MORBILI
Oleh:
Reza Ahda Kadir, S.Ked
111 2017 2066
Supervisor :
dr. Andi Tenrigangka, Sp.A
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Mengetahui,
Supervisor
2
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah kasus campak pada tahun 2009 di Indonesia sebanyak 18.055 kasus
dengan incident rate (IR) 0,77 per 10.000 penduduk, dan 17.139 kasus pada 2010
a. Imunisasi rutin pada bayi 9 bulan dan kegiatan Bulan Imunisasi Anak
antibiotik.
3
BAB II
LAPORAN KASUS
a. Nama : An. AF
b. Umur : 6 tahun
e. Suku/Ras : Bugis
f. Status : Pelajar
g. Agama : Islam
h. Nomor RM : 002407
2.2 ANAMNESIS
Demam
Demam dialami sejak ± 3 hari yang lalu, batuk (+), flu (+).
4
Riwayat trauma tidak ada. Riwayat bronchopneumonia (+), riwayat
kejang (-)
I. PEMERIKSAAN FISIK
Gizi : Kurang
Tanda Vital
Tekanan Darah :-
Nadi : 92 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 39˚C
BB : 13 kg
o Thoraks :
5
o Abdomen : Datar, tidak teraba pembesaran hati dan limpa,
ekstremitas
II. RESUME
yang dialami sejak ± 3 hari yang lalu, disertai batuk (+), flu (+),
konjungtivitis (+), serta terdapat bercak eritema pada seluruh tubuh. Riwayat
trauma tidak ada, riwayat kejang demam tidak ada. Pasien memiliki riwayat
IV. PENATALAKSANAAN
● IVFD
6
● Puyer
V. PROGNOSIS
Ad Fungsionam : Bonam
VI. PEMBAHASAN
demam yang dialami sejak ± 3 hari yang lalu, disertai batuk (+), flu (+),
Riwayat trauma tidak ada, riwayat kejang demam tidak ada. Pasien
Hal ini sesuai dengan literatur yang didapatkan, dimana gejala yang sering
lalu yang disertai batuk (+), konjungtivitis (+), bercar eritema pada kepala
7
antipiretik, demam menurun. Hari ketiga dirawat diruang perawatan
8
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Virus ini menyebar dengan batuk dan bersin, atau kontak langsung dengan
sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi. Virus tetap aktif dan
menular di udara atau dipermukaan yang terinfeksi hingga 2 jam. Hal ini
dapat ditularkan oleh individu yang terinfeksi dari 4 hari sebelum onset
ruam sampai 4 hari setelah onset. Jika satu orang menderita penyakit ini,
sebagian besar kontak dekat mereka yang rentan juga akan terinfeksi.
II. ETIOLOGI
9
Virus campak adalah virus RNA dengan hanya satu serotipe,
nasofaring.2
III. EPIDEMIOLOGI
Virus ini mungkin tetap infektif pada droplet di udara selama beberapa
terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi. Di daerah beriklim
bulan terjadi secara konsisten setiap dua sampai lima tahun. Wabah
10
campak yang meningkat, usia rata-rata dimana infeksi terjadi telah
meningkat.2
infrastruktur kesehatan yang terbatas. Antara tahun 2000 dan 2007 jumlah
kasus campak yang dilaporkan diseluruh dunia turun dua pertiga. Namun,
ada banyak laporan kasus campak yang tidak memadai bahkan di negara-
Afrika.2
2014, masih banyak kasus campak di Indonesia dengan jumlah kasus yang
dengan 2.104 kasus. Sebagian besar kasus campak adalah anak-anak usia
pra-sekolah dan usia SD. Selama periode 4 tahun, kasus campak lebih
banyak terjadi pada kelompok umur 5-9 tahun (3591 kasus) dan pada
penyakit ringan dengan sedikit tanda atau gejala. Ini sangat beruntung bagi
11
anak tapi membuat diagnosis klinis lebih sulit. Anak-anak lain mungkin
memiliki campak yang sangat parah dengan tanda dan gejala yang lebih
jelas dan umumnya jauh lebih sakit. Anak-anak yang memiliki risiko
atau keganasan
berlangsung.4
V. GEJALA KLINIS5,6
Rasa tidak enak. Gejala pernafasan bagian atas (coryza, cough). Fotofobia.
12
Konjungitivitis dengan lakrimasi. Edema periorbital. Seiring berjalannya
ekstremitas, telapak tangan / telapak kaki, sampai ke kaki pada hari ketiga.
Lesi awal bisa menjadi konfluen, terutama pada wajah, leher, dan bahu.
merah, muncul pada atau setelah hari kedua penyakit demam, terlihat pada
VI. DIAGNOSIS
mata merah, dan ruam yang timbul dari belakang telinga sampai
13
- Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah berupa leukopenia dan
diagnosis dan biasanya sudah dapat terdeteksi sejak hari pertama dan
kedua setelah timbulnya ruam. IgM campak ini dapat tetap terdeteksi
VII. PENATALAKSANAAN
tempat kerja selama empat hari setelah onset ruam. Serta harus disarankan
minum atau peralatan makan dan ketika batuk dan bersin tutup dengan tisu
diberikan sampai setiap 4 jam), cairan yang cukup, suplemen nutrisi, dan
anak dengan campak akut, terlepas dari negara tempat tinggalnya. Dosis
14
- 100.000 IU pada anak umur 6-11 bulan
disertai batuk
prodromal
ruam, tetapi tidak disertai batuk dan bercak Koplik. Biasanya timbul
15
IX. PENCEGAHAN
85% anak-anak akan terlindungi dari penyakit ini. Kebijakan WHO untuk
tahun secara bertahap dalam 2 fase, yaitu fase pertama pada bulan
campak rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak.
bulan sampai dengan <15 tahun dengan cakupan tinggi (minimal 95%) dan
16
merata diharapkan akan membentuk imunitas kelompok (herd immunity),
sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa dan
17
Dalam situasi yang luar biasa dimana morbiditas dan mortalitas
campak, seperti bayi di kamp pengungsi, bayi dirawat di rumah sakit dan
bayi terkena bencana, serta selama wabah campak. Dosis kedua pada usia
rendah.4
18
Gambar 1. Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI tahun 2017.8
X. KOMPLIKASI
yaitu diare (8%), otitis media (7%), pneumonia (6%), ensefalitis (0,1%),
terbagi atas komplikasi pada campak dan komplikasi berat pada campak:4
- Nafas cepat, tapi tidak ada chest indrawing, 40 atau lebih napas per
menit jika berusia lebih dari 1 tahun dan 50 atau lebih napas per
19
- Pus mengalir dari mata
- Otitis media akut, nyeri atau keluarnya cairan dari telinga, durasi
- Pneumonia
- Diare
- Kejang
- Malnutrisi berat
- Dehidrasi berat
XI. PROGNOSIS
20
Campak merupakan self limited disease, namun sangat infeksius.
KLB campak.3
XII. KESIMPULAN
klinis berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis, dan ruam seluruh tubuh.
MMR.3
21
DAFTAR PUSTAKA
2. Sudarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi dan
http://www.kalbemed.com/portals/6/1_05_185strokegejalapenatalaksanaan.pdf
7. Rianawaty, Sri Budhi; et all. Buku Ajar Neurologi. Jakarta :Sagung Seto. 2017
22
23