Anda di halaman 1dari 5

SENAM ASMA

PUSKESMAS LUBUK BAJA


Definisi Senam Asma

Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma.
Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga
meningkatkan kemampuan benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya berenang dan
jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu asma, jika asma muncul
karena udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau melakukan jogging
di pegunungan.

Manfaat dan Tujuan Senam Asma

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena
keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi,
namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk
memperkuat otot-otot pernapasan. Tujuannya adalah :

Melatih cara bernafas yang benar.


Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.

Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam
serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan
baru sembuh.
Gerakan Senam Asma

Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma

Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot


pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.

Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam Asma:

Pemanasan
Latihan Inti
Latihan inti A

Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma. Dengan cara
menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama 2 hitungan.

Latihan inti B

Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot
akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan ekspektorasi.
Aerobik

Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk


meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma.
Pendinginan diakhiri pendinginan.

Alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan
semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.

Program Terapi yang umum


Latihan Pernafasan

Latihan Pernafasan (Breathing Exercise) berbeda dengan Gymnastik-Respirasi,


meskipun didalamnya juga terdapat latihan-latihan yang bertujuan memperbaiki kelenturan
rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita asma adalah untuk melakukan
pernafasan yg benar (efisien).
Pada penderita asma latihan pernafasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat
pernafasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernafasan jika terasa akan
datang serangan, ataupun sewaktu serangan asma.
Latihan pernafasan utama bagi penderita asma adalah latihan nafas perut/diafragma.
Kekhususan di dalam latihan adalah: waktu mengeluarkan nafas (ekspirasi) dikerjakan secara
aktif, sedangkan sewaktu menarik nafas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas
melalui mulut yang mecucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan
mengkempiskan dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks ( pasif ) dan udara
masuk ke paru-paru melalui hidung.
Latihan Relaksasi

Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi relaks baik
sewaktu ada serangan maupun di luar serangan. Yang ingin dicapai: penderita secara spontan
dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernafasannya maupun mentalnya, pada saat serangan
terasa akan datang atau sedang dalam serangan.
Bila penderita telah terlatih melakukan tehnik pernafasan terpola seperti pada latihan nafas,
hal ini juga dapat membantu banyak untuk menghilangkan rasa tegang dan panik (mental)
karena penderita lepas dari keadaan: dikontrol oleh nafas yang sesak, sebaliknya penderita
tetap yang mengontrol nafasnya, meskipun masih sesak. Hal ini memberi rasa percaya diri
dan membuat penderita menjadi lebih relaks.
Latihan untuk Memperbaiki Postur Tubuh

Pada penderita asma berat yg kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk dengan
kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernafasan menonjol, memendek dan kaku.
Terdapat saling keterkaitan antara: postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar dan kaku,
serta pernafasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma, biasanya telah
memasukan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.
Latihan Membuang Sekret

Pada penderita asma, terdapat kecenderungan meningkatnya secret (cairan yg


dihasilkan selaput dinding jalan nafas/lendir) jalan nafas dan biasanya juga menjadi kental,
sehingga diperlukan program untuk membuangnya, untuk itu penderita perlu dilatih untuk:
Batuk yg benar (efektif)

Melakukan apa yang disebut Drainase-Postural, yaitu suatu usaha untuk mendrain /
mengalirkan secret atau dahak tg bercokol di saluran nafas dengan menggunakan hokum gaya
berat (gravitasi) yaitu dengan memposisikan penderita sedemikian rupa, untuk waktu tertentu,
sehingga oleh karena gaya berat, secret dapat mengalir ke saluran nafas bronchus utama,
kemudian dibatukkan ke luar.

Gymnastik-Respirasi tidak ada efek langsung pada program ini, tetapi dia akan
memberikan efek yang positif kepada efektifitas batuk, melalui perbaikan kapasitas vital
paru, serta perbaikan fungsi otot Latissimus Dorsi (otot punggung yang lebar dan panjang).

Anda mungkin juga menyukai