Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H DENGAN GANGGUAN
SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG
MERPATI RS. ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN

DOSEN PEMBIMBING :
Sri Martini, S.Kp, M.Kes

OLEH
KELOMPOK 3

Nama : Rylis Triany


NIM : PO7120118078
Tingkat : II B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PENGKAJIAN

Ruang rawat : Merpati Tanggal dirawat : 12 Juli 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H ( L/P ) Tanggal pengkajian : 17 Juli 2019
Umur : 23 tahun RM. No : 06.48.00
Informan : Klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Klien mengatakan ia dibawa oleh pamannya ke rumah sakit Ernaldi Bahar karena ia
marah-marah, mengamuk. Ia tidak mengonsumsi obatnya selama 2 minggu.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa
- Klien mengatakan ia pernah dirawat di RS. Ernaldi Bahar sebanyak 3x. Klien
mulai dirawat tahun 2016. 2 tahun yang lalu klien pulang ke rumahnya dank lien
tidak meminum obatnya.
2. Pengobatan sebelumnya
- Klien mengatakan ia pernah melakukan pengobatan sebelumnya, pengobatannya
berhasil. Namun, dikarenakan klien tudak mengonsumsi obat secara rutin setelah
pulang dari RS. Ernaldi Bahar.
3. Aniaya fisik
- Klien mengatakan ia tidak pernah menjadi pelaku/korban/saksi dari aniaya fisik.
Aniaya seksual
- Klien mengatakan ia tidak pernah menjadi pelaku/korban/saksi dari aniaya
seksual.
Penolakan
- Klien mengatakan ia tidak pernah menjadi pelaku/korban/saksi dari penolakan.
Kekerasan dalam rumah tangga
- Klien mengatakan ia tidak pernah menjadi pelaku/korban/saksi dari kekerasan
rumah tangga.
Masalah keperawatan : Regimen Terapeutik Inefektif.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
- Klien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
- Klien mengatakan pada saat ia SD klien pernah diolok-olok dan diejek oleh teman
sekolahnya. Klien mengatakan ia sangat terpukul saat ibunya meninggal. Klien
juga mengatakan semenjak ibunya meninggal ia seperti tidak dipedulikan oleh
ayah dan kakaknya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/90 mmHg N : 88 x/m S : 36,5°C RR : 22 x/m
2. Ukur : TB : 166 cm BB : 53 kg
3. Keluhan fisik
- Klien mengatakan ia merasah segar-segar saja, tidak ada keluhan rasa sakit yang
ia rasakan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal

Jelaskan :
- Klien mengatakan ia anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ibu klien telah meninggal. Klien
memiliki 1 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan ia menyukai semua anggota tubuhnya dan klien merasa puas
sebagai laki-laki.
b. Identitas
Klien mengatakan ia seorang laki-laki dan klien sudah menikah dan memiliki
anak laki-laki.
c. Peran
Klien mengatakan ia anak ke-3 dari 3 bersaudara. Peran ia sekarang sebagai
kepala keluarga.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan istri dan anaknya.
e. Harga Diri
Klien mengatakan klien pernah diremehkan oleh teman-temannya sehingga ia
merasa malu dengan orang disekitarnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berartu dalam hidupnya adalah istri dan
anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan ia tidak pernah ikut serta dalam kegiatan kelompok ataupun
masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan ia merasa malu jika berkomunikasi dengan orang terlalu
banyak karena ia pernah diremehkan.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan ia beragama Islam dan ia percaya bahwa tiada Tuhan selain
Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan ia selalu shalat 5 waktu di ruangan Merpati.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien terlihat rapi dan menggunakan pakaian seragam ruangan dengan sesuai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Tidak mampu memulai
Apatis Lambat Membisu

Loghorea Echolalia Inkoheren

Jelaskan :

- Klien mampu berbicara dengan jelas namun lambat dan dengan nada suara pelan.
Tetapi pada saat klien menjawab pertanyaan ia dapat menjawab dengan sesuai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan :

- Klien tampak gelisah, namun klien dapat melakukan kegiatan yang disuruh oleh
suster.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa Khawatir Gembira berlebih

Jelaskan :

- Klien mengatakan ia merasa sedih dan khawatir tidak diterima oleh keluarga dari
isterinya nanti.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :

- Saat klien diajak berbicara klien mampu merespon dengan baik dan
mendengarkan dengan baik juga sesuai dengan topic yang dibicarakan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
6. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata Defensif Curiga

Jelaskan :

- Klien tampak kooperatif selama wawancara, kontak matanya (+), nada suaranya
pelan dan lambat.
7. Persepi : Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan :

- Klien mengatakan ia sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas dan sering
menyuruh klien untuk jangan meminum obatnya.
Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
Klien mampu berpikir dengan baik tanpa terbelit-belit dan berbicara sesuai dengan
topik pembicaraan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
9. Isi Pikir
Klien berpikir sehat dan baik, klien berbicara sampai dengan topik yang dibicarakan.
Dan klien mengatakan ia tidak pernah untuk berpikiran yang buruk.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
10. Tingkat Kesadaran
Klien masih sadar penuh, pikiran klien tidak melayang-layang, klien sadar ia berada
dirumah sakit Ernaldi Bahar.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
11. Memori
- Klien mengatakan bahwa 1 bulan yang lalu klien mengembala kambing punya ibu
mertuanya.
- Klien juga mampu mengingat kejadian pada tahun 2016 pertama kali ia dirawat di
RS. Ernaldi Bahar.
- Klien dapat mengingat nama teman-teman diruangannya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu menghitung dengan baik daqn benar ketika ditanya tentang
penambahan, perkalian, dan pengurangan. Contohnya : 6 x 7 = 42 , 11 + 10 = 21 , 25
– 3 = 22.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
13. Kemampuan Penilaian
- Klien mampu memilih antara baju bersih dan baju yang kotor.
- Klien mengatakan ia mampu memilih untuk sarapan pagi terlebih dahulu baru
mandi dan gosok gigi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
14. Daya Tilik Diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
- Klien mengatakan ia sudah sehat, klien mengatakan dirinya hanya butuh
support/disemangati.
Masalah keperawatan : Gangguan Daya Tilik Diri.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
- Klen mengatakan ia mampu makan tanpa bantuan orang lain dan klien terlihat
makan sendiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
- Klien mengatakan ia mampu BAB/BAK secara mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Klien mengatakan ia mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
4. Berpakaian/Berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
- Klien mengatakan ia mampu berpakaian sendiri dengan rapi tanpa bantuan dari
orang lain.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.30
Tidur malam lama : 21.00 s/d 04.00
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
Jelaskan :
Klien mengatakan ia istirahat dengan baik dan cukup. Klien mengatakan ia selalu
membaca doa sebelum dan sesudah bangun tidur.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
6. Penggunaan Obat
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Klien mengatakan ia mampu minum obat secara mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjut √ Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan untuk memelihara kesehatan klien ia melakukan perawatan lanjut
di RS. Ernaldi Bahar Palembang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
8. Kegiatan Didalam Rumah
Mempersiapkan makanan √ Ya Tidak
Menjaga kerapian rumah √ Ya Tidak
Mencuci pakaian √ Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan ia selalu membantu isterinya untuk mempersiapkan makanan,
menjaga kerapian rumah dan mencuci pakaian jika ia tidak bekerja. Klien mengatakan
yang mengatur keuangan ialah isterinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
9. Kegiatan Diluar Rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan pada saat ia tidak bekerja ia mengantar isterinya belanja kepasar
menggunakan motor.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Berbicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Relaksasi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebih
Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Jelaskan :
Klien mengatakan jika ia sedang mendapat masalah ia selalu menghindar dari
masalahnya.
Masalah keperawatan : Mekanisme Koping Individu Inefektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan ia mendapat dukungan dari isterinya
Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan hubungan dalam lingkungannya lumayan baik
Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah SMA.
Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaannya.
Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan ia tinggal serumah dengan isteri dan anak dirumah mertuanya.
Masalah ekonomi
Klien mengatakan tidak ada masalah ekonomi dalam keluarganya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan ia tidak mau berobat lagi karena ia merasa sudah sehat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

√ Penyakit Jiwa Sistem pendukung


Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Jelaskan :
Klien mengatakan ia kurang tahu tentang penyakitnya yang sekarang ini.
Masalah keperawatan : Defisit Pengetahuan.

XI. ASPEK MEDIK


- Diagnosa Medik
Skizofrenia Paranoid
- Terapi Medik
1. Chlorpromazine (CPZ) 100mg (0 0 1)
2. Risperidone 2 mg (2x1)
3. Trihexipenidiel 2 mg (2x1)
ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan


DS : Klien mengatakan sebelum ia dibawa ke RS Resiko Perilaku Kekerasan
ia marah dan mengamuk.
DO : Klien terlihat gelisah.

DS : Klien mengatakan ia pernah dirawat di RS. Regimen Terapeutik Inefektif


Ernaldi Bahar tetapi saat ia pulang ia tidak
meminum obat-obat secara langsung.
DO : Klien terlihat sedih.
DS : Klien mengatakan ia sering diolok-olok dan Harga Diri Rendah
diejek temannya sehungga ia merasa malu.
DO : Klien tampak sedih dan murung.

DS ; Klien mengatakan ia sering mendengar GSP : Halusinasi Pendengaran


suara bisikan yang tidak jelas dan
menyuruhnya untuk jangan makan obat.
DO : Klien tampak melamun dan gelisah.

DS : Klien mengatakan ia selalu menghindar jika Mekanisme Koping Individu


ia sedang dapat masalah. Inefektif
DO : Klien tampak tenang.

DS : Klien mengatakan ia tak tahu dan kurang Kurang Pengetahuan Individu


paham tetang penyakitnya yang sekarang.
DO : Klien tampak bingung.
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Regimen Terapeutik Inefektif
3. Harga Diri Rendah
4. GSP : Halusinasi Pendengaran
5. Mekanisme Koping Individu Inefektif
6. Kurang Pengetahuan Individu

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN (sesuai urutan prioritas)


1. GSP : Halusinasi Pendengaran
2. Harga Diri Rendah
3. Mekanisme Koping Individu Inefektif
4. Kurang Pengetahuan Individu
5. Regimen Terapeutik Inefektif
6. Resiko Perilaku Kekerasan

XIV. POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan

GSP : Halusinasi Pendengaran Core Problem

Harga Diri Rendah

Mekanisme Koping Individu Inefektif

Kurang Pengetahuan Individu

_____________, ______
Mahasiswa,
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Tgl No. Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional


DX Keperawatan Pasien Tujuan Kriteria Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7
Gangguan Persepsi 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah 1.1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling
Sensori : Halusinasi membina bersahabat, dengan mengungkapkan prinsip percaya merupakan
hubungan menunjukkan rasa komunikasi terapeutik. dasar untuk
saling senang, ada kontak a. Sapa klien dengan ramah baik kelancaran
percaya mata, mau berjabat verbal maupun nonverbal. hubungan interaksi
tangan, mau b. Perkenalkan diri dengan sopan selanjutnya.
menyebutkan nama, c. Tanyakan nama lengkap klien
mau menjawab dan nama panggilan yang
salam, klien mau disukai klien.
duduk d. Jelaskan tujuan pertemuan.
berdampingan e. Jujur dan menepati janji.
dengan perawat, f. Tunjukkan sifat empati dan
mau mengutarakan menerima klien apa adanya.
masalah yang g. Beri perhatian pada klien dan
dihadapi. perhatian kebutuhan dasar
klien.
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat 2.1.1 Adakah kontak sering dan Kontak sering tapi
mengenali menyebutkan waktu singkat secara bertahap singkat selain
halusinasinya isi frekuensi membina hubungan
timbulnya halusinasi saling percaya juga
dapat memutuskan
halusinasi.

2.2 Klien dapat 2.1.2 Observasi tingkah laku klien Mengenal perilaku
mengungkapkan terkait dengan halusinasinya pada saat halusinasi
perasaan terhadap bicara dan tertawa tanpa stimulus timbul
halusinasinya memandang ke arah kiri atau ke memudahkan
kanan atau ke depan seolah-olah perawat dalam
ada teman bicara melakukan
intervensi.

2.1.3 Bantu klien mengenali Mengenal


halusinasinya halusinasi
a. Jika menemukan yang sedang memungkinkan
halusinasi tanyakan apakah klien Untuk
ada suara yang didengar menghindarkan
b. Jika klien menjawab ada faktor pencetus
lanjutkan apa yang dikatakan timbulnya
c. Katakan bahwa perawat halusinasi.
percaya klien mendengar
suara itu namun perawat
sendiri tidak mendengarnya
( dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi )
d. Katakan bahwa klien ada juga
yang seperti klien
Dengan mengetahui
2.1.4 Diskusikan dengan klien waktu isi dan
a. Situasi yang menimbulkan atau frekuensi
tidak menimbulkan halusinasi. munculnya
waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
halusinasi ( Pagi siang sore mempermudah
dan malam atau jika sendiri tindakan
jengkel atau sedih ). keperawatan klien
yang akan
dilakukan perawat
untuk
mengidentifikasi
pengaruh halusinasi
klien.

Untuk
2.1.5 Diskusikan dengan klien apa mengengidentifikasi
yang dirasakan jika terjadi pengaruh halusinasi
halusinasi ( marah atau takut, klien.
sedih, senang ) beri kesempatan
mengungkapkan perasaannya
3. Klien dapat 3.1 Klien dapat 3.1.1 Identifikasi bersama klien cara Upaya untuk
mengontrol menyebutkan tindakan yang dilakukan jika memutuskan siklus
halusinasinya tindakan yang biasa terjadi halusinasi ( tidur, marah, halusinasi sehingga
dilakukan untuk menyibukkan diri, dll ). halusinasi tidak
mengendalikan berlanjut
halusinasinya

3.2 Klien dapat 3.1.2 Diskusikan manfaat cara yang Reinforcement


menyebutkan cara dilakukan klien jika bermanfaat positif akan
baru beri pujian meningkatkan harga
diri klien

3.3 Klien dapat 3.1.3 Diskusikan cara baru untuk Memberikan


memilih cara memutus atau mengontrol alternatif pilihan
mengatasi halusinasi halusinasi: bagi klien untuk
seperti yang telah a. Katakan "Saya, saya tidak mengontrol
didiskusikan dengan mau dengar kamu" (pada saat halusinasi
klien halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(Perawat/teman/anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari agar halusinasi
tidak muncul
d. Minta keluarga teman/perawat
jika nampak bicara sendiri

3.1.4 Bantu klien memilih dan melatih Memotivasi dapat


cara memutus halusinasi secara meningkatkan
bertahap kegiatan klien untuk
mencoba memilih
Salah satu cara
mengendalikan
halusinasi dan dapat
meningkatkan harga
diri klien.
4. Klien dapat 4.1 Klien dapat 4.1.1 Anjurkan klien untuk Untuk mendapatkan
dukungan dari membina hubungan memberitahu keluarga jika bantuan keluarga
keluarga saling percaya mengalami halusinasi mengontrol
dalam dengan perawat halusinasi.
mengontrol
halusinasi 4.2 Keluarga dapat 4.1.2 Diskusikan dengan keluarga Untuk mengetahui
menyebutkan (pada saat berkunjung/pada saat pengetahuan
pengertian, tanda kunjungan rumah). keluarga dan
dan kegiatan untuk a. Gejala halusinasi yang dialami meningkatkan
mengendalikan klien kemampuan
halusinasi b. Cara yang dapat dilakukan pengetahuan
klien dan keluarga untuk tentang halusinasi.
memutus halusinasi
c. Cara merawat anggota
keluarga untuk memutus
halusinasi di rumah, beri
kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama,
berpergian bersama
d. Beri informasi waktu follow
up atau Kapan perlu mendapat
bantuan : halusinasi terkontrol
dan resiko mencederai orang
lain
5. Klien dapat 5.1 Klien dan keluarga 5.1.1 Diskusikan dengan klien dan Dengan
memanfaatkan dapat menyebutkan keluarga tentang dosis, frekuensi, menyebutkan dosis,
obat dengan manfaat, dosis dan manfaat obat frekuensi, dan
baik efek samping obat manfaat obat.

5.2 Klien dapat 5.1.2 Anjurkan klien Minta sendiri Diharapkan klien
mendemonstrasikan obat pada perawat dan melaksanakan
penggunaan obat merasakan manfaatnya program
secara benar pengobatan. menilai
kemampuan klien
dalam pengobatan
yang sendiri.

5.3 Klien dapat 5.1.3 Anjurkan klien bicara dengan Dengan mengetahui
informasi tentang dokter tentang manfaat dan efek efek samping obat
efek samping obat samping obat yang dirasakan klien akan tahu apa
yang harus
dilakukan setelah
minum obat

5.4 Klien dapat 5.1.4 Diskusikan akibat berhenti Program


memahami akibat minum obat tanpa konsultasi pengobatan dapat
berhenti minum berjalan sesuai
obat rencana

5.5 Klien dapat 5.1.5 Bantu klien menggunakan obat Dengan mengetahui
menyebutkan dengan prinsip benar prinsip penggunaan
prinsip 5 benar obat, maka
penggunaan obat kemandirian klien
untuk pengobatan
dapat ditingkatkan
secara bertahap
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GSP : HALUSINASI

Nama klien : TN. H Ruangan : Merpati


Umur : 23 tahun Hari/tanggal : Kamis/18 Juli 2019
No. RM : 064800 Pertemuan/sp : 1/1

A. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan ia sering mendengar bisikan seperti "jangan minum obatnya".
Do : Klien tampak bingung, gelisah dan klien membuang obatnya ketika suster
memberinya obat.
b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi halusinasi (isi, jenis, waktu, situasi dan respon
halusinasi)
d. Rencana tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Bantu klien mengenal halusinasi isi, jenis, waktu, situasi dan respon halusinasi
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi
- Mengajarkan cara menghardik halusinasi pada klien
- Menganjurkan klien untuk menghardik halusinasi

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
" assalamualaikum, Selamat pagi Pak. Perkenalkan Pak nama saya Rizky Nabillah.
Bapak bisa panggil saya dengan suster Rizky, saya mahasiswa dari Poltekkes
Palembang. Kalau boleh tahu nama bapak siapa ? Senangnya dipanggil apa ?".
b. Evaluasi/validasi
" Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Bisakah kita berbincang-bincang sebentar
Pak ?"
c. Kontrak
Topik : “Baiklah Pak bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hal-hal
yang menyebabkan Bapak dirawat disini ?”.
Tempat : “ Bapak maunya kita ngobrol dimana ? Disini saja atau di ruangan lain ?”.
Waktu : “Bapak maunya berapa lama berbincang dengan suster ? Bagaimana kalau
15 menit ?”

2. Fase Kerja
“Bapak berapa saudara pak ? Bapak diantar oleh siapa kesini pak ?”
“Apa yang menyebabkan bapak dirawat disini ?.” “Apakah Bapak mendengar suara-
suara yang muncul dan sebenarnya itu tidak ada ?”. “Apakah suara itu muncul saat
Bapak sendiri ? Apa yang Bapak raskan saat mendengar suara itu ? Apa yang Bapak
lakukan saat suara itu muncul ? Apakah dengan cara itu dapat mencegah suara itu
muncul lagi?”.
“Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol halusinasi Bapak dengan 4 cara, yang
pertama dengan cara menghardik suara, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan
kegiatan yang telah terjadwal dan minum obat secara teratur.”
“Nah bagaimana kalau kita belajar dengan cara yang pertama yaitu dengan cara
menghardik ya pak ?”.
“Caranya seperti ini pak , saat suara tersebut muncul bapak langsung tutup telinga lalu
bilang “Pergi-pergi kamu tidak nyata, kamu palsu, jangan ganggu saya” sampai suara
itu hilang. Coba Bapak peragakan sekarang, nah bagus seperti itu. Bapak sudah
mampu melakukannya”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan suster
dan berlatih menghardik halusinasi?”.
- Objektif : “Coba Bapak ulangi lagi cara yang suster ajarkan tadi, lalu bagaimana
perasaan Bapak setelah melakukannya ?”.
b. Rencana Tindakan Lanjut
“Baiklah Pak, jadi mulai sekarang jika nanti Bapak masih mendengar suara-suara
bisikan lagi Bapak lakukan saja dengan cara tadi untuk mengontrolnya.”
c. Kontrak yang akan Datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita berbincang lagi dan belajar mengontrol
halusinasinya dengan cara yang kedua yaitu dengan bercakap-cakap
dengan orang lain, apa Bapak mau ?”.
Tempat : “Bapak maunya kita berbincang dimana ? Bagaimana kalau
diruangan ini ?”.
Waktu : “Bapak maunya berapa lama berbincangnya, kalau 15 menit apa
Bapak bersedia ?”.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. H No. RM : 064800


Ruangan : Merpati Hari/Tanggal : Kamis/18 Juli 2019

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Kamis/18 GSP : Halusinasi - Membina hubungan S : - Klien mengatakan ia
Juli 2019 Pendengaran saling percaya sering mendengar
- Mendiskusikan klien suara bisikan-bisikan
tentang halusinasi - Klien mengatakan
- Menjelaskan cara suara itu muncul
mengontrol halusinasi ketika ia sedang
dengan cara sendirian
menghardik halusinasi O : - Klien mau
- Mengajarkan klien berinteraksi dengan
cara menghardik perawat
halusinasi - Klien masih sering
- Mengajarkan klien gelisah dan melamun
untuk menghardik - Klien tampak lesu
halusinasi A : Klien mampu
melakukan cara
menghardik halusinasi.
P : - Klien : Klien dapat
mengingat dan
menerapkan cara
menghardik
halusinasi.
- Perawat : Evaluasi
dan lanjutkan SP 2
yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GSP : HALUSINASI

Nama klien : TN. H Ruangan : Merpati


Umur : 23 tahun Hari/tanggal : Jum’at/19 Juli 2019
No. RM : 064800 Pertemuan/sp : 2/2

A. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
DS : - Klien mengatakan bahwa perasaannya sudah mulai membaik.
- Klien mengatakan suara bisik-bisik itu sudah mulai jarang terdengar
DO : - Klien masih sering melamun
- Klien tampak kooperatif
b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan khusus
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Rencana tindakan keperawatan
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
- Membantu klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
- Anjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Komunikasi Terapeutik
“Selamat pagi Bapak, apakah Bapak masih ingat dengan suster ? Ayo coba sebutkan
nama suster. Baiklah Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin kita akan berbincang
dan berlatih cara menghardik halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain ya Pak.”
b. Evaluasi/Validasi
“Apakah hari ini Bapak sudah mengobrol dengan teman yang lain ?”
“Masih ingatkan Bapak dengan janji kita yang kemarin ?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah Bapak hari ini kita akan belajar dan berlatuh cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
Waktu : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin kita berlatihnya selama 15 menit
ya Pak ?”
Tempat : “Baiklah Pak sesuai permintaan Bapak kita akan berbincang-bincang di
ruangan ini saja ya Pak.

2. Fase Kerja
“Bagaimana Pak perasaan Bapak ? Apakah tidur Bapak semalam nyenyak ?”
“Apakah suara-suara itu masihhh ada Pak ? Apakah Bapak sudah melakukan cara
mengontrolnya dengan cara menghardik halusinasi itu saat suara itu ada ?” “Bagus Pak,
sekarang kita akan melanjutkan cara berlatih mengontrol halusinasi yang ke-2 ya Pak”.
“Jadi jika Bapak mendengar suara itu kembali Bapak harus langsung mencari teman
dan Bapak mengobrol dengan teman-teman Bapak, Bapak bercerita saja dngan teman
Bapak tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang telah Bapak lakukan, bisa juga tentang
hobi Bapak, dan tentang hal lainnya sampai suara itu tidak ada lagi. Sekarang coba
Bapak praktikkan ulang cara yang telah suster ajarkan”.
“Nah bagus sekali Pak, Bapak bisa melakukannya dengan baik, jangan lupa untuk
melakukannya ya Pak jika suara itu terdengar kembali”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah mengobrol dengan suster
dan bercakap-cakap dengan teman Bapak yang lain?”.
- Objektif : “Coba Bapak ulangi kembali cara mengontrol dengan bercakap-cakap
dengan teman Bapak ?”.
b. Rencana Tindakan Lanjut
“Baiklah Pak kalau suara itu mulai terdengar lagi jangan lupa untuk lakukan kegiatan
itu ya Pak seperti yang suster ajarkan.”
c. Kontrak yang akan Datang
Topik : “Baiklah Pak, bagaimana kalau besok kita latihan cara lain untuk mengontrol
halusinasi yang ke-3 yaitu melakukan kegiatan terjadwal ?”
Tempat : “Bagaimana Pak, Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana ? Baiklah
kita mengobrolnya di ruangan ini lagi ya Pak ?”
Waktu : “Bapak maunya berapa lama berbincangnya ? Bagaimana kalau 10 menit
Pak ?”.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. H No. RM : 064800


Ruangan : Merpati Hari/Tanggal : Jum’at/19 Juli 2019

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Jum’at/1 GSP : Halusinasi - Mengevaluasi latihan S : - Klien mengatakan ia
9 Juli Pendengaran ke-1 yaitu menghardik sudah mulai
2019 halusinasi. berkurang mendengar
- Menjelaskan klien cara suara bisikan itu.
mengintrol halusinasi - Klien mengatakan ia
dengan cara yang ke-2. sering pusing.
- Mengajarkan pada O : - Klien masih sering
klien cara yang ke-2 melamun.
untuk mengatasi - Klien masih
halusinasi yaitu membuang obat obat
bercakap-cakap saat diberi obat oleh
dengan orang lain. suster.
- Klien tampak lesu
A : Klien mampu
mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-
cakap dengan
temannya.
P : - Klien : Anjurkan cara
mengontrol halusinasi
yang sudah suster
ajarkan.
- Perawat : Evaluasi
dan lanjutkan SP 3
yaitu melakukan
kegiatan terjadwal.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GSP : HALUSINASI

Nama klien : TN. H Ruangan : Merpati


Umur : 23 tahun Hari/tanggal : Sabtu/20 Juli 2019
No. RM : 064800 Pertemuan/sp : 3/3

A. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
DS : - Klien mengatakan suara tersebut sudah mulai berkurang dan tidak sesering
kemarin.
DO : - Klien tampak tenang
- Klien terlihat kooperatif
b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan khusus
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara yang ke-3 yaitu melakukan aktivitas
terjadwal.
d. Rencana tindakan keperawatan
- Evaluasi latihan 1 dan 2 yaitu menghardik halusinasi dan bercakap-cakap dengan
orang lain.
- Menjelaskan pada klien cara mengontrol halusinasi dengan cara yang ke-3 yaitu
melakukan aktivitas terjadwal.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak, apa kabarnya Pak ? Masih ingat dengan suster ?.”
“Bagaimana Bapak perasaannya hari ini ? Apakah Bapak sudah sarapan pagi ?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana Pak apa bapak sudah mengobrol dengan teman-teman Bapak tadi ?”
“Nah baiklah Pak sesuai dengan janji kita kemarin kita akan melakukan cara
mengontrol halusinasi yang ke-3 yaitu melakukan aktivitas terjadwal.”
c. Kontrak
Topik : “Hari ini kita akan berlatih cara mengontrol halusinasi yang ke-3 ya Pak
yaitu melakukan aktivitas terjadwal.”
Waktu : “Bapak mau mengobrolnya berapa lama pak ? Bagaimana kalau 10 menit
Pak ?”
Tempat : “Bapak maunya ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di ruangan ini aja
Pak ?”

2. Fase Kerja
“Bagaimana Pak, apakah tidur Bapak semalam nyenyak ? Apakah Bapak masih sering
mendengar bisikan itu lagi ? Apakah Bapak masih ingat cara mengontrol halusinasi
yang sudah suster ajarkan kemarin ?” “Baiklahsekarang suster akan mengajarkan Bapak
cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal. Bapak bisa
menyibukan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, jangan biarkan waktu
luang Bapak digunakan hanya melamun saja, seperti melakukan kegiatan merapikan
tempat tidur, kursi, merapikan peralatan makan setelah makan, menyapu juga bisa dan
lain-lain.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif : “Bagaimana Pak perasaannya sekarang setelah mengobrol dan berlatih
mengontrol halusinasi dengan cara yang suster ajarkan barusan ?”
- Objektif : “Coba sekarang Bapak ulangi lagu cara mengontrol halusinasi yang
ke-3 tadi ?”.
b. Rencana Tindakan Lanjut
“Baiklah Pak, jadi mulai sekarang kalau Bapak masih mendengarkan suara-suara
bisikan itu lagi Bapak bisa lakukan saja yang sudah suster ajarkan cara mengontrol
halusinasinya dengan cara melakukan aktivitas terjadwal ya Pak.”
c. Kontrak yang akan Datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi Pak ? dan suster akan
mengajarkan cara mengontrol halusinasi yang ke-4 yaitu dengan cara
meminum obat.”
Tempat : “Bapak maunya ngobrol dimana Pak ?”
Waktu : “Berapa lama Bapak mau mengobrolnya ? 15 menit ya Pak ?”
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. H No. RM : 064800


Ruangan : Merpati Hari/Tanggal : Sabtu/20 Juli 2019

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Sabtu/20 GSP : Halusinasi - Mengevaluasi latihan S : - Klien mengatakan ia
Juli Pendengaran ke-1 dan ke-2 yaitu sudah bisa latihan
2019 menghardik halusinasi menghardik, dan
dan bercakap-cakap berbincang-bincang
dengan orang lain. dengan orang lain.
- Menjelaskan pada - Klien mengatakan ia
klien cara mengontrol bisa tidur karena suara
halusinasi yang ke-3 bisikan itu sudah
yaitu dengan cara jarang muncul
melakukan aktivitas O : - Klien tampak
terjadwal. kooperatif.
- Mengajarkan klien - Klien dapat
untuk memasukkan mempraktikan cara
kedalam jadwal harian mengontrol halusinasi
klien. ke 1,2 dan 3.
- Klien masih tampak
bingung dan lesu.
A : Klien mampu
melakukan cara
mengontrol halusinasi
dengan melakukan
kegiatan terjadwal.
P : - Klien : Anjurkan klien
untuk memasukkan
kegiatan aktivitasnya
tersebut dalam
kegiatan harian.
- Perawat : Evaluasi dan
validasi kemampuan
klien dan melanjutkan
SP ke-4 yaitu dengan
cara meminum obat.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GSP : HALUSINASI

Nama klien : TN. H Ruangan : Merpati


Umur : 23 tahun Hari/tanggal : Minggu/21 Juli 2019
No. RM : 064800 Pertemuan/sp : 4/4

A. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien
DS : - Klien mengatakan suara ia sudah dapat berinteraksi dengan orang lain.
- Klien mengatakan sudah tidak ada lagi bisikan/suara yang tidak nyata itu.
- Klien mengatakan ia bisa beraktivitas seperti biasa.
DO : - Klien tampak gelisah
- Klien terlihat kooperatif
b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan khusus
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur.
- Klien dapat mengikuti kegiatan sehari-hari.
d. Rencana tindakan keperawatan
- Mengevaluasi jadawal kegiatan harian klien
- Memberikan kesempatan pada klien untuk bercakap-cakap
- Menganjurkan klien minum obat secara teratur
- Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal hariannya

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore Bapak, masih ingat tidak dengan suster ?.”
“Bagaimana Pak kabarnya ?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana Pak perasaannya ? Masih ingat tidak sama apa yang suster ajarkan ?”.
“Apa Bapak sudah melaukannya ?”
c. Kontrak
Topik : “Sesuai janji kita yang kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang pentingnya minum obat supaya Bapak bisa cepat sembuh.”
Waktu : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan ngobrol-ngobrolnya
selama 15 menit. Bagaimana menurut Bapak ?”
Tempat : “Kita akan berbincang-bincangnya didepan ruangan kamar Bapak saja ya,
Pak ?”.

2. Fase Kerja
“Bagaimana Pak, sebelum kita mengontrol halusinasi dengan cara meminum obat, saya
akan tanya ke Bapak. Ada berapa macam obatnya ? Ya benar ada 3 macam Pak. Coba
Bapak sebutkan ? Iya benar sekali Pak namanya ialah CPZ, THP dan Haloperindol.
THP warnanya putih ya Pak, dosisnya 2x2mg. Sedangkan CPZ warnanya orange
dosisnya 100mg dan Haloperindol dosisnya 2mg juga. Oh iya Bapak sudah paham
macam-macam obatnya, warnanya dan dosisnya. Bapak teruskan saja minum obatnya
ya Pak supaya lebih cepat sembuh, dan jangan dihentikan sebelum konsultasi dengan
dokter ya Pak. Sekarang Bapak masukkan jadwal minum obat kedalam kegiatan harian
Bapak ya Pak”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif : “Bagaimana Pak perasaan Bapak setelah kita mengobrol barusan ?”
- Objektif : Klien terlihat minum obat sesuai waktu yang telah dijadwalkan.
b. Rencana Tindakan Lanjut
“Nah Pak, setelah Bapak dijadwalkan pulang nanti Bapak bisa melakukan seluruh
kegiatan yang sudah suster ajarkan untuk mengontrol halusinasi Bapak apabila
halusinasinya datang kembali. Bapak bisa menghardik, bercakap-cakap, melakukan
aktivitas terjadwal serta meminum obat secara teratur ya Pak.”
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. H No. RM : 064800


Ruangan : Merpati Hari/Tanggal : Minggu/21 Juli 2019

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Minggu/21 GSP : Halusinasi - Mengevaluasi jadwal S : - Klien mengatakan
Juli 2019 Pendengaran kegiatan harian klien sudah tidak
- Menanyakan keadaan mendengar suara
klien bisikan lagi.
- Mengajarkan klien - Klien mengatakan
untuk patuh minum sudah bisa aktivitas
obat seperti biasanya.
- Klien mengatakan
sudah bisa ngobrol
dengan orang lain.
O : - Klien terlihat
kooperatif.
- Klien terlihat ngobrol
dengan temannya.
- Klien tampak
melakukan aktivitas.
A : Klien mampu
mengontrol halusinasi
dengan cara minum
obat.
P : - Klien : Anjurkan klien
minum obat secara
teratur.
- Perawat : Evaluasi
dan lanjutkan
intervensi obat secara
teratur.

Anda mungkin juga menyukai