Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA
MODUL 1 : DIODA

DISUSUN OLEH :
MUJI YANTO
(20101018)
Partner Praktikum :
1. Ebeneser Pinem (10101019)
2. Egia M. Syahbana (20101020)
3. Nicolas Yonara Tarigan (20101021)
Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2021
Asisten Praktikum :
1. Dimas Aqil Nurfauzi (18101045)
2. Naura Nazhifah (19201004)
3. Erika Lety Istikhomah Puspita Sari (19201014)
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2021
MOD
UL I
DIO
DA
I. TUJUAN
1. Praktikan dapat mengenal sistem rangkaian penyearah setengah gelombang
2. Praktikan dapat menggambarkan dan menghitung hasil penyearahan
3. Dapat menggunakan kapasitor sebagai filter pada rangkaian penyearah.
4. Dapat menggambarkan dan menghitung tegangan DC yang dihasilkan
rangkaian penyearah dengan filter kapasitor.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop : 1 (satu) buah
2. Software Multisim: 1 (satu) buah

III. DASAR TEORI

Dioda adalah komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda


(terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja
yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi
tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. Yang berfungsi sebagai
penyearah arus listrik. Ada dua jenis diode yaitu tabung dan diode semikonduktor.
Oleh karena itu, diode sering dipergunakan sebagai penyearah dalam rangkaian
elektronika. Dalam pembahasan ini hanya dibahas diode semikonduktor saja
sebab diode tabung sekarang jarang dipakai.[1]
Penerapan dioda semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas. Hal
ini dikarenakan sifat dioda yang sangat mendasar yaitu hanya dapat melewatkan
arus dalam satu arah saja. Rangkaian Penyearah adalah rangkaian yang berfungsi
sebagai penyearah gelombang arus listrik. Arus listrik yang berasal dari jala-jala
PLN awalnya berupa arus bolak-balik (AC), jika kita menggunakan rangkaian
penyearah ini, maka arus yang dulunya AC akan dirubah menjadi arus searah
(DC). Contohnya adalah sinyal yang pada umumnya berbentuk sinusoida dan
mempunyai dua arah gelombang, yaitu positif dan negatif. Dengan menggunakan
rangkaian penyearah, kita dapat menjadikan sinyal yang awalnya dua arah
menjadi satu arah.Di dalam rangkaian penyearah terdapat dua metode penyearah,
yaitu penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier) dan penyearah gelombang
penuh (Full-Wave Rectifier).[2]
Rangkaian penyearah setengah gelombang adalah penyearah yang
menggunakan sebuah dioda. Arus bolak-balik yang membentuk gelombang
sinusoidal yang dapat mengalir pada dioda hanya pulsa positif saja, sedangkan
pulsa negatif tidak dapat dialirkan. Hal ini disebabkan karena dioda hanya
mengalirkan arus forward, yaitu apabila anoda lebih positif daripada Katoda. Pada
saat titik A positif, arus mengalir dari anoda ke katoda. Begitupun sebaliknya,
pada saat titik A negatif dan titk B jadi positif, maka dioda tidak mengantar
(mengalirkan arus). Dengan demikian pada setengah siklus gelombang yang
mengalir kemudian adalah negatif. Sehingga bentuk gelombang yang keluar dari
rangkaian adalah gelombang yang hanya berdenyut setengah gelombang saja.
Gelombang tersebut diperoleh dari pengukuran tegangan dan gelombang pada
input an output rangkaian.[3]
Berbeda dengan rangkaian penyearah setengah gelombang, pada rangkaian
penyearah gelombang penuh semua siklus akan dimanfaatkan sebagai gelombang
keluaran. Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, siklus negative dari
tegangan AC input dipotong atau tidak dimanfaatkan sama sekali. Sedangkaan
pada penyearah gelombang penuh siklus negative darisinyal input tetap diloloskan
dengan menggunakan dioda yang lain.. Untuk prinsip kerjanya rangkaian ini sama
saja dengan rangkaian setengah gelombang, perbedaanya adalah penambahan 3
buah diode untuk bias meloloskan arus listrik dari kedua siklus[4]
IV. ANALISIS RANGKAIAN SKEMATIK
Pada praktikum modul pertama ini praktikan membahas tentang dioda. Untuk
alat dan bahan praktikan menggunakan laptop dan aplikasi software multisime
dikarenakan masih dalam masa pandemic corona praktikum dilakukan secara
online. Modul ini Membahas tentang Dioda yaitu yang terbuat dari semikunduktor
dan berfungsi untuk menyearahkan arus. Pada praktikum praktikan hanya
melakukan praktikum Penyearah Setengah Gelombang (Half-Wave Rectifier) dan
Penyearah Full Gelombang (FullWave Rectifier). Pada praktikum kali ini
bertujuan untuk mencari tegangan DC(VoDC), dan arus DC(IoDC).
Pada percobaan pertama, praktikan mencari tegangan dc dan arus dc pada
penyearah setengah gelombang. Pada percobaan ini disediakan tiga beban yaitu
470 Ω, 1k Ω, dan 2.2k Ω dan tegangan input (Vin) masing masing sebesar 6, 8
dan 10. Pada saat menggunakan resistor 470 Ω dengan vin 6 v didapatkan VoDC
sebesar 6 V dan IoDC sebesar 5.064mA , resistor 1k Ω dengan vin 8V didapatkan
VoDC sebesar 8V dan IoDc sebesar 3.28mA dan pada resistor 2.2k Ω dengan vin
sebesar 10V didapatkan VoDC sebesar 9.985V dan IoDC sebesar . 1.909mA
Percobaan kedua menggunakan rangkaian setengah gelombaang dengan
kapasitor dipasang secara pararel . Kapasitor berfungsi untuk menyimpan daya.
Pada tabel 1.5.2 melakukan pengukuran penyearah gelombang penuh dengan
jembatan diode, kapasitor yang digunakan pada praktikum sekarang memiliki
nilai 47µF, 100µF, dan 470µF. Dengan adanya kapasitor dirangkaian ini maka
pada saat pengukuran sinyal yang muncul lebih stabil. Semakain besar nilai
kapasitor maka akan semakin kecil gelombang yang di hasilkan begitu pula
sebaliknya semakin kecil kapasitor maka akan semakin besar gelombang yang di
peroleh. Di dalam percobaan yang kedua ini resistor yang digunakan sama seperti
sebelumnya, dengan nilai resistor 470Ω, 1k Ω, 2.2k Ω.
Pada percobaan ketiga pratikan akan melakukan pengukuran gelombang
penuh menggunakan kapasitor yang mempunyai nilai 47µF, 100µF, dan 470µF.
dan resistor yang digunakan masih sama dengan nilai resistor 470Ω, 1k Ω, 2.2k
Ω. Pada pratikum ke 4 ini bertujuan untuk mencari nilai VoDC dan IoDC pada
rangkaian. Hasil dari pengukuran dengan multisim dan manual mendapatkan hasil
yang hampir sama. Dari percobaan ini dapat kita lihat dengan diberikanya nilai
Vin(AC) yang sama dan beban resistor berbeda pada penyearah gelombang penuh
dengan jembatan dioda maka dihasilkan beban semakin besar nilai VoDC dan
nilai IoDC semakin kecil pada setiap rangkain. Percoban ke empat yaitu mengukur
variasi filter kapasitor dan beban pada penyearah penuh, setelah melakukan
pengukuran maka dapat dilihat semakin besar nilai beban kapasitor maka akan
didapati nilai Vrms semakin besar, untuk nilai vripple akan mengikuti nilai beban
yang diberikan, semakin besar nilai beban maka bilai vripple akan semakin besar
pula, berbeda dengan VoDC yaitu semkain besar nilai beban nilai beban resistor
maka akan semakin kecil tegangan yang mengalir terhadap rangkain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kapasitor sangat berperan penting didalam
pratikum dan dari hasil pratikum, kapasitor sangat diperlukan dalam sebuah
rangkain, karna kapasitor berperan sebagai pensetabil tegangan di dalam rangkain
dapat dilihat dari tampilan layar osiloskop gelombong yang dihasilkan lebih datar
di bandingkan dengan yang tidak memaki kapasitor
V. HASIL DATA
Tabel 1.5.1 Pengukuran Penyearah Setengah Gelombang
Vin Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
(AC)
(Ω) VoDC IoDC VoDC IoDC
6 470 Ω 6V 5.064mA 2,7V 5,7mA
8 1 kΩ 8V 3.28mA 3,6 V 3,6 mA
10 2,2 kΩ 9.985V 1.909mA 4,440V 2,018A
Uraian Hasil Pengukuran :
a. Vin (AC) 6V frekuensi 60 Hz dengan beban 470Ω

8,485
𝑉𝑜𝐷𝐶 = = 2,7𝑉
3,14

𝑉𝑜𝐷𝐶 2,7
I𝑜𝐷c = =
= 5,7𝑚𝐴
𝑅 0,47

Gambar 1.5.1 Grafik Vin (AC) 6 V dengan Beban 470Ω


b. Vin (AC) 8V frekuensi 60 Hz dengan beban 1kΩ

𝑉𝑝 11,31
𝑉𝑜𝐷𝐶 = 3,6𝑉
𝜋 =
3,14

𝑉𝑜𝐷𝐶 3,16
𝐼𝑜𝐷𝐶 = 3,6𝑚𝐴
𝑅(Ω) =
1

Gambar 1.5.2 Grafik Vin(AC)8 V dengan beban 1k Ω

c. Vin (AC) 10V frekuensi 60 Hz dengan beban 2.2kΩ


𝑉𝑝 13,944
𝑉𝑜𝐷𝐶 = = 4,440𝑉
𝜋 3,14
𝑉𝑜𝐷𝐶 4,440
𝐼𝑜𝐷𝐶 = = 2,018𝑚𝐴
𝑅(Ω) 2,2

Gambar 1.5.3 Grafik Vin(AC)10 V dengan beban 2.2k Ω


Tabel 1.5.2 Pengukuran filter kapasitor penyearah setengah gelombang
Beban Pengukuran Perhitungan
Filter VODC VODC
Vripple Vp Vrms
47µF 470 Ω 6,402V 8,485V 5,98V 7,603V
1 kΩ 3,008V 8,485V 5,98V 7,605V
2,2kΩ 1,366V 8,485V 5,98V 8,058 V
470 Ω 6,402V 8,411V 5,94V
100 µF 1 kΩ 2,993V 8,443V 5,94V 5,661V
2,2kΩ 1,349V 8,375V 5,92V 7,979V
470Ω 6,304V 8,358V 5,90V 6,511V
470 µF 1 kΩ 2,96V 8,358V 5,90V 6,511V
2,2kΩ 1,48V 8,358V 5,90V 6,511V
Uraian Hasil Perhitungan :
1. Filter (47µF)
a) R = 470 Ω
𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 18,05 𝑚𝐴
𝑅 0,47

𝐼 18,053
𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,402𝑉
𝑓𝑋𝐶 60𝑋47. 10−6
𝐼
𝑉𝑅𝑀𝑠 = 𝑉𝑝𝑘 = 8,45 X 0,7071 = 6,402𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)𝑋0,7071) = 7.603𝑉

Gambar 1.5.4 Kapasitor Grafik filter 47 µF dan beban 470Ω


b) R = 1k Ω

𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 8,485𝑚𝐴
𝑅 1
𝐼 8,485

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 3,008 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7.605 𝑉

Gambar 1.5.5 Kapasitor Grafik filter 47 µF dan beban 1kΩ

c) R = 2,2k Ω
𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 3,86𝐴
𝑅 2.2

𝐼 3,86
𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,366 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 8.058 𝑉

Gambar 1.5.6 Kapasitor Grafik filter 47 µF dan beban 2.2kΩ


2. Filter (100 µF)
a) 470 Ω

R = 470 Ω

𝑉𝑝 8,411
𝐼= = = 17,95
𝑅 0,47
𝐼 17,95

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,365𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,411 × 0,7071 = 5,94 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6.546 𝑉

Gambar 1.5.7 Kapasitor Grafik filter 100 µF dan beban 470Ω

b) 1k Ω
R = 1k Ω

𝑉𝑝 8,443
𝐼= = = 8,443
𝑅 1
𝐼 8,443

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 2,993 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,443 × 0,7071 = 5,97 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071)


Gambar 1.5.8 Kapasitor Grafik filter 100 µF dan beban 1kΩ

c) 2.2 Ω

R = 2.2 Ω

𝑉𝑝 8,375
𝐼= = = 3,806
𝑅 2.2
𝐼 3,806

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,349 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,375 × 0,7071 = 5,92 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7,979 𝑉

Gambar 1.5.9 Kapasitor Grafik filter 100 µF dan beban 2.2kΩ

3. Filter (470µF)
a) 470 Ω
R = 470 Ω

𝑉𝑝 8,358
𝐼= = = 17,78
𝑅 0,47
𝐼 17,78

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,304𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511 𝑉

Gambar 1.5.10 Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 2.2kΩ

b) 1k Ω

R = 1k Ω
𝑉𝑝 8,358
𝐼= = =8,358
𝑅 1
𝐼 8,358
𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 2,96𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511𝑉


Gambar 1.5.11 Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 1kΩ

c) 2.2k Ω

R = 2.2k Ω
𝑉𝑝 8,358
𝐼= = =4,179
𝑅 2.2
𝐼 4,179

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,48𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511𝑉

Gambar 1.5.12 Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 2.2kΩ


Tabel 1.5.3 Pengukuran Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda
Vin (AC) Beban (Ω) Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
VoDC IoDC VoDC IoDC
6V 470 Ω 4.164V 8.881mA 2,65V 17.73mA
8V 1 kΩ 5.988V 6.017mA 3,59V 11,27mA
10V 2,2 kΩ 7.8V 3.58mA 4,47V 6,38mA

Uraian Hasil Pengukuran :


1. Vin (AC) 6V frekuensi 60 Hz dengan beban 470Ω

𝑉𝑝 8,330
𝑉𝑜𝐷𝐶 = = = 2,65𝑉
π 3,14

𝑉𝑝 8,330
𝐼𝑜𝐷𝐶 = = = 17,73 𝑚𝐴
𝑅 (𝐾Ω) 0,47

Gambar 1.5.13 Grafik Vin (AC) 6V dengan Beban 470 Ω 2.

2. Vin (AC) 8V frekuensi 60 Hz dengan beban 1 kΩ

𝑉𝑝 11,273
𝑉𝑜𝐷𝐶 = = = 3,59 𝑉
π 3,14

𝑉𝑝 11,273
𝐼𝑜𝐷𝐶 = = = 11,273 𝑚𝐴
𝑅 (𝐾Ω) 1
Gambar 1.5.14 Grafik Vin (AC) 8V dengan Beban 1 kΩ

3. Vin (AC) 10V frekuensi 60 Hz dengan beban 2,2kΩ

𝑉𝑝 14,054
𝑉𝑜𝐷𝐶 = = = 4,47 𝑉
π 3,14

𝑉𝑝 14,054
𝐼𝑜𝐷𝐶 = = = 6,38 𝑚𝐴
𝑅 (𝐾Ω) 2,2

Gambar 1.5.15 Grafik Vin (AC) 10V dengan Beban 2,2 kΩ


Tabel 1.5.4. Pengukuran Filter kapasitor penyearah gelombang penuh
Pengukuran Perhitungan
Filter Beban
VODC VODC
Vripple Vp Vrms
47µF 470 Ω 6.402V 8.485V 5.98V 7.603V
1 kΩ 3.008V 8.485V 5.98V 7.605V
2,2 kΩ 1,366V 8.485V 5.98V 8.058V
100µF 470 Ω 6.402V 8.411V 5.94V 6,546V
1 kΩ 2.993 8.443V 5.94V 5.661V
2,2 kΩ 1.349 8.375V 5.92V 7.979V
470µF 470 Ω 6.304V 8.358V 5.90V 6.511V
1 kΩ 2.96V 8.358V 5.90V 6.511V
2,2 kΩ 1.48V 8.358V 5.90V 6.511V

Uraian Hasil Perhitungan :


1. Filter (47µF)
a) R = 470 Ω
𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 18,05
𝑅 0,47
𝐼 18,053

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,402 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7.603 𝑉


Gambar 1.5.16 Grafik filter 47 µF dan beban 470 Ω

b) R=1k Ω

𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 8,485𝑚𝐴
𝑅 1
𝐼 8,485

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 3,008 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7.605 𝑉

Gambar 1.5.17 Grafik filter 47 µF dan beban 1k Ω


c) R=2.2k Ω

𝑉𝑝 8,485
𝐼= = = 3,86𝐴
𝑅 2.2
𝐼 3,86

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,366 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 8.058 𝑉

Gambar 1.5.18 Grafik filter 47 µF dan beban 2.2k Ω


2. Filter (100 µF)
a) 470 Ω

R = 470 Ω

𝑉𝑝 8,411
𝐼= = = 17,95
𝑅 0,47
𝐼 17,95

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,365𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,411 × 0,7071 = 5,94 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6.546 𝑉


Gambar 2.1.19 Grafik filter 100 µF dan beban 470 Ω
b) R=1kΩ
8,485
I=𝑉𝑝 = =8,485mA
𝑅 1

𝐼 8,485
𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 3,008 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,485 × 0,7071 = 5,98 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7.605 𝑉

Gambar 1.5.20 Grafik filter 100 µF dan beban 1k Ω


c) R = 2.2 kΩ

𝑉𝑝 8,375
𝐼= = = 3,806
𝑅 2.2
𝐼 3,806

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,349 𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,375 × 0,7071 = 5,92 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 7,979 𝑉

Gambar 1.5.21 Grafik filter 100 µF dan beban 2.2k Ω

3) Filter (470 µF)


a) 470 Ω

R = 470 Ω

𝑉𝑝 8,358
𝐼= = = 17,78
𝑅 0,47
𝐼 17,78

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 6,304𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511 𝑉


Gambar1.5.22.Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 2.2kΩ
b) 1k Ω

R = 1k Ω
𝑉𝑝 8,358
𝐼= = =8,358
𝑅 1
𝐼 8,358

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 2,96𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511𝑉

Gambar 1.5.23.Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 1kΩ


c) 2.2k Ω

R = 2.2k Ω
𝑉𝑝 8,358
𝐼= = =4,179
𝑅 2.2
𝐼 4,179

𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) = = = 1,48𝑉
𝑓×𝐶 60 × 47. 10−6
1
𝑉𝑅𝑀𝑆 = 𝑉𝑝𝑘 × = 8,358 × 0,7071 = 5,90 𝑉
√2

𝑉𝑂𝐷𝐶 = (𝑉𝑝 − 𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒)) + (𝑉(𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒) × 0,7071) = 6,511𝑉

Gambar 1.5.24.Kapasitor Grafik filter 470 µF dan beban 2.2kΩ


VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Anti, "Filter Aktif," [Online]. Available:


https://www.academia.edu/12277813/Filter_Aktif. [Accessed 20 0ktober
2021 ]

[2] Admin. (2013, Mei 1). “Penyearah Setengah Gelombang, Gelombang


Penuh.” [ online ]. Available : http://elektronika11c.com:
http://elektronika11c.blogspot.com/2013/05/penyearah-
setengahgelombang-gelombang/ . [ accessed 20 oktober 2021 ]

[3] Risal Mantofani Arpin. ( 17 februari 2021).” Skematik Rangkaian


Penyearah Setengah Gelombang pada Rangkaian Elektronika Analog,”
[online]. Available :
https://jurnal.atidewantara.ac.id/index.php/djtech/article/view/19 . [
Accessed 20 oktober 2021 ]

[4] ssBudiono, A. (2011, 12). “Prinsip Kerja Rangkaian Penyearah”. (20


oktober 2021). [ online ]. Available :
http://alfredbudiono.Indelektro.com: http://alfredbudiono.
indelektro.com/2010/12/ prinsip-kerja-rangkaian-penyearah.html.
[accessed 20 oktober 2021]
LAMPIRAN
Tabel 1.5.1 Pengukuran Penyearah Setengah Gelombang
Vin (AC) Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
(Ω) VoDC IoDC VoDC IoDC
6 470 Ω 6V 5.064mA 2,7V 5,7mA

8 1 kΩ 8V 3.28mA 3,6 V 3,6 mA

10 2,2 9.985V 1.909mA 4,440V 2,018A


kΩ

Tabel 1.5.2 Pengukuran filter kapasitor penyearah setengah gelombang


Beban Pengukuran Perhitungan
Filter VODC VODC

Vripple Vp Vrms
47µF 470 Ω 6,402V 8,485V 5,98V 7,603V
1 kΩ 3,008V 8,485V 5,98V 7,605V
2,2kΩ 1,366V 8,485V 5,98V 8,058 V
470 Ω 6,402V 8,411V 5,94V
100 µF 1 kΩ 2,993V 8,443V 5,94V 5,661V
2,2kΩ 1,349V 8,375V 5,92V 7,979V
470Ω 6,304V 8,358V 5,90V 6,511V
1 kΩ 2,96V 8,358V 5,90V 6,511V
2,2kΩ 1,48V 8,358V 5,90V 6,511V

Tabel 1.5.3 Pengukuran Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda

Vin (AC) Beban (Ω) Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan

VoDC IoDC VoDC IoDC


6V 470 Ω 4.164V 8.881mA 2,65V 17.73mA

8V 1 kΩ 5.988V 6.017mA 3,59V 11,27mA

10V 2,2 kΩ 7.8V 3.58mA 4,47V 6,38mA


Tabel 1.5.4. Pengukuran Filter kapasitor penyearah gelombang penuh

Pengukuran Perhitungan
Filter
Beban VODC VODC

Vripple Vp Vrms

47µF 470 Ω 6.402V 8.485V 5.98V 7.603V

1 kΩ 3.008V 8.485V 5.98V 7.605V

2,2 kΩ 1,366V 8.485V 5.98V 8.058V

100µF 470 Ω 6.402V 8.411V 5.94V 6,546V

1 kΩ 2.993 8.443V 5.94V 5.661V

2,2 kΩ 1.349 8.375V 5.92V 7.979V

470µF 470 Ω 6.304V 8.358V 5.90V 6.511V

1 kΩ 2.96V 8.358V 5.90V 6.511V

2,2 kΩ 1.48V 8.358V 5.90V 6.511V

Anda mungkin juga menyukai