Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TENTANG JARINGAN 4G

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

FIKRI M
Xl
TKJ

1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1     Latar belakang
                Dari waktu ke waktu, kebutuhan manusia akan teknologi khususnya dalam
informasi dan telekomunikasi semakin tinggi. Dan sudah tentunya manusia memiliki
hasrat untuk memiliki kehidupan yang semakin baik ke depannya. Hal tersebut
diiringi dengan banyaknya sarjana-sarjana teknik dan scientist dengan basis
informasi dan telekomukasi untuk menghasilkan suatu karya akan kebutuhan
manusia pada zaman sekarang ini.
Sekitar tahun 1974 merupakan awal perancangan protokol TCP untuk
menghubngkan multi jaringan. Hal itu pun terwujud saat NFS membangun NFSNET
sebagai tulang punggung, menghubungkan 6 pusat superkomputer dengan kecepatan
56 kbps pada tahun 1986. Ini merupaakan cikal bakal atau induk dari internet yang
ada sekarang. Sejak saat ini, sebagian manusia dapat bertukar informasi dengan
media elektronik dan meskipun terdapat jarak antara pemakainya. Hal ini sudah
terbukti bahwa kita bisa mengirim informasi tanpa menggunakan kertas dan
peerlengkapannya serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, manusia
memiliki keinginan untuk mengembangkan temuan tersebut dan menciptakan
memperbaiki sesuatu yang kurang. Jika pada tahun 1984 kecepatan aksesnya hanya
56 kbps yang berarti terdapat 56 kb (kilo bit) data yang tersampaikan per satu
detik/sekon. Akhirnya pada tahun 1988 NFSNET dapat menghubungkan komputer
dengan kecepatan 1,5 Mbps sehingga data dan informasi yang disampaikan 30 kali
lebih cepat dari sebelumnya. Namun, pada tahun 1990 ARPANET berakhir. Akan
tetapi, organisasi riset nuklir Eropa (CERN) muncul dan merilis World Wide Web
(WWW) yang secara kasarannya dibuat unntuk menghubungkan semua komputer
yang ada di dunia.
Jika pada tahun 1990an masih beberapa orang atau instansi yang
menggunakan internet, namun sejak awal tahun 2000an internet bisa digunakan oleh
masyarakat karena sudah relatif murah. Pada saat itu orang-orang menggunakan
kabel dan telepon untuk menghubungkan ke internet. Namun, ADSL hanya bisa
digunakan dengan menggunakan PC tidak dengan handphone (HP), sehingga
terciptalah yang bernama GSM (Group Social Mobile) yang merupakan jaringan 2G
atausecond generation.GSM dapat mendukung komunikasi data dengan kecepatan
14,4 kbps (hanya cukup untuk melayani SMS atau short message service,
mendownload gambar, atau ringtone MIDI saja). Karena ketidak puasan manusia
terciptalah generasi-generasi selanjutnya yaitu 2.5G, 2.75G, 3G sampai yang baru-
baru ini diperkenalkan kepada kita oieh para penemu/ilmuan adalah jaringan 4G. 

I.2     Rumusan Masalah

2
1.        Bagaimana perkembangan teknologi telekomunikasi dari  Zero
Generation sampai generasi yang ada saat ini?
2.        Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing –
masing generasi? 

I.3     Tujuan Penulisan


1.        Mengetahui perkembangan teknologi telekomunikasi dari Zero
Generation sampai generasi yang ada saat ini.
2.        Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing
generasi.

I.4     Manfaat Penulisan

1.        Bagi penulis yaitu melatih kreatifitas dalam menulis karya tulis berupa
makalah dan menambah wawasan baru tentang tren TIK.
2.        Bagi pembaca yaitu mengetahui perkembangan yang terjadi dalam
ilmu teknologi telekomunikasi yang perkembangannya sangat pesat dari
waktu ke waktu.

3
BAB II
KERANGKA TEORI

Teknologi  Zero Generation – 4G

§  Zero Generation
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya
generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal
ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal
mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile telephone
radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio
(radiotelephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang
sejenis serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini
mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya
terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor.
Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver)
terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display,
dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.1

§  First Generation

Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon


seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah
standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat
komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan
militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan
teknologi komunikasi ini.
Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency
Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi
frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut,
maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan
memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel
yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan
menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang
lainnya).
1
Kurniawan. Uke, Prihatmoko. Galuh, Kusuma. Denny, Dedi . Sigit,
Fundamental
Teknologi Seluler, Bandung: REKAYASA SAINS, 2012,hal: 12-20.

4
§  Second Generation

Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul


karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G
sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple
Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik
komunikasinya.
Teknologi standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM
(Global System for Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis
TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile
(GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di
Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication
Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem
jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan
di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang
dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia,
pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993
berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1
milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2
milyar di seluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya
cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan
teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA
yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class
1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di
dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US
West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh
AT&T di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah
memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan
data lebih cepat dari 2.5G.

§  Third Generation
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering
disebut dengan mobile broadband karena keunggulannya
sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan
teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo
dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama kali
secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea Selatan pada tahun 2002
dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari Korea Selatan dengan teknologi
EV-DO. Keberhasilan layanan 3 G di kedua negara ini disebabkan oleh faktor
dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront
fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga

5
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea
Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan
dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang
menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian
dalam strategi pengembangan infrastruktur.
Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-
CDMA padaDesember 2001. Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet
Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti oleh Verizon
Wireless pada tahun 2003. Di Australia jaringan 3G komersial pertama kali
diperkenalkan oleh Hutchinson Telecommunication dengan nama Three pada bulan
maret 2003. Pada bulan Desember 2007 jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara
dan 154 jaringan HSDPA telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah
terhubung melalui jaringan 3G.
Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum secara
global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas. Adanya teknologi 3G sebagai
hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu hasil perkembangan
evolusioner, yang masih menggunakan perangkat jaringan2G yang diperluas dan
hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan
alokasifrekuensi yang sama sekali baru. Secara evolusioner, IMT-2000 telah
menerapkan dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95
(cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke
IMT-SC (EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000 membangun alokasi spektrum
yang baru terkait tuntutan saluran yang makin luas.
Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan
pengiriman data lebih cepat. Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat jelas pada
kecepatan transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal 384kbps, sementara
pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps. Generasi 3G dan 3,5G
mendukung layanan video call yang memungkinkan penelpon dan penerima saling
bertatapmuka.

§  Fourth Generation

Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G,


meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya
merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal
dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G.
Salah satu teknolgoi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk
ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke
dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang
mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang
disebut teknologi generasi keempat (4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan
penggunaan IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU harus
menambah pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas 2GHz.

BAB III

6
PEMBAHASAN

III.1    Teknologi OG, 0.5G (Zero Generation)

Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya


generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal
ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal
mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile telephone
radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radio
telephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis
serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu
terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat
dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya
adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa
komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai
operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio tidak
membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara
pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi
telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem
telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers,
AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan two-way radio
dealers.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya
terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor.
Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver)
terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display,
dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Kelebihan yang dimiliki dari teknologi adalah Bisa melayani komunikasi
suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang
diimplementasikan dan dikomersialkan.
Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi ini antara lain :
·        Metode transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung
full-duplex
·        Jumlah pelangan terbatas
·        Jangkauan jaringannya terbatas dan tidak mendukung komunikasi data.

III.2    Teknologi 1G, 1.5G (First Generation)

Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon


seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah
standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat
komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan

7
militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan
teknologi komunikasi ini.2
Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency
Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi
frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut,
maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan
memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel
yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan
menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang
lainnya).
Kelebihan teknologi ini adalah Melayani komunikasi suara dan data
berukuran kecil.
Kelebihan Teknologi ini antara lain :
·       Tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar
·       Kapasitas trafik yang kecil
·       Jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit
·       Penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan
satu buah kanal frekuensi
·       Derau intemodulasi (suara tidak jernih)

III.3    Teknologi 2G (Second Generation)

Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul


karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G
sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple
Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik
komunikasinya.
Teknologi standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM
(Global System for Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis
TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile
(GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di
Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication
Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem
jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan
di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang
dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia,
pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993
berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1
milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2
milyar di seluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya
cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan
2
Ibid, hal:23

8
teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA
yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class
1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di
dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US
West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah
percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih
efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan 2G
memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat bergerak dimulai
dengan pesan singkat (SMS).

III.4    2.5G, 2.75G (Second and A half Generation)

Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja. Teknologi yang


disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari
teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami
penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA)
teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services)
dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang
berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release
0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar
ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-
switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam
jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh
operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x
RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka
mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan
sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar
lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G “yang
sebenarnya”.
GPRS (General Packet Radio Services) Adalah teknologi 2.5G yang
disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada
jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data
tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi
suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di
atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama,
yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada
terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai
hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
·         Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat
ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data
dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
·         An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak
perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang
telah ada.

9
·         An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme
pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:
1.         KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu
besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia
sampai saat ini.
2.         KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya
satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon
atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif
kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan
perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
3.         KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus
dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama
seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
Kelebihan teknologi ini antara  lain :
·         Layanan lebih banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message
Service; layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter),
voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps
(untuk SMS, download gambar, atau ringtone MIDI).
·         Kapasitas pengguna dapat lebih besar.
·         Suara yang dihasilkan lebih jernih.
·         Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai,
handset dapat dipakai lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
·         Sedangkan kelemahan dari teknologi ini antara lain :
·         Kecepatan transfer data masih rendah.
·         Tidak efisien untuk trafik rendah.
·         Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS.3

III.5    Teknologi 3G (Third Generation)

Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi


standar teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini
berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT-
2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan
yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang
lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya
meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless
voice telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi
nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat
bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang

3
Ibid, hal: 39

10
mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink
dan 5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:
1.         Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang
bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.
2.         Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang
berjalan kaki.
3.         Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam
(stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai
berikut:
1.         Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
2.         Menambah kemampuan jelajah (roaming).
3.         Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
4.         Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
5.         Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).
HSPA (High-Speed Packet Access) Adalah teknologi 3G yang merupakan
teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga
memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data)
dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan
kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:
1.         HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai
kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai
kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat
digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk
mengakses data dengan kecepatan tinggi.
2.         HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai
kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini
tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.

III.6 Teknologi 3.5G, 3.75G ( Third and A Half Generation)

Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari


teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari
teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia
seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) adalah teknologi 3.5G yang
merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan
pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data
berkecepatan tinggi.

11
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga
mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan
download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan
tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat
menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan
memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif
seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula
dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA,
meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan,
sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.
WiBro (Wireless Broadband) adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan
Samsung bersama dengan ETRI (Electronics and Technology Research Institute) dan
telah mendapat sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari
kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan
839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan
transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang
kecepatannya sampai 14 Mbps.
Kelebihan teknologi ini antara lain :
·           Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk
lokal/indoor/slow-moving access; 384 Kbps untuk wide area access.
·           Layanan data broadband seperti internet, video conference, video streaming,
video on demand, music on demand, games on demand.
·           Kualitas suara yang lebih bagus.
·            Keamanan yang terjamin.
Kekurangan  teknologi ini adalah Belum mencukupinya kecepatan transfer
data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang
mumpuni.

II.7    Teknologi 4G (Fourth Generation)

Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam


teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam
dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups),
infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir semua
standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak
sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi
4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang komperhensif di
mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para pengguna
“kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi
dibanding generasi yang sebelumnya.4
4
Wardhana.Lingga, Dewantoro. Anton, Harto Isybel, Mahardika. Dika, Hikmaturohman. Alfin, 4G
Handbook Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2014, hal: 46

12
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk
menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran
WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem
prototipe yang disebut LTE. Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave
Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access
atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan
jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA
sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang
tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar,
dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang
berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang
besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband
„last mile‟, ataupun backhaul. Hal yang membedakan WiMAX dengan WiFi
adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya, jika WiFi menggabungkan
standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards
Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN,
sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16
dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara
luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas
penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini
dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX .

Gambar . Kategori Komunikasi Wireless yang


Ditetapkan dalam IEEE

Elemen Perangkat Wimax

A. Komponen BS terdiri dari:


a. NPU (networking processing unit card)
b. AU (access unit card)
c. PIU (power interface unit) d. AVU (air ventilation unit)
e. PSU (power supply unit)
f. CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor
Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi
dengan antena.
B. Antena

13
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor
60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani
C. Subscriber Station
Secara umum Subscriber Station (SS) atau
(Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan
Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang
terintegrasi dengan antenna.

2.2 Arsitektur Wimax

Sedangkan untuk arsitektur dari WiMAX terdiri dari 3 arsitektur, yaitu


sebagai berikut:
A. Arsitektur mobile WiMAX network .
Ada 3 komponen utama dalam arsitektur mobile
WiMAX menurut WiMAX forum yaitu:
a. User terminal.
b. ASN (Access Service Network)
c. CSN (Connectivity Service Network)
B. Arsitektur penyelenggaraan WiMAX Ada 3 skenario utama, yaitu:
a. Poin to point.
b. Point to multipoint.
c. Mesh.

Gambar . Model Topologi Wimax

14
Gambar . Arsitektur WiMAX

Manfaat dan keuntungan dari WiMAX

A. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena


kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih
luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi.
B. WiMAX salah satu teknologi memudahkan dalam mendapatkan koneksi
Internet yang berkualitas dalam melakukan aktivitas.
C. Teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada
dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin
berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari
penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak
memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para
penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah
BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati
koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut, dapat melayani baik para
pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) maupun yang sering berpindah-
pindah tempat atau perangkat mobile lainnya.

LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru
yang dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan permintaan
kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G
sistem dan juga untuk menyediakan layanan tingkat kualitas yang sama dengan
jaringan wired.
The 3rd Generation Partnership Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi
sistem selular 3G pada bulan November, 2004. 3GPP adalah perjanjian kerja sarana
untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak dalam rangka untuk mengatasi
kebutuhan telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang tinggi, efisiensi
spektral, dan lain-lain). 3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan
data yang lebih tinggi, latency yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan
teknologi paket radio yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC pada

15
Desember 2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan untuk semua
EPC IP based. Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE teah
diselesaikan. selain itu, spesifikasi fungsional EPC telah dapat menjadi
tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan jaringan CDMA. Di tahun
2008, 3GPP working group terus meneliti untuk menyelesaikan semua protokol
dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada bulan
Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release 8.
Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah
projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki
standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS WCDMA. LTE ini
merupakan pengembangan dan teknologi sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan
HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G). Pada UMTS
kecepatan transfer data maksimum adalah 2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer
data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink, pada
LTE ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer data dapat
mencapai
100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini
mampu mendukung
semua aplikasi yang ada baik voice, data, video,
maupun IPTV.
LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. Kemampuan
dan keunggulan dari LTE
terhadap teknologi sebelumnya selain dari
kecepatannya dalam transfer data tetapi juga karena LTE dapat memberikan
coverage dan kapasitas dan layanan yang lebih besar, mengurangi biaya dalam
operasional, mendukung penggunaan multiple-antena, fleksibel dalam penggunaan
bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau terintegrasi dengan
teknologi yang sudah ada.
3GPP (3rd Generation Partnership Project)
mempunyai suatu latar belakang selama 10 tahun untuk pengembangan
WCDMA karena 3GPP berawal dan tahun 1998. 3GPP release ditunjukkan
pada gambar 6, dimulai dan WCDMA release, release 99 dan diikuti release
berikutnya.

3.1 Arsitektur LTE dalam Sistem Komunikasi


Seluler
Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat
pada gambar 7 yang terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1) Base Station Subsystem (BSS) atau disebut juga Radio SubSystem (RSS),
yang terdiri dan MS, BTS, BSC, dan TRAU.
2) Network Switching Subsystem (NSS), yang terdiri dan MSC, HLR, VLR,
AuC, dan EIR.
3) Operation and Maintenance System (OMS)

3.1.1 Base Station Subsystem (BSS)

Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua
BTS yang dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.

16
- Base Transciever Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani
hubungan link radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri dan perangkat
pemancar dan penerima, seperti antena dan pemroses sinyal untuk sebuah
interface.
- Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC juga
mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC menangani radio-
channel setup (pengalokasian/pelepasan kanal), frequency hopping, dan
handover intern BSC.
- Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU) TRAU biasa juga disebut
dengan TCE (Transcoding Equipment). Tugas dan TRAU antara lain
adalah adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol
(SS7) dan adaptasi bit rate untuk transmisi data melalui telepon mobile.

3.1.2 Network Switching Subsystem (NSS)

- Mobile Switching Center (MSC)


MSC pada jaringan GSM merupakan suatu peralatan yang melakukan fungsi
switching dasar yang mirip dengan sentral digital pada ISDN ditambah dengan
pengaturan mobilitas pelanggan.
Fungsi utama MSC adalah untuk koordinasi panggilan antar pelanggan GSM,
termasuk fungsi call routing dan call control. MSC juga bertanggung jawab
atas pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta mekanisme
location updating, handover, dan satu sel ke sel yang lainnya.
Fungsi lain MSC adalah sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan
jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF).
- Home Location Register (HLR)
HLR berisi rekaman database permanen dan pelanggan dan
merupakan database user yang utama. HLR juga berisi rekaman lengkap
lokasi terkini dan user.
- Visitor Location Register (VLR)
VLR berisi database sementara dan pelanggan, digunakan untuk
pelanggan lokal dan yang sedang melakukan roaming. VLR memiliki
pertukaran data yang lebih luas dan pada HLR. VLR diakses oleh MSC untuk
setiap panggilan, dan setiap MSC dengan sebuah VLR, tetapi satu VLR
dapat terhubung dengan beberapa MSC.
- Authentication Center (AuC)
AuC memproteksi jaringan GSM terhadap penggunaan ilegal oleh
user yang bukan pelanggan jaringan tersebut. AuC juga
memproteksi jaringan terhadap penyalahgunaan data pelanggan GSM.
AuC antara lain berisi parameter autentikasi pelanggan untuk mengakses
jaringan GSM, dan juga perangkat keras khusus untuk menjalankan algoritma
enkripsi.
- Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations. EIR
berisi IMEIs (International Mobile Equipment Identities), yang merupakan
nomor seri perangkat dan tipe code tertentu. Mobile Equipment dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu Blacklist, Grey list, White list.

17
Operation and Maintenance System (OMS)

OMS bertanggung jawab untuk memonitor dan mengontrol jaringan


GSM (semua elemen jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi
yang diperlukan untuk manjaga konsistensi fungsional sistem secana global.
OMC juga melakukan pengaturan pelanggan dan tagihan.5

Gambar . Roadmap Evolusi Teknologi Sistem


Komunikasi Seluler [7]

Kelebihan teknologi 4G antara lain :


1.         Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2.         Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service.
3.         Bit rates lebih besar dari 3G.
4.         Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability,
low-cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5.         Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched.
6.         Jaringan keamanan data yang kuat.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.I     Kesimpulan

Dari data yang telah kami dapatkan dapat disimpulkan bahwa dalam seetiap
perkembangan generasi pasti memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri
terutama dalam kecepatan akses untuk mendukung kebutuhan manusia dalam
bekerja.

5
Ibid, hal:85-100

18
IV.II   Saran

Dari data dan informasi yang didapatkan kita sudah bisa mengetahui masing-
masing kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing generasi ssehingga
kita sendiri pun dapat menentukan generasi mana yang cocok untuk kebutuhan kita.
Kalau dari penulis disarankan untuk memilih generasi teknologi yang tidak merusak
lingkungan dan nyaman bagi pengguna seperti dalam kecepatan akses dan biaya
yang harus dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan. Uke, Prihatmoko. Galuh, Kusuma. Denny, Dedi . Sigit, Fundamental


Teknologi Seluler, Bandung: REKAYASA SAINS, 2012.

Kurniawan. Uke, Dwi. Gunadi, Wibisono. Gunawan, Konsep Teknologi Seluler,


Bandung: Informatika, 2008.

Kurniawan. Uke, Galuh Prihatmoko, Denny Kusuma Hendraningrat, Sigit Dedi


Purwanto. Fundamental Teknologi Seluler LTE. Rekayasa Sains, 2011

Thomas Sri Widodo, Teknologi WiMAX. Graha Ilmu, 2008

Wardhana.Lingga, Dewantoro. Anton, Harto Isybel, Mahardika. Dika,


Hikmaturohman. Alfin, 4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta:
Erlangga, 2014.

Wardhana, Lingga, 2G/3G RF Planning and Optimization for Consultant (plus


introduction to 4G), Jakarta: Erlangga. 2011.

19

Anda mungkin juga menyukai