Anda di halaman 1dari 44

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1

Periode : 2019

PUEBI
(PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA)

Campin Veddayana
Pertemuan ketiga
2

1. Mengapa bukan EYD lagi?


Perubahan sistem ejaan EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) pada 1972 berubah menjadi
PUEBI sejak 2015.

Perubahan ini telah ditetapkan di dalam


Peraturan Menteri dan Kebudayaan
(Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
3

Perbedaan EYD dan EBI


no EYD EBI

1 Pada EYD, huruf diftong hanya tiga EBI, huruf diftong ditambah satu
yaitu ai, au, oi, yaitu ei (misalnya pada
kata geiser dan survei).
2 Pada EYD, Penulisan huruf tebal tidak Pada EBI huruf tebal dipakai
dipakai dalam cetakan untuk menegaskan untuk menegaskan bagian tulisan
atau mengkhususkan huruf, bagian kata, yang sudah ditulis miring.
kata, atau kelompok kata, untuk keperluan Misal : Huruf dh, seperti pada
itu digunakan huruf miring. kata ramadhan, tidak terdapat
pada EBI
3 Penggunaan partikel pun pada EYD ditulis Pada EBI partikel pun tetap
terpisah kecuali yang sudah lazim ditulis terpisah, kecuali mengikuti
digunakan, maka penulisannya ditulis unsur kata penghubung, maka
serangkai. ditulis serangkai.
4 pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. Penggunaan bilangan, pada
PUEBI, bilangan yang digunakan
sebagai unsur nama geografi
ditulis dengan huruf
4

No. EYD EBI


5 Penggunaan titik koma (;) pada EYD Pada PUEBI penggunaan titik koma
digunakan dalam perincian tanpa (;) tetap menggunakan kata dan.
penggunaan kata dan

6 Pada EYD tidak ada hal yang Penggunaan tanda hubung (-) pada
mengaturnya PUEBI tidak dipakai di antara huruf
dan angka, jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf.
Misalnya : LP2M, LP3I.

7 Pada EYD tidak ada hal yang Tanda hubung (-) pada PUEBI
mengaturnya digunakan untuk menandai bentuk
terikat yang menjadi objek bahasan
Misalnya:……pasca-, -isasi.

8 Penggunaan tanda kurung [( )] dalam Pada EBI tidak ada hal yang
perincian pada EYD hanya digunakan mengaturnya
pada perincian ke kanan atau dalam
paragraf, tidak dalam perincian ke
bawah
5

Perbaikilah Pemakaian Huruf, Penulisan Kata,


dan pemakaian tanda baca di bawah ini!

• hari ini bapak profesor doktor haji Tri Prasetyo


s.pd mp.d yang tampan dan berkharisma
mengajarkan Bahasa Indonesia dengan materi
puebi dengan sangat seksama sekali. beliau
menfokuskan tentang analisa bahasa komplek
menggunakan smartphone yang masih di charge
namun para mahasiswa disana kurang begitu
memahami
6

Jawaban

• Hari ini, Bapak Prof. Dr. H. Tri Prasetya S.Pd.,


M.Pd. yang tampan dan berkharisma
mengajarkan bahasa Indonesia dengan materi
PUEBI dengan sangat saksama sekali. Beliau
menfokuskan tentang analisis bahasa kompleks
menggunakan smartphone (gawai) yang masih
di-charge (isi). Namun, para mahasiswa di sana
kurang begitu memahami.
7

2. Ruang Lingkup PUEBI

Pemakaian
Pemakaian Tanda Baca
Huruf

PENULISAN Penulisan
UNSUR
SERAPAN Kata
8

I. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Abjad : huruf dalam bahasa Indonesia


terdiri dari 26
B. Huruf Vokal : huruf vokal dalam bahasa
Indonesia berjumlah 5 ( a,e, i, o, u)
C. Huruf Konsonan : berjumlah 21
D. Huruf Diftong : ( ai, au, oi, ei)
E. Gabungan Huruf Konsonan : (kh, ng, ny, sy)
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PENULISAN KATA

A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
contoh : Buku itu sangat tebal.
Kantor pajak penuh sesak.

B. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipian, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
contoh: diampuni, diperpanjang, bergeletar, mempermainkan,
penetapan.

2. Bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat


awalan dan akhiran, maka ata-kata itu ditulis serangkai.
contoh : menggarisbawahi,
menyebarluaskan,
dilipatgandakan
3. Unsur gabungan kata yang merupakan kombinasi
ditulis serangkai
contoh: Pancasila, tunanetra, infrastruktur, antarkota,
mahasiswa, poligami.

4. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang


langsung mengikuti/mendahuluinya kalau bentuk
dasarnya berupa gabungan kata
contoh: bertanggung jawab, garis bawahi,
dilipat dua, bertepuk tangan dll.

C. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan


menggunakan tanda hubung.
contoh : anak-anak, biri-biri, mondar-mandir, ramah-
tamah, sayur-mayur.
D. Gabungan Kata
1. Kata majemuk ditulis terpisah
contoh: duta besar, orang tua, kambing
hitam, rumah sakit.
2. Gabungan kata termasuk istilah khusus yang
mungkin menimbulkan salah baca, dapat
diberi tanda hubung untuk menegaskan
pertalian diantara unsur-unsur yang
bersangkutan.
contoh: anak-isteri, adik-kakak, bapak-ibu.
3. Gabungan kata ditulis serangkai.
contoh: apabila, adakalanya, matahari,
daripada, bagaimana, peribahasa,
halalbihalal, dll.
28
29

Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya

• Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan


kata yang mengikutinya.
Contoh : Apa yang kumiliki boleh kauambil.

• Kata ganti ku, mu, dan nya ditulis serangkai


dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Bukuku, bukumu, dan bukunya
tersimpan rapi di lemari.
E. Kata Depan

• Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata


yang mengikutinya,
contoh: Murid duduk di bangku
Saya pergi ke sana untuk mencarinya
Paman datang dari Bandung

• kecuali didalam gabungan kata yang sudah


dianggap sebagai salah satu kata ditulis
serangkai seperti kepada ,daripada, kemari,
keluar, dikeluarkan.
31
32

• Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang


mengikutinya.

• Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai


dengan kata yang mendahuluinya.

• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang


mendahuluinya. (satu kali pun, apa pun)

• Kata yang dianggap padu (adapun, ataupun,


bagaimanapun, meskipun, sekalipun, walaupun,
maupun)
33

Singkatan dan Akronim

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan


yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

2. Akronim adalah singkatan yang berupa


gabungan huruf awal kata, gabungan suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata yang disingkat. Akronim dibaca
dan diperlakukan sebagai kata.
34

Contoh singkatan & akronim


• Singkatan • Akronim

1. no : Nomor 1. ABRI (Angkatan


2. PT : Perseroan terbatas Bersenjata Republik
3. PT : Perguruan Tinggi Indonesia)
4. BUMN 2. SIM
5. DKI 3. Bappenas
6. KTP 4. Kadin
7. kg 5. Jamsostek
8. Sdr. hlm. Yth. 6. pemilu (pemilihan
9. dll. umum)
10. a.n.
PENULISAN UNSUR SERAPAN

1. Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya kedalam


bahasa Indonesia.
2. Kata asing yang dipertahankan karena sifat
keinternasionalannya, penulisan dan pengucapannya
masih mengikuti cara asing.
3. Kata asing yang berfungsi memperkaya peristilahan
ditulis sesuai PUEBI.

a. Unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam


bahasa Indonesia, seperti reshuffle, chatting, browsing,
dll.
b. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti
fotokopi, manajemen, objek, dll.
36
37

Terima kasih…
38

Macam-macam Ejaan
1. Ejaan Van Ophujsen (nama seorang guru
Belanda yang meminati bahasa ) tahun 1901;
2. Ejaan Soewandi ( Menteri P & K Republik
Indonesia) tahun 1947;
3. Ejaan Melindo (Melayu – Indonesia) tahun
1958;
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan
tanggal 16 Agustus 1972.
39

Perbedaan antara Ejaan Van Ophujsen dengan


Ejaan Soewandi

A. Ejaan Van Ophujsen B. Ejaan Soewandi

1. Huruf j untuk kata : 1. Huruf oe berubah


sajang, bajang, pajah, menjadi u: buku, saku,
guru dll.
dll. 2. Tanda diakritik berubah
2. Huruf oe untuk kata: menjadi k, seperti : tak,
goeroe, boekoe, dll. pak.
3. Tanda diakritik 3. Awalan dan kata depan
berbentuk koma ain, di & ke ditulis serangkai
untuk kata : ta’ , pa’ / digabungkan dengan
kata yang mengikutinya.
4. Angka 2 dipakai untuk
pemakaian kata ulang.
40
Contoh kata

Ejaan Van Ophujsen Ejaan Soewandi


(1901 – 1947) ( 1947 – 1972 )

1. Khoesoes 1. Chusus
2. Djoem’at 2. Djum’at
3. Ja’ni 3. Jakni
4. Pajoeng 4. Pajung
5. Tjoejoe 5. Tjutju
6. Soenji 6. Sunji
7. Goeroe 7. Guru
8. Njoenja 8. Njonja
41

Perubahan yang terjadi di EYD dibanding


Ejaan Soewandi (1)

1. Huruf f, v, z, q & x diresmikan pemakaiannya


menjadi huruf BI;
2. Angka 2 untuk kata ulang dihapuskan, untuk
penulisannya harus ditulis berulang diikuti
tanda hubung;
3. Awalan di & ke ditulis serangkai, dan kata
depan di & ke ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya;
42

Perubahan yang terjadi di EYD dibanding Ejaan


Soewandi (2)
4. Beberapa huruf berubah penulisannya :
- tj : c = tjukup - cukup
- ch : kh = chusus - khusus
- nj : ny = njonja - nyonya
- sj : sy = sjarat - syarat
- dj : j = djalan - jalan
-j :y = dajang - dayang
Lafal Singkatan dan Kata
Singkatan Lafal tidak baku Lafal baku

1. AC [ a – se ] [ a – ce ]
2. BBC [ bi – bi – se ] [ be – be- ce ]
3. LNG [ el – en – gi ] [ el – en – ge ]
4. TVRI [ ti – vi- er – i ] [ te – ve - er- i ]
5. MTQ [ em – te – kyu ] [ em – te – ki ]
6. IGGI [ ay– ji – ji – ay ] [ i – ge – ge – i )
7. IUD [ ay – yu – di ] [ i – u – de ]
8. RCTI [ er– se –te – ay ] [ er – ce – te – i ]
43
Perbaiki wacana dibawah dengan EBI yang tepat!

Universitas dapatlah dikatakan sebagai suatu organisasi profesionil


istilah organisasi memasukkannya dalam kategori yang sama dengan type
organisasi lainnya seperti perusahaan paberik atau pun ketentaraan tetapi
dengan menambahkan kata sifat profesionil universitas itu di bedakan
dari type organisasi tersebut tadi termasuk dalam kategori organisasi
profesionil adalah rumahsakit atau asosiasi pengacara

Sifat khas organisasi profesionil adalah tujuan primer organisasi itu


hanya dapat dicapai oleh mereka yang mempunyai kualifikasi yang
tertinggi dibidang ketentaraan untuk mencapai sasaran komandan
mengerahkan anak buahnya dibidang perusahaan produksi direktur
mengerahkan buruhnya untuk mencapai hasil yang setinggi tingginya
tetapi mendidik mahasiswa menyembuhkan pasien membela klien tidak
dapat diserahkan kepada tenaga yang kurang pendidikannya ini harus
dikerjakan oleh anggauta profesi yang mempunyai kwalifikasi tertinggi

Anda mungkin juga menyukai