Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH COVID-19

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Kebijakan Kesehatan

Dosen Pengampu: Edi Ruhmadi, S.Kep, M.Kes.

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Ahmad Shidqi Mubarok Ali (P20620220041)


2. Diana Puspita Dewi (P20620220046)
3. Fitri Rohayani (P20620220054)
4. Iswatun Hasanah (P20620220057)
5. Nuraulya (P20620220063)
6. Renata Gina Oktavia (P20620220067)
7. Tri Anggun Winarsih (P20620220078)
8. Wulida Amiladina (P20620220080)

TK. 3B Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


Jl. Pemuda Raya No. 38 Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “COVID-19” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pak Edi
pada mata kuliah Kebijakan Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “COVID-19” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Edi selaku dosen Kebijakan Kesehatan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami ketik ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 12 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian covid-19
B. Gejala covid-19
C. Cara penyebaran covid-19
D. Faktor Resiko
E. Komplikasi
F. Cara pencegahan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Covid-19 atau lebih dikenal secara umum Corona virus adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya
dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus Diseases 2019 (Covid- 19) adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya pada manusia.Virus corona
merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Tanda dan gejala umum
infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan
bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.

Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di China


setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Virus ini
dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan
lebih dari 190 negara dan teritori lainnya (World Health Organization, 2019). Sebagian
besar pasien yang terinfeksi SARS-Cov-2 menunjukkan gejala-gejala pada sistem
pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan sesak napas. Pada 12 Maret 2020, World
Health Organization (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemik. Hingga
tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh
dunia. Ketika pertama kali diumumkan sebagai pandemi global jumlah infeksi diseluruh
dunia telah mencapai lebih dari 121.000. Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah
Covid-19 adalah melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin
dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala
batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki
keluhan yang sesuai kategori suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu
meter.
Covid-19 menular melalui droplet. Alat pelindung diri (APD) merupakan salah
satu metode efektif pencegahan penularan selama penggunannya rasional. Komponen
APD terdiri atas sarung tangan, masker wajah, kacamata pelindung atau face shield, dan
gaun nonsteril lengan panjang. Alat pelindung diri akan efektif jika didukung dengan
kontrol administratif dan kontrol lingkungan dan teknik. Penggunaan APD secara
rasional dinilai berdasarkan risiko pajanan dan dinamika transmisi dari patogen. Pada
kondisi berinteraksi dengan pasien tanpa gejala pernapasan, tidak diperlukan APD. Jika
pasien memiliki gejala pernapasan, jaga jarak minimal satu meter dan pasien dipakaikan
masker. Tenaga medis disarankan menggunakan APD lengkap. Alat seperti stetoskop,
thermometer, dan spigmomanometer sebaiknya disediakan khusus untuk satu pasien.
Bila akan digunakan untuk pasien lain, bersihkan dan desinfeksi dengan alkohol 70%.
World Health Organization tidak merekomendasikan penggunaan APD pada masyarakat
umum yang tidak ada gejala demam, batuk, atau sesak.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah cara penyebaran virus corona atau covid-19?
b. Apa saja faktor resiko yang rentan terkena covid-19?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara penyebaran covid-19
b. Untuk mengetahui faktor resiko yang rentan terkena covid-19
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Menurut WHO (2020), penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan. Kebanyakan
orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami penyakit pernapasan ringan
hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.
Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama
dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa
(UNICEF, 2020).
Menteri Kesehatan RI dr Terawan Agus Putranto memperkenalkan istilah baru
dalam penanganan Kasus COVID-19. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian COVID-19.

B. Gejala Covid-19
Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan.
Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien termasuk sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,
kehilangan rasa atau bau, atau ruam pada kulit atau perubahan warna jari tangan atau
kaki. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa orang
menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala yang sangat ringan.
Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan di rumah
sakit. Sekitar 1 dari 5 orang yang mendapat COVID-19 sakit parah dan mengalami
kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis
mendasar seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes, atau
kanker, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius. Namun, siapa pun dapat
terkena COVID-19. Orang-orang dari segala usia yang mengalami demam dan / atau
batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernafas / sesak nafas, nyeri / tekanan dada,
kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari perhatian medis.
Jika memungkinkan, disarankan untuk memanggil penyedia layanan kesehatan atau
fasilitas terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan ke klinik yang tepat.

C. Cara Penyebaran Covid-19


Menurut Xu et al. (2020) terdapat beberapa macam penyebaran COVID-19 diantaranya
sebagai berikut :
1) Droplet (percikan air liur)
COVID-19 ditularkan terutama melalui tetesan pernapasan. Ketika seorang pasien
batuk atau bersin, droplet yang mengandung virus mungkin dihirup oleh individu
yang rentan.
2) Kontak Langsung
Ditemukan bahwa 71,8% penduduk non-lokal memiliki riwayat COVID-19 karena
kontak dengan individu dari Wuhan. Lebih dari 1800 dari 2055 (~ 88%) pekerja
medis dengan COVID-19 berada di Hubei, menurut laporan dari 475 rumah sakit.
3) Kontak Tidak Langsung
Hal ini terjadi ketika droplet mengandung COVID-19 mendarat di permukaan meja,
gagang pintu, telepon, dan benda mati lainnya. Virus itu dipindahkan dari permukaan
ke selaput lendir dengan jari yang terkontaminasi menyentuh mulut, hidung, atau
mata. Penelitian telah memperkirakan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga 5 hari
pada suhu 20 ° C, kelembaban 40-50%, dan dapat bertahan hidup kurang dari 48 jam
di udara kering, dengan pengurangan viabilitas setelah 2 jam.

D. Faktor Resiko
Menurut R. Miller (2020) ada beberapa faktor resiko COVID-19 diantaranya sebagai
berikut :
1) Usia 65 Tahun dan Lebih Tua
Tingkat keparahan dan hasil dari penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19) sangat
bergantung pada usia pasien. Orang lansia dengan usia 65 tahun keatas mewakili 80%
rawat inap dan memiliki risiko kematian 23 kali lipat lebih besar daripada mereka yang
berusia di bawah 65 tahun (Mueller et al., 2020).
2) Penderita Asma
Proporsi penderita asma dan COVID-19 selama masa penelitian adalah 1,41%, yang jauh
lebih tinggi dari 0,86% yang diamati pada populasi umum. Meskipun data ini
menunjukkan frekuensi COVID-19 yang lebih tinggi pada pasien asma, manifestasi dari
penyakit pada populasi klinis ini tidak terlalu parah, dengan angka rumah sakit yang
rendah penerimaan. Selain itu, proporsi ini lebih rendah daripada yang dilaporkan untuk
pasien kronis lainnya penyakit (Izquierdo et al., 2020).
E. Komplikasi
Menurut Kemenkes RI (2020) komplikasi terdiri atas beberapa jenis sebagai berikut :
a) Komplikasi Akibat Penggunaan Ventilasi Mekanik Invasif (IMV) Yang Lama
b) Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
c) Tromboemboli Vena
d) Catheter-Related Bloodstream
e) Stres Ulcer Dan Pendarahan Saluran Pencernaan
f) Kelemahan Akibat Perawatan di ICU
g) Komplikasi Lainnya Selama Perawatan Pasien

F. Cara Pencegahan covid-19


Ada 6 M untuk mencegah dari covid-19, diantara lain :
a. Mencuci tangan
b. Memakai masker
c. Menjauhi kerumunan
d. Menjaga jarak
e. Menjaga pola makan sehat dan istirahat yang cukup
f. Mengurangi mobilitas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut WHO (2020), penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan. Kebanyakan
orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami penyakit pernapasan ringan
hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.
Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan.
Cara penyebaran covid-19 melalui droplet, kontak langsung, dan kontak tidak langsung.
Cara pencegahan nya dengan 6M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak,
mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat dan istirahat yang cukup, menghindari
kerumunan).
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai covid-19. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan pembaca
untuk membantu kami dalam pembuatan makala selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). MenKes/413/2020, 2019,
207.

R. Miller. (2020). Tentang Faktor resiko COVID-19.

Kemenkes RI. (2020). Tentang Komplikasi pada covid-19

Anda mungkin juga menyukai