Anda di halaman 1dari 32

Integrasi Nasional

Sebagai Parameter
Persatuan dan
Kesatuan Bangsa
Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Introduction
 As'ad Abdurrohman Ulugbiq / D500170014
 Aurelia Urbaninggar / D500170020
 Siti Prihatin / D500170027
 Zahra Fridani / D500170044
 Nia Rahmawati Agustina / D500170046
 Dewi Lestari / D500170051

STOP SAYING I WISH, START
SAYING I WILL
A. Integrasi Nasional
dan Pluralitas
Masyarakat Indonesia
Pengertian Integrasi
Nasional
Pengertian Integrasi Nasional
adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah
dan wilayah dengan tujuan menyatukan unsur unsur yang semula terpisah.

Sedangkan menurut Safroedin Bahar, integrasi diartikan sebagai membuat


untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur bangsa
yang mulanya terpisah-pisah.
Lima Definisi mengenai integrasi menurut Myron Weiner (1971)
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah dan proses
pembentukan identitas nasional
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional diatas unit sosial yang lebih kecil
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara
pemerintah dengan yang diperintah
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai
yang minimum
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi demi mencapai tujuan bersama
Lima Tipe Integrasi
1. Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam kesatuan wilayah dalam suatu pembentukan identitas nasional.
2. Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah berkaitan dengan pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
3. Integrasi Nilai
Integrasi nilai merupakan konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial. 
4. Integrasi Elit Massa
Integrasi elit massa berkaitan dengan masalah
penghubungan antara pemerintah dengan yang diperintah.
Dengan kata lain, sebuah upaya dalam mendekatkan
perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
5. Integrasi Tingkah Laku
Integrasi tingkah laku merujuk pada penciptaan tingkah
laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan
bersama. 
Faktor Yang Menentukan Tingkat Integrasi Suatu Negara
1. Adanya ancaman dari luar
Adanya anggapan musuh dari luar mengancam bangsa juga
mampu mengintegrasikan masyarakat bangsa itu.
2. Gaya Politik Kepemimpinan
Pemimpin yang karismatik, dicintai rakyatnya dan memiliki
jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang
sebelumya tercerai berai.
3. Kekuatan Lembaga lembaga politik
Sebagai wadah pemenuhan kebutuhan & penyaluran
aspirasi.
4. Ideologi Nasional
Masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu
ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut
bersatu.
5. Kesempatan Pembangunan Ekonomi
Banyak kasus karena ketidakadilan, maka sebuah
masyarakat ingin memisahkan diri dari bangsa yang
bersangkutan. Dengan pembangunan ekonomi yang merata
maka hubungan dan integrasi antar masyarakat akan semakin
mudah dicapai
Syarat Integrasi ( Sunyoto Usman, 1998)
1. Masyarakat dapat menentukan dan menyepakati nilai-nilai
fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama.
2. Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki
“croos cutting affiliation” sehingga menghasilkan “cross
cutting loyality”.
3. Masyarakat saling ketergantungan di antara unit-unit sosial
yang terhimpun di dalamnya, dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi.
Pentingnya Integrasi
Nasional
• Integrasi nasional penting untuk diwujudkan untuk membangun
kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan.
• Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara
yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih
mencari jati diri.
• Integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi
nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.
Pluralitas Masyarakat
Indonesia
Pengertian masyarakat majemuk menurut Clifford
Geertz, masyarakat majemuk adalah merupakan
masyarakat yang terbagi-bagi kedalam sub-sub sistem
yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri, dalam mana
masing-masing sub sistemterikat kedalam oleh ikatan-
ikatan yang bersifat primodial.
Ikatan primodial adalah ikatan yang muncul dari
perasaan yang lahir dari apa yang ada dalam
kehidupan sosial, yang sebagian besar berasal dari
hubungan keluarga, ikatan kesukuan tertentu
keanggotaan dalam keagamaan tertentu, budaya,
bahasa atau dialek tertentu, serta kebiasaan -
kebiasaan tertentu, yang membawakan ikatan yang
sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat majemuk memiliki karakteristik menurut Pierre L. der
Berghe :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok
yang seringkali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu
sama lain
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-
lembaga yang bersifat non-komplementer
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
d. Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lain
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion)
dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-
kelompok yang lain.
Karakteristik masyarakat majemuk di Indonesia:
1. Secara Horizontal
2. Secara Vertikal

Kondisi perbedaan dalam masyarakat Indonesia sebagaimana


dimaksud terkait dengan beberapa faktor yang saling berkaitan satu
sama lain. Faktor - faktor tersebut secara garis besar meliputi:
3. Faktor historis
4. Faktor ekologis
5. Faktor perubahan sosial budaya
Potensi Konflik dalam
Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia mampu menyimpan potensi konflik yang
cukup besar, baik konflik bersifat vertikal maupun bersifat horizontal.
a. Konflik vertikal disini dimaksudkan sebagai konflik antara
pemerintah dengan rakyat, termasuk didalamnya adalah konflik
antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
b. Konflik horizontal adalah konflik antarwarga masyarakat atau
antarkelompok yang terdapat dalam masyarakat.
Menurut Stedman, penyebab konflik kedaerahan adalah:
a. Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan suksesi
maupun jatuh bangunnya pemerintahan karena lemahnya
konstitusi
b. Kegagalan lembaga-lembaga negara menengahi konflik, baik
yang melibatkan unsur-unsur masyarakat maupun lembaga-
lembaga negara
c. Pembatasan partisipasi politik warga negara di daerah-
daerah
d. Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi nasional dan
sulitnya akses masyarakat di daerah terdahap sumber daya
tersebut
e. Rezim yang tidak responsif terhadap tuntutan warga negara
dan tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya.
Konflik etnis terdapat pandangan konstruktivis yang
menyatakan bahwa konflik etnik merupakan konstruksi sosial,
yang merupakan sintesa dari pandangan primordialis dan
pandangan instrumentalis.
a. Pandangan primordialis mengatakan bahwa konflik etnik
dapat dilacak akarnya pada sifat naluri alamiah saling
memiliki, dan sifat kesukuan (tribalism) berdasar pada
perbedaan bahasa, ras, kekerabatan, tempramen, dan
tradisi suku-suku yang berkonflik.
b. Pandangan instrumentalis menekankan sifat lentur dari
identitas etnik yang biasa digunakan, dimobilisasi, dan
dimanipulasi oleh kelompok-kelompok elite dan negara
untuk tujuan politik tertentu.
B. Strategi Integrasi
Dalam upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayah dibutuhkan sebuah strategi.
Diindonesia sendiri menggunakan 3 strategi yang digunakan
diantaranya :
1. Strategi asilmilasi
2. Strategi akulturasi
3. Strategi pluralis
Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi suatu kebudayaan yang baru dan tidak menampakkan identitas
individu
Contoh dari strategi asimilasi :
Perkawinan antar suku sehingga terjadi pencampuran dari budaya
individu menjadi kebudayaan baru.
Strategi Pluralisme
Pluralisme adalah sebuah paham yang menerima keberagamaan yang ada
Contoh dari strategi pluralisme :
Presiden Abdurrahman Wakhid menjadikan hari raya agama minoritas
khonghucu sebagai hari raya libur nasional.
Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi suatu kebudayaan yang baru dan tidak menampakkan identitas
individu
Contoh dari strategi asimilasi :
Perkawinan antar suku sehingga terjadi pencampuran dari budaya
individu menjadi kebudayaan baru.
C. Integrasi Nasional
Indonesia
Dimensi Integrasi
Indonesia
Dapat dilihat dari 2 dimensi :
1. Dimensi vertikal
Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenan
dengan upaya menyatukan presepsi, keinginan dan harapan yang
ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dan rakyat.
integrasi nasional dalam dimensi ini biasa disebut integrasi politik.
Pengertian integrasi nasional mencangkup baik dimensi vertikal
maupun horisontal. Sehingga persoalan integrasi nasional
mencangkup keserasian antara pemerintah dan rakyat, serta
keserasian antara antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat dengan perbedaan latar belakang.

Tantangan yang ada dalam mewujudkan integrasi nasional


adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana
latar belakang perkotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari
massa yang cenderung berpandangan tradisional.
2. Dimensi horisontal
Dimensi horisontal dari integrasi adalah dimensi yang
berkenaan dengan dengan upaya mewujudkan persatuan
diantara perbedaan-perbedaan wilayah tempat tinggal,
perbedaan suku,perbedaan agama, perbedaan agama, dan
lainnya.
Jadi integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan
integrasi dengan menjembatani perbedaan antar kelompok
dalam masyarakat.
Dalam integrasi horisontal tantangan yang ada berkenaan
dengan pembelahan horisontal yang berakar pada perbedaan
suku, agama, ras, dan geografi.
Konflik horisontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan
dengan melemahnya otoritas pemerintahan pusat.
Mewujudkan Integrasi
Nasional Indonesia
• Salah satu persoalan yang di alami oleh negara-negara berkembang
termasuk indonesia adalah masalah primodialisme yang masih kuat.
Titik pusat primodialisme biasanya berkisar pada beberapa hal yaitu
masalah kesukuan, ras,bahasa, daerah,agama dan kebiasaan.
• Di era globalisasi tantangan itu bertambah oleh adanya tarikan
global dimana keberadaan negara-bangsa sering dirasa terlalu
sempit untuk mewadahi tuntutan dan kecenderungan global.
Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan
semboyan bhineka tunggal ika, diperlukan pandangan atau
wawasan multikulturalisme. Yaitu pandangan bahwa setiap
budaya memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan
kebudayaan lain, sehingga setiap budaya berhak mendapatkan
tempat sebagaimana kebudayaan lainnya.

Perwujudan dari kulutralisme adalah kesediaan orang-orang


dari kebudayaan yang beragam untuk hidup berdampingan
secara damai.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai