Anda di halaman 1dari 46

MODUL TASK 1

PENGANTAR
EPIDEMIOLOGI
UNTUK MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
KELOMPOK 1
▸ Aini Radetya Dewik
▸ Agung Effi Rahmawan
▸ Alberti Shintya Sari
▸ Cakrawartya amadhi Sutarto
▸ Anggi Satria Siburian

2
COVID-19
Coronavirus Disease 2019

Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2)

4
COVID-19
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak
napas.
Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang
14 hari.
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Penyakit COVID-19 ini sangat mudah menular dan angka
kematiannya cukup tinggi terutama pada penderita yang memiliki
faktor resiko seperti adanya penyakit komorbid hipertensi,
diabetes mellitus dan perokok aktif.

5
Infeksi Novel Coronavirus
(Infeksi 2019-nCoV)
telah dinyatakan WHO sebagai :

Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (KKMMD)
Public Health Emergency of
International Concern
(PHEIC)

6
Sumber : https://covid19.who.int , diakses pada Tanggal 26 Juni 2022 jam 20.33
7
Keputusan Presiden Keputusan Menteri
Nomor 11 Tahun 2020 Kesehatan Nomor
Penetapan Kedaruratan HK.01.07/ MENKES/
Kesehatan Masyarakat 104/2020
Corona Virus Disease 2019 Penetapan Infeksi
(COVID-19) Novel Coronavirus
(Infeksi 2019-nCoV)
Keputusan Presiden sebagai Jenis
Nomor 12 Tahun 2020 Penyakit Yang Dapat
Menimbulkan
Penetapan Bencana
Wabah dan Upaya
Nonalam Penyebaran
Penanggulangannya
Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Sebagai
Bencana Nasional

8
Pembatasan Sosial Berskala Besar
▸ Peraturan Pemerintah ▸ Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2020 Nomor 9 Tahun 2020
Pembatasan Sosial Berskala Pedoman Pembatasan Sosial
Besar Dalam Rangka Percepatan Berskala Besar Dalam Rangka
Penanganan Corona Virus Percepatan Penanganan Corona
Disease 2019 (COVID-19) Virus Disease 2019 (COVID-19)

9
Penerapan Protokol Kesehatan
Covid-19 berdampak luas bukan hanya di bidang kesehatan,
namun juga di berbagai sektor kehidupan masyarakat global.
Dalam rangka menjaga stabilitas dan ketahanan nasional,
masyarakat mulai beradaptasi dengan Adaptasi Kebiasaan Baru
(New Normal) seperti :
▸ memakai masker
▸ menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain
▸ mencuci tangan
▸ menghindari kerumunan
▸ membatasi mobilitas yang tidak diperlukan
.

10
Vaksinasi Covid-19
Program vaksinasi COVID 19 di Indonesia
mulai dilakukan pada 13 Januari 2021.
Tahap awal ditargetkan 1,48 juta tenaga
Kesehatan tervaksin dosis pertama yang
belangsung dari Januari hingga Februari
2021, kemudian petugas layanan public dan
kelompok lanjut usia.
Hingga saat ini, sudah terlaksana vaksinasi
untuk semua sasaran dengan capaian :
▸ Dosis-1 96,67%
▸ Dosis-2 81,02%
▸ Dosis-3 23,89%.

11
Berdasarkan Hasil Diskusi
Kelompok Kami (Kelompok 1)

12
Implikasi sifat Multidimensi Kesehatan
dalam kasus COVID 19 terhadap
kebutuhan mutu dan jenis jenis
pelayanan di Rumah Sakit

13
Menurut teori Triangle Model

HOST AGENT ENVIRONTMENT


Covid-19 dapat menyerang Covid -19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 dapat bertahan selama 72 jam
manusia pada berbagai agent berupa virus dari pada permukaan plastik dan stainless steel,
usia, pada semua jenis Penyebab COVID-19 kurang dari 4 jam pada tembaga dan
kelamin, pada semua adalah virus dari family kurang dari 24 jam pada kardus.
wilayah demografi tempat coronavirus. Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari,
tinggal dan semua aktivitas ICTV memberikan nama dengan range antara 1 dan 14 hari namun
pekerjaan. penyebab COVID-19 dapat mencapai 14 hari.
sebagai SARS-CoV-2.

14
Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

 Kebersihan Tangan/Hand Hygiene  DROPLET


 Alat Pelindung Diri (APD) Droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan
 Kebersihan Pernafasan hidung) atau konjungtiva (mata)
 Kebersihan Lingkungan  KONTAK
 Penanganan Linen Kontak tidak langsung dengan permukaan
 Tatalaksana Limbah atau benda yang digunakan pada orang yang
 Desinfeksi Peralatan Perawatan Pasien terinfeksi
Berdasarkan Jenisnya  AIRBONE
 Praktik Menyuntik yang Aman Transmisi melalui udara pada prosedur atau
perawatan suportif yang menghasilkan aerosol

15
Penerapan Kewaspadaan Transmisi
1) Melakukan triase
2) Pemisahan antara pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan tidak
• Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dimasukkan dalam ruangan khusus. Petugas
kesehatan menggunakan APD standar
• Pasien bukan dengan gangguan pernapasan boleh langsung masuk ke ruang tunggu. Petugas
cukup menggunakan masker bedah.
3) Memberi penanda khusus untuk mengatur jarak minimal 1 meter
4) Membuat penghalang fisik (barrier) antara petugas dan pengunjung
5) Mengatur penempatan posisi yang mencegah aliran udara dari pasien ke petugas
6) Menempatkan kasus suspek atau terkonfirmasi positif diruang Isolasi
• Pasien COVID-19 dengan menggunakan ruangan tersendiri jika memungkinkan
• Ruangan tidak harus tekanan negatif kecuali pasien dengan penyakit penyerta yang lain/
komorbid.
7) Petugas kesehatan yang memberikan perawatan untuk pasien sebaiknya ditetapkan untuk
mengurangi transmisi.
16
Menurut teori La Londe (Bloom)
LIFESTYLE

Lifesyle merupakan akumulasi dari semua keputusan individu yang dapat


memberikan kontribusi atau menyebabkan penyakit atau kematian.
Akhir akhir ini dinyatakan bahwa kematian karena Covid-19 ini tidak hanya tinggi
pada pasien usia tua dan memiliki komorbid, namun juga pada pasien pasien usia
produktif, yang diduga berkaitan dengan gaya hidup.
Pemilihan jenis makanan, kurangnya olahraga, istirahat yang kurang, dan stress.

17
Implikasi sifat Multidimensi Kesehatan dalam kasus COVID 19 terhadap kebutuhan mutu
dan jenis jenis pelayanan di Rumah Sakit

Kebutuhan edukasi tentang Kebutuhan tatalaksana pada


Covid -19 kasus terkonfirmasi pada semua
derajat keparahan

Kebutuhan tatalaksana pada Kebutuhan tatalaksana


kasus terduga yang mengalami rehabilitatif pasca
kontak dengan penderita terpapar / sakit

18
1. Kebutuhan Edukasi tentang Covid-19

 Apa dan bagaimana perjalanan penyakit sejak terpapar hingga


menjadi sakit

 Bagaimana mencegah penularan, bagaimana pengobatan yang


tepat

 Bagaimana derajat keparahannya, apa saja factor risiko terpapar /


terjangkit

 Apa risiko derajad keparahan menjadi berat

19
2. Kebutuhan tatalaksana pada kasus terduga

 Skrining yang cepat dan akurat

 Layanan karantina / isolasi pasca terpapar

 Terapi suportif yang bersifat meningkatkan daya tahan tubuh

20
3. Kebutuhan tatalaksana pada kasus terkonfirmasi

 Pengobatan yang adekuat

 Pengobatan yang adekuat & Evaluasi klinis

 Terapi suportif yang bersifat meningkatkan daya tahan tubuh

 Terapi psikologis untuk mengurangi kecemasan / stress selama


menjalani isolasi

21
4. Kebutuhan tatalaksana pasca terpapar

 Fisioterapi pernapasan

 Terapi psikologis untuk mengurangi kecemasan / stress pasca


menjalani isolasi, termasuk traumatis karena kematian anggota
keluarga karena terpapar covid dengan gejala berat

22
Fungsi Berbagai Unit pelayanan
Kesehatan di masyarakat (Klinik
Pelayanan Medis, PKM, RS baik privat
dan public) dalam memelihara status
Kesehatan masyarakat dalam
penanggulangan COVID 19

23
Kementrian Puskesmas / Semua
Kesehatan & Klinik / Rumah
Organisasi
Organisasi Dokter Sakit
Kesehatan
Profesi praktik

Regulasi kebijakan / Upaya preventif : Upaya kuratif: Pembinaan SDM :


peraturan tentang : o Edukasi dan promosi o Merawat pasien COVID 19 o pencegahan dan
o Upaya penanggulangan kesehatan terkait o Penyediaan fasilitas kesehatan penanggulangan infeksi
dan pengendalian pencegahan penyebaran yang aman transmisi droplet dan
penyebaran penyakit, penyakit • alur infeksius sejak dari IGD airborne
o Penyediaan sistim o Upaya deteksi dini/skrining • ruang isolasi tekanan o penggunaan APD yang
surveilans dan dan testing dari kelompok negative benar
pelaporannya berisiko • APD untuk petugas o penanganan APD
o Sistim pembiayaan o Pemantauan pasien yang • prosedur skrining yang setelah digunakan
layanan kesehatan menjalani isolasi mandiri adekuat o pembagian tugas yang
yang terkait pandemi o Bekerjasama dengan • pelayanan kuratif yang baik
Covid-19 Muspika di wilayah sesuai standar o mengurangi jumlah
o Penyediaan pelayanan paparan dengan pasien
penunjang medis

24
Peran Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan untuk juga berperan dalam menyusun regulasi yang bersifat lokal tentang
pencegahan dan pengendalian penularan :
 peniadaan jam kunjung & pembatasan penunggu
 kewajiban skrining untuk semua pasien dan tamu
 penyelenggaraan rapat/ pertemuan daring
 penggunaan sistim pendaftaran dan antrian online
 penggunaan APD penunggu / pengunjung pasien
 modifikasi fasilitas seperti penggunaan pembatas di area pemeriksaan pasien
 regulasi tentang ketenagaan yang bersifat relawan
 regulasi tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit kerja

25
Peran Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan juga berperan dalam hal kolaborasi :
 Antar faskes untuk layanan rujukan
 Sistem pelaporan kasus yang terintegrasi dengan Dinas
Kesehatan/Kementerian Kesehatan
 Institusi lainnya seperti Kepolisian, Pemerintah Daerah dalam mengantisipasi
penolakan di masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan

26
Faktor determinan yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan pada kasus
COVID-19 di tingkat individu dan
masyarakat

27
Faktor Determinan di tingkat individu
STATUS
IMUNITAS PERILAKU LIFESTYLE

1 2 3
Kelompok yang dianggap Praktik pencegahan yang Perokok aktif menunjukkan
rentan terinfeksi kurang baik menyebabkan risiko yang signifikan untuk
Kelompok lansia tingginya risiko terinfeksi terinfeksi Covid-19 derajat
Kelompok komorbid COVID-19 berat yang membutuhkan
seperti Diabetes Mellitus, perawatan ICU hingga
gagal ginjal kronis, menyebabkan kematian
obesitas dan kondisi
immuno-compromised

28
Faktor Determinan di tingkat masyarakat

Diperlukan adanya regulasi yang mengikat seluruh warga


Regulasi negara untuk patuh

Tata Kelola Pembentukan gugus tugas dengan kolaborasi lintas sektoral,


dalam proses klinis maupun non klinis

Pembiayaan Diperlukan adanya budgeting dan regulasi dalam proses


klaim layanan Kesehatan yang terkait Covid-19

Pengadaan & Ketersediaan alat medis, obat-obatan, APD, dan oksigen,


Logistik ketersediaan alat dan reagen, serta ketersediaan vaksin

29
Faktor Determinan di tingkat masyarakat

Sumber daya Resiko burnout di tempat kerja akibat peningkatan beban


manusia kerja, resiko penularan yang tinggi di tempat kerja, resiko
stress WFH.

Aksesibilitas Dilakukannya upaya konversi ruang rawat inap di rumah sakit


Layanan Kesehatan menjadi ruang isolasi dan dibukanya rumah sakit lapangan .

Sistem Informasi Mempermudah akses informasi ketersediaan tempat tidur.


Kesehatan Mempercepat komunikasi hasil pemeriksaan diagnostik.

30
Hubungan antara determinan factor
individu maupun masyarakat pada
kasus Covid 19 dengan jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan

31
Pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan masyarakat pada
kasus Covid-19 di rumah sakit :
1. Pelayanan skrining baik untuk pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Skrining dapat
dilakukan di area sebagai berikut :
• sebelum memasuki IGD untuk akses rawat inap kasus gawat darurat
• sebelum ruang penerimaan rawat inap untuk kasus non gawat darurat
• sebelum ruang pendaftaran rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat, rawat inap, ICU, kamar bedah dan anesthesi, kamar bersalin dan
rawat jalan dan penunjang diagnostik yang terpisah antara kasus Covid 19 dan non Covid 19
3. Pelayanan penunjang diagnostic laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan antigen,
PCR, d-dimer dan lain sebaginya yang diperlukan untuk penegakan diagnosa atau untuk
penegakan komplikasi pada kasus covid-19
4. Pelayanan radiologi minimal foto rontgen hingga CT scan thorax.

32
Pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan masyarakat pada
kasus Covid-19 di rumah sakit :
5. Pelayanan gizi untuk terapi supportif pasien covid 19 yang dirawat inap.
6. Pelayanan rehabilitasi medik pernafasan pada kasus pasca Covid derajat berat
7. Pelayanan farmasi untuk pemberian terapi medikamentosa
8. Pelayanan Linen dan Laundry infeksius yang memadai
9. Pelayanan pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid 19
10. Pelayanan transportasi ambulans untuk kasus infeksius
11. Pelayanan rujukan ke RS jejaring rujukan kasus Covid 19
12. Pelayanan konseling psikologi baik untuk pasien maupun nakes

33
Masalah dan kendala dalam melakukan
pengukuran indikator kesehatan pada
COVID-19

34
Indikator Kesehatan Masyarakat

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN 1 Kecenderungan kasus positif, meninggal
dunia, orang dalam pemantauan (ODP)
Kemampuan dan pasien dalam pengawasan (PDP),
sistem kesehatan suspek, probable dan konfirmasi
masyarakat untuk
melakukan
pemantauan,
seperti deteksi PELAYANAN KESEHATAN
kasus atau testing, 2 3 Ketersediaan tempat tidur dan fasilitas
pemantauan
mobilitas rumah sakit untuk penanganan COVID-19
penduduk serta dan alat pelindung diri (APD)
pelacakan kontak
35
Indikator Bagi Rumah Sakit
Administrasi,
Manajemen Keuangan & Pencegahan dan
Kepemimpinan Pengawasan & Keberlangsungan Kapasitas Pengendalian
& Manajemen Informasi Bisnis Lonjakan Infeksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Komunikasi & Komunikasi Sumber Daya Manajemen


Koordinasi Resiko & Manusia Pasien
Keterlibatan
Masyarakat
36
Masalah & Kendala yang Ditemui
 Ketidaksesuaian data antara data yang terjadi di lapangan dengan data yang
disetorkan ke pusat

 Terjadi penurunan tren testing Covid-19 di laboratorium

 Masyarakat yang terkonfirmasi positif enggan melaporkan hasilnya ke


pemerintah setempat

37
Perbedaan persepsi konsep dasar
kesehatan antara komunitas
(masyarakat) dan provider kesehatan
serta apa dampak perbedaan tersebut
terhadap pengelolaan kesehatan di
komunitas

38
APAKAH AKU “DICOVIDKAN” ?

39
Masih banyak masyarakat yang Isu rumah sakit RS memalsukan
menganggap bahwa rumah sakit data pasien Covid-19 untuk
sering kali mengcovidkan pasien memperkaya diri

Screening pasien sebagai panduan alur Hanya biaya perawatan Covid-19 yang
pasien dalam tindakan medis dinilai oleh ditanggung oleh pemerintah meski
masyarakat bahwa rumah sakit pasien tersebut memiliki penyakit
melakukan tindakan mengcovidkan penyert (komorbid), komplikasi, atau co-
pasien. insidens.
Padahal, mereka sudah terpapar lebih Pasien yang positif atau negatif harus
dulu sebelum memasuki rumah sakit. dibuktikan dengan hasil laboratorium,
Hal ini merepresentatifkan bahwa kemudian ditambah dengan verifikator
persepsi sehat dan sakit masyarakat dari BPJS Kesehatan di rumah sakit yang
berbeda memberikan keputusan terkait
persetujuan klaim.

40
STIGMA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

41
Stigma negatif yang berkembang di masyarakat

Tersudutkannya tenaga medis sebagai kelompok yang telah terinfeksi

Diskriminasi ras China sebagai kelompok pembawa virus Covid-19

Diusirnya penderita Covid-19 oleh warga karena takut tertular

42
HOAX YANG BEREDAR DI SOSIAL MEDIA

43
Banyak hoax / berita bohong yang beredar di masyarakat.
Influencer di Indonesia banyak yang percaya bahwa Covid-19 hanyalah
konspirasi.

Langkah Pemerintah :
• Kampanye 3M (menggunakan masker,
menjaga jarak, dan mencuci tangan)
• Kampanye 3T (testing, tracing, dan treatment)
• Pembatasan aktivitas masyarakat dari skala
besar hingga skala mikro
Akan tetapi sayangnya, momentum pandemi ini juga
dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab
untuk membagikan berita bohong atau hoax seputar
Covid-19.
44
Berita hoax : vaksin tersebut terdapat
microchips yang dapat membahayakan diri
mereka sendiri.

Timbulnya keraguan pada kandungan vaksin yang akan


disuntikkan ke tubuh mereka.
Disisi lain, Pemerintah terus melakukan sosialisasi secara
massal dengan menggunakan komunikasi publik dan
melalui saluran media massa baik cetak, elektronik
maupun digital secara terus menerus dan berkolaborasi
dengan beberapa pihak berwenang.

45
TERIMA KASIH 46

Anda mungkin juga menyukai