Anda di halaman 1dari 10

Laporan Pendahuluan

Praktikum Elektronika I
Rangkaian Dasar OP-AMP
2

Nama : Muhammad Farhan


NPM : 2306161063
Rekan Kerja : Muhammad Eric Cantona
Kelompok :2
Hari : Selasa (B)
Tanggal : Jumat, 19 April 2024
Modul ke :7

Laboratorium Elektronika – Departemen Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2024
TUJUAN
1. Mampu mengoperasikan op-amp sebagai diferential amplifier.
2. Mampu menguji op-amp sebagai pengubah tegangan ke arus.
3. Mampu menguji op-amp sebagai pengubah arus ke tegangan.

TEORI DASAR
Operational amplifier (op-amp) dapat dikatakan sebagai penguat dengan multistage yang
mempunyai input diferensial. Op-amp dikemas dalam rangkaian terintegrasi (IC). Ciri-ciri op-amp
antara lain:
1. Memiliki dua input dengan satu output.
2. Impedansi input tinggi.
3. Impedansi output rendah.
4. Penguatan open loop tinggi.
5. Lebar pita frekuensi tak terhingga.
6. Dapat dikonfigurasi dengan umpan balik.
7. Tegangan output nol bila kedua tegangan input sama.
Pada kenyataan, op-amp memiliki nilai batas tertentu, tergantung jenis metode pembuatan
op-amp tersebut. Selain itu, op-amp juga dapat menghasilkan arus dari input tegangan atau
sebaliknya. Beberapa rangkaian amplifier dengan op-amp dapat mengontrol output yang dihasilkan
dari input yang dimasukkan, misalnya input arus akan mengontrol output tegangan atau input
tegangan akan mengontrol output arus. Maka dari itu, op-amp dapat berperan sebagai konverter
atau pengubah arus ke tegangan dan tegangan ke arus.

TEORI TAMBAHAN
Op-Amp dapat dikatakan sebagai IC atau integrated circuit temuan paling mutakhir pada zamannya
karena dengan adanya Op-Amp medan listrik maupun magnet di udara tak akan mempengaruhi nilai
tegangan maupun arus dalam rangkaian elektronika yang dipasangkan Op-Amp.
Selain itu Op-Amp punya beberapa keunggulan yang melampaui masanya, diantaranya terdapat
bandwith atau respon frekuensi maksimum yang dapat di naikkan atau di amplify oleh Op-Amp
karena terdapat rangkaian berukuran kecil menghasilkan Impedansi, sehingga dihasilkan input
tegangan dan arus differential yang tinggi.
Input differential sendiri adalah suatu kemampuan Op-Amp dalam menaikkan nilai frekuensi sinyal
tegangan dan arus dari sumber, juga berperan dalam mengurangi noise yang mengganggu sinyal
listrik yang ada pada rangkaian elektronik.
Dalam menguatkan sinyal Op-Amp membutuhkan bantuan resistor feedback maupun input untuk
memicu adanya beda tegangan.
Input sumber terdiri dari banyak sekali faktor luar yang menghasilkan gangguan sinyal atau dapat
disebut Op-Amp ada di fase common mode, untuk menghitung rate atau kemampuan eksak Op-Amp
dalam menaikan sinyal tegangan dan arus dari sumber dapat dicari dengan :
𝐴𝐷
CMRR (Common Mode Rejection Ratio) : 𝐴𝐶

AD adalah gain atau peningkatan ketika ada di fase differensial atau beda tegangan pada dua input
penguat
AC adalah gain atau peningkatan ketika ada di fase common mode fase sama atau rerata beda
tegangan pada dua input penguat.
Selain itu Op-Amp juga dapat digunakan untuk mengubah dnilai tegangan input dengan bantuan
resistor feedback dan transimpedansi dalam Op-Amp untuk menghasilkan nilai tegangan keluar yang
proportional dengan nilai arus keluarnya.

ALAT DAN BAHAN


1. Sumber tegangan DC.
2. Multimeter.
3. Op-amp 741.
4. Resistor dengan bermacam harga.
5. Potensiometer.
PROSEDUR KERJA
A. DIFERENSIAL
1. Menyusun rangkaian seperti pada Gambar 7.1.
2. Mengatur 𝑉1 sebesar 2.3 V dan 𝑉2 sebesar 2.5 V.
3. Menggunakan 𝑅𝑓 (𝑅𝑓1 & 𝑅𝑓2) dan 𝑅𝑖𝑛 (𝑅1 & 𝑅2) agar didapatkan nilai amplifikasi 1;
1,5; 2; 2,5; 3. Kemudian, mencatat 𝑉𝑜𝑢𝑡 yang terukur.
4. Mengkalkulasi 𝑉𝑜𝑢𝑡 berdasarkan teori (untuk langkah 2 dan 4).
5. Membandingkan hasil percobaan dan teori pada bagian analisis.

Gambar 7.1 Rangkaian Differential Amplifier

B. PENGUBAH TEGANGAN KE ARUS


1. Menyusun rangkaian seperti pada Gambar 7.2.
2. Mengatur potensiometer (𝑃1) hingga didapat nilai tegangan di titik A sebesar 1 V.
3. Mencatat arus output (𝐼𝑜𝑢𝑡) dari percobaan yang dilakukan.
4. Mengatur kembali potensiometer (𝑃1) hingga mendapat tegangan di titik A sebesar 2
V dan 3 V. Lalu, mencatat arus output (𝐼𝑜𝑢𝑡).
5. Membandingkan hasil percobaan dan teori pada bagian analisis.
Gambar 7.2 Rangkaian Pengubah Tegangan ke Arus

C. PENGUBAH ARUS KE TEGANGAN


1. Menyusun rangkaian seperti pada Gambar 7.3, menggunakan 𝑅𝑓 serta 𝑅1 agar
didapatkan nilai amplifikasi yang ditentukan (sesuaikan dengan Tabel 7.4).
2. Mengatur potensiometer (𝑃1) hingga mendapatkan arus input (𝐼𝑖𝑛) sebesar 500 μA.
3. Mencatat hasil tegangan output (𝑉𝑜𝑢𝑡) dari percobaan yang dilakukan.
4. Mengatur kembali potensiometer (𝑃1) hingga mendapat 𝐼𝑖𝑛 sebesar 600 μA dan
700 μA. Lalu, mencatat tegangan output (𝑉𝑜𝑢𝑡).
5. Membandingkan hasil percobaan dan teori pada bagian analisis.

Gambar 7.3 Rangkaian Pengubah Arus ke Tegangan


Simulasi Percobaan Differensial

Variasi Dokumentasi Simulasi


Gain : 1

Gain : 1.5

Gain : 2

Gain : 2.5

Gain : 3
Dokumentasi Percobaan Tegangan Ke Arus

Variasi Dokumentasi Simulasi


VA1 : 1 V

VA2 : 2 V

VA3 : 3 V

Dokumentasi Percobaan Arus Ke Tegangan


Variasi Dokumentasi Simulasi
Iin1:500 𝜇Ω

Iin2:600 𝜇Ω

Iin3:700 𝜇Ω
DAFTAR PUSTAKA
1. Malvino, A. P., & Bates, D. J. (n.d.). Electronic principles.
2. Enz, C. and Temes, G.C. (1996) 'Circuit techniques for reducing the effects of op-amp imperfections:
autozeroing, correlated double sampling, and chopper stabilization,' Proceedings of the IEEE, 84(11),
pp. 1584–1614. https://doi.org/10.1109/5.542410.
3. Wang, J. (1995) 'Analysis and design of an analog sorting network,' IEEE Transactions on Neural
Networks, 6(4), pp. 962–971. https://doi.org/10.1109/72.392258.
4. Hoppe, P.E., Dr, A.P.M. and Bates, D.J. (2015) Experiments Manual for use with Electronic
Principles. McGraw-Hill Education.
FORMAT DATA PENGAMATAN
Tabel 7.1 Diferential Amplifier
𝑅1 (Ω) 𝑅2 (Ω) 𝑅𝑓 (Ω) 𝑉𝑜𝑢𝑡 (𝑉)

Tabel 7.2 Pengubah Tengangan ke Arus

𝑃1 (Ω) 𝑅1 (Ω) 𝑉𝑖𝑛 (𝑉) 𝐼𝑜𝑢𝑡 (𝐴)

Tabel 7.3 Pengubah Arus ke Tegangan

𝑃1 (Ω) 𝑅1 (Ω) 𝑅𝑓 (Ω) 𝐼𝑖𝑛 (𝐴) 𝑉𝑜𝑢𝑡 (𝑉)

Tabel 7.4 Variasi Nilai Variabel

Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 3


Kelompok
(𝑃1 dan 𝑅1 ) [Ω] (𝑃1) [Ω] Gain
1 1k 1k 1
2 1k 1k 1
3 1k 1k 1
4 1k 1k 1
5 1k 1k 1
6 1k 1k 1
7 1k 1k 1
8 1k 1k 1
9 10k 10k 1,5
10 10k 10k 1,5
11 10k 10k 1,5
12 10k 10k 1,5
13 10k 10k 1,5
14 10k 10k 1,5
15 10k 10k 1,5
16 10k 10k 1,5
17 50k 50k 2
18 50k 50k 2
19 50k 50k 2
20 50k 50k 2
21 50k 50k 2
22 50k 50k 2
23 50k 50k 2
24 50k 50k 2
25 50k 50k 2

Anda mungkin juga menyukai