Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PSIKOLOGI MILITER

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Militer

Semester 6 tahun akademik 2021

Dosen Pengampu

Muhammad Hadras, M.Si

Oleh :

Adella Citra Ardyagarini 7111181108

Kelas 6C

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kehidupan sehari – hari terdapat keadaan dimana hal yang kita rasakan dapat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar kita, atau singkatnya merupakan sebuah keadaan yang muncul dikala kita menginterpretasikan sesuatu. Hal
tersebut biasa kita sebut dengan persepsi, di dalam buku Perilaku Organisasi P. Robbins dan Timothy mengatakan
pengertian persepsi adalah proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Selain persepsi ada satu hal menarik yang terkadang tidak sadar kita
suka lakukan dalam kehidupan sehari – hari, pernahkah anda memperhatikan sesuatu dalam waktu yang lama dan
menggali imformasi dari objek tersebut? Apabila pernah tandanya anda telah melakukan observasi. 2 hal yang sering
kita tidak sadar lakukan dalam kehidupan sehari – hari tersebut ternyata dapat kita kaitkan dengan Psikologi
Kemiliteran. Psikologi militer yang tidak lepas dari pemaknaan psikologinya terdapat teori – teori mengenai persepsi
serta observasinya, hal tersebut sangat menarik untuk kita perdalami materinya. Rasa penasaran yang muncul
apabila persepsi dan observasi sebagai kedua hal yang suka muncul dan penting bagi kehidupan manusia itu bila
dikaitkan akan seperti apa membuat topik persepsi dan observasi pada Psikologi Militer menjadi sebuah topik yang
menarik untuk dibahas.

1.2 Kajian Materi

1.2.1 Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian dan penginterpretasi informasi sensoris agar informasi
tersebur menjadi bermakna. Penafsiran informasi yang masuk dan sensasi diterima melalui indera penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba, perasaan dan penghayatan sehingga nantinya akan menghasilkan suatu informasi
atau gambaran yang bermakna.

1.2.2 Observasi

Secara umum observasi merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati objek penelitian secara langsung. Hal tersebut mempunyai tujuan demi memperoleh hasil yang valid atau
akurat karena observer (orang yang mengobservasi) dapat menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari
dekat. Observasi juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah objek secara langsung dan
mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek tertentu. Penggunaan istilah observasi berkutat pada
kegiatan mengamati dan mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut.

BAB II

TINJ AUAN TEORI

2.1 Persepsi
Didalam Psikologi, Persepsi merupakan salah satu aspek penting bagi manusia terkait cara merespon
hadirnya berbagai hal di sekitarnya. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi,
walaupun pada prinsip tetapnya mengandung makna yang sama. Didalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa
Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca inderanya. Di dalam buku Perilaku Organisasi yang disusun oleh P. Robbins dan Timothy berpendapat
bahwa, pengertian persepsi adalah proses di mana manusia menginterpretasikan makna dari impuls sensorik mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Setiap individu mempunyai stimulus yang saling berbeda mesikpun
objeknya sama, sudut pandang melihat situasi ini cenderung lebih penting daripada situasi itu sendiri. Selain P.
Robbins dan Timothy terdapat pendapat lain terkait makna persepsi, yaitu menurut Prof. Dr Bimo Walgito (2004:
70) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris. Proses tersebut merupakan pemahaman
terhadap suatu informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi maupun bekerja
sama. Hal terebut yang membuat setiap orang tidak bisa untuk tidak berpersepsi.

Persepsi dalam Kehidupan sehari – hari merupakan hal yang mudah dan biasa terjadi, di bidang psikologi
pun persepsi termasuk menjadi bagan penting dan tercantum di salah 1 teori dasar psikologi bidang kognitif. Di
bidang kognitif sendiri salah satu ahli psikologi kognitif yaitu W.R. Nord menjelaskan bahwa persepsi adalah suatu
proses kognitif, dimana seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Setiap individu atau orang yang
mendapat stimulus akan berbeda dalam memberi arti terhadap stimuli, dapat dikatakan bahwa dikarenakan terdapat
factor individu – individu yang berbeda persepsi satu orang dan orang lainnya dalam “melihat” atau mengartikan
suatu hal juga akan berbeda. Pada intinya menurut penjelasan beberapa para ahli tersebut dapat diketahui bahwa
persepsi adalah sebuah proses stimulasi yang diterima oleh alat indera manusia, kemudian stimulasi tersebut
mengorganisasikan, mengintrepretasikan dan menafsirkan situmulus yang diterima untuk memaknai hal yang ada
disekitarnya.

2.2 Observasi

Pada dasarnya Observasi merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas pengamatan atau memperhatikan
sebuah objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek tersebut. Informasi
yang digali dapat berupa apa yang dilakukan objek, seperti apa objek yang diamati, dsb. Observasi juga merupakan
satu metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena dalam setiap aktivitas psikologi ada kegiatan observasi..
Observasi dapat berlangung dalam konteks di dalam laboratorium seperti eksperimenta. Menurut Widoyoko
(2014:46) observasi merupaka “pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak
dalam suatu gejala pada objek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Lalu menurut
Riyanto (2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara
langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan sumber dan pendapat para ahli, dapat kita simpulkan bahwa observasi merupakan sebuah
penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari proses biologis atau psikologis yang tampak dalam
suatu gejala pada objek penelitian secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan digunakannya observasi sangat
beragam ada yang sebagai metode penelitian diantaranya untuk mengetahui perilaku siswa ketika berada di sekolah
dan di rumah. Selain itu, terdapat tujuan observasi yang untuk mengetahui bentuk bimbingan yang diberikan oleh
guru dan orang tua kepada siswa yang berperilaku agresif. Namun ada juga observasi yang menekankan untuk
mengetahui dan mengidentifikasi jenis – jenis emosi serta komunikasi secara verbal dan nonverbal yang
diperlihatkan oleh tokoh film yang akan ditampilkan.

2.3 Persepsi dan Observasi di Psikologi Militer

Persepsi dan observasi adalah hal yang kerap kita lakukan pada kegiatan sehari – hari Ketika sadar maupun
tidak sadari. Di dalam Psikologi militer, persepsi dapat dikaitkan ketika seorang psikolog mengartikan tiap gerak
gerik atau hal yang diucapkan dari anggota militer ketika tengah sesi konseling atau ketika mengobrol. Contohnya,
ketika seorang anggota militer bercerita mengenai kisah hidupnya dan psikolog yang mendengarkan ceritanya mulai
mengartikan kata demi kata yang anggota militer tersebut katakan, kisahnya seperti apa, keadaannya seperti apa.
Ketika semua kalimat sudah disusun dan sudah dimengerti oleh kognitif psikolog, maka respon yang akan
dikeluarkan oleh psikolog disebut persepsi, apakah psikolog akan merespon dengan memeluk anggota militer atau
menepuk lembut punggungnya bisa jadi psikolog tersebut mempersepsikan bahwa kisah hidup dari anggota militer
itu merupakan kisah yang sedih.

Tidak luput dengan observasi, observasi pun sudah pasti ada di dalam kegiatan atau aktivitas dari Psikologi
Militer. Contoh kecilnya adalah ketika seorang anggota militer yang memperhatikan komandannya, gestur,
penampilan, atau nada bicara ketika sedang mengobrol apakah nadanya tegas ataukah santai. Selain itu Psikolog
militer pun bisa menggunakan Teknik oobservasi ketika sedang berbicara dengan anggota militer ketika sedang sesi
konseling atau mengobrol, bagaimana nada bicara dari anggota militer tersebut apakah tinggi apakah sengau dsb,
bagaimana penampilannya apakah kusut atau rapi dsb.

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari – hari persepsi dan observasi merupakan hal yang kerap kita lakukan tanpa
kita sadari atau bahkan kita sadari. Observasi merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas pengamatan atau
memperhatikan sebuah objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek
tersebut, sedangkan persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian dan penginterpretasi informasi sensoris agar
informasi tersebur menjadi bermakna Contoh kecilnya ketika seorang mahasiswa tengah memperhatikan dosen yang
sedang mengajar kita yang mengamati serta merta mengambil informasi dari dosen yang tengah mengajar tersebut.
Begitupun dengan persepsi, ketika dosen menunjuk dan meminta kita untuk menjelaskan materi kita mendapat
informasi tersebut melalu indera pendengaran dan di proses ke kognitif yang berakhir dengan kita yang akan paham
apa maksud dosen menunjuk kita yang ternyata meminta kita menjelaskan materi. Di dalam Psikologi militer
observasi dan persepsi merupakan komponen yang penting karena dengan adanya persepsi dan observasi, akan
terbangunnya komunikasi yang baik dan kompak antar tiap anggota militernya.

DAFTAR PUSAKA

Kennedy, Carrie H dan Zilmer, Eric H 2012 Military Psychology Clinical and Operational Applications Second
Edition, New York

SUMBER WEB

https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi

http://eprints.dinus.ac.id/19103/10/bab2_18450.pdf

https://psikologi.fisip-unmul.ac.id/main/wp-content/uploads/2016/06/OBSERVASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai