net/publication/301695463
CITATIONS READS
0 810
1 author:
Alfin Hikmaturokhman
Institut Teknologi Telkom Purwokerto
62 PUBLICATIONS 18 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Alfin Hikmaturokhman on 29 April 2016.
TEKNIK SELULER
EDISI PERTAMA
Oleh :
KATA PENGANTAR
Penulis,
ALFIN HIKMATUROKHMAN, S T
3
DAFTAR ISI
2. Sejarah GSM………………………………………….. 9
6. Frekuensi Reuse................................................. 27
7. Handover
3. Luas Sel
Memahami tentang Konsep Sistem Komunikasi Bergerak Seluler untuk system GSM
4. Mahasiswa memahami handover apa saja yang bisa terjadi pada Sistem Seluler
GSM
mula dari komunikasi elektronik yaitu pada tahun 1843, S.F.B. Morse untuk
Philip Reis dan dilanjutkan pada tahun 1876 oleh A.G. Bell pada saat pameran
otomat.
(wireless) pada akhir abad ke 19. Pada tahun 1873 J.C. Maxwell menemukan
cuaca, pada tahun yang sama G.M Marconi melakukan pengiriman informasi
gelombang High Frequensi (HF), data yang dikirim untuk komunikasi ini
Marconi pada tahun 1897. Pertama kalinya dilakukan uji coba pengiriman
informasi melintasi samudera atlantic pada tahun 1901. Pada tahun 1903
suara, untuk pertama kalinya pada tahun 1909 dilakukan siaran radio di
a. Hubungan Simplex
b. Hubungan Duplex
2. Sejarah GSM(4)
masalah tersebut, semula kelompok ini diberi nama Conference Europere des
MHz. Standart ini kemudian dikenal dengans sebutan Global System for
Pada tahun 1986 dilakukan tes lapangan di Paris untuk memilih salah
kombinasi dari TDMA dan FDMA. Dan operator dari 12 negara bagian masuk
tahap implementasi dan lima negara bagian lain masuk MoU. Pada tahun 1989
ETSI mengambil tanggung jawab untuk spesifikasi GSM. Pada tahun 1990
dilakukan realisasi Standar GSM 1800 dan tambahan lampiran untuk MoU
bukan negara Eropa yang masuk MoU. MoU memiliki total peserta sebanyak
Pada tahun 1994 MoU sudah memiliki 100 peserta dari 60 negara
bagian. Sudah banyak jaringan GSM yang diluncurkan dan total nomor dari
pelanggan GSM melebihi 3 juta. Pada tahun 1995 spesifikasi dari Personal
dioperasikan pada frekuensi 1900 MHz. Pada tahun 1996, pertama kali
tersedianya sistem GSM 1900. Yang sama dengan standar PCS 1900. Pada
tahun 1998-1999, MoU memiliki total 253 anggota di 100 negara bagian dan
lebih dari 70 juta pelanggan GSM yang tersebar di dunia. Pelanggan GSM
sebesar 31 % dari pasar mobile di dunia. Jaringan GSM sekarang telah ada di
179 negara. Pada tahun 2002-2003, perluasan fungsi dari GSM untuk
subsystem, yaitu 2) :
yang berada dalam daerahnya. MSC merupakan otak dari sistem seluler
utama :
d. Manajemen pergerakan.
antara lain :
terdiri dari :
interface. BSS mengatur cellular radio interface dan link transmisi antara
a. Transcoder (TC)
radio dari MS ke BSC dan sebaliknya. BTS terdiri dari BTSE (Base
mengatur radio path. Setiap panggilan selalu dihubungkan melalui BSS. NMS
merupakan operation dan maintenance yang berhubungan dengan NSS dan BSS,
Mobile Station (MS) merupakan piranti yang digunakan oleh pelanggan untuk
Alokasi frekuensi GSM berada pada 890 – 960 MHz yang terdiri dari arah
informasi ke BTS, sebesar 890,2 – 914,8 MHz dan arah downlink yaitu spektrum
sebesar 935,2 – 959,8 MHz yang terdiri dari 124 kanal radio GSM yang dikenal
masing kanal memiliki lebar pita 200 KHz. Setiap kanal ARFCN terdiri dari
sepasang frekuensi yaitu frekuensi uplink dan downlink yang digunakan untuk
mengirim dan menerima informasi secara full duplex antara MS dan BTS. Pada
13
setiap kanal ARFCN antara frekuensi uplink dan downlink dipisahkan oleh lebar
Band Frekuensi yang biasanya digunakan GSM ada empat yaitu GSM 900,
1. GSM 900
Band frekuensi asli yang dispesifikasikan untuk GSM adalah 900 MHz.
2. GSM 1800
merupakan nama lain dari DCS (Digital Cellular System) 1800, sebuah
Eropa. GSM 900 yang ada saat ini bekerja pada frekuensi 900 MHz
3. GSM 1900
PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900
dan pembagian frekuensinya adalah 1850 MHz – 1910 MHz untuk uplink
4. GSM 800
Banyak sekali band yang mensupport dalam sistem GSM, sekarang GSM
panggilan masuk untuk koreksi sentral dan kemudian untuk ke pelaggan. Dalam
1. Cell 4)
Kata seluler berasal dari sel. Artinya satu daerah kawasan tertentu dengan
daerah layanan yang luas, dibagi-bagi menjadi kawasan yang lebih kecil, dan
daerah kawasan yang lebih kecil tersebut dinamakan sel. Seluler berarti
membagi daerah layanan luas menjadi sel-sel tertentu. Bentuk sel ideal adalah
maka digunakan bentuk sel heksagonal sebagai sel efektif, seperti terihat pada
gambar 1.4 :
Sebuah sel adalah unit dasar dari suatu sistem seluler dan menegaskan
daerah radio yang diberikan oleh suatu sistem antena BS. Beberapa sel
diberikan nomor yang unik yang disebut Cell Global Identity (CGI). Di
15
dalam jaringan yang sudah lengkap yang telah mengkover seluruh negara,
Dalam kenyataanya bentuk sel, bentuk sel itu tidak beraturan, bergantung
Gambar 1.6
Bentuk Sel 4)
Radius lingkaran sel dapat dimodifikasi dengan mengubah kuat sinyal dari
tergantung dari kondisi geografis dan dari daerah yang akan dijangkau. Tetapi
maka bentuk sel segi enam lebih cocok digunakan dalam jaringan GSM. Hal
ini disebabkan sel segi enam memerlukan jumlah yang lebih sedikit untuk
pengukuran sel yang diterapkan sesuai bentuk geografis dan kepadatan trafik.
Ukuran dengan radius sel, jumlah sel yang diinginkan pelanggan, letak sel itu
2. Cell Coverage 7)
Satu antena omni atau lebih yang digunakan sebagai pemancar pada satu sel
horizontal, yang meliput area atau sel yang melingkar di sekeliling antena.
Stasiun mobil yang berada di area ini umumnya mendapat kontak radio yang
a. Omni Cell
b. Sectored Cell
setiap antena meliputi area dengan sudut 120º, ia mempunyai tiga sektor
Tidak diperlukan harus ada tiga sektor dalam satu sel. Bergantung pada
daerah liputan dan kepadatan trafik yang harus dilayani, bisa saja dua sektor
dengan sudut 180º, tiga sektor dengan sudut antena 60º atau satu antena omni
bentuk liputan sel sangat erat kaitannya dengan penggunaan ulang frekuensi.
geometris dan logical. Akan tetapi oleh karena bentuk heksagonal ini adalah
bentuk tampilan fiktif yang mendekati liputan ideal, maka pada keadaan
yang sebenarnya.
daerah liputan yang luas dengan beban trafik yang rendah, banyaknya stasiun
pangkalan radio dapat dikurangi, atau luas liputan sel dapat diperbesar. Akan
tetapi, diperlukan level daya pancar yang cukup tinggi agar level sinyal
penerima minimum masih dapat tetap diterima oleh stasiun mobil. Sebaliknya,
stasiun mobil masih dapat mengirimkan sinyal yang dapat diterima oleh
liputan yang lebih kecil (satu dan lain hal diperlukan untuk kapasitas trafik
yang lebih besar, level daya pancar dapat diturunkan. Namun, hal ini
alih penaganan handover yang harus dilayani. Ini disebabkan oleh banyaknya
19
panggilan baru sesuai dengan kepadatan trafik, baik oleh karena panggilan
baru, lokasi updating, dan proses handover menjadi lebih sering terjadi.
Sebaliknya, jumlah kanal yang melayani beban trafik bertambah besar dan
meningkat karena banyaknya kanal untuk luas tertentu bertambah besar pula.
Ada beberapa hirarki sel yang dipakai pada sistem radio seluler sesuai
dengan keadaan geografis dan kepadatan trafik suatu daerah layanan dari
a. Umbrella cell
Yaitu struktur sel untuk daerah layanan yang luas dengan kapasitas trafik
handle oleh umbrella cell agar komunikasi pelanggan bisa tetap berjalan.
b. Makro sel
Makro sel juga sering disebut standar sel, yaitu struktur sel untuk daerah
layanan yang cukup padat dengan mobilitas yang tinggi. Struktur sel ini
c. Mikro sel
Mikro sel digunakan pada daerah urban, mikro sel dipergunakan untuk
daerah layanan yang sangat padat. Biasanya mikro sel dipakai apabila
standar sel sudah tidak lagi bisa untuk melayani trafik pelanggan. Mikro
sel ini dipakai di daerah mall, perkantoran dan pusat keramaian kota.
20
d. Pico sel
Pico sel dipakai untuk daerah layanan perluasan trafik dari suatu mikro sel.
Hal ini disebabkan karena mikro sel overload trafik sehingga mikro sel
harus diperluas lagi trafiknya dengan piko sel. Untuk pico dan makro sel
4. Cluster 2)
tidak ada penggunaan ulang kanal dalam satu cluster. Berikut ilustrasi tujuh
5. Frekuensi Reuse
Salah satu perameter dasar dari sistem komunikasi mobil seluler adalah
adalah frekuensi yang sama digunakan kembali pada area yang berbeda di luar
frekuensi yang sama pada daerah cakupan yang berbeda yang masih dalam
Co-Channel Interferance
Pelayanan seluler dicakup oleh beberapa kelompok sel yang disebut cluster.
Satu cluster terdiri dari beberapa sel (K sel). K bisa berharga 3, 4,7, 9, 12.
K = jumlah cluster
Dengan :
R = Jari-jari terjauh sel heksagonal (jarak terjauh dari pusat sel ke ujung sel)
K = cluster
6. Handover
Handover yaitu proses perubahan kanal radio yang digunakan oleh mobile
sel ke sel lain. Jenis-jenis handover yang biasa terjadi pada sistem komunikasi
a. Channel-Channel Handover
23
trafik channel di BTS yang sama. Handover ini mungkin terjadi ketika MS
b. BTS-BTS Handover
dan BTS selalu mengamati tingkat daya yang digunakan oleh MS dan
BTS. BSC memiliki satu set parameter per sel/BTS yang mengatur situasi
c. BSC-BSC Handover
Karena BSS merupakan wilayah geografis yang luas dan tidak perlu semua
BTS diatur oleh BSC yang sama, ada kemungkinan BSC berubah selama
yang mengatur sel tujuan untuk mengatur proses handover. Handover ini
d. MSC-MSC Handover
GSM. Ketika handover diminta dan sel tujuan terdapat di MSC yang lain,
akan mengatur hubungan ke BSS. Handover ini diatur oleh MSC asal.
24
Bergerak seluler
keberadaan blankspot dan juga overlap area yang mungkin muncul. Untuk dapat
seperti model propagasi yang digunakan. Model yang dibahas disini adalah model
grafis yang disediakan oleh Okumura, dan cocok untuk frekuensi sinyal dari
150 MHz sampai 1500 MHz. Hata menyajikan redaman rambatan di wilayah
Merupakan daerah yang terdiri dari banyak bangunan tinggi, kota besar
Rumus :
1 ≤ hre ≤ 10 meter
1 ≤ d ≤ 20 km
Rumus [5]:
Suatu daerah dikatakan terbuka jika tidak ada penghalang (obstacle) pada
jarak 300 – 400 meter dari arah base station dan umumnya juga disekitar
20.000 penduduk/km2.
Rumus [5]:
L50 (dB) L50 (urban) 4,78[log( f c )]2 18,33 log f c 40,98 ...... (2.6)
lintasan menjadi.
Rumus[5]:
bernilai:
d = 1 Km sampai 20 Km
C. Luas Sel
model propagasi Hata dan atau dengan model propagasi COST-231, dapat dicari
Luas sel tentunya adalah luas daerah pelayanan dibagi dengan jumlah sel yang
LuasDaerah
Lsel ................................................ (2.9)
sel
sel yang wilayah cakupannya lebih kecil. Setiap sel pecahan ini masing-masing
memiliki BTS (Base Transceiver Station) sendiri dengan daya pancar dan
ketinggian antena yang lebih rendah. Pemecahan sel akan menaikkan kapasitas
28
sebuah sistem seluler, karena ia menambah jumlah sel dengan pola perulangan
yang mengikuti pola aslinya. Dengan membentuk sel-sel baru yang memiliki
radius yang lebih kecil daripada sel aslinya. Dengan membentuk sel-sel baru yang
memiliki radius yang lebih kecil daripada sel aslinya, serta menempatkan sel-sel
kecil ini (yang disebut sel-sel mikro) diantara sel-sel yang sudah ada, kapasitas
wilayah. Misalnya saja, jika setiap sel diperkecil dengan jangkauan radius
cakupan yang menjadi setengah dari radius semula, maka untuk mencakup
keseluruhan wilayah dengan sel-sel yang lebih kecil setengahnya ini, akan
membutuhkan sel sekitar empat kali dari jumlah kanal semula. Kondisi ini dapat
dituliskan melalui gambar 2.18. Wilayah yang dicakup oleh sebuah lingkaran
Pada saat kepadatan trafik mulai terlihat serta frekuensi di dalam setiap sel
sudah tidak mampu lagi menampung jumlah panggilan (call) pelanggan bergerak,
maka sel yang asli dapat di split (dibelah) menjadi sel-sel yang lebih kecil.
Biasanya radius liputan yang baru adalah sama dengan setengah dari radius
(a) (b)
Untuk melakukan cell splitting ada dua jalan. Pada gambar (a) menunjukkan
bahwa sel asli tidak digunakan lagi sedangkan gambar (b) menunjukkan bahwa [7]
RadiusSelL ama
RadiusSelB aru .................................................... (2.10)
2
AreaSelLam a
AreaSelBar u ....................................................... (2.11)
4
Selanjutnya setiap sel yang baru akan memuat beban trafik maksimum yang sama
banyaknya kanal, yang berarti juga kapasitas dalam wilayah cakupan tersebut.
Peningkatan jumlah sel di sini ditempuh melalui pemecahan sel. Pemecahan sel
Sebuah contoh pemecahan sel ditujukkan pada gambar 2.2, BTS ditempatkan
ditepi sel, dan dimisalkan wilayah yang dilayani oleh BTS “A” intensitas
ditetapkan). BTS yang baru kini diperlukan di dalam wilayah tersebut untuk
30
meningkatkan jumlah kanal dengan memperkecil wilayah yang dilayani oleh satu
BTS saja. Pada gambar 2.2. BTS semula (bertanda A) telah dikelilingi oleh enam
BTS sel mikro yang baru. Dalam contoh ini, sel-sel yang lebih kecil cakupannya
BTS sel mikro (hasil pemecahan) berlabel G yakni Gm, ditempatkan pada jarak
yang sama terhadap dua BTS yang sama lebih besar lainnya yang berlabel G, yang
kanal yang sama sehingga lokasi sel pecahan yang berfrekuensi kanal sama
digeser sejauh 120º terhadap sel aslinya (G dengan Gm, E dengan Em dan
seterusnya).
Gambar 2.2 Contoh pemecahan sel pada stasiun induk A pada sistem yang
Dari ilustrasi pada gambar 2.2, dapat diketahui pula bahwa strategi pemecahan
sel hanyalah menyangkut besarnya nilai ukuran geometri (wilayah cakupan) dan
kelompok sel, sehingga dalam hal ini seperti telah disebutkan, radius dari setiap
sel mikro yang baru adalah setengah dari radius aslinya. Karena ukuran sel-sel ini
lebih kecil, daya yang ditransmisikan lebih kecil. Daya yang ditransmisikan oleh
sel-sel baru ini dapat ditentukan dengan menguji daya yang diterima (P r) pada
batas-batas lama dan batas-batas baru dari sel-sel sebelum dan sesudah dipecah
31
sehingga menjadi sama. Ini diperlukan untuk menjamin agar perencanaan pola
perulangan frekuensi untuk sel-sel mikro yang baru dapat berlaku tepat sama
antara sel no 4, nomor 6, dan nomor 7 akan dipecah menjadi sel kecil, karena
disekitar lokasi itu komunikasinya sudah terlalu padat. Dengan model kelompok
tujuh sel (N=7), dan mempertimbangkan jarak pisah yang relative seimbang
terhadap sel-sel tetangganya, maka sel pecahan ini diberi nomor 1. Perhatikan
bahwa sudut yang dibentuk oleh garis lurus yang ditarik antara sel nomor 1 dan
sel nomor 2 pada sel semula dan pada garis lurus yang ditarik antara sel mikro
nomor 1 dan sel mikro nomor 2 (sel baru hasil pecahannya ) tetap membentuk
sudut 120º. Arah putar urutan sel dari yang bernomor 1 sampai dengan 7 tetap
Gambar 2.4 Ilustrasi pemecahan sel di titik perbatasan aturan sel nomor 4,
Apabila Pt1 merupakan daya yang dipancarkan oleh BTS pada sel besar (sel
yang belum dipecah). Pt2 merupakan daya yang ditransmisikan oleh BTS pada sel-
32
Jika diambil n=4, dan daya yang diterima diatur sehingga besarnya sama antar
satu dengan lainnya, maka dari persamaan (2.13) dan persamaan (2.14), (simbol α
Dengan kata lain, daya yang dipancarkan harus diperkecil 12 dB (nilai ini
diperoleh dari 10 log 1/16 = -12 dB) untuk mengisi cakupan wilayah aslinya
Dalam praktik, tidak semua sel dipecah dalam waktu yang bersamaan.
Operator seluler sering mengalami kesulitan untuk mencari lokasi tanah atau
selnya. Dalam situasi semacam ini, diperlukan perhatian khusus untuk tetap
menjaga jarak antara sel-sel yang berkanal sama pada persyaratan minimum, dan
dari sini, penetapan kanal menjadi lebih rumit. Masalah handoff juga harus
Jika ada dua ukuran sel yang sama dalam wilayah yang sama seperti terlihat
pada gambar 2.4, menunjukkan bahwa tidak dapat begitu saja langsung diterapkan
daya pancar semula untuk semua sel baru, ataupun daya pancar baru untuk semua
sel aslinya. Jika daya pancar yang lebih besar diterapkan untuk semua sel,
beberapa kanal yang digunakan oleh sel-sel yang lebih kecil atau tidak cukup jauh
33
jaraknya dari sel-sel lain yang berkanal sama. Sebaliknya, jika daya pancar yang
lebih kecil diterapkan untuk semua sel, beberapa kanal yang digunakan oleh sel-
sel yang lebih kecil akan menyebabkan sebagian dari sel-sel yang lebih besar tidak
dapat turut aktif dalam pelayanan. Untuk itu, kanal-kanal pada sel yang lama
harus dipecah menjadi dua kelompok kanal, satu kelompok berkaitan dengan pola
perulangan yang diterapkan pada sel-sel kelompok kecil, kelompok kanal lainnya
digunakan untuk pola perulangan sel-sel kelompok besar. Sel-sel yang besar
Ukuran kedua kelompok kanal ini bergantung pada tahapan pemecahan sel.
Pada tahap awal pemecahan, kanal-kanal dalam kelompok sel yang berdaya
pancar rendah (sel kelompok kecil) jumlahnya lebih sedikit, namun seiring dengan
pada sel kelompok kecil itu. Ketika proses pemecahan ini sudah terwujud
perancangan ulang dalam rangka tujuan akhir, yakni penggunaan sel-sel dengan
radius yang lebih kecil. Untuk membatasi cakupan radio pada sel-sel kecil itu (sel
horizon) dengan pengaturan yang cermat guna meradiasikan energi dari BTS
menuju tanah.
Ukuran sel-sel yang dipecah bergantung pada dua faktor berikut ini :
pengendalian cakupan radio yang baik sehingga secara akurat sel itu
tanggung jawabnya.
Semakin kecil selnya berarti akan semakin banyak sel yang dipecah,
mikro lainnya.
Antena diarahkan pada sebuah kutub atau tegak lurus pada tiang. Sistem
yang besar ke sel yang lebih kecil. Penandaan frekuensi harus mengikuti
pengaturan daya.
yang akan dilakukan pada saat titik trafik terendah, biasanya dilakukan
pada tengah malam minggu terakhir. Diusahakan agar hanya sedikit sel
digunakan selama pembelahan sel pada waktu beban trafik tinggi. Pada
lapangan sepak bola setelah selesai suatu pertandingan sepak bola dimana
sebuah sel yang idle untuk digunakan mengalihkan sebagai trafik tersebut.
adanya drop call. Perkiraan secara pasti suatu area yang terletak diantara
dua sektor sel (2A) lama yang akan dinaikkan kapasitas trafiknya. Lihat
gambar 2.5 . Kita dapat mengambil titik tengah antara dua sektor sel 2A
dibuat dengan memutar garis yang ditarik melalui sektor 1A-2A lama
penentuan lokasi dari tujuh buah Cell Split yang baru dapat ditetapkan.
36
kanal yang ditampung oleh sektor 2A lama dipecah menjadi 2 group [7] :
sel baru dan lama (kedua-duanya) sedangkan pada sel yang kecil (2A)”
Pada mulanya pembelahan sel hanya dialami oleh sebagian kanal pada
(2A)’. Lama-kelamaan, lebih banyak kanal yang akan dipindah dari sektor
(2A)” ke (2A)’. Pada saat tidak ada kanal yang dikendalikan pada sektor
mudah dilakukan.
c. Dampak Pemecahan
37
frekuensi (D/R) dalam sistem, ada dua hal yang harus dipertimbangkan.
seimbang dalam hal pancaran daya dan jarak perulangan frekuensinya. Ini
sistem. Dalam tingkatan yang sama, sel-sel besar dan sel-sel kecil dapat
Bergerak seluler
yang sama, dari percakapan yang sedang berlangsung disebelahnya, atau dari
BTS yang bekerja pada pita frekuensi yang sama. Interferensi adalah pita
kanal frekuensi bersama, dan interferensi yang terjadi antara sel-sel dengan
Untuk daerah cakupan yang luas dan padat akan terdapat beberapa
cluster atau kelompok frekuensi sel untuk meliputi daerah tersebut. Jika
satu sel menggunakan frekuensi yang sama, sel pada kelompok frekuensi
menjadi fungsi jari-jari sel (R), dan jarak antara pusat sel co-channel (D).
sebagai penginterferensi yang terletak pada enam sel yang mengelilingi sel
acuan.
C C
= t n
......................................................... (3.2)
Ii
I
t 1
S adalah daya yang diterima dari stasiun pangkalan radio dan Ii adalah
Memahami tentang Konsep Trafik yang dipakai pada Sistem Komunikasi Bergerak
seluler
Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu
tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik
telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu
41
kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan
1. Besaran trafik
sedangkan nilai trafik dari suatu berkas saluran adalah lamanya waktu
t T
Volume Trafik = V = J (t )dt ...........................................
t 0
(4.1)
merupakan volume trafik (V) per satuan waktu (dalam hal ini adalah waktu
2. Tinjauan 1
VolumeTrafik V
Intensitas trafik = A = ............................. (4.2) 3.
T T
Tinjauan 2
T = periode pengamatan
42
1 N
A tn ................................................... (4.3)
T n1
1 N
tr tn .................................................. (4.4)
N n1
A N
C .................................................. (4.5)
tr T
3. Macam-macam Trafik
A G Y
4. Pengukuran Trafik
43
diambil jam sibuk perhari, sehingga didapat n buah data jam tersibuk [8].
C i
C i 1
.......................................................... (4.6)
n
konstan
jam pengamatan
7. Semua saluran bebas selalu dapat diduduki oleh panggilan yang datang
A n / n!
P(n) = n
..... .......................................................... (4.7)
A / i!
i 0
i
Pada saat N buah saluran diduduki, maka semua panggilaan ditolak. P(N)
tidak lain adalah nilai probabilitas dari trafik yang hilang. P(N) disebut juga
A n / n!
B = P(N) = n
.............................................................. (4.8)
A / i!
i 0
i
A.En - 1(A)
P(n) = En (A) = ................................................. (4.9)
n A.En 1( A)
Untuk menentukan jumlah kanal (n) pada besar trafik yang ditawarkan sebesar
untuk GOS sebesar 2% berarti dalam 100 panggilan akan terdapat 2 panggilan
yang tidak mendapatkan saluran atau di blok oleh sistem. Dalam lingkungan
wireless, target desain GOS adalah 2% atau 5%. Tabel GOS diperlukan untuk
disyaratkan.
Blocking rate didefinisikan sebagai jumlah yang terukur dari suatu base
panggilan di-block karena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada
A N / N!
P(blocking) = N
....................................................... (4.10)
A / i!
i 0
i
berbagai macam cara seperti : Fixed Channel Allocation (FCA), Dynamic Channel
berdasarkan jumah sel dan jumlah kanal-kanal yang ditempatkan pada masing-
masing sel yang diatur sebelumnya berdasarkan pola reuse. Hubungan yang nyata
diasumsikan antara tiap-tiap kanal dan tiap-tiap sel menurut sistem co-channel
reuse. Pada strategi FCA jumlah keseluruhan kanal yang sama dialokasikan pada
tiap-tiap sel, jumlah keseluruhan kanal merupakan suatu kumpulan kanal dimana
46
nantinya ditempatkan pada sel yang telah ditentukan, pendistribusian kanal yang
sama ini akan efisien jika distribusi trafik sistem juga sama.
halnya probabilitas blocking panggilan dalam sel, karena trafik di dalam sistem
kanal yang sama pada sel dapat mengurangi blocking yang tinggi di dalam sel.
menggunakan strategi FCA apabila sel-sel yang memiliki beban penuh maka
ditempatkan lebih banyak kanal dari pada sel-sel yang memiliki sedikit beban.
sebuah kanal ke dalam sel yang bersifat co-channel mengacu pada pola alokasi.
didefinisikan sebagai pola dengan jarak rata-rata minimum antara sel-sel, beban
trafik yang diberikan pada tiap-tiap N sel dan kemungkinan pada penempatan
pada M kanal, algoritma penempatan kanal yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
rata dapat diminimalkan atau ditekan pada keseluruhan sistem secara bersamaan.
menempatkan kembali kanal-kanal yang tidak digunakan dari sel yang memiliki
banyak beban. Pada skema ini kanal ditempatkan secara permanen ke dalam sel,
dimana jumlah keseluruhan kanal yang ditempatkan pada setiap sel mungkin
dapat ditempatkan secara periodik menurut pembagian beban yang tidak sama.
Pada channel borrowing scheme sel penerima yang sedang digunakan, dimana
keseluruhan kanal dapat meminjam kanal yang bebas dari sel tetangganya untuk
sebuah sel jika kanal yang dipinjam tersebut tidak mengganggu panggilan yang
berlangsung. Ketika sebuah kanal dipinjam beberapa sel-sel yang lain dilarang
singkat dari kanal yang dipinjam dari sebuah sel, dan ketika pembicaraan telah
ditempatkan pada tiap-tiap sel, ketika sebuah panggilan datang pada sebuah
yang tersedia sibuk, maka kanal yang berada pada sel tetangga dipinjam untuk
terjadinya pemblockingan.
rendah dibandingkan FCA dengan kondisi trafik yang tidak begitu padat. Pada
kondisi trafik yang padat, bagaimanapun juga peminjaman kanal dapat terus
kanal-kanal subset A digunakan hanya pada sel asal sedangkan sub-set B dapat
SHCB dan membedakan antara kanal yang tersedia di setiap sel (kanal lokal)
jumlah keseluruhan kanal diurutkan dari kanal pertama dimana kanal pertama
dan urutan kanal terakhir diberikan prioritas tertinggi untuk dipinjamkan ke sel
tetangga.
Pada strategi BCO sebuah kanal hanya dapat digunakan jika kanal tersebut
dan beresiko dapat menurunkan jumlah kanal yang tersedia yang dapat
Directional Channel Locking (BDCL) pada tahun 1989. Dalam strategi ini
ketika sebuah kanal yang dipinjamkan maka terjadi penguncian kanal hanya
terbatas oleh peminjaman. Jadi jumlah kanal yang tersedia lebih besar dari
seluler skema FCA tidak dapat mengatasi efisiensi kanal yang tinggi untuk
kanal pada DCA ini berkemungkinan besar untuk dapat dipinjam dan
ditempatkan ke sel lain secara dinamik terhadap panggilan yang datang. Jika
users.
Strategi ini adalah dengan membagi seluruh kanal yang disediakan (M)
menjadi N set kanal dimana N adalah jumlah sel per cluster. Hal ini dilakukan
untuk wilayah pelayanan dengan jumlah sel per cluster, ini dilakukan untuk
wilayah pelayanan dengan jumlah sel yang relatif banyak. Pada strategi ini,
permintaan maksimum pada saat jam sibuk. Dua parameter yang penting
n.T
A (Erlang / pelanggan) ..…………………….(4.11)
60
pendudukan yang diolah oleh sekelompok kanal tersebut dalam interval waktu
jam sibuk.
berakhir di dalam sel atau MS bergerak keluar dari sel. Dalam perhitungan,
diasumsikan tidak ada MS yang melewati batas sel pada saat pembicaraan.
50
Sistem FCA yang biasa digunakan adalah dengan sistem rugi. Artinya,
pada saat seluruh kanal yang ditetapkan pada BS (Base Station) sedang
tersebut ditolak bergantung pada jumlah saluran yang disediakan dan lalu
lintas yang ditawarkan. Hubungan ketiga besaran ini dinyatakan dengan [2] :
AN
B ............................................................ (4.12)
N
Ai
N !
i 0 i!
Ax 60menit / hr
M ..................................................... (4.13)
T
Erlang B).
Ax 60menit / hr
M
T
Ax 60menit / hr
M x Jumlah sektor (users/cel) ………….... (4.15)
T
51
2. Channel Sharring
pengelompokan kanal frekuensi dapat dibagi diantara dua cell sites jika
pada cell sites jika menggunakan antena direksional (berarah). Oleh karena itu
cell sites. Jika diantara 45 kanal pada setiap site, 15 kanal ditetapkan untuk
dipinjamkan dengan sel lain, dimana jumlah terbesar kanal yang tersedia
adalah 60 dan terendah adalah 30, dapat dilihat pada gambar 4.1.
antrian akan ditolak. Penolakan ini disebut dengan loss system karena pada
30 Ch 15 Ch 15 Ch 30 Ch
45 Ch 45 Ch
omnidireksional
52
30 CH 60 CH
(a) (b)
Gambar 4.2 3)
pada :
M adalah jumlah jumlah users atau unit mobil yang dapat dilayani
Ax 60menit / hr
M
T
A
1
AN 1, B AN 2 , B AN , B (Erlang) ............. (4.16)
2
53
Dimana :
N1 = jumlah kanal/sel
∆N = N2 – N1
tiga sektor pada setiap cell sites. Dimana total kanal yang ditetapkan
users yang dapat dilayani terindikasi pada dua kasus, yaitu kasus no-channel
Ax 60menit / hr
M
T
persamaan (2.17).
3. Channel Borrowing
terdapat 45 kanal yang disediakan pada masing-masing cell site. Bila menemui
membutuhkan sebanyak 15 kanal, seperti pada gambar 4.2. Jumlah total user
berdasarkan pada jumlah user pada dua sel. Pertama dengan mendifinisikan
Jumlah beban trafik total yang ditawarkan (offered load) pada dua sel [3]:
Dimana :
Ax 60menit / hr
M
T
49,6 x60
1,76
1690,9
1690 user
Dimana :
2). Jumlah kanal dari setiap sel yang dapat saling dipergunakan (N2) = 75
kanal
3). ∆N = N2 – N1 = 75 - 60 = 15 kanal
56
A
1
AN 1, B AN 2 , B AN , B (Erlang)
2
1
A60,2% A75,2% A15,2%
2
1
A49,6 A63,9 A9,01
2
1
104,49
2
52,245 Erlang
Ax 60menit / hr
M
T
52,245 x60menit / hr
1,76
1781,0795
1781 user
Perhitungan FCA
(2.19) :
57
60
2
30 kanal/ sel
Ax 60menit / hr
M
T
21,9 x60
1,76
746,59 user/sektor
Ax 60menit / hr
M x Jumlah sektor (users/cel)
T
746,59 x2
1493,18
1493 user