BAB I
PENDAHULUAN
gelombag radio.
suatu alat yang dapat menyampaikan informasi (suara) dalam dua arah yang
telepon, sinyal suara harus terlebih dahulu diubah menjadi sinyal listrik (elektrik),
karena sinyal suara tidak dapat langsung disalurkan ke suatu tujuan pada jarak
tertentu melalui suatu kawat penghantar. Alat pengubah sinyal suara menjadi
sinyal listrik (elektrik) tersebut disebut dengan transducer. Selanjutnya, pada sisi
tujuannya, sinyal listrik (elektrik) tadi harus diubah menjadi kebentuk aslinya
cukup konduktif, dimana konduktornya dipasang diluar dan akan dihadapkan pada
hujan dan angin serta selalu menjadi sasaran kekuatan alam dan tidak bebas dari
1.2 Permasalahan
didalam tanah, tidak terbebas dari kekuatan luar yang mungkin mengakibatkan
Bagian terbesar dari kerusakan ataupun gangguan saluran terdiri atas kabel
putus, kontak dan bocor tanah (grounding). Gangguan itu umumnya diakibatkan
manusia seperti instalasi kabel yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan prosedur,
terganggunya saluran kabel, bahkan yang paling ekstrim terjadi adalah pencurian
yang dapat menurunkan kualitas dari informasi yang disalurkan melalui kabel
tersebut, maka untuk hal itu diperlukan adanya suatu pemeliharaan jaringan kabel.
Pada uraian laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis akan membahas
(JARLOKAT).
3
Adapun tujuan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk
pemeliharaan pada saluran telepon jaringan lokal akses tembaga ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
Mengadakan tanya jawab kepada pembimbing serta staf lainnya mengenai hal
Kerja Lapangan ini, maka penulisan laporan ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
4
BAB I : PENDAHULUAN
ini.
Berisikan sejarah singkat PT. Telkom, misi PT. Telkom, logo dan
juga makna logo PT. Telkom (persero) dan lokasi PT. Telkom.
(JARLOKAT)
Tembaga (JARLOKAT).
BAB V : PENUTUP
(JARLOKAT).
5
BAB II
PT. TELKOM Tbk adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
awalnya, PT. Telkom Tbk bemama "Post En Telegraf Dienst" yang didirikan pada
tahun 1884 dengan staf blod No. 52. Kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi
"Post Telegraf en Telegraf dienst" (PTT) dengan starblod No. 395 dan sejak saat
Perusahaan Negara (PN) dan PERPU No. 240 tahun 1961, PTT berubah menjadi
Perusahaan Pos dan Giro dan juga Perusahaan Negara Telekomunikasi. Sesuai
dengan surat keputusan Menteri Perhubungan R.I No. SK. 129/U/1970 tanggal 28
membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan
dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah statusnya
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan PT. INDOSAT sebagai badan
negeri (Internasional).
TELKOM.
Dengan berubahnya status ini, maka makin terbukanya peluang bagi PT.
7
TELKOM untuk berbuat lebih baik lagi dalam usaha memenuhi kebutuhan dan
menjadi monopoli.
- Restrukturisasi internal
dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network, yang kedua-keduannya
menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa Sambungan
a. Divisi I Sumatra.
c. Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerawang dan Purwakarta.
g. Divisi VII Kawasan Timur Indonesia, terdiri dari Sulawesi, Bali, Nusa
a. Divisi Atelir
b. Divisi Properti
c. Divisi Pelatihan
e. Divisi Pembangunan
Multimedia sebagai pengelola bisnis dan juga Divisi Pembangunan sebagai divisi
penunjang.
1. Divisi Netwok
TELKOM.
2. Divisi Multimedia
Yaitu divisi yang mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk
menyiapkan bisnis dan masa depan yang ditandai dengan adanya konvergansi
Comunication).
Yaitu divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan PT.
5. Divisi Properti
Yaitu divisi yang mengelola propertis, seperti tanah, gedung dan sarana
lainnya milik PT. TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi.
10
6. Divisi Atelir
Yaitu divisi yang berfungsi sebagai repair center (pusat perbengkelan) bagi
PT. TELKOM yang meliputi pengetesan dan modul repair, menyediakan suku
7. Divisi Pelatihan
8. Divisi Pembangunan
berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat guna menjamin keberadaan
Tujuan dan misi diatas menunjukan komitmen yang kuat dari PT. TELKOM
umum.
Setiap perusahaan atau badan usaha pasti mempunyai logo atau suatu benda
dengan ciri tertentu, yang mana logo tersebut mempunyai suatu makna tersendiri
bagi yang memilih bentuk dan coraknya, berikut akan dijelaskan mengenai logo
Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan
12
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel; Simplifikasi logo
ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini
merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan
“Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U”
yang tinggi.
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat,
dan dinamis.
Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan
BAB III
(JARLOKAT)
1. Kabel Primer
Kabel primer adalah saluran kabel yang ditarik dari terminal Main
Distribution Frame (MDF) sampai dengan terminal rumah kabel (RK) atau
sampai dengan terminal sambung dikotak pembagi atau Distributing Point (DP)
yaitu kabel yang langsung di tanam dalam tanah tanpa memakai pipa pelindung
yang di sebut kabel tanah tanam langsung (KTTL), dan juga kabel yang ditarik
(Load Mantel).
b. Kabel Duct
- Pipa duct ini terbuat dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan juga
kelembaban tanah.
- Jarak antara man hole dengan mah hole yang lainnya adalah sekitar 200 m.
- Man hole juga berfungsi sebagai tempat perbaikan kabel yang rusak.
mekanis pada kabel, pelindung kabel ini terbuat dari pita atau plat baja yang
melilit sepanjang kabel, yang dapat mengerut dan memanjang untuk memberikan
perlindungan mekanis pada kabel dari benturan benda tajam atau keras, serta
sekaligus sebagai pelindung elektris terhadap tegangan asing yang datang dari
luar. Pada kabel Duct tidak terdapat pelapis dari baja yang melilit disepanjang
kabel, sedangkan pada kabel tanah tanam langsung pelapis baja ini akan
MDF RK
DP
2. Kabel Sekunder
Kabel sekunder adalah kabel yang ditarik atau dipasang dari suatu rumah
kabel (RK) sampai dengan terminal dikotak pembagi (Distributing Point). Karena
daerah rumah kabel tersebut sudah ditentukan, maka kabel sekunder ini dapat
diartikan sebagai kabel yang mencatu secara langsung pada sebuah distributing
Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau ditarik diatas
tanah (kabel udara) yang ditambat diatas tiang. Dibawah ini adalah gambar
DP
RK DP
DP
blok yang ada di rumah pelanggan. Jenis kabel yang digunakan sebagai kabel
18
Saluran rumah atau instalasi kabel rumah adalah saluran yang ditarik dari
Kotak Terminal Batas (KTB) dirumah pelanggan sampai dengan roset pesawat
dari distributing point (DP) terdekat yang langsung dihubungkan dengan terminal
main distribution frame (MDF), tanpa melalui terminal rumah kabel (RK).
DP
MDF
DP
pelanggan dicatu dari distributing point (DP) terdekat, yang dihubungkan terlebih
dahulu dengan Rumah Kabel (RK), kemudian akan diteruskan ke terminal main
menuju ke rumah kabel (RK) adalah sama halnya dengan jaringan catuan
terminal main distribution frame (MDF) dilakukan tidak tetap atau melalui kabel
jumper. Jaringan catuan tidak langsung seperti ini banyak digunakan pada
lokasi kota tersebut jauh dari sentral telekomunikasi. Berikut ini adalah gambar
DP
MDF RK
DP
Struktur Umum Jaringan kabel lokal terdiri dari Main Distribution Frame
(MDF), Rumah Kabel (RK), Distributing Point (DP), Kotak Terminal Batas
(MDF)
Main Distribution Frame atau disebut juga dengan Rangka pembagi utama
adalah susunan rangka dari pelat logam yang digunakan sebagai tempat untuk
rangka pembagi utama ini berfungsi sebagai titik sambung ujung kabel kearah
terletak dibawah ruang sentral telepon untuk gedung STO bertingkat atau pada
ruangan didepan/di samping ruang sentral telepon untuk gedung STO tidak
bertingkat.
Dibawah MDF terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi,
yang berguna untuk menambatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum
didistribusikan ke MDF.
MDF merupakan perangkat yang sangat vital dari sistem jaringan kabel,
karena dari sinilah titik awal akses pelanggan dari jaringan komunikasi telepon.
pelanggan, kabel primer serta urat kabel primer. Disamping itu, fungsi dari MDF
sekunder.
c. Flexibilitas saluran.
Dibawah ini adalah contoh gambar Main Distribution Frame, dan juga
primer dengan kabel-kabel sekunder. Dimana rumah kabel adalah titik terminasi
akhir dari kabel primer dan titik terminasi awal dari kabel sekunder menuju ke
kotak pembagi distributing point (DP). Oleh karena itu rumah kabel merupakan
(Sekunder).
primer.
23
e. Flexibelitas saluran.
Gambar 3.11 Rumah Kabel KAP 2400 pair Dua Pintu, Depan dan Belakang
Sumber : http://edwidianto.wordpress.com/2009/07/15 archive
Kotak pembagi atau distributing point merupakan unit terminal kabel yang
distribusi atau penanggal yang ditempatkan pada tiang, pada dinding atau dibawah
tanah.
24
penanggal.
pasang kabel dan juga gambar Distributing Point (DP) dengan kapasitas
20 pasang kabel.
25
Gambar 3.12 (a). DP kapasitas 10. (10 pasang), (b). DP kapasitas 20. (20 pasang)
Sumber : http://edwidianto.wordpress.com/2009/07/15 archive
(KTB)
penanggal dengan saluran kabel rumah. Kotak terminal batas biasanya berada di
dinding luar rumah pelanggan yang berfungsi sebagai terminal akhir dari saluran
rumah.
5. Roset
pesawat telepon. Terminal ini biasanya menjadi satu dengan pesawat telepon.
Roset dipasang pada papan roset dan ditempel pada dinding dekat dengan pesawat
telepon.
b. Flexibelitas saluran.
26
memiliki keterbatasan layanan dibandingkan jaringan akses yang lain (fiber optik
dan radio). Maka dari itu optimalisasi alat produksi dengan melakukan penigkatan
suatu metode pengawasan dalam pengendalian dalam bentuk “check list” yang
Sedangkan untuk lokasi yang tidak ditunggui seperti Rumah Kabel (RK) dan juga
27
Kotak Pembagi atau Distributing Point (DP), pengecekan dilakukan secara visual
dan dilaksanakan sesuai dengan kalender pemeliharaan atau jika terjadi indikasi
adanya gangguan.
dioperasikan, hal yang perlu mendapat perhatian adalah pemeliharaan jaringan itu
sendiri. Hal ini diperlukan guna memberikan kehandalan yang tinggi dalam
dalam pemeliharaan jarlokat ini. Ada faktor yang membuat proses pemeliharaan
jaringan baru ini dapat dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan atau melalui
dilakukan. Sehingga mau tidak mau proses ini harus dilakukan oleh pihak
28
perusahaan sendiri, karena jika menggunakan pihak lain akan membutuhkan biaya
program yang matang oleh petugasnya. Namun program yang terarah saja belum
alat-alat yang memadai serta sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi
dibidang tersebut.
Hal ini menjadi teramat penting untuk diperhatikan, karena semua benda
Mungkin disebabkan oleh perubahan alam, atau bisa juga faktor manusia.
bisa mencegah adanya kerusakan lebih lanjut. Sebab mengutahui kerusakan atau
sumber gangguan jaringan kabel lebih dini, jauh lebih baik dibandingkan
kerusakan yang sudah menyebar dan semakin parah. Kerusakan yang parah jelas
akan membutuhkan pengorbanan yang lebih besar, baik dari segi biaya, tenaga,
maupun waktu.
lebih besar. Mengingat fungsi suatu jaringan kabel amat menentukan dalam
1. Pemeliharaan Preventif
timbulnya kerusakan atau gangguan pada jaringan kabel yang sedang beroperasi.
Dalam pemeliharaan jenis ini, ojbek yang dipelihara dalam kondisi bekerja baik,
sarana kerja dan juga kendaraan yang dilakukan dalam tugas pemeliharaan.
N
Pekerjaan pemeliharaan
o
30
Pengecetan tiang telepon dengan warna hitam, tiang besi setiap 2 tahun,
1
tiang kayu setiap 6 bulan
2 Menegakkan kembali tiang yang sudah miring
3 Mengencangkan kembali kawat yang sudah kendur
4 Mengganti isolator yang sudah pecah atau rusak
5 Mengganti pengikat kawat yang sudah lepas
6 Mengganti brom putih tiang-tiang yang ditepi jalan raya
Memotong dahan-dahan kayu yang mengganggu rentangan saluran
7
(sejarak 1 m dari saluran)
8 Membersihkan benang layang-layang yang melilit pada saluran
9 Mengencangkan lengan silang yang telah kendur atau telah miring
10 mengatur kembali jarak saluran dengan jaringan milik PLN (arus kuat)
terhadap jaringan kabel yang terdiri atas kabel udara terlihat dalam table berikut:
menjadi:
berikut:
tanah dengan sistem duct, ada dua macam pekerjaan pemeliharaan yang harus
dilakukan yaitu:
karena kontruksinya, baik beton maupun man holenya sudah cukup kuat
dipehatikan adalah sistem pembuangan air dari man hole-nya yang sering
32
terhadap sistem duct dan man hole dalam kondisi demikian maka air perlu
disedot dari luar dengan menggunakan mesin pompa sedot. Demikian pula
meninggikan tutup man hole dari permukaan tanah sekitarnya, tetapi tetap
Pemeliharaan kabel yang ada di dalam duct perlu dilakukan secara periodik.
Pekerjaan pemeliharaan kabel duct tersebut, terlihat pada tabel di bawah ini:
terhadap fisik jaringan kabel agar jaringan tersebut tidak terganggu atau
pengamanan fisik jaringan dimaksud, perlu dilakukan hal-hal yang termuat dalam
tabel berikut :
2. Pemeliharaan Korektif
beroperasi bisa saja terjadi seketika tanpa diketahui dan diramalkan sebelumnya.
Hal tersebut bisa diterima oleh akal yang sehat, karena jaringan tersebut
sehingga kemungkinan rusak atau terganggu relatif besar dan sering terjadi.
Oleh sebab itu, pemeliharaan korektif perlu ada, dan dilakukan terhadap
Hampir pada semua sektor jaringan, dapat terjadi gangguan atau kerusakan sektor
yang kita maksudkan adalah: kabel primer, kabel sekunder, saluran penanggal,
saluran rumah, pada jaringan penghubung atau pada saluran interlokal dan SATG
nya sendiri.
34
sebelum ia terganggu atau rusak. Oleh sebab itu, tugas pemeliharaan korektif
jaringan yang terganggu ini, tentulah diharapkan secepat mungkin sehingga fungsi
saluran sebagai penyalur informasi telekomunikasi tidak terlalu lama terhenti atau
terputus.
3. Pemeliharaan Kualitatif
untuk menigkatkan mutu jaringan yang ada. Pemeliharaan yang dilakukan dalam
tingkat ini mungkin saja berupa perbaikan kontruksi atau bahan jaringan yang ada
dalam jaringan yang ada sehingga jaringan kabel yang selama ini sering mendapat
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Struktur Umum Jaringan kabel lokal terdiri dari Main Distribution Frame
terus dilakukan.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan Kualitatif
mutu jaringan yang ada. Pemeliharaan yang dilakukan dalam tingkat ini
mungkin saja berupa perbaikan kontruksi atau bahan jaringan yang ada
dalam jaringan yang ada sehingga jaringan kabel yang selama ini sering
berkurang.
faktor alam, manusia, dan ketahanan bahan jaringan maka diperlukan suatu
(JARLOKAT), yaitu:
c. Penggantian kabel tanah berupa kabel kertas menjadi kabel multipair atau
kabel koaksial.
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dari praktik kerja lapangan ini adalah:
mempelajari teori dasar apa-apa saja yang akan kita dapati didalam Praktek
menemui kesulitan.
sebaiknya melakukan penelitian tidak hanya terfokus pada suatu bidang, tetapi
juga bidang yang lainnya untuk menambah wawasan dan mempermudah dalam