Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

PROLONGED FEVER

Pembimbing :
dr. Endang Prasetyowati, Sp.A

Disusun oleh:
Hasna Ibadurrahmi
161 0221 039
Fakultas Kedokteran
Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta
2017
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A
Usia : 7 th 8 bln
JK : Laki-laki
Alamat : Garon 02/01 Candi Garon
Sumowono Kab. Semarang
Masuk RS : 4 September 2017
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Pasien datang dengan keluhan demam tinggi


sejak 3 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Februari 2017

Pasien dirawat dengan indikasi


bronkopneumonia, ISK, dan fimosis

Pasien dirawat selama 7 hari dan dinyatakan


sembuh

Untuk fimosis, 2 minggu setelah dirawat,


pasien menjalani operasi
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Awal Agustus 2017


Pasien menderita penyakit gondongan
(parotitis) disertai demam, lalu diberi
obat paracetamol, namun demam belum
teratasi
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pertengahan Agustus 2017 (13 hari SMRS)

13 hari SMRS pasien vaksin campak dan


rubella di sekolahnya. 4 hari setelah divaksin,
pasien mengalami demam tinggi dan terasa
sesak

Pasien diberi ibuprofen untuk mengatasi


demam, namun demam belum teratasi

Pasien berobat ke BKPM dan dilakukan foto


toraks. Dari hasil foto toraks: dalam batas
normal
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Akhir Agustus 2017 (2 hari SMRS)

2 hari SMRS, pasien mengalami demam


yang semakin tinggi lalu diberikan ibuprofen
oleh ibu pasien. Demam hilang timbul sejak
2 hari SMRS

Keluhan demam disertai sesak, batuk


kering, pusing dan nyeri kepala berat
sampai membuat pasien berteriak-teriak
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Akhir Agustus 2017 (2 hari SMRS)

Keesokan harinya, malam hari beberapa saat


setelah diberi ibuprofen, pasien mengalami
penurunan kesadaran, lemas, ujung jari
tangan dan kaki biru dan dingin dan sulit
berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Hari senin pasien ke poli anak RSUD


Ambarawa dan dirawat inap di ruang anggrek
dengan diagnosis sementara prolonged fever
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Usia 5 bulan, pasien didiagnosis bronkhitis


dan rutin menjalani pengobatan rawat jalan.
Sejak usia 5 bulan, pasien memiliki riwayat
alergi dingin biasanya setelah bangun
tidur, batuk kering dan muntah
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien merupakan anak tunggal. Ibu pasien


sebagai ibu rumah tangga, ayah pasien bekerja
sebagai PNS di sekolah menengah pertama di
bagian administrasi
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan demam seperti pasien. Pasien merupakan
anak tunggal
III. Pemeriksaan Fisik (Ruang Anggrek 7 September 2017)
Kesadaran : compos mentis
Heart rate : 77 x/menit
Respiration rate : 19 x/menit
Kepala : normocephal, daerah berambut normal dan
tidak mudah dicabut, kejang tidak ada
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
THT : serumen (-), lesi (-), nyeri tekan (-), sekret (-)
Thoraks : vesikuler +/+ rhonki -/- wheezing -/-
Abdomen : muntah (-) diare (-), konstipasi (-)
BAB lendir (-), darah (-)
Genitalia : disuria (-), hematuria (-)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), CRT < 2 detik
Kulit : lesi (-), turgor kulit cepat kembali
BB : 23 kg
TB : 124 cm
IMT : 14,96
Status gizi : gizi baik, perawakan tinggi
Diagnosa Sementara
Observasi febris H2
LAB
Darah rutin dalam batas normal
MCV MCH menurun cadangan besi menurun
Anti dengue IgG positif DHF
Urin leukosit (+) bakteri (+) ISK
Pemeriksaan Radiologi (Rontgen Thoraks)
Dilakukan pada tanggal 5 September 2017 dengan
hasil sebagai berikut:
Cor : Bentuk dan letak normal, CTR 46%
Pulmo : Corakan meningkat, bercak perihiler
kiri, penebalan hilus kiri, kedua
sinus lancip

Kesan :
Bentuk dan letak jantung normal
Cenderung gambaran bronkopneumonia
Limfadenopati hilus kiri
Kemungkinan terjadinya bronkopneumonia
berulang karena adanya faktor imunitas yang
rendah pada pasien
Limfadenopati hilus infeksi (+)
Diagnosis Akhir
Prolonged fever ec penyakit infeksi
Tatalaksana
Paracetamol syrup 300 mg/4 jam

Meptin syrup 2x25 mg (2x5 ml)


PEMBAHASAN
Pasien seorang anak laki-laki berusia 7 tahun
Faktor risiko terjadinya suatu penyakit salah
satunya dapat dilihat dari usia pasien
Pada pasien, yaitu anak-anak, dimana seorang
anak memiliki imunitas yang belum optimal
dibandingkan orang dewasa sehat
Pasien dengan keluhan demam tinggi yang hilang timbul
Faktor infeksi
Bakteri
Virus
Jamur
Parasit

Faktor non infeksi


Faktor lingkungan
Autoimun
Keganasan
Pemakaian obat-obatan
Bulan februari 2017 pasien dirawat dengan
diagnosis bronkopneumonia, infeksi saluran
kemih, dan fimosis.

Penyakit infeksi pernapasan: bronkopneumonia


Penyakit infeksi urogenital: ISK pada bayi
dan anak-anak biasanya bakteri berasal dari
tinjanya sendiri yang menjalar secara asending,
personal hygiene (?)

Riwayat fimosis faktor predisposisi infeksi


Pasien dengan riwayat penyakit parotitis

Penyakit infeksi KGB: parotitis


Pasca imunisasi dapat sebabkan demam pada
anak
Sesak menyertai demam riwayat asma (?)
psikologis (?)
Demam minum obat demam turun
demam lagi obat demam turun, lalu naik
lagi tipe demam : demam remiten
Foto toraks: dalam batas normal tidak
ditemukan gangguan/penyakit pada sistem
pernapasan
Pasien didiagnosis prolonged fever

Demam berkepanjangan adalah suatu kondisi


suhu tubuh lebih dari 380C yang menetap selama
lebih dari 8 hari dengan penyebab yang sudah
atau belum diketahui. Angka kejadian dan
mortalitas tidak sebesar penyakit lainnya, tetapi
masih terdapat masalah dalam menegakkan
diagnosis dan mencari penyebab.
Berbagai penelitian yang dilakukan di dunia
tentang penyebab demam berkepanjangan
hampir selalu menemukan tiga penyebab
terbanyak dari penyebab demam
berkepanjangan yaitu infeksi, keganasan dan
penyakit jaringan ikat meskipun penyebab
spesifiknya dapat berbeda. Kasus infeksi
merupakan penyebab terbanyak dari demam
berkepanjangan pada anak
KESIMPULAN
Pasien mengalami prolonged fever disebabkan
karena adanya penyakit infeksi yang dialami
oleh pasien yang terjadi secara berulang dan
timpang tindih.
Demam yang berkepanjangan dikarenakan obat
yang diberikan bukan untuk menghilangkan
penyebab demam, tetapi hanya menghilangkan
gejalanya saja, sehingga demam dapat muncul
kembali
SARAN
Edukasi kepada orangtua pasien untuk segera
membawa pasien ke dokter, terlebih pasien
memiliki riwayat penyakit infeksi yang banyak
dan dengan imunitas yang rendah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai