Anda di halaman 1dari 30

MOR

Laporan BILI
kasus
pendahuluan
Morbili adalah penyakit virus akut, menular, yang ditandai
dengan 3 stadium yaitu stadium kataran, stadium erupsi
dan stadium konvalensi. Virus morbili berasal dari sekret
saluran pernapasan,darah dari orang yang terinfeksi
selama 10 20 hari, dimana periode yang sangat menular
ialah dari hari pertama hingga hari ke-4 setelah timbulnya
rash (pada umumnya pada stadium kataran).

Pasien morbili yang di angkat adalah pasien yang datang


ke Poli umum Puskesmas Lubuk Baja.

Kasus ini sering terjadi pada anak-anak.

Penulis mengangkat kasus untuk mempelajari lebih dalam


tentang klinis, Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan
yang tepat dan tuntas pada kasus morbili
Data administrasi pasien

Nama : An. iK
No Registrasi : 3240
Status kepegawaian: -
Umur : 9 tahun
Status sosial : menengah kebawah
Berobat : 30 januari 2017
Data demografis
Alamat : tanjung uma
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : pelajar
Bahasa ibu : bahasa indonesia
Jenis kelamin : perempuan

DATA BIOLOGIK
Tinggi badan : 142
Berat badan : 35
DATA KLINIK
Keluhan Utama: Anak perempuan, 9 tahun, demam 3 hari
dengan bercak kemerahan
Keluhan Tambahan
Bercak kemerahan disertai rasa gatal yang pertama kali timbul di
belakang telinga
Riwayat Penyakit Sekarang:
Demam dirasakan penderita sejak 3 hari sebelum berobat ke
puskesmas, demam dirasakan naik turun. Timbul bercak
kemerahan diseluruh badan sejak 1 hari sebelum datang
kepuskesmas. Bercak pertama kali timbul di belakang telinga
dan leher kemudian menjalar ke seluruh tubuh dan gatal. Pasien
juga mengalami batuk dan pilek sejak 3 hari sebelum berobat ke
puskesmas. Pasien juga mengalami mual tapi tidak muntah BAK
dan BAB biasa. Nafsu makan berkurang semenjak sakit
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat imunisasi : imunisasi lengkap
DIAGNOSA BANDING

Rubella

Eksantema
subitum
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :tampak sakit sedang
Kesadaran :CM, GCS : E4V5M6
Nadi :92x/menit
Frekuensi Nafas :20 x/ menit, reguler
Suhu :37,90 C (per axiler)

Tenggorokan :Mukosa basah, bercak koplik (+),


faring hiperemis (+), T1/T1

Kulit :Makula eritematous generalisata


Status generalis lain dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang perlu
dilakukan pada pasien ini adalah cek
laboratoruium yang berupa cek darah
lengkap.
Diagnosis
Diagnosis : Morbili

Pada anamnesa pasien mengaku, demam dirasakan pasien sejak


3 hari sebelum berobat ke puskesmas, demam dirasakan naik
turun. Timbul bercak kemerahan diseluruh badan sejak 1 hari
sebelum datang kepuskesmas. Bercak pertama kali timbul di
belakang telinga dan leher kemudian menjalar ke seluruh tubuh
dan gatal. Pasien juga mengalami batuk dan pilek sejak 3 hari
sebelum berobat ke puskesmas. Pasien juga mengalami mual tapi
tidak muntah BAK dan BAB biasa. Nafsu makan berkurang
semenjak sakit

Pada pemeriksaan fisik


Kulit :Makula eritematous
generalisata

Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan keterbatasan biaya


Diagnosis holistic
Diagnosa klinik : Morbili
Diagnosa biologi :-
Dignosa psikologis :-
Diagnosa sosial : keluarga pasien menegah
ke bawah
Penatalaksanaan

Paracetamol sirup 3 x cth II


Domperidon sirup 3 x cth 1 1/2

Citirizin sirup 3 x cth 1 1/2


Bedak salisil
Penjelasan untuk pasien dan
keluarga
Diagnosis : Morbili
Masalah dan resiko : disebabkan oleh virus dan
didukung oleh daya tahan tubuh yang lemah,
belum pernah terkena campak dan belum pernah
imunisasi campak
Berbagai jalan keluar : pengobatan medis
Apa sebaiknya dilakukan : menjaga daya tahan
tubuh yang baik dengan cara makan makanan
yang bergizi, minum air putih. Mengosumsi
vitamin. Menjaga kontak langsung dengan
sipenderita dan mencuci tangan setelah kontak
langsung dengan sipenderita.
Khasiat dan efek samping obat :
Paracetamol untuk peurun demam dan
mengurangi rasa sakit.
Domperidon untuk mengurangi mual dan
muntah
Citirizine untuk mengurangi rasa gatal
Bedak salisil sebagai penghilang rasa gatal yang
diberikan dari luar
Peran pasien dan keluarganya
Berkaitan dengan obat : pasien harus mematuhi perintah
dokter cara meminum obat dan bagi keluarga harus
memantau pasien meminum obat secara teratur dan
memberikan kebutuhan gizi yang baik buat si pasien
Berkaitan dengan diet: -

Identifikasi resiko dan pencegahan

Resiko kambuh : paien bisa kembuh kembali tapi dengan


resiko yang lebih berat.
Pencegahan :
hindari kontak dengan sipenderita
Imunisasi campak pada usia 9 bulan dan diulang pada
umur 15 bulan
TERIMA
KASIH
MORBILI

ASSESMENT
PENALARAN KLINIS
DEFINISI
(1) stadium inkubasi sekitar 10
12 hari dengan sedikit tanda
atau tanpa ditemukan gejala
(2) stadium prodromal dengan
bercak koplik pada mukosa bukal
dan faring, demam ringan
Morbili = sampai sedang, konjungtivitis
ringan, koryza, dan batuk yang
penyakit akut semakin berat.
menular di (3) stadium akhir dengan ruam
makulopapular yang muncul
tandai 3 berturut- turut pada muka
kemudian seluruh tubuh dan
stadium disertai oleh demam tinggi.
Penularan
udara dan sangat
melalui PATOGENESIS
cepat 1 2 hari
sebelum timbul
gejala klinis sampai 4
hari setelah timbul
ruam.

Virus masuk ke dalam


sistem limfatik lokal
bereplikasi
penyebaran ke sel
jaringan limforetikular
seperti limpa.

Pada fase ini sel MN yang


terinfeksi bentuknya sel
raksasa berinti banyak dari
warthin, sedangkan limfosit
T aktif membelah.
PATOGENESIS

5 6 hari sesudah infeksi


awal, fokus infeksi
terwujud ketika virus Eksudat serosa dan
masuk kedalam pembuluh proliferasi sel MN dan
darah dan menyebar beberapa sel PMN terjadi
kepermukaan epitel disekitar kapiler
orofaring, saluran nafas, pembuluh darah.
kulit, kandung kemih, dan
usus.
PATOGENESIS

Hari ke 910 fokus infeksi berada di saluran nafas dan


konjungtiva, 1-2 lapisan mengalami nekrosis virus
dalam jumlah banyak masuk kembali ke PD
manifestasi klinis dari saluran nafas diawali dengan
keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang
tampak merah.

Respon imun yang terjadi ialah proses peradangan


epitel pada sistem saluran pernapasan diikuti dengan
manifestasi demam tinggi, anak tampak sakit berat dan
ruam yang menyebar keseluruh tubuh, tampak suatu
bercak putih keabuan dengan daerah sekitarnya eritem
yg ditemui pada mukosa pipi yang disebut bercak koplik,
merupakan tanda pasti untuk menegakkan diagnosis.
Akhinya muncul PATOGENESIS
ruam
makulapapular Daerah epitel yang
pada hari ke 14 nekrotik di
antibodi humoral nasofaring dan
dapat dideteksi saluran pernafasan
daya tahan tubuh memberikan
menurun sebagai kesempatan
respon delayed serangan infeksi
hypersensitivity bakteri sekunder
terhadap antigen berupa
virus maka bronkopneumoni,
terjadilah ruam otitis media,
pada kulit bahkan ensefalitis.

Ruam dan vesikel


tampak mikroskopik
di epidermis tetapi
virus tidak berhasil
ada di epidermis.
MANIFESTASI
KLINIS
Berlangsung selama 4-5 hari diserti

Stadium kataral
panas, malaise, batuk, fotobia
konjungtivitis dan koriza.
Menjelang akhir stadium kataral 24
jam, timbul bercak koplik (berwarna

(Prodromal)
putih kelabu, sebesar ujung jarum dan
dikelilingi eritema).
Lokasinya di mukosa bukalis
berhadapan dengan molar bawah.
Gambaran darah tepi ialah limfositosis
dan leukopenia.
MANIFESTASI
KLINIS

Koriza dan batuk batuk bertambah.

erupsi
Stadium
Timbul enantema atau titik merah di palatum
durum dan palaatum mole. Kadang-kadang
terlihat pula bercak koplik.
Terjadinya eritema yang berbentuk makula
papula disertai menaiknya suhu badan.
Diantara makula terdapat kulit yang normal.
Mula-mula eritema timbul dibelakang telinga,
dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang
rambut dan bagian belakang bawah.
Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan
pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak.
Ruam mencapai anggota badan pada hari
ketiga dan menghilang dengan urutan
terjadinya.
Terdapat perbesaran KGB disudut mandibula
dan di daerah leher belakang.
Kadang terdapat sedikit splenomegali.
MANIFESTASI
KLINIS

Erupsi berkurang meninggalkan bekas

Stadium
konvalesensi
yang bewarna lebih (hiperpigmentasi)
yang lama kelamaan akan menghilang
sendiri.
Hiperpegmentasi ini merupakan gejala
patognomonik untuk morbili.
Pada penyakit-penyakit lain dengan
eritema atau eksantema ruam kulit
menghilang tanpa hiperpementasi.
Suhu menurun sampai menjadi normal
kecuali bila ada komplikasi.
Pemeriksaa
n Fisik
Pada stadium kataral manifestasi yang
tampak mungkin hanya demam (biasanya
tinggi) dan tanda-tanda nasofaringitis dan
konjungtivitis.

Pada umunya anak tampak lemah, tidak


nafsu makan.

Bercak pada hari ke 2-3 panas (akhir


stadium kataral).
Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang
khas : ruam makulopapular yang munculnya
mulai dari belakang telinga, mengikuti
pertumbuhan rambut di dahi, muka, dan
kemudian seluruh tubuh.
Diagnosis
Banding

Rubella

Masa inkubasi 14-21 hari


Demam ringan atau tidak ada selama ruam
dan menetap selama 1, 2 atau 3 hari
Mukosa faring dan konjungtiva sedikit
meradang
Eksantema mulai pada muka dan menyebar
dengan cepat (dalam 24 jam), ruam dapat
menghilang pada muka saat ruam
lanjutannya muncul padabadan
Erupsi biasanya jelas pada hari ke 3
Tidak ada fotofobia
Tanda khas: adenopati retroaurikuler,
servikal posterior dan di belakang oksipital
Lab Sel darah putih normal atau
sedikitmenurun dan Trombositopeni jarang
Diagnosis
Banding
Roseola infantum
(eksantemasubitum)
Demam tinggi mendadak, demam turun
dengan krisis pada hari ke 3-4
Mukosa faring meradang
Koriza
Ketika suhu kembali normal, erupsi macular
ataumakulopapular tampakdiseluruh tubuh
mulai pada badan menyebar ke lengan dan
leher, dan melibatkan muka dan kaki
Ruam menghilang dalam 3 hari
Pemeriksaan laboratorium:
Hari pertama demam: leukosit normal,
kenaikan neutrofil
Hari ke 3-4demam: leukopeni, neutropenia
absolut dan limfositosis.
PENATALAKS
ANAAN
Morbili Pada umumnya tidak memerlukan rawat inap
tanpa
komplikasi
Berikan vitamin A jika anak belum mendapatkan
vitamin A pada bulan februari dan Agustus. Untuk
Pasien dengan gizi buruk dapat diberikan vitamin A
sebanyak 3 kali.
Jika anak demam berikan paracetamol.

Berikan cairan dan nutrisi yang cukup.

Konjungtivitis dengan cairan mata yg jernih tidak


memerlukan pengobatan.

Jika sekret mata bernanah, bersihkan dengan lap


bersih yg direndam air kemudian oleskan salep mata
kloramphenicol 3 kali sehari.
PENATALAKS
ANAAN
Morbili dengan komplikasi berat
(Penurunan kesadaran dan kejang (ensefalitis), Pneumonia,
Dehidrasi karena diare, Gizi Buruk, Otitis Media Akut,
Kekeruhan pada kornea, Luka pada mulut dalam atau luas)

Penatalaksanaan sesuai
dengan komplikasi yang Untuk mencegah penularan
terjadi, pada umumnya penyakit ini di rumah sakit,
dilakukan pemberian Vitamin anak harus dirawat dalam
A serta antibiotik selama di ruangan isolasi.
rumah sakit.
MORBILI

PROGNOSIS

Baik pada anak dengan


keadaan umum yang baik,
tetapi prognosis buruk bila
keadaan umum buruk, anak
yang sedang menderita
penyakit kronis atau bila ada
komplikasi lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai