS Number A unique identification number assigned to a chemical or product
by the Chemical Abstract Service (CAS): 67-48-1
Percent Describes the percent by weight or volume of each ingredients listed:
100%
Selain itu juga diberikan kandungan bahan beracun yang ada didalam produk
sejumlah kecil tertelan secara tidak sengaja sebagai akibat dari operasi
penanganan normal tidak mungkin menyebabkan cedera; Namun, menelan
jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan cedera. Toksisitas rendah jika
tertelan. LD50 (Tikus): 3.400 mg / kg.
Section 3 : Hazards Identification
Potensi memberikan efek gangguan kesehatan akut : Penyakit akut dapat diartikan
sebagai penyakit yang terjadi dan menimbulkan keluhan secara mendadak.
Biasanya, penyakit yang diderita tidaklah lama, cepat mengalami perkembangan,
dan membutuhkan perawatan yang mendesak. Sangat berbahaya jika tertelan.
berbahaya jika terjadi kontak kulit (menyebabkan iritasi pada kulit) kontak mata
(menyebabkan iritasi pada mata), jika terhirup juga menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (permeator).
Permeator adalah bahan kimia yang dapat melewati lapisan kulit pelindung luar
dan masuk ke dalam tubuh, dan dapat mengekspos tubuh terhadap efek racun dari
bahan kimia tersebut ATAU bertindak sebagai pembawa bahan kimia beracun /
berbahaya lainnya.Iritasi adalah bahan kimia, yang tidak korosif, tetapi
menyebabkan efek inflamasi yang dapat dibalik pada jaringan hidup melalui aksi
kimia di tempat kontak. Ada tes laboratorium khusus untuk menentukan peringkat
D500170020 AURELIA URBANINGGAR
c. The theoretical flame temperature (suhu nyala teoritis) adalah suhu di mana
gas hasil pembakaran lepas dari reaksi pembakaran yang adiabatis tersebut.
Proses berlangsung secara ADIABATIS, semua panas yang dihasilkan oleh
reaksi pembakaran diserap oleh produk reaksi pembakaran.
Suhu nyala riil lebih rendah daripada suhu nyala teoritis karena
Ada panas hilang dari nyala api
Ada reaksi reaksi dissosiasi (endothermis)
4. Sumber nyala listrik statis
a. Contoh-contoh sumber listrik statis di kehidupan sehari-hari:
Yang pertama, saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang
rambut kita akan terbawa berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal
seperti ini dapat terjadi karena adanya interaksi muatan antara sisir dengan
rambut kita.
Yang ketiga, kain sutra yang digoso-gosok pada batang kaca. Pada peristiwa
ini benda tersebut akan bereaksi saling tarik-menarik. Kenapa bisa seperti itu?
setelah keduanya saling digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron dari
batang kaca ke kain sutera sehingga mengakibatkan batang kaca bermuatan
positif sedangkan kain sutera bermuatan negatif, hal ini hampir sama seperti
pada penggaris yang digosok-gosokan pada rambut.
Yang keempat, penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll.
Kedua benda tersebut umumnya memiliki muatan netral, tapi saat keduanya
digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron yang berasal dari kain woll ke
penggaris plastik dan penggaris plastik menjadi bermuatan negatif sedangkan
kain woll menjadi bermuatan positif.
Yang kelima, Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan.
Pada peristiwa ini jika di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada
tangan akan berdiri, hal seperti itu diakibatkan karena adanya listrik statis.
Contoh pada pabrik :
Pengisian tanki dengan cairan berkonduktifitas rendah
Pemompaan cairan berkonduktivitas rendah di dalam pipa, filter, dll.
Mixing / settling cairan cairan immiscible
Spraying (penyemprotan) dengan air
Cleaning dengan wet steam
Pengangkutan atau fluidisasi padatan
D500170020 AURELIA URBANINGGAR