Praktikum Elektronika I
Rangkaian Dasar OP-AMP
2
TEORI DASAR
Operational amplifier (op-amp) dapat dikatakan sebagai penguat dengan multistage yang
mempunyai input diferensial. Op-amp dikemas dalam rangkaian terintegrasi (IC). Ciri-ciri op-amp
antara lain:
1. Memiliki dua input dengan satu output.
2. Impedansi input tinggi.
3. Impedansi output rendah.
4. Penguatan open loop tinggi.
5. Lebar pita frekuensi tak terhingga.
6. Dapat dikonfigurasi dengan umpan balik.
7. Tegangan output nol bila kedua tegangan input sama.
Pada kenyataan, op-amp memiliki nilai batas tertentu, tergantung jenis metode pembuatan
op-amp tersebut. Selain itu, op-amp juga dapat menghasilkan arus dari input tegangan atau
sebaliknya. Beberapa rangkaian amplifier dengan op-amp dapat mengontrol output yang dihasilkan
dari input yang dimasukkan, misalnya input arus akan mengontrol output tegangan atau input
tegangan akan mengontrol output arus. Maka dari itu, op-amp dapat berperan sebagai konverter
atau pengubah arus ke tegangan dan tegangan ke arus.
TEORI TAMBAHAN
Op-Amp dapat dikatakan sebagai IC atau integrated circuit temuan paling mutakhir pada zamannya
karena dengan adanya Op-Amp medan listrik maupun magnet di udara tak akan mempengaruhi nilai
tegangan maupun arus dalam rangkaian elektronika yang dipasangkan Op-Amp.
Selain itu Op-Amp punya beberapa keunggulan yang melampaui masanya, diantaranya terdapat
bandwith atau respon frekuensi maksimum yang dapat di naikkan atau di amplify oleh Op-Amp
karena terdapat rangkaian berukuran kecil menghasilkan Impedansi, sehingga dihasilkan input
tegangan dan arus differential yang tinggi.
Input differential sendiri adalah suatu kemampuan Op-Amp dalam menaikkan nilai frekuensi sinyal
tegangan dan arus dari sumber, juga berperan dalam mengurangi noise yang mengganggu sinyal
listrik yang ada pada rangkaian elektronik.
Dalam menguatkan sinyal Op-Amp membutuhkan bantuan resistor feedback maupun input untuk
memicu adanya beda tegangan.
Input sumber terdiri dari banyak sekali faktor luar yang menghasilkan gangguan sinyal atau dapat
disebut Op-Amp ada di fase common mode, untuk menghitung rate atau kemampuan eksak Op-Amp
dalam menaikan sinyal tegangan dan arus dari sumber dapat dicari dengan :
𝐴𝐷
CMRR (Common Mode Rejection Ratio) : 𝐴𝐶
AD adalah gain atau peningkatan ketika ada di fase differensial atau beda tegangan pada dua input
penguat
AC adalah gain atau peningkatan ketika ada di fase common mode fase sama atau rerata beda
tegangan pada dua input penguat.
Selain itu Op-Amp juga dapat digunakan untuk mengubah dnilai tegangan input dengan bantuan
resistor feedback dan transimpedansi dalam Op-Amp untuk menghasilkan nilai tegangan keluar yang
proportional dengan nilai arus keluarnya.
Gain : 1.5
Gain : 2
Gain : 2.5
Gain : 3
Dokumentasi Percobaan Tegangan Ke Arus
VA2 : 2 V
VA3 : 3 V
Iin2:600 𝜇Ω
Iin3:700 𝜇Ω
DAFTAR PUSTAKA
1. Malvino, A. P., & Bates, D. J. (n.d.). Electronic principles.
2. Enz, C. and Temes, G.C. (1996) 'Circuit techniques for reducing the effects of op-amp imperfections:
autozeroing, correlated double sampling, and chopper stabilization,' Proceedings of the IEEE, 84(11),
pp. 1584–1614. https://doi.org/10.1109/5.542410.
3. Wang, J. (1995) 'Analysis and design of an analog sorting network,' IEEE Transactions on Neural
Networks, 6(4), pp. 962–971. https://doi.org/10.1109/72.392258.
4. Hoppe, P.E., Dr, A.P.M. and Bates, D.J. (2015) Experiments Manual for use with Electronic
Principles. McGraw-Hill Education.
FORMAT DATA PENGAMATAN
Tabel 7.1 Diferential Amplifier
𝑅1 (Ω) 𝑅2 (Ω) 𝑅𝑓 (Ω) 𝑉𝑜𝑢𝑡 (𝑉)