Anda di halaman 1dari 14

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

MENULAR

Oleh
Ardiansyah (205059035)
Ahmad Dimyati (205059024

Dosen Pengampu
Cicilia Windiyaningsih, Dr, SKM, M.Kes
PREVALENSI KASUS COVID-19 DI
INDONESIA
PREVALENSI KASUS COVID-19 DUNIA
COVID-19

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah


penyakit menular yang disebabkan oleh SARS- Penyakit ini diawali dengan munculnya
CoV-2 yang merupakan coronavirus jenis baru kasus pneumonia yang tidak diketahui
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya etiologinya di Wuhan, China pada akhir
pada manusia. Tanda dan gejala umum antara Desember 2019.
lain gejala gangguan pernapasan akut. Pada Proses penularan yang cepat membuat
kasus COVID-19 yang berat dapat WHO menetapkan COVID-19 sebagai
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. 2020. Indonesia melaporkan kasus pertama
COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan
Segitiga Epidemiologi Covid-19
Intervensi terhadap 2 faktor kurativ dan promotif menjadi sangat sulit, mengingat belum adanya obat
anti virus, dan banyaknya alasan kita untuk tidak patuh terhadap himbauan promotif tersebut, yang
mengakibatkan penyimbangan epidemiologi terus terjadi hingga kini.

Kita masih bisa intervensi terhadap faktor yg terakhir, yaitu tubuh kita sendiri, dengan cara
preventif, menjaga kesehatan metabolik tubuh kita agar seimbang antara aktifitas anabolik (makan
dan tidur) dan katabolik (olah raga dan pembatasan waktu makan atau puasa). Sehingga hal ini
mampu menekan sisi kanan ke bawah menjadi normal kembali.
FASE PREPATOGENESIS
Ditandai dengan belum ada kejadian infeksi, perlu pencegahan primer dilakukan:
Promosi kesehatan, edukasi, pola hidup sehat, pembatasan sosial, isolasi daerah,
penyiapan fasilitas kesehatan.

STRUKTUR TRANSMISI DAN


VIRUSvirus yang lebih
• Protein PENULARAN
• Droplet yang dipengaruhi
kuat beberapa faktor: jarak, lama
• Reseptor SARS-VoV-2 paparan/kontak, tingkat infeksius
banyak ditemui di saluran • Aerosol dan permukaan benda
pernapasan, konjungtiva,
dan saluran pencernaan
AKTIVITASBERESIKO
• Acara massal yang melibatkan
banyak orang dan kerumunan
• Penggunaan fasilitas umum
• Berbagi makanan dan alat
Fase Patogenesis
Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya
menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam.
Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan
ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai
vektor untuk penyakit menular tertentu

Fase Patogenesis ditandai dengan kejadian infeksi di bawah 405 dari populasi, kasus
berat dan kematian sedikit, survailens masif, diagnostik masif.
INKUBASII
Berdasarkan investigasi TAHAB LANJUT
epidemiologi saat ini, masa Dalam kasus yang parah, umumnya terjadi sesak
inkubasi COVID-19 nafas dan/atau hipoksemia setelah onset satu
berlangsung antara 1 hingga minggu. Pada kasus terburuk, bisa secara cepat
14 hari, dan umumnya dalam berkembang menjadi acute respiratory distress
waktu 3 hingga 7 hari. syndrome, syok septik asidosis metabolik yang
sulit dikoreksi, kelainan koagulasi dan
pendarahan, dan sebagainya. Penting dicatat
TAHAP DINI
bahwa pasien dengan sakit parah atau kritis
Demam, kelelahan, dan batuk hanya menunjukkan demam sedang, atau
kering dianggap sebagai bahkan tanpa demam sama sekali
manifestasi klinis utama,
sedangkan gejala seperti hidung
tersumbat, hidung berair, TAHAP AKHIR
pharyngalgia, myalgia, dan diare Pada fase ini, seseorang berisiko
relatif lebih jarang. mengalami kematian.
PENCEGAHAN TINGKAT PRIMER

Promosi Kesehatan Pencegahan Khusus

● Gunakan masker apabila sedang sakit,


● Kampanye online dan
sedang merawat orang sakit dan sedang
menyebarkan informasi yang akurat
bepergian keluar rumah
● Menghentikan pesan berantai yang
keliru ● Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
● Menggalang kerjasama antar organisasi atau hand sanitizer
● Menyampaikan pesan positif yaitu PHBS ● Jaga jarak dengan orang lain sekurang-
dan Germas kurangnya 1-2 m
● Melakukan advokasi pada pemerintah ● Konsumsi vitamin untuk meningkatkan
agar ada kebijakan dan himbauan searah daya tahan tubuh
dengan pengendalian COVID-19 ● Berjemurlah dibawah sinar matahari
selama 30 menit
PENCEGAHAN TINGKAT SEKUNDER
Diagnosa Dini Pengobatan Segera

● Mencari tahu perkembangan kasus sedini ● Meningkatkan keteraturan pengobatan


mungkin bagi yang sudah terjangkit Covid-19 dan
● Mengingat kembali apabila pernah mempunyai gejala klinis serta penyakit
sengaja/tidak sengaja berkontak dengan bawaan
suspect Covid-19 atau melakukan perjalanan ● Mencari orang-orang yang pernah
ke lokasi dengan angka kejadian Covid-19 berkontak dengan pasien Covid-19
yang tinggi. ● Pemberian pengobatan yang tepat bagi
● Melakukan pemeriksaan kesehatan secara pasien Covid-19
umum/rapid test untuk Covid-19
● pengawasan terhadap peningkatan
terjadinya kasus di suatu wilayah
PENCEGAHAN TINGKAT TERSIER
Pembatasan Kecacatan Pemulihan

Untuk penderita covid-19 (pasien) , • Lakukan isolasi di rumah 14 hari, jika ada
yang dilakukan adalah perawatan gejala segera ke faskes terdekat
• Makan makanan yang sehat, melakukan
insentif di rumah sakit rujukan covid
olahraga dan tidur cukup
dan pemberian obat dan vitamin
• Memberikan dukungan dari keluarga
sesuai anjuran dokter, seperti
dalam bentuk perhatian dan tidak
dexamethasone, vitamin C, melakukan penolakan
Klorokuin fosfat, Azitromisin, • Penderita dan keluarga nya tidak
Paracetamol, Oseltamivir dll. dijauhkan dari interaksi sosial di
lingkungan nya,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai