Disusun oleh :
Mentari Cahyaningtyas 1901034
NIM : 1901034
Laporan Resume Asuhan Keperawatan Stase Gawat Darurat ini telah di responsi
dan disetujui oleh pembimbing klinik maupun pembimbing akademik STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Pembimbing Akademik
NIM : 1901034
KONSEP DASAR
A. Definisi Covid-19
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
yang baru ditemukan. Virus ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan
merupakan patogen zoonotik yang dapat menetap pada manusia dan binatang
dengan presentasi klinis yang sangat beragam, mulai dari asimtomatik, gejala
ringan sampai berat, bahkan sampai kematian. Virus baru dan penyakit yang
B. Etiologi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
wabah Severe Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004 silam, yaitu
C. Patofisiologi
sel manusia. Setelah memasuki sel, encoding genome akan terjadi dan
ditemukan pada traktus respiratorius bawah manusia dan enterosit usus kecil
sebagai reseptor masuk. Glikoprotein spike (S) virus melekat pada reseptor
fungsi dalam fusi membran antara sel virus dan sel inang. Setelah terjadi fusi
membran, RNA virus akan dikeluarkan dalam sitoplasma sel inang. RNA
dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi, 40%
sedang termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah, dan
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal
multi-organ, termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat
kematian. Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang
sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan
E. Penatalaksanaan Medis
1. Tanpa Gejala
pemantauan klinis
1) Pasien:
ke mesin cuci
i) Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam hari)
2) Lingkungan sekitar:
3) Keluarga:
tertukar
c. Farmakologi
Spesialis Jantung.
hari)
dan Zink
(tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
2. Derajat Ringan
hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas gejala demam dan
kondisi pasien.
terdekat.
b. Non Farmakologis
tanpa gejala)
c. Farmakologis
Acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari) - Tablet hisap vitamin
(tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
3. Derajat Sedang
b. Non Farmakologis
1) Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status
c. Farmakologis
perawatan
2) Azitromisin 500 mg/ 24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari)
curiga ada infeksi bakteri : dosis 750 mg/24 jam per iv atau per
mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya
yang ada
kohorting 20
penegakan diagnosis
b. Non Farmakologis
2448 jam,
d) Limfopenia progresif,
(NIV) pada pasien dengan ARDS atau efusi paru luas, HFNC
7) NIV
8) Ventilator
9) ECMO
c. Farmakologis
perawatan
3) Vitamin D
4) Azitromisin 500 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari)
curiga ada infeksi bakteri : dosis 750 mg/24 jam per iv atau per
5) Bila terdapat kondisi sepsis yang diduga kuat oleh karena ko-
klinis, fokus infeksi dan faktor risiko yang ada pada pasien.
dipertimbangan
6) Antivirus :
alveolus-kapiler
G. NCP Teori
7.
PENGKAJIAN RESUME KASUS GAWAT DARURAT
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
Airway clear.
2. Breathing
3. Circulation
Pasien mengatakan lemas, makan dan minum sedikit. Saat dikaji TD :
4. Disabillity
M=6.
C. ANALISA DATA
DO : RR : 32X/Menit, ,
SpO2 90%.
minum sedikit.
DO : Saat dikaji TD :
menggunakan
Covid
D. RENCANA DAN IMPLEMENTASI
jam
07/03/2022 jam DS : Pasien Hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda – 1. Monitor suhu S : -
tindakan tanda vital tubuh sampai O :
08.05 mengatakan lemas, berhubungan dengan
keperawatan 3 jam 2. Identifikasi stabil Suhu : 380C
makan dan minum Proses penyakit
maka termogulasi penyebab 2. Monitor Nadi : 120x/menit
sedikit. (infeksi) membaik dengan hipertermia tekanan darah, RR : 30 x/menit
kriteria hasil sebagai 3. Berikan cairan frekuensi TD : 90/70 mmHg
DO : Saat dikaji TD :
berikut : oral pernapasan dan Suhu tubuh pasien
90/50 mmHg diukur
1. Suhu kulit 4. Anjurkan tirah nadi masih teraba hangat
di lengan kanan, membaik baring 3. Monitor suhu A : Masalah belum
2. Suhu tubuh Kolaborasi kulit terasi
frekuensi nadi
dalam rentang pemberian 4. Tingkatkan P : Lanjutkan
130x/menit teraba
36,5℃-37,5℃ cairan dan asupan cairan intervensi
kuat diukur di elektrolit dan nutrisi yang
intravena, jika adekuat
brachialis kanan.
perlu 5. Kolaborasi
Suhu pasien 38,5℃
pemberian
dikur dijidat antipiretik
menggunakan
thermometer gun,
CRT 3 detik, pasien
suspek Covid
H. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. . Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama
Sesak napas
b. Keluhan Tambahan :
Saat dikaji pasien mengatakan demam ± 10 hari, seluruh tubuh terasa panas,
batuk tapi dahak sulit keluar, mual, tidak muntah, badan lemes, nafsu makan
berkurang, makan dan minum sedikit, tenggorokan nyeri. Pasien mengatakan
nyeri seperti tergores, dengan skala nyeri 3.
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan sesak napas dan tenggorokan nyeri sejak 2 hari yang lalu,
batuk tapi dahak sulit keluar, demam sejak 10 hari yang lalu, seluruh tubuh
terasa panas, sudah opname di RSPR ± 4 hari (3-6 Maret 2022) tapi keluhan
belum berkurang, mual, nafsu makan menurun, makan dan minum sedikit,
badan terasa lemas.
d. Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
2. Pemeriksaan Fisik Fokus
TD : 90/60 mmHg di ukur di lengan kanan
Nadi : 116x/menit teraba kuat
RR : 26x/menit
Suhu : 38,50C
SpO2 : 97%
Bentuk kepala oval, rambut hitam, tidak tampak bekas luka, wajah simetris, mukosa
bibir kering, tampak kemerahan di faring sebelah kanan pasien. Kesadaran compos
mentis, GCS : E : 4 V : 5 M : 6. BB 65 kg TB 160 cm.
Inspeksi : bentuk dada datar, tampak retraksi dada.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
Perkusi : sonor di lapang paru.
Auskultasi : suara paru krekels pada paru kanan dan kiri bawah.
Inspeksi : bentuk perut buncit
Perkusi : bising usus 12x/menit
Palpasi : nyeri tekan di ulu hati
Perkusi : tympani
3. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai
Hemoglobin 14,9 g/dL 13,2 – 17,3
Leukosit 13,02 ribu/mmk (H) 4,5 – 11,5
Eosinofil 0,0 % 2–4
Basofil 0,9 % 0–1
Segmen neutrofil 50,3 % 50 – 70
Limfosit 42,2 % 18 – 42
Monosit 6,6 % 2–8
Limfosit total 5,5 1,5 – 3,7
Rasio neutrofil limfosit 1,18 < 3,13
Hematokrit 45 % 40 – 54
Eritrosit 4,97 juta/mmk 4,5 – 6,2
RDW 12,2 % 11,5 – 14,5
MCV 90,6 fL 80 – 94
MCH 29,9 pg 26 – 32
MCHC 33 g/dL 32 – 36
Trombosit 107 ribu/mmk (L) 150 – 450
MPV 9,7 fL 7,2 – 11,1
PDW 22,4 fL 9 – 13
SGPT 52,5 U/L 0 – 55
SGOT 114,7 U/L 5 – 34
GDS 102,6 mg/dL 70 – 140
Ureum 39,8 mg/dL 17-54
Creatinin 1,34 mg/dL (H) 0,73 – 1,18
Natrium 132,4 mmol/L (L) 136 – 146
Kalium 3,9 mmol/L 3,5 – 5,1
Radiologi :
Hasil MSCT Thorax : mengarah gambaran minimal bronchopneumonia
4. Terapi Medik
- Levofloxacin 1 x 750 mg IV
- Paracetamol 3 x 500 mg tablet per oral
A. ANALISA DATA PENGKAJIAN SEKUNDER
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS :
- Pasien mengatakan sesak
napas Bersihan jalan nafas Sekresi yang