Dosen Pengampu
Oleh
Kelompok
Tingkat : II B
Topik : COVID-19
Masalah Penelitian : Perilaku Perawat dalam menghadapi Risiko Kesehatan di Rumah Sakit
di Masa Pandemi
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus
yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak
dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Gejala-
gejala COVID-19 yang sering muncul adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin menderita rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek,
sakit tenggorokan atau diare, maupun gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat.
Masalah
Berdasarkan jumlah kasus covid dunia terbaru, jumlah total kasus di dunia
mencapai angka 6.948.799 orang positif Covid-19. Tercatat telah terjadi penambahan
kasus baru sekiranya, 107.352 pasien positif dari 213 negara di dunia. Lalu, jumlah
kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data terbaru, terjadi penambahan 993 orang yang dinyatakan
terkonfirmasi positif Corona Covid-19. Sehingga totalnya kasus positif Covid-19
menjadi 30.514 orang. Selama wabah ini terjadi ada risiko yang lebih tinggi bagi
beberapa kelompok pekerja yang berada di garis depan tanggap darurat, seperti tenaga
medis, perawat dan khususnya mereka yang secara aktif terlibat dalam
penanggulangan wabah (responder pertama dari tim medis darurat, pekerja perawatan
kesehatan di unit gawat darurat dan unit perawatan khusus, transportasi dan
pertolongan pertama). Dalam pandemi COVID-19 saat ini, negara-negara seperti
Italia dan Tiongkok telah melaporkan bahwa pekerja perawatan kesehatan telah
menyumbangkan sekitar 20 persen dari jumlah total kasus yang dikonfirmasi positif.
Dampak
Area spesifik
Selama wabah ini, mereka kerap diminta untuk bekerja lebih lama dan dengan
jadwal kerja terus menerus dibandingkan jam kerja biasa sebanyak 40 jam kerja
seminggu. Beban kerja yang berat dan pengurangan waktu istirahat dapat
meningkatkan kelelahan dan tingkat stres yang berdampak negatif terhadap
keseimbangan kehidupan kerja, yang semuanya memiliki konsekuensi berbahaya
pada kesehatan mental para pekerja tersebut. Kelelahan dan stres juga dapat
meningkatkan risiko kesehatan,cedera, dan kecelakaan kerja.
Elaborasi
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1.
a. Pengertian COVID-19
Coronavirus adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
b. Penyebab COVID-19
c. Gejala COVID-19
Coronavirus dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari flu biasa
hingga gangguan pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala yang umum
dialami mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah:
Gejala tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan menyebabkan gagal
napas hingga kematia. Masa inkubasi COVID-19 adalah 1 sampai 14 hari, dan pada
umumnya terjadi di hari ke tiga sampai hari ke tujuh
d. Diagnosis COVID-19
Selama wabah, ada risiko yang lebih tinggi bagi beberapa kelompok pekerja
yang berada di garis depan tanggap darurat, seperti pekerja perawatan kesehatan, dan
khususnya mereka yang secara aktif terlibat dalam penanggulangan wabah
(responder pertama dari tim medis darurat, pekerja perawatan kesehatan di unit gawat
darurat dan unit perawatan khusus, transportasi dan pertolongan pertama). Dalam
pandemi COVID-19 saat ini, negara-negara seperti Italia dan Tiongkok telah
melaporkan bahwa pekerja perawatan kesehatan telah menyumbangkan sekitar 20
persen dari jumlah total kasus yang dikonfirmasi positif (The Lancet, 2020).
WHO telah membuat pedoman tentang hak, peran dan tanggung jawab
pekerja kesehatan selama wabah COVID-19 (WHO, 2020l).3
Data yang disediakan oleh Dashboard Darurat Kesehatan WHO (per 03 Maret,
10.00 CET) telah dilaporkan total 87.137 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia
sejak awal epidemi. Dari jumlah tersebut, 2977 (3,42%) telah berakibat kematian.
Sekitar 92% (79.968) dari kasus yang dikonfirmasi dicatat di China, lokasi di mana
hampir semua kematian juga dicatat (2.873, 96,5%). Dari catatan, kasus
“dikonfirmasi” yang dilaporkan antara 13 Februari 2020 dan 19 Februari 2020,
termasuk pasien yang dikonfirmasi secara klinis dan yang didiagnosis secara klinis
dari provinsi Hubei
Di luar China, ada 7169 kasus yang dikonfirmasi di 59 negara termasuk
Republik Korea (3736 kasus), Italia (1128), kapal pesiar (Diamond Princess, 705
kasus), Republik Islam Iran (593), Jepang (239), Singapura (102), Prancis (100),
Amerika Serikat (62), Jerman (57), Kuwait (45), Spanyol (45), Thailand (42),
Bahrain(40) , Australia (25), Malaysia ( 24), Britania Raya (23), Kanada (19), Uni
Emirat Arab (19), Swiss (18), Vietnam (16), Norwegia (15), Irak (13), Swedia (13),
Austria (10) ), Kroasia (7), Israel (7), Belanda (7), Oman (6), Pakistan (4), Azerbaijan
(3), Denmark (3), Georgia (3), Yunani (3), India (3), Filipina (3), Rumania (3). Selain
itu, dua kasus dicatat masing-masing di Brasil, Finlandia, Lebanon, Meksiko, Federasi
Rusia, dan masing-masing satu kasus di Afghanistan, Aljazair, Belarus, Belgia,
Kamboja, Ekuador, Mesir, Estonia, Irlandia, Lituania, Monako, Nepal, Selandia Baru,
Nigeria, Makedonia Utara, Qatar, San Marino, dan Sri Lanka. Sumber paling
mutakhir untuk epidemiologi pandemi yang muncul ini dapat ditemukan di sumber-
sumber berikut:
1. Badan Situasi WHO Novel Coronavirus (COVID-19)
2. Johns Hopkins Center for Science System and Engineering site untuk
Coronavirus Global Cases COVID-19, yang menggunakan sumber publik untuk
melacak penyebaran epidemi.
Dinamika transmisi: pada tahap awal epidemi, periode inkubasi rata-rata
adalah 5,2 hari; waktu penggandaan epidemi adalah 7,4 hari, yaitu, jumlah orang yang
terinfeksi berlipat ganda setiap 7,4 hari; interval kontinu rata-rata (waktu interval rata-
rata penularan dari satu orang ke orang lain) adalah 7,5 hari; indeks regenerasi dasar
(R0) diperkirakan 2.2-3.8, yang berarti bahwa setiap pasien menginfeksi rata-rata 2,2-
3,8 orang. Interval rata-rata utama: untuk kasus ringan, interval rata-rata dari onset ke
kunjungan rumah sakit awal adalah 5,8 hari, dan dari onset ke rawat inap 12,5 hari;
untuk kasus yang parah, interval rata-rata dari onset ke rawat inap adalah 7 hari dan
dari onset hingga diagnosis 8 hari; untuk kasus kematian, interval rata-rata dari onset
ke diagnosis secara signifikan lebih lama (9 hari), dan dari onset hingga kematian
adalah 9,5 hari.
2.2.2. Data Terkait COVID-19 di Indonesia
Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada
Senin (2/3). Pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke
hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan
akhirnya sembuh.Jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia
mencapai 31.186 hingga Minggu (07/06), dengan tambahan 672 kasus— menurun
dari 993 kasus pada Sabtu (06/06) yang merupakan angka harian tertinggi sejauh ini.
Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 bertambah 50 orang menjadi 1.851.
Sementara pasien yang dinyatakan sembuh total berjumlah 10.498
Dalam masa pandemi COVID-19 ini kebutuhan akan tenaga perawat terus meningkat
mengingat tingginya risiko perawat yang meninggal dunia karena terinfeksi COVID-
19 selama melaksanakan tugasnya merawat pasien di rumah sakit. Tenaga perawat
merupakan tenaga medis terbanyak dibandingkan dokter, namun PPNI menyatakan
bahwa ketersediaan perawat untuk merawat pasien terinfeksi masih sangat kurang
terutama untuk menghadapi puncak penyebaran COVID-19 (Arief, 2020).
Under utilized pemanfaatan tenaga perawat dapat menjadi salah satu faktor pendorong
untuk perawat Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri. Di negara-negara ASEAN,
migrasi tenaga perawat ini memang difasilitasi melalui ASEAN Economic
Community 2025 Blueprint yang menyepakati mobilitas tenaga kerja terampil,
termasuk tenaga perawat, diantara negara-negara-negara anggota ASEAN (ASEAN
Secretariat). Pada saat pandemi COVID-19 ini dapat diharapkan bahwa kebutuhan
tenaga perawat di negara-negara ASEAN, terutama negara dengan infeksi virus
tinggi, akan meningkat. Migrasi perawat Indonesia untuk bekerja diluar negari ini
juga didukung kenyataan bahwa kualitas lulusan Sekolah Perawat Indonesia cukup
dihargai di negara tujuannya. Mereke bekerja sebagai perawat di rumah sakit maupun
sebagai perawat orang tua di rumah dan juga rumah sakit (caregiver). Bebarapa alasan
utama yang menarik perawat Indonesia untuk bekerja diluar negeri adalah
mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri; pengembangan karier yang lebih baik;
gaji yang lebih besar dan dapat meningkatkan keahlian (Raharto and Noveria, 2020).
Di Indonesia, penghargaan masyarakat terhadap tenaga perawat juga masih dirasakan
kurang, sebagai contoh yang diberitakan dalam masa pandemic COVID-19 ini,
adanya perawat yang ‘diusir’ dari tempat kost nya karena diketahui merawat pasien
terinfeksi di tempat kerjanya di rumah sakit.
BAB III
Topik Bahasan
Tindakan yang
diterapkan untuk
mengurangi risiko
Perilaku Perawat dalam
menghadapi Risiko Kesehatan
- Pengendalian
di Rumah Sakit
lingkungan dan
rekayasa
- Tindakan
administratif
- APD yang tepat
Keterangan :
3.2 Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada
kondisi yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci Metode penelitian ini
adalah metode survey diskriptif. Metode survey diskriptif didefinisikan sebagai suatu
penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang
terjadi dimasyarakat, memotret masalah kesehatan yang terkait dengan sekelompok penduduk
(Notoatmodjo, 2010).
Populasi dalam penelitian adalah perawat bagian ruang rawat inap Rumah Sakit X
Kendari. Kriteria kriteria inklusi responden yaitu perawat berusia ≥ 20 tahun, pengalaman
kerja ≥ 1 tahun. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 134 perawat dan pengambilan
sampel dilakukan dengan metode total sampling.. Variabel terdiri atas variabel terikat yaitu
perilaku kepatuhan perawat melaksanakan SOP resiko pasien jatuh, dan variable bebas yaitu
karakteristik perawat (umur, pendidikan, masa kerja, kompetensi), pengetahuan, sikap,
presespsi dukungan supervisior, presepsi dukungan sesama perawat dan kenyamanan
tempat/unit kerja.
Penelitan dilakukan selama satu bulan pada bulan Oktober tahun 2014. Lokasi
penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit X Kendari
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan kuesioner.
Analisis yang dilakukan yaitu analisis univaria, bivariat dan multivariat dengan
menggunakan aplikasi IBM SPSS statistic 20.
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Prinsip
ini tertuang dalam pelaksanaaan inform consent yaitu persetujuan untuk
berpartisipasi sebagai subjek penelitian setalah mendapatkan penjelasan yang
lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan penelitian.
Peneliti melakukan beberapa hal yang berhungan dengan inform consent antara
lain :
a. Memberikan penjelasan langsung kepada subjek mencakup seluruh
penjelasan yang tertulis dalam formulir informed consent dan penjelasan lain
yang diperlukan untuk memperjelas pemahaman subjek tentang pelaksanaan
penelitian.
b. Memberikan kesempatan kepada subjek untuk menentukan pilihan
mengikuti atau menolak ikut serta sebagai subjek penelitian.
c. Memberikan waktu yang cukup kepada subjek untuk menentukan pilihan
atau menolak ikut serta sebagai sebagai subjek penelitian.
1. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
2. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_742959.pdf
3. https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01396289/update-virus-corona-di-
dunia-minggu-7-juni-2020-total-kasus-positif-mendekati-angka-7-juta?page=5
4. https://www.merdeka.com/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-
indonesia.html
5. https://media.neliti.com/media/publications/62345-ID-stres-kerja-pada-perawat-di-
rumah-sakit.pdf
6. https://hariansinggalang.co.id/perawat-garda-terdepan-dalam-penanganan-covid-19-
antara-profesionalisme-dan-keselamatan-diri/
7. https://indonesia.cochrane.org/news/covid-19-kumpulan-artikel-ilmiah
8. https://m-klikdokter-
com.cdn.ampproject.org/v/s/m.klikdokter.com/amp/penyakit/coronavirus?
amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwAS
%3D#aoh=15915453167510&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.klikdokter.com%2Fpenyakit%2Fcoronavirus
9. https://www.merdeka.com/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-
indonesia.html
10. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51850113
11. https://kependudukan.lipi.go.id/id/berita/53-mencatatcovid19/902-perawat-indonesia-
di-tengah-pandemi-covid-19