Oleh
KUPANG
SEPTEMBER 2021
ABSTRAK
RONY P. M. SITORUS
Laporan kerja praktek ini telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal.... bulan.....
tahun 2021 oleh :
Mengetahui
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberi
rahmat-Nya yang melimpah kepada kita semua, sehingga saya dapat menyusun Laporan kerja
praktek dengan judul “Sistem Jaringan FFTH pada PT. Telkom Sto Palapa Kupang”.
Tujuan dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah untuk melengkapi persyaratan
perkuliahan di Prodi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana.
Tentunya penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu pada
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :
Dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekuarangan dan kesalahan, oleh
karena itu mohon kepada semua piha yang membaca atauoun membantu penyusunan laporan
ini memberi kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini bisa diprbaiki dalam
tugas berikutnya
Kupang, 2021
Penulis mengajukan surat ke PT. Telkom Kupang dan di tempatkan pada PT. Telkom
Akses.
Berikut ini merupakan Struktur Organisasi PT. Telkom Kupang :
PT. Telkom Akses Kupang memiliki 4 Tim Lapangan yang mendukung Pengelolaan
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Akses Broadband, yaitu :
Tim Provisioning Type 1 (PT-1) Tim yang biasa di sebut dengan Tim PSB ini
menmpunyai Melakukan pengadaan berupa instalasi kabel dari ODP (Optical
Distribution Point) yang tersedia sampai ke rumah pelanggan.
Tim Provisioning Type 2 (PT-2) Melakukan pengadaan berupa pemasangan ODP
baru sampai dengan instalasi kabel drop ke pelanggan. ODP dipasang pada saat ada
permintaan pelanggan di rute kabel distribusi FTTH (Fiber to the Home).
Tim Provisioning Type 3 (PT-3) Pengadaan dilakukan dari pemasangan kabel
distribusi baru, pemasangan ODP sampai dengan instalasi kabel drop ke pelanggan
(Pembuatan rute baru dikarenakan rute habis secara kapasitas)
BAB III
LANDASAN TEORI
Fiber optic adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi
dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi
lainnya, maka pada fiber optic gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang
elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser. Pada fiber optic
gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Sinyal listrik ini dibawa
oleh gelombang pembawa cahaya melalui fiber optic dari pengirim menuju alat penerima
yang terletak pada ujung lainnya dari serat.
Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik menjadi
gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik
pada penerima. Pada pengirim, sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang
suara. Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat
dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic
pada setiap ujung fiber optic. Proses pengiriman sinyal pada fiber optic menggunakan
perambatan cahaya.
Fiber optic juga banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi kabel laut
sehingga kabel fiber optic dipasang di dasar samudera yang menghubungkan berbagai kota di
berbagai negara, selain itu juga dimanfaatkan pada LAN (Local Area Network) atau pun pada
WAN (Wide Area Network).
Keterangan :
1. Core (inti): Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke
ujung lainnya. Memiliki diameter 2 µm- 50 µm. Ukuran core mempengaruhi
karakteristik dari serat optic.
3. Coating (jaket): Berfungsi sebagai pelindung mekanis pada serat optic dan
identitas kode warna. Terbuat dari bahan plastik.
Secara umum, perambatan cahaya dalam fiber optic dibagi atas 3, yaitu :
1. Sinar merambat lurus sepanjang sumbu fiber optic dan tidak mengalami
refleksi dan refraksi.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai perambatan cahaya dalam fiber optic,
yaitu [4]
:
1. Cahaya dapat merambat dalam fiber optic melalui sejumlah lintasan yang berbeda.
2. Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode dari suatu fiber optic.
3. Ukuran diameter core, besarnya sudut datang dan indeks bias menentukan
jumlah mode yang ada dalam suatu fiber optic.
3.3 Jenis-jenis Fiber Optic
Pada jenis single mode step index baik core maupun claddingnya dibuat dari bahan
Silica Glass. Ukuran core yang jauh lebih kecil dari claddingnya dibuat demikian agar rugi-
rugi transmisi berkurang akibat fading seperti pada gambar berikut.
1. Serat optic single mode step index memiliki diamater core yang sangat kecil jika
dibandingkan dengan claddingnya.
3. Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan serat sumbu
optic.
Pada Serat optic multi mode step index pulsa disisi terima akan lebih besar
dibandingkan dengan pulsa disisi kirim. Pelebaran pulsa mengakibatkan adanya perbedaan
bit-bit data yang ditransmisiskan. Pada jenis multi mode step index ini, diameter core lebih
besar diameter claddingnya. Dampak dari besarnya diameter core menyebabkan rugi-rugi
dispersi waktu transmitternya besar. Penambahan presentase bahan silica pada waktu
pembuatan tidak terlalu berpengaruh dalam menekan rugi-rugi dispersi waktu pengiriman.
Serat optic multi mode graded index digunakan dalam transmisi jarak pendek dengan laju
data yang rendah dan memiliki loss yang besar.
Pada jenis serat optic multi mode graded index ini core terdiri dari sejumlah lapisan
gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias yang tertinggi terdapat pada pusat
core dan berangsur-angsur turun hingga yang terendah terdapat pada batas antar core
cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang
sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan. Gambar dibawah ini menunjukan
perambatan gelombang dalam multi mode graded index.
Sistem komunikasi fiber optic adalah sistem komunikasi dengan menggunakan sinar
atau cahaya sebagai pembawa informasi dan menggunakan fiber optic sebagai media
transimisi [1].
Komponen dasar yang membentuk komunikasi menggunakan media fiber optic ada 3
yaitu sumber optic atau transmiter yang mengkonversi sinyal elektrik menjadi sinyal cahaya
atau optic, kabel fiber optic sebagai media transmisi sinyal optic, dan detektor cahaya
yang mengkonversi sinyal optic yang diterima menjadi sinyal elektrik [1].
Pada pengiriman informasi ini pulsa cahaya menyatakan logika 1 bila ada pulsa
cahaya dan bila tidak ada pulsa cahaya berarti logika 0 (seperti logika listrik pada umumnya).
Pada media transmisinya menggunakan fiber optic yang sangat halus, dimana jika ada cahaya
yang jatuh, detector akan mengubah cahaya tersebut menjadi sinyal listrik. Pada bagian
ujung penerima optic terdiri dari fotodioda, yang menghasilkan pulsa listrik bila dikenai
cahaya.
3.4.1 Transmitter
2. Sumber gelombang sinyal optic berupa sinar LED (Light Emitting Diode) atau
LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) yang
pemakaiannya disesuaikan dengan sistem komunikasi yang digunakan. Pemilihan
menggunakan LED atau LASER pada suatu sistem, tergantung dari biaya, level daya
optic, kecepatan, panjang gelombang, sensitivitas, dan umur operasi.
3.4.2 Struktur kabel fiber optic
Kabel fiber optic digunakan sebagai penyalur informasi berupa cahaya hingga tujuan.
Berdasarkan konstruksinya, kabel fiber optic di bagi atas 4 jenis yaitu:
4. Kabel Rumah
Kontruksinya diletakkan pada sisi pelanggan. Terbagi atas kabel drop yang
menghubungkan distribution point dengan roset dan kabel indoor.
Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km.
Dimana Central Office (CO) terdapat peralatan yang disebut OLT (Optical Line Terminal).
Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONT (Optical Network Termination) yang di
tempatkan di rumah pelanggan melalui jaringan ODN (Optical Distribution Network) yang
terdiri dari ODC (Optical Distribution Cabinet), ODP (Optical Distribution Point) dan sinyal
optic dengan panjang gelombang upstream 1310 nm dan downstream 1490 nm yang
digunakan untuk mengirim data dan suara. Sedangkan untuk layanan video dikonversi dahulu
ke format optic dengan panjang gelombang 1550 nm oleh Optical Video Transmitter. Sinyal
optic 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh penggabung (coupler) dan ditransmisikan
ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang gelombang ini membawa informasi
yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada satu kabel fiber optic yang sama.
BAB IV
I II III IV
4. Penyusunan laporan
BAB V
ANALISIS KHUSUS
PEMBAHASAN
Gambar Metro-E
4.2.2 Optical Line Termination (OLT)
OLT merupakan perangkat aktif yang berfungsi sebagai titik terminasi akhir jaringan
pasif fiber optik. Jenis perangkat aktif yang merupakan subsistem dari Optical Access
Network yang berdasarkan teknologi PON yang berfungsi sebagai antarmuk sentral dengan
jaringan yang dihubungkan ke satu atau lebih jaringan distribusi optik. OLT sebagai
penyedia interface antara sistem PON dengan penyedia layanan. Fungsi utama dari OLT
melakukan konversi sinyal listrik menjadi sinyal optik dan mengkoordinasikan multiplexing
pada perangkat lain di ujung jaringan yang biasa disebut Optical Network Terminal (ONT).
Kapasitas OLT yang digunakan oleh PT. Telkom adalah 24, 48, 96, 144 dan 288 core. 1 OLT
terdiri atas 10 Modul GPFA (GPON Interface Card). Dan dari 1 modul memiliki beberapa
variasi jumlah port tergantung tipe OLT yang digunakan. Kabel feeder digunakan untuk
menyalurkan informasi berupa sinyal optik yang merupakan hasil dari perangkat OLT. Tipe
kabel feeder yang digunakan oleh PT Telkom adalah jenis kabel Single mode G652D.
Berikut ini beberapa tipe OLT yang digunakan oleh PT. Telkom:
ZTE 220 : 1 card 4 port
ZTE 300 : 1 card 8 port (GTGO) dan 16 port (GTGH)
Huawei MA 5600T : 1 card 16port
ALU 7360 ISAM FX : 1 card 16 por
Gambar OLT
Gambar FTM
Perangkat outdoor dalam jaringan akses FTTH yang pertama adalah ODC. ODC
merupakan tempat terminasi antara kabel feeder dan kabel distribusi yang berbentuk kotak
yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang
besisikan connector, spilicer dan splitter serta ruang management fiber dengan kapasitas
tertentu pada jaringan optik pasif (PON). Didalam ODC terdapat spiltter dari OLT yang
nantinya akan dibagi ke ODP.
Dalam ODC, terdapat perangkat pasif bernama passive splitter yang berfungsi untuk
membagi informasi sinyal optik (gelombang cahaya). Kapasitas ODC pedestrial yang
digunakan oleh PT. Telkom adalah kapasitas 96, 144, 288 dan 576 port. PT. Telkom juga
menggunakan ODC Tipe Pole dengan kapasitas 48 port. Kapasitas distribusi dari passive
splitter bermacam-macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, dan 1:64 dan ada juga yang inputnya
2 seperti 2:16 dan 2:32. Pada PT. Telkom merekomendasikan jumlah total passive splitter
sampai 1:32 mengingat bahwa 32 jumlah redaman yang dihasilkan oleh passive splitter
sangat besar, dengan penerapannya :
- One Stage Sinyal optik dari OLT langsung menuju pelanggan (ONT) melalui ODC 1:32.
- Two Stage Sinyal optik dari OLT melewati dua tahap yaitu ODC 1:4 kemudian ke ODP 1:8
sebelum menuju pelanggan (ONT).
Untuk sitem distribusi FTTH pada PT. Telkom Kupang Menggunakan penerapan Two Stange
Gambar ODC
ODP merupakan suatu perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO, bisa juga di
lapangan (outdoor), umumnya di instalasi di tiang penyangga sebelum masuk ke
Instalasi Rumah Kabel (IKR) pelanggan. ODP mempunyai fungsi sebagai berikut :
Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik tambat awal/pangkal kabel drop.
Sebagai titik penyebaran kabel disribusi menjadi beberapa saluran kabel drop.
Tempat splitter.
Kapasitas ODP yang digunakan PT. Telkom untuk jalur distribusi udara adalah
kapasitas 8,12 dan 16 port. Passive splitter yang digunakan pada ODP yaitu 1:8 jenis
PLC (Power Line Communication).
Gambar ODP
4.2.7 OTP
OTP merupakan perangkat pasif yang diletakan dirumah pelanggan, yang menjadi titik
akhir terminasi akhir kabel fiber optik dan tempat koneksi kabel drop optik dengan kabel
indoor optik (pathcore). Kapasitas OLT yang digunakan adalah 1 port.
Gambar OTP
ONT adalah perangkat yang akan terhubung langsung dengan perangkat milik
pelangggan. Port (RJ11 dan RJ45) output dari ONT biasanya terhubung dengan kabel
UTP ke fixed telephone, router wireless, PC maupun decoder TV. Hal yang perlu
diperhatikan adalah posisi ONT harus dekat dengan stop kontak listrik karena suplai
power ONT dari PLN/listrik. Jenis ONT yang digunakan pada PT. Telkom Kupang
merupakan pabrikan dari ZTE.
4.2 Konfigurasi FTTH
Konfigurasi FTTH pada jaringan fiber optik memiliki segmen-segmen catuan. Desain
jaringan fiber optik telkom dimana dari Metro-E terhubung ke OLT dengan sambungan
bundle core pada port 19 lalu OLT ke FTM tehubung oleh bundle core. Setelah dari FTM ke
ODC dihubungkan dengan kabel feeder. ODC dihubungkan ke ODP menggunakan kabel
dsitribusi. Desain jaringan ini, passive splitter dipasang pada ODC dan ODP. Untuk passive
splitter yang dipasang mengunakan splitter 1:4 sedangkan pada ODP mengunakan splitter
1:8. Kemudian dari ODP menuju OTP yang berada diluar rumah dihubungkan menggunakan
kabel dropcore.
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut :
1. FTTH merupakan infrastruktur telekomunikasi yang menggunakan fiber optik
dari sentral ke pelanggan.
2. Komponen dari layanan FTTH adalah ME, OLT, FTM, ODC, ODP, OTP, ONT
5.2 Saran
a. Pihak Instansi
Lampiran