Coronavirus berasal dari banyak spesies hewan liar paling banyak pada spesies
kelelawar, sama dengan MERS dan SARS
Penyebaran COVID-19 terjadi dari orang ke orang (person-to-person). Paling banyak
ditularkan saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, yang menginfeksi
orang sehat.
Kasus Coronavirus jenis baru ini berawal dari Provinsi Wuhan, Cina. Dimana warga
Wuhan sering mengonsumsi hewan liar yang tersedia bebas di pasar-pasar di Wuhan.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Hasil pengkajian dan respon yang diberikan pasien, paling banyak diagnosis keperawatan
yang diangkat pada COVID-19 adalah
Infeksi berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen akibat paparan
COVID-19
Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
Pola napas tidak efektif terkait dengan adanya sesak napas
Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui
Tujuan dan kriteria hasil
Cegah penyebaran infeksi
Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksanaannya
Kontrol suhu tubuh
Frekuensi napas kembali normal
Kecemasan menurun
EVALUASI
Tujuan keperawatan dapat dipenuhi jika dibuktikan dengan:
Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi
Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksanaanya
Suhu tubuh pasien kembali normal
Pernapasan pasien normal
Kecemasan pasien berkurang
Data dari tim Gugus Tugas covid-19 menunjukkan, jumlah anak yang positif covid-19 hingga
13 Juli 2021 sekitar 328 ribu anak berusia 0 – 18 tahun (12,8% dari total kasus terkonfirmasi
covid-19). Adapun data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat setidaknya 1 dari 8
kasus covid-19 terjadi pada anak.
Setelah sembuh, anak pun bisa mengalami long covid. Hal ini menggambarkan gejala yang
tetap ada sampai lebih 4 minggu sejak awal gejala covid. Istilah lainnya adalah post viral
fatigue syndrome.
Hingga saat ini, dr. Sam mengatakan penyebab rasa lelah ini belum jelas. Namun diduga
karena respons peradangan terhadap kerusakan yang ditimbulkan virus. Efek peradangan ini
masih dirasakan mesk virus sudah tidak ada.
Dikutip dari Halodoc, ada beberapa gejala yang sering muncul pada anak antara lain,
kelelahan terus-menerus, esulitan berkonsentrasi, napas yang menjadi lebih pendek, dan nyeri
otot.
Untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan dokter Sam menyarankan agar pasien
menerapkan gaya hidup sehat seperti makan bernutrisi, berolahraga, dan mengelola cemas,
stres, dan mood anak.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai oleh para orang tua jika anaknya
terinfeksi virus Corona. Berikut sejumlah gejala COVID-19 pada anak.
Meriang
Hidung tersumbat atau pilek
Kehilangan indra penciuman
Sakit tenggorokan
Sesak napas atau kesulitan bernapas
Diare
Mual atau muntah
Sakit perut
Sakit kepala
Nyeri otot atau tubuh
Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.