Anda di halaman 1dari 4

ISOLASI MANDIRI COVID 19

SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
KEBONDALEM LOR
Drg. Ni Luh Sri Muliawati
1. PENGERTIAN Isolasi Mandiri adalah Proses mengurangi risiko penularan melalui upaya
memisahkan individu yang sakit (sudah dikonfirmasi lab. atau memiliki gejala
COVID-19) dengan masyarakat luas.

Karantina adalah Proses mengurangi risiko penularan dengan cara memisahkan


individu yang sehat/belum bergejala tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien
konfirmasi (kontak erat) atau memiliki riwayat bepergian ke transmisi lokal

Sasaran untuk isolasi mandiri dan karantina adalah


a. Pasien terkonfirmasi COVID 19 tanpa gejala dilakukan isolasi selama 10
hari sejak pengambilan specimen dan pasien dengan gejala ringan dilakukan
isolasi mandiri selama 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas
gejala.
b. Pasien suspek, isolasi 14 hari atau sampai hasil rt-pcr 2x negatif selama 2
hari dengan selang waktu > 24 jam
c. Kontak erat

Pemantauan dan pengawasan isolasi mandiri dilakukan oleh :


a. 1 orang anggota keluarga yang merawat
b. Jogo tonggo, RT, RW, Satgas desa/kec/kab
c. Tim kesehatan
d. Lintas Sektoral
e. Relawan

Tempat untuk dilakukan isolasi mandiri :

a. Rumah sendiri
b. Fasilitas yang disediakan pemerintah (satgas desa, kec, kabupaten)
c. Fasilitas lain ( ruang khusus yang disediakan tempat kerja/kantor/asrama)

2. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melakukan tatalaksana pasien terkonfirmasi COVID
19
3. KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cawas I No.440/A/180.1/KAPUS/III/2020
tentang Pembentukan Tim Siaga Covid-19
4. REFERENSI 1. Pedoman Pencegahan Dan Pengandalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Revisi Ke 5, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020
5. ALAT DAN 1. Ambulance dengan segala sarana dan prasarana didalamnya
BAHAN 2. Alat komunikasi (smartphone, telepon)
3. Alat Pelindung Diri
4. Alat pengukur suhu tubuh

6. LANGKAH- 1. Melakukan evaluasi kepada tempat isolasi mandiri


LANGKAH/ a. Tersedia ruang/kamar tersendiri yang bersih dan ventilasi dan pencahayaaan
PROSEDUR cukup
b. Jarak antar tempat tidur minimal 1,5 meter
c. MCK memadai/tersendiri
d. Sarana sanitasi, peralatan makan dan sarana pendukung lain disediakan
tersendiri
e. Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
f. Dapat membuka jendela kamar secara berkala
g. Bila memungkinkan menggunakan APD saat membersihkan kamar
(setidaknya masker, dan bila memungkinkan sarung tangan dan goggle.
2. Pertimbangkan apabila ada oarng dengan comorbid dan kelompok rentan(ibu
hamil dan lansia)
3. Adanya dukungan dari warga sekitar
4. Melakukan monitoring evaluasi kepada pasien melalui WA oleh petugas FKTP
a. Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari, Ukur dan
catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi dan jam 19 malam, segera laporkan ke petugas
apabaila ada peningkatan suhu.
b. Selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan
anggota keluarga
c. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering
mungkin
d. Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)
e. Upayakan kamar tidur sendiri / terpisah
f. Menerapkan etika batuk (Diajarkan oleh tenaga medis)
g. Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun
h. Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya
i. Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik / wadah
tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum
dicuci dan segera dimasukkan mesin cuci

7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG 1. Respon time
PERLU 2. Melakukan evaluasi setiap hari
DIPERHATIKAN 3. Koordinasi antara Fasyankes dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Rujukan
4. Protokol Kesehatan

9. UNIT TERKAIT 1. Epidemiologi


2. BP umum

10. DOKUMEN Buku register pencatatan dan pelaporan rujukan


TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai