Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Cendekia Bhakti Muri


Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata pelajaran : Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Materi Pokok : Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Peretemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di


alam
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.1 Memahami sejarah perkembangan, ruang lingkup dan jenis ilmu ekonomi
4.1 Mengklasifikasi ruang lingkup ekonomi pada berbagai kegiatan usaha

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami sejarah perkembangan, ruang lingkup dan jenis ilmu ekonomi

D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu :
1. Memahami pengertian ilmu ekonomi
2. Memahami sejarah perkembangan ilmu ekonomi

E. Materi Ajar

Materi pembelajarannya secara rinci adalah:


1. Pengertian ilmu ekonomi
2. Sejarah Perkembangan ilmu ekonomi

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning


2. Strategi : Cooperatif Learning
3. Model : Problem Base Learning dan Discovery Learning
4. Metode : diskusi kelompok, ceramah bervariasi, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Diskripsi Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 10 menit
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Peserta didik ditunjukkan media gambar misalnya gambar
kekayaan alam Indonesia, Kondisi penduduk Indonesia
3. Guru menyampaikan topik tentang “Sejarah
Perkembangan Ilmu Ekonomi”.
4. Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya topik
pembelajaran ini.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada
peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan
pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
6. Peserta didik dibagi menjadi delapan kelompok
(kelompok I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII) dengan
masing-masing kelompok anggotanya 4 anak

Inti MENGAMATI 60 menit


 Mengamati Gambar Adam Smith dan berbagai kekayaan
alamIndonesia
 Peserta didik membaca buku teks tentang pengertian ilmu
ekonomi dan Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

MENANYA
Melalui membaca buku teks dan browsing internet, peserta didik
diminta untuk membuat pertanyaan, misalnya :
1. Bagaimana pengertian ilmu ekonomi ?
2. Siapakan Adam Smith ?
3. Mengapa Adam Smith disebut sebagai Bapak Ilmu
Ekonomi ?
4. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu ekonomi ?

MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peserta didik
diminta melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4 orang anggota.

MENCOBA
 Peserta didik mencatat hasil diskusi
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi

MEMBUAT JEJARING
 Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi
 Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil diskusinya
 Peserta didik membuat laporan hasil dikusi untuk dikumpulkan

Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20 menit


pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik dan
mana yang masih harus ditingkatkan.
 Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami materi
tersebut
 Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik Pengertian
ilmu ekonomi dan Sejarah Perkembangan ilmu ekonomi.
 Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara lisan untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja
dilakukan
 Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang
 Menutup dengan salam
H. Alat /Bahan/ Sumber Bahan :
1. Alat : White Board, spidol, LCD, Laptop, Lembar Observasi, Lembar Tugas
2. Sumber Belajar : Windu Mahmud. 2013 . Modul Pengantar Ekonomi dan Bisnis
untuk SMK Jurusan Bisnis dan Manajemen

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik : Tes dan Non-Tes
2. Bentuk : Uraian dan Tugas
3. Instrumen Tes :
Kerjakan soal berikut ini dengan tepat !
a. Jelaskan pengertian ilmu ekonomi !
b. Siapakah Adam Smith ?
c. Mengapa Adam Smith disebut Bapak Ilmu Ekonomi dunia ?
d. Jelaskan sejarah munculnya ilmu ekonomi !

4. Instrumen Non- Tes


1) Lembar pengamatan diskusi (terlampir)
2) Lembar Tugas Membuat deskripsi tentang siapa Adam Smith dan Sejarah
Perkembangan ilmu Ekonomi.

Mengetahui : Tangerang, Juli 2021


Kepala SMK Cendekia Bhakti Muri Guru Mata Pelajaran

M. Alfin Hidayatullah, M.Pd. Jumantra, S.Pd.


Lampiran 1 : MATERI

Pengertian Ilmu Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan diberi gelar sebagai the oldest
art, and the newest science yaitu seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda.
Masalah-masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusiaan puluhan
ribu tahun silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua ataui lebih dahulu lahir
daripadanya. Kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, pakaian dan tempat tinggal telah
memaksa manusia, penghuni-penghuni pertama bumi ini, untuk bergumul dan bergaul
dengan masalah-masalah ekonomi. Pada saat-saat awal kehidupan manusia, istilah ekonomi
sendiri belum ada.
Istilah ekonomi lahir di Yunani (Greek) dan dengan sendirinya istilah ekonomi berasal dari
kata-kata bahasa Yunani. Asal katanya Oikos Nomos yang artinya management of household
or estate (tata laksana rumah tangga dan kepemilikan).
Definisi paling terkenal ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala
masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan atau untuk mecapai kemakmuran. Definisi tersbut sebuah definisi ringan dan
sebuah definisi yang disediakan untuk orang-orang awam, sedangkan yang kita perlukan
adalah sebuah definisi yang memadai.
Dalam hal ini Paul Anthony Wamuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute
of Technology, telah mengumpulkan enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam
definisi tersebut adalah :
1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi
tentang kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup
atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan
yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan
terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging,
mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai anggota masyarakat untuk
mereka pakai/konsumsi;
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-
hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk
mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan;
6. Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja
memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul
Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para
ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum
sebagai berikut :
Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of
money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce
various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among
various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of
resoursces allocation.
Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat
menentukan/menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk
menggunakan sumber-sumber produktif yang langkah yang dapat mempunyai penggunaan-
penggunaan alternatif, untuk memprodusir pelbagai barang serta membagikannya untuk
dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, kepada pelbagai golongan
dan kelompok di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya
serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi
sumber-sumber.
Melihat definisi diatas terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pikiran. Pertama. bahwa
masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis atau masalah utama
di dalam ilmu ekonomi, adalah masalah pemilihan (problem of choice). Yang dimkasud
“pemilihan” disini adalah pemilihan cara-cara penggunaan sumber-sumber produktif yang
dapat mempunyai penggunaan alternatif. Artinya bahwa setiap barang mempunyai tidak
hanya satu saja penggunaan. Misalnya, dari sebidang tanah harus dilakukan pilihan, untuk
ditanami, dijual atau untuk didirikan diatasnya bangunan, tidak mungkin untuk menggunakan
sebidang tanah bagi ketiga kepentingan tadi sekaligus. Dalam hal pemecahan problem of
choice, ilmu ekonomi turun tangan sehingga pemilihan dapat dijatuhkan kepada penggunaan
yang paling menguntungkan.
Kedua, adalah kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang yang
langka atau jarang. Langkanya sumber-sumber produktif itu memberi arti bahwa
penggunaannya harus cermat dan tepat. Dan masalahpun kembali kepada problem of choice.
Ketiga, tentang penggunaan uang. Dinyatakan dalam definisi diatas bahwa keharusan
penggunaan uang didalam proses perekonomian hanyalah merupakan soal kedua saja. Soal
utamanya adalah menentukanpilihan penggunaan seperti yang sudah disebutkan diatas, untuk
kemudian berdasarkan pilihan itu dilakukan produksi. Bagaimanapun pentingnya uang
dalam proses perekonomian, tetapi tidak boleh dikatakan bahwa proses perekonomian harus
terhenti karena tiadanya uang.
Kempat, adalah mengenai produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota masyarakat
untuk dikonsumsi. Didalam setiap masyarakat apakah itu masyarakat komunis yang kolektif
atau suatu kabilah penghuni South Sea Island, atau suatu bangsa yang kapitalis, kedua hal ini,
yaitu produksi dan konsumsi sebenarnyalah harus selalu ada bersama-sama.
Harus selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan
jasa-jasa guna dipakai atau dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang
lain. Bahkan, apa yang disebut sebagai The Three Fundamental and Interdependent
Economic Problem seperti di bawah ini, dengan jelas mencakup masalah ini
1. What commodities shall be produced and in what quantities ?
Barang-barang apa yang akan dibuat dan seberapa banyak ? artinya, berapa
banyak serta yang manakah diantara barang-barang dan jasa-jasa yang sekian
banyaknya itu yang dipilih untuk dibuat dan dihasilkan ?
2. How shall good be produced? – Dengan cara bagaimanakah barang-
barang itu akan dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan
sumber-sumber apa serta dengan system teknologi yang bagaimanakah barang-
barang itu dihasilkan.
3. From whom shall goods be produced- Untuk siapakah barang-
barang yang dihasilakn itu nantinya? – artinya, siapakah yang harus menikmati
serta memperoleh manfaat daripada yang dihasilkannnya barag-barang tersebut ?
atau dengan perkata lain bagaimanakah seluruh produk (hasil produksi) nasional
dibagikan kepada anggota masyarakat?
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta
dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang
sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern,
perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga
masalah tersebut dengan cara yang sama.
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan
masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.
Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah “Ilmu ekonomi
itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena
adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber”.

Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, ο?κος (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar
diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling
terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa
dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang
moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam
konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam
berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan,
pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-
artikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku
manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa
kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada
sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan
mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat
kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa yang
seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?”.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad
18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian
berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl
Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini
menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh
karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang
menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai
penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of
Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung”
dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new
classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang
pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel
Douglass C. North.
Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus
(1766-1834), Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-1823), Johan Heinrich
von Thunen (1780-1850), Nassau William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John
Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-1875) memperoleh kehormatan dari
Karl Marx (1818-1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan ekonomi yang
dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik
memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. Kaum klasik mencoba menyelesaikan
persoalan ekonomi dengan jalan penelitian faktor permintaan dan penawaran yang
menentukanharga.
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa pandangan klasik yang memusatkan
perhatian analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu dipahami arah penggunaan alat
produksi dengan sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik diperluas kepada
para ahli ekonomi yang tidak menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran yang
tidak dikehendaki (involuntary unemployment).
Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang sangat mempengaruhi dunia dalam era
globalisasi adalah pemikiran mengenai perdagangan internasional. Pemikiran kaum klasik
menentang pemikiran kaum merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam mulia
dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan impor barang dari luar negeri.
Kaum merkantilis meletakan tekanan pada perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat
memandang pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam Smith (1723-1790) sebagai
tokoh aliran klasik menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul ”Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations” yaitu: ”Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa
adalah modal yang membiayai keperluan hidup rakyat itu pada asal mulanya, dan dengan
hasil-hasil pekerjaan tersebut dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari luar negeri.”
Kapasitas produktif daripada kerja selalu bertambah dikarenakan adanya pembagian kerja
yang makin mendasar dan rapi.
Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok
ekonomi.
Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita
akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup
berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik,
dan ekonom modern.
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak
pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang
seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai
kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok
ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan
kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah
konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat.
Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam
jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus
diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena heterogennya
masyarakat. Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan
menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak
dikonsumsi masyarakat.
b. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan
sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut
yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen
dan tidak tertimbun di produsen.
c. Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau
dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh
masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau
oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya?
Lampiran 2 : Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Kelas/ Semester : X/ Gasal


Mata pelajaran : Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Materi Pokok : Pengertian Ilmu Ekonomi dan Sejarah Perkembangan Ilmu
Ekonomi
Peretemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )

No. Aspek Aktivitas


Urut
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Aspek Aktifitas:

1. Memperhatikan penjelasan guru/teman. 5. Menjadi pembicara kelompok.


2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Membaca materi. 6. Bertanya (pada teman/guru).
4. Menulis (mencatat) materi penting. 7. Mengumpulkan hasil diskusi

Petunjuk:

1. Pengamatan dilakukan oleh guru pada saat peserta didik berdiskusi


2. Pengamat cukup memberi tanda cek ( ) pada kolom aspek aktivitas siswa.
Lampiran 3 : Lembar Tugas

LEMBAR TUGAS

Nama Siswa :…………………….


Nomor :…………………….

Kelas/ Semester : X/ Genap


Mata pelajaran : Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Materi Pokok : Pengertian Ilmu Ekonomi dan Sejarah Perkembangan Ilmu
Ekonomi
Peretemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )

Membuat Deskripsi Tokohdan peristiwa

Jelaskan siapakah Adam Smith dan Bagaimana Perkembangan ilmu ekonomi dalam sebuah
deskripsi singkat (boleh diketik atau tulis tangan)

Anda mungkin juga menyukai