Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK KUALITAS DAYA


Penyearah 1 fasa terkendali setengah gelombang

DOSEN :
Dr. Hendri M.T

Disusun Oleh:
SELLY DARMA PUTRI 18130026

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mensimulasikan rangkaian kerja SCR dengan sumber DC dan AC menggunakan
software multisim
2. Menganalisa arus dan tegangan yang terdapat pada bagian –bagian SCR

II. Teori Singkat

SCR adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar kontrol yang terdiri dari
empat gandengan bahan semi konduktor P – N – P – N

Ujung P pada gambar diatas berfungsi sebagai anoda dan ujung N berfungsi sebagai katoda.
Sedangkan gandengan P yang lain sebagai gate SCR akan mengalirkan arus bila gate diberi
trigger /signal dengan sudut penyalaan tertentu.
Penyearah satu fasa terkendali umumnya menggunakan SCR sebagai saklar dayanya.
Tegangan pada penyearah terkendali dapat bervariasi tergantung pada sudut penyalaan dari
SCR. SCR dinyalakan dengan memberikan pulsa pada gerbangnya dan dimatikan melalui
komutasi natural atau komutasi line. Gambar 1 menunjukkan skema penyearah satu fasa
setengah gelombang terkendali.

Gambar 1. Penyearah satu fasa terkendali setengah gelombang

Gambar 1 memperlihatkan ketika penyearah terkendali dibebani resistif. Selama setengah


siklus positif tegangan masukan, anode SCR relatif positif terhadap katode sehingga SCR
terbias maju. Ketika SCR T1 dinyalakan pada ωt = α, SCR T1 akan tersambung dan arus akan
mengalir ke beban. Ketika tegangan masukan mulai negatif pada ωt = β, anode SCR akan
negatif terhadap katodenya dan SCR T1 akan disebut terbias mundur dan arus tidak mengalir
ke beban. Waktu tegangan masukan mulai positif hingga thyristor dinyalakan pada ωt = π
disebut sudut delay atau sudut penyalaan.
Tegangan output rata-rata adalah :

Arus dc : Idc = Vdc/R


Daya dc : Pdc = Vdc * Idc

dan Vdc dapat bervariasi dari Vm/π hingga 0 dengan mengubah-ubah α antara 0 sampai π.
Tegangan keluaran rata-rata akan menjadi maksimum bila α = 0 dan tegangan keluaran
maksimum Vdm akan menjadi : Vdm = Vm/π

Normalisasi tegangan keluaran terhadap Vdm, diperoleh tegangan keluaran ternormalisasi


menjadi :

Tegangan keluaran rms:

Arus rms :

dan faktor bentuk :


Faktor ripple :
III. Rangkaian Kerja

IV. Langkah Kerja


a. Buat rangkaian kerja seperti gambar
b. Atur posisi kabel probe dari oscilloscope seperti gambar
c. Lakukan pengukuran sesuai dengan tabel pengamatan
d. Analisis dan hitung seperti teori diatas

V. Tabel Pengamatan
Saat menggunakan multisim 100% = 0˚ lihat gambar saat diatur,
Beban Persentase Arus Tegangan Bentuk
potentiometer (Idc) (Vdc) Gelombang
Ω
Sumber Beban
1000 100% 0,0019 1,909

90 % 0,0019 1,909

70 % 0,0019 1,909

40 % 0,0019 1,909

20 % 0,00191 1,910

10K 100% 0,00019 1,909

90 % 0,00019 1,909

70 % 0,000191 1,910

40 % 0,000191 1,910

20 % 0,000191 1,910
Beban 1K Ω

Bentuk gelombnag sumberdan beban 100 %

Bentuk gelombnag sumberdan beban 90 %


Bentuk gelombnag sumberdan beban 70 %
Bentuk gelombnag dan sumberdan beban 40%
Bentuk gelombnag dan sumberdan beban20%
Beban10K Ω
Bentuk gelombnag sumber dan beban100%
Bentuk gelombnag sumber dan beban 90%

Bentuk gelombnag sumber dan beban 70%


Bentuk gelombnag sumber dan beban40%
Bentuk gelombnag sumber dan beban20%
VI. ANALISA DATA

Idc = Vdc/R
1. B eban 1000 ohm
A. 100%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,991/6,28(1+cos90)=1,909
B. 90%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,991/6,28(1+cos90)=1,909

C. 70%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,992/6,28(1+cos90)=1,909

D. 40%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,993/6,28(1+cos90)=1,909

E. 20%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,998/6,28(1+cos90)=1,910

2. Beban 10k ohm


F. 100%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,993/6,28(1+cos90)=1,909

G. 90%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,993/6,28(1+cos90)=1,909

H. 70%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,994/6,28(1+cos90)=1,910

I. 40%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,994/6,28(1+cos90)=1,910

J. 20%
VDC=Vm /2π(1+cosα)=11,995/6,28(1+cos90)=1,910
VII. KESIMPULAN
1. Tegangan pada penyearah terkendali dapat bervariasi tergantung pada sudut penyalaan
dari SCR.
2. SCR adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar kontrol yang terdiri dari
empat gandengan bahan semi konduktor P – N – P – N
3. Umumnya prinsip kerja rangkaian penyarah setengah gelombang adalah memanfaatkan
karakteristik dioda yang hanya arus ke satu arah dan menghambat jalur arus arah
lainya.gelombang listrik ac yang melewati dioda setengahnya kan dilewatkan dan
setengahnya lagi akan diblokir
4. Fungsi SCR disini adalh sebagai kendali bisa disebut sebagai saklar daya.selama setengah
siklus positif tegangan masukan,anode SCR relatif positif terhadap katode sehingga SCR
terbias maju.
5. Pada tabel hasil pengamatan nilai Tegangan keluarannya konstan karena tegangan
sumbernya sama.
Semakin besar beban maka arus yang dihasilkan seemakin kecil.
LAPORAN
PRAKTEK KUALITAS DAYA
Penyearah 1 fasa terkendali gelombang penuh

DOSEN :
Dr. Hendri M.T

Disusun Oleh:
SELLY DARMA PUTRI 18130026

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Nama /Nim : Selly darma putri / 18130026 Matakuliah :
Jurusan : Teknik Elektro Topik : Konverter Terkendali
Prodi : Teknik Elektro Industri Sub Topik : Penyearah 1 fasa terkendali
gelombang penuh

VIII. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mensimulasikan rangkaian kerja SCR dengan sumber DC dan ACmenggunakan
software multisim
2. Memahami karakteristik penyearah 1 fasa terkendali gelombang penuh
3. Mahasiswa dapat memahami bentuk gelombang input dan output penyearah 1fasa
terkendali gelombang penuh

IX. Teori Singkat

Untuk kebutuhan akan sumber DC yang tetap umumnya dilakukan dengan penyearah1
fasa tak terkendali. Dengen menggunakan sumber DC yang dapat dikendalikan maka
rangkaian dengan menggunakan SCR sangatlah membantu. Antara lain diperlihatkan
rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh terkendali sebagai berikut:
Dalam pengoperasian Thyristor perlu diingat thyristor akan konduksi kalau pada daya
diberikan trigger dengan sudut penyalaaan sebesar α dan anoda mendapat tegangan
forward biase. Maka thyristor Th akan konduksi dan begitu sebaliknya jika mendapat
tegangan reverse biase maka thyristor akan off. Waktu yang diperlukan untuk menunda
start konduksi disebut delay atau firing angle α. Jika Vm akan tegangan maksimum
tegangan rata –rata output didapatkan :

X. Langkah Kerja
e. Buat rangkaian kerja seperti gambar
f. Atur posisi kabel probe dari oscilloscope seperti gambar
g. Lakukan pengukuran sesuai dengan tabel pengamatan
h. Analisis dan hitung seperti teori diatas
XI. Tabel Pengamatan
Saat menggunakan multisim 100% = 0˚ lihat video saat diatur,
Beban Persentase Persentase Arus Tegangan Bentuk
(Idc) (Vdc) Gelombang
Ω potentiometer potentiometer
SCR 1 SCR 2 Sumber Beban
1000 100% 100% -2551

90 % 90 % -2535

70 % 70 % -2492

40 % 40 % -2389

20 % 20 % -2385

10K 100% 100% -2535

90 % 90 % -2437

70 % 70 % 2492

40 % 40 % 2289

20 % 20 % 2254

 Beban 1000 Ω Persentasepotentiometer SCR 1 100 % dan Persentase


potentiometer SCR 2 100 %

 Beban 1000 Ω Persentasepotentiometer SCR 1 90 % dan Persentase


potentiometer SCR 2 90 %
 Beban 1000 Ω Persentasepotentiometer SCR 1 70 % dan Persentase
potentiometer SCR 2 70 %

 Beban 1000 Ω Persentasepotentiometer SCR 1 40 % dan Persentase


potentiometer SCR 2 40%
 Beban 1000 Ω Persentasepotentiometer SCR 1 20 % dan Persentase
potentiometer SCR 2 20 %

 Beban10KΩ Persentasepotentiometer SCR 1 100 % dan Persentase


potentiometer SCR 2 100 %
 Beban 10KΩ Persentasepotentiometer SCR 1 90 % dan Persentase
potentiometer SCR 2 90 %

 Beban 10KΩ Persentasepotentiometer SCR 1 70% dan Persentase


potentiometer SCR 2 70 %
 Beban 10K Ω Persentasepotentiometer SCR 1 40 % dan Persentase
potentiometer SCR 2 40 %

 Beban 10KΩ Persentasepotentiometer SCR 1 20 % dan Persentase


potentiometer SCR 2 20 %
XII. Analisa

 
2
2 
Vdc  Vm sin wtd ( wt )

2Vm
Vdc  cos 

Vdc
Idc 
R

Anda mungkin juga menyukai