Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI SELULER


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Teknologi Pita Lebar

Disusun oleh:
Anggita Sukma (JTD-4D / 1641160032 /03)
Filantropi Yusuf Aji C. (JTD-4D / 1641160025 /09)

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI


DIGITAL
JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mobile wireless communication atau telekomunikasi nirkabel telah
berevolusi dalam rentang waktu yang singkat, dan sebagaimana mestinya, dampak
inovasi tersebut dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara signifikan.
Sebagai manusia, kita dirancang untuk mencari koneksi atau hubungan yang lebih
luas dan dalam, dan teknologi seluler telah membuka kemungkinan bagi kita
untuk berkomunikasi dengan lebih baik dan mudah.
Perkembangan teknologi seluler dimulai dengan 0G dan diikuti oleh 1G,
2G, 3G, dan 4G. Pastinya Opera Friends sudah familiar dengan istilah ‘G, namun
sebagai pembuktian atas inovasi teknologi yang signifikan di kehidupan kita, yuk,
kita lihat kembali bagaimana teknologi seluler telah berevolusi dari 0G menjadi
4G!
Mari kita mulai dengan pengetahuan dasar terlebih dahulu. ‘G’ berarti
‘generasi’ sementara angka 0 sampai 4 mewakili peningkatan dalam
perkembangan teknologi. Terdapat banyak aspek yang membedakan masing-
masing generasi. Namun, pada intinya dan yang paling penting adalah, perbedaan
terlihat dari segi kecepatan jaringan.
“G” pada setiap Teknologi pada 0G, 1G, 2G, 3G, 3.5G Dan 4G adalah
Generasi. Teknologi sekarang  sudah sangat maju dan GPRS, EDGE, UMTS,
HSDPA adalah generasinya. GPRS adalah generasi pertamanya disusul dengan
Edge dengan memberikan layanan agak cepat lalu 3G dengan menghadirkan
layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang 4G menyingkirkan semua
dengan menghadirkan layanan sangat cepat untuk mengakses data, dan mungkin
akan hadir layanan 5G.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teknologi telekomunikasi dari Zero Generation
sampai generasi yang ada saat ini?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing – masing
generasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan teknologi telekomunikasi dari Zero Generation
sampai generasi yang ada saat ini.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing
generasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Bagi tim penulis yaitu melatih kreatifitas dalam menulis.
Bagi pembaca yaitu mengetahui perkembangan yang terjadi dalam ilmu teknologi
telekomunikasi yang perkembangannya sangat pesat dari waktu ke waktu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Zero Generation
Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi
telepon selular modern permulaan, dimana menggunakan jaringan
gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang terbatas dan dapat
terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Biasa pada mobil dan truk
agar dapat berkomunikasi. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama
dagang WCCs (Wireline Common Carriers), RCCs (Radio Common
Carriers), and two-way radio dealers. Prinsipnya seperti jaringan
komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio
telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan
jaringannya tersendiri.
 Kemampuan teknologi 0 G (Zero Generation)
Kemampuan teknologi 0G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara
saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di
implementasikan dan di komersilakan.
 Kelemahan teknologi 0 G
Metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya
mendukung full-duplex, jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat
terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh karena itu generaasi 0G
tidak dapat bertahan lama

2.2 Teknologi 1 Generation


1 Generation
Jaringan 1G pertama kali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di
Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di
teknologi jaringan. Yang harus anda ketahui adalah bahwa ini adalah standar baru
dari teknologi jaringan.zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu
dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil
tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat
serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke
seluruh dunia.
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone yang
menggunakan sistem analog.Generasi pertama ini menggunakan teknik
komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA).Teknik
ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk
digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan
saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri. Yang termasuk teknologi
1G yakni:
1. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136
Advanced Mobile Phone Service (AMPS) adalah sistem analog cellular
yang pertama digunakan di amerika serikat. System ini masih dipergunakan secara
luas sampai dengan tahun 1997; AMPS systems digunakan di lebih dari 72
negara. AMPS system terus terlibat untuk mengizinkan features yang lebih
canggih seperti betambahnya waktu standby time, yang berpita pendek radio
channels, dan anti-fraud authentication procedures.
Pada tahun 1974, Frekuensi 40 MHz dialokasikan untuk pelayanan cellular
service dia hanya menyediakan 666 channels. Pada tahun 1986, sebagai tambahan
10 MHz spectrum ditambahkan untuk facilitate pengembangan dari system
menjadi 832 channels. frequency bands untuk AMPS system adalah 824 MHz ke
849 MHz (uplink) dan 869 MHz sampai 894 MHz (downlink). dari 832 channels,
AMPS systems dibagi menjadi A dan B bands untuk mengizinkan 2 service
providers yang berbeda . ada 2 types dari radio channels dalam AMPS system;
dedicated control channels dan voice channels. setiap system (A or B), mobile
telephones scan dan tune ke 1 dari 21 dedicated control channels untuk
mendengarkan untuk halaman dan bersaing untuk access mke system. The control
channel terus menerus mengiriimkan system identification information dan access
control information. walaupuan control channel data rate 10 kbps, messages
diulang sampai 5 kali, di mana mengurangi the effective channel rate menjadi di
bawah 2 kbps. ini mengizinkan sebuah control channel untuk mengirimkan 10
sampai 20 halaman per detik.
AMPS cellular system adalah frequency duplex dengan channels terpisah
by 45 MHz. control channel dan voice channel signaling dikirimkan pada
kecepatan 10 kbps. AMPS cellular phones mempunyai 3 classes dari maximum
output power. A class 1 mobile telephone mempunyai maximum power output
dengan 6 dBW (4 Watts), class 2 mempunyai maximum output power dengan 2
dBW (1.6 Watts), dan class 3 units sanggup mengirimkan hanya -2 dBW (0.6
Watts). output power dapat di adjusted dalam 4 dB tahap dan mempunyai
minimum output power of -22 dBW (tepatnya 6 milliwatts).
2. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Nordic Mobile Telephone atau disingkat NMT adalah salah satu jenis
sistem telpon seluler yang beroperasi mulai tahun 1981.
Ada 2 macam NMT system, yaitu systems NMT 450 yang berkapasitas
rendah dan NMT 900 yang berkapasitas tinggi. The Nordic mobile telephone
(NMT) system dikembangkan oleh the telecommunications administrations of
Sweden, Norwegia, Finlandia, dan Denmark untuk menciptakan compatible
mobile telephone system di negara Nordic. pertama commercial NMT 450 cellular
system tersedia pada tahun 1981. karena kesuksesan NMT 450 system dan
terbatasnya capacity dari original system design, the NMT 900 system version
available. beberapa dari negeri menggunakan frequency bands yang berbeda atau
mengurangi jumlah channels.
3. TACS
TACS (Total Access Communications System), merupakan teknologi
yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS dan
diperkenalkan tahun 1985. TACS digunakan di Inggris, Italia, Spanyol, Austria,
Irlandia, Jepang dan beberapa negara Eropa. TACS merupakan standar analog
yang dominan dipakai di Eropa dan beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di
Jepang TACS dikenal dengan nama JTAC (Japanese Total Access
Communication), yang diperkenalkan tahun 1991. TACS akhirnya tergantikan
oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS
tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih
banyak daripada TACS) sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
4. Mobitex
Mobitex, merupakan jaringan seluler packet-switched yang dikembangkan
Ericsson berdasarkan standar OSI. Mobitex beroperasi pada 900 MHz di Amerika
Utara dan 400-450 MHz di Eropa. Perangkat BlackBerry yang menggunakan
jaringan Mobitex adalah RIM 950 dan 957.
5. HICAP
Hicap, merupakan teknologi seluler yang dikembangkan oleh NTT
(Nippon Telegraph and Telephone) di Jepang sebagai alternatif mobile solution
NTT dengan kapasitas yang lebih besar. Hicap menggunakan frekuensi carrier 25
KHz dan FDMA untuk memisahkan telepon dari sumber yang berbeda.
6. DataTAC
DataTAC, merupakan standar teknologi jaringan data wireless yang
dikembangkan oleh Motorola dan diimplementasikan di Amerika dan Australia
(oleh Telecom Australia/Telstra). Teknologi ini dikembangkan oleh Motorola
untuk melayani komunikasi data. Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan
kecepatan data sampai 19,2 Kbps. Perangkat BlackBerry yang menggunakan
jaringan DataTAC adalah RIM 850 dan 857.
Kemampuan teknologi 1 G :
Secara umum, kemampuan teknologi 1G dapat melayani komunikasi suara
dan komunikasi data dengan kecepatan rendah.
Kelemahan teknologi 1 G :
Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak
keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan
yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi
yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi.Derau
intemodulasi (suara tidak jernih).
2.3 Teknologi 2 Generation
2 Generation

Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan
seluler digital yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan
dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih,
keamanan lebih terjaga dan kapasitas yang lebih besar. GSM muncul terlebih
dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm
CDMA pertama mereka.Kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi
ke dua (2G) dari teknologi jaringan nirkabel dan juga kenyataan bahwa generasi
Pertama mulai menghilang satu dekade yang lalu sehingga harus ada generasi
yang baru.
Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih
cepat sekitar 14.4KBPS. Anda juga dapat mengirimkan pesan teksakan tetapi
Fitur CSD ini akan menghabiskan biaya yang besar karena jika anda ingin
terhubung ke internet anda harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit.
Yang termasuk teknologi 2G yakni:
1. Time Division Multiple Access (TDMA)
Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensi radio
berdasarkan satuan waktu. Teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi
peneleponan sekaligus dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan
waktu dalam satu channel radio. Jadi, sebuah channel frekuensi dapat melayani
tiga sesi peneleponan pada jeda waktu yang berbeda, tetapi tetap berpola dan
berkesinambungan. Dengan merangkaikan seluruh bagian waktu tersebut, maka
akan terbentuk sebuah sesi komunikasi.
2. Personal Digital Cellular (PDC)
PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA. Perbedaannya
adalah area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika Serikat,
sedangkan PDC banyak diimplementasikan di Jepang
3. iDEN
iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan
merk tertentu (proprietary technology FBR). Teknologi ini merupakan milik
perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika, Motorola, yang kemudian
dipopulerkan oleh perusahaan Nextel.iDEN berbasis teknologi TDMA dengan
arsitektur GSM yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Umumnya digunakan
untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR) dan “Push-to-Talk”.
4. Digital European Cordless Telephone (DECT)
DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk keperluan
bisnis dengan skala enterprise, bukan skala service provider yang melayani
pengguna dalam jumlah yang sangat banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini
adalah wireless PBX, dan interkom antar telepon wireless. Ukuran sell radio yang
tidak terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya digunakan dalam rentang
yang terbatas. Meskipun demikian, teknologi DECT mengalokasikan bandwidth
frekuensi yang lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel.Pengalokasian bandwidth
frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data yang lebih baik
dalam format standar ISDN.
5. Personal Handphone Service (PHPS)
PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di
Jepang. Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan
32 Kbps channel untuk menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk
kepentingan di dalam lingkungan populasi tinggi sehingga coverage area FBR
tidak terlalu luas.Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS di lokasi sekitar
area keramaian, seperti mall, dan perkantoran.
6. IS-95 CDMA (CDMAone)
CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini
berbasis Code Division Multiple Access (CDMA).Teknologi ini meningkatkan
kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean
yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya.Dengan adanya sistem
pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat
diatur.Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun,
terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.
7. Global System for Mobile (GSM)
Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih
sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per
satuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada
perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz.
Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para
penggunanya.Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider membuat
pengguna dapat bebas berkomunikasi.
Kemampuan teknologi 2G :
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk
SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan
pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan
kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kecepatan sebesar itu cukup
untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone MIDI. Kelebihan 2G
dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar.
Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka
sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital. Perubahan ini
memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise
atau interferensi frekuensi lain.
Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam
bentuk sinyal analog, efisiensi spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta
kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan
coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat
menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai
bisa lebih kecil.
Kelemahan teknologi 2 G:
Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik rendah.
Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell
Tower).
 Teknologi Pengembangan 2G
Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam
platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi
data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS
(General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA
diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
1. GPRS (General Packet Radio Services).
GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM
untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan
menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan
GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data
ditangani oleh GPRS. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160
kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna
pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online
karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu
koneksi.
b. An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA). Adopsi sistem GPRS
tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas
infrastruktur yang telah ada.
c. An Integral part of EDGE and WCDMA.

GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G.
Manfaat dari teknologi GPRS :
a. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang
tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah
pengaksesan WEB melalui browser.
b. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu
pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan
sebagai tempat penyimpanan pesan sementara /intermediate sebelum
diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya yaitu aplikasi
Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman
data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan
telepon seluler.
c. Real-time conversational Services yang memberikan layanan komunikasi
dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh
penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice
over IP (VOIP) dan video conferencing.
d. Tele-action services.
2. WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang
dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN
mampu mentransfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20
negara.
3. CDMA2000 1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology)
atau IS-2000 (berdasarkan standar dari ITU) atau CDMA2000 (berdasarkan
standar dari 3GPP2 (3rd Generation Partnership Project) ).
Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan
kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900
MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (khusus di Indonesia
beroperasi pada 800 Mhz dan 1900 Mhz). CDMA2000 merupakan teknologi
berbasis CDMA yang banyak di terapkan di Dunia.

2.4 Teknologi 3 Generation


3 Generation
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh
suatu kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis
yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia.
 Apa itu 3G (Third Generation)
ITU (Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third
Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada
kecepatan user 100 km/jam.
2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada
kecepatan berjalan kaki.
3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk
user diam (stasioner).
Dari persyaratan diatas terhitung ada 5 teknologi untuk 3G, yaitu :

Tetapi dari 5 teknologi yang ada dan berdasarkan kesepakatan 3G tertuang dalam
International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain
memutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang
akan diberlakukan di dunia, yaitu :
1. Wideband-CDMA (WCDMA),di dukung oleh Europea Telecommunications
Standards Institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain.
Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu
UMTS (Universal Mobile Telecommunications System).
2. CDMA2000 (CDMA2000 1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung
oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development
Group (CDG).
3. (TD-SCDMA) didukung oleh China.

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai


berikut:
a. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
b. Menambah kemampuan jelajah (roaming)
c. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
d. Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
e. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

 Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu :


1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.
 Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat
melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on
demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita
dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di
TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video
streaming lainnya.
 Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
1. Kualitas suara yang lebih bagus.
2. Keamanan yang terjamin.
3. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access
dan 384 kbps untuk wide area access.
4. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat
browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang
berbeda.
5. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang
sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
6. Roaming nasional dan internasional.
7. Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP)
dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan
asymetric data transmission.
8. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara
maksimum bandwidth yang terbatas.
9. Support untuk multiple cell layer.
10. Co-existance and interconnection dengan satellite-based services.
11. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service
dan waktu.
 Yang Termasuk Teknologi 3G :
1. EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-GPRS
(Enhanced -General Packet Radio Services).
EDGE (Enhanced Data rate GSM Evolution) merupakan salah satu standar
untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM
diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan
lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication .
Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga
236.8 kbit/s dengan menggunakan 4 timeslots dan 473.6 kbit/s dengan
menggunakan 8 timeslots. Dengan EDGE, operator selular dapat
memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi
dibanding GPRS General Packet radio Service), di mana GPRS hanya
mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.
Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai
3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps)
dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya sekitar 70-80
kbps. Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan
berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni : high quality audio
streaming, video streaming, on line gaming, high speed download, high
speed network connection, push to talk dan lain-lain. Sejak pertengahan
tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio
Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third
Generation Project Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk
dalam kelompok teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga
UMTS 3G..EDGE di seluruh dunia pada bulan November 2006 telah di
terapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus
berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara. Di
Indonesia EDGE di impentasikan oleh Telkomsel, Excelcom, dan Indosat.
EDGE di sebut juga teknologi 2.75 G tetapi karena kecepatan transfer
datanya sama dengan 3G maka EDGE di masukan ke 3G.
2. W-CDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access) atau UMTS
(Universal Mobile Telecommunication System).
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah
sistem generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa dan mualai dipernalkan
tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh European
Telecommunication Standard Institution (ETSI), selain itu Intertational
Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector
(ITU-T) mengerjakan sistem yang sama dinamakan International Mobile
Telecommunation System 2000 (IMT 2000). Kedua badan standarisasi ini
dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang
akan datang. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith
sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat
memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS
diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell
UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. UMTS dapat
digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama
dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas dan
private areas, urban dan rural. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk
UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan
digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan
kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple akses yang digunakan dapat
mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Research and Technology Development in Advanced
Communications Technologies in Europe (RACE) telah mengembangkan
dua jenis multiple akses yakni Code Division Multiple Acces (CDMA) dan
Time Division Multiple Acces (TDMA), dari keduanya ini belum
diputuskan yang akan digunakan. W-CDMA sudah di implentasikan di
Japan, Eropa dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun
2006. Sedangkan jaringan UMTS di Indonesia mulai di implentasikan oleh
operator Telkomsel, Excelcom (XL3G) dan Indosat pada jaringan GSM,
setelah mendapat lisensi dari pemerintah dalam penggunaan frekuensi
(menggunakan frekuensi 1900 MHz berdasarkan aturan yang baru, sehingga
operator yang beroperasi (CDMA - Telkom Flexi dan dan Indosat Starone)
pada frekuensi itu harus pindah ke frekuensi 800 MHz secara bertahap).
Frekuensi UMTS berbagai Negara dan kawasan :
 Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan
1900 MHz (uplink)
 Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900
MHz / 850 MHz.
 Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) / 1700 MHz (uplink) .
 Eropa pada frekuensi 900 MHz.
 Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.
Gambar perbedaan Frekuensi dan layanan dari GSM & WCDMA

Gambar Frekuensi UMTS di berbagai Negara dan kawasan


3. CDMA2000-1X EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-
DO (Data Only)/ (Data Optimized) atau IS-856.
Merupakan teknologi yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika
Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). CDMA2000-1X
EV (Evolution) dan CDMA2000-1X EV-DO ini merupakan pengembangan
dari teknologi CDMA2000 1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G).
Pada awalnya CDMA2000 1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim data
sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000
1xEV-DO (data only) yang dibagi menjadi 3 berdasarkan kecepatan tranfer
datanya, yaitu :
1. CDMA2000 1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data
sampai 2,45 Mbps sampai 3.1 Mbps dan mendukung aplikasi seperti
konferensi video.
2. CDMA2000 1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data
maksimal sampai 73,5 Mbps.Varian lainnya adalah CDMA2000 1xEV-
DV yang mengintegrasikan layanan suara dan layanan multimedia data
paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan sampai 3,09
Mbps namun keduannya umumnya hanya mempunyai kecepatan
transfer pada 300 Kbps.
3. CDMA2000 1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra
Mobile Broadband) dapat mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps
pada kondisi puncak (275 Mbps downstream dan 75 Mbps upstream)
sehingga dapat dikategorikan kedalam 4G (Fourth-Generation), dapat
melayani layanan IP- based Voice (VOIP), multimedia, broadband,
Teknologi informasi, entertainment dan jasa elekronik komersial juga
mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile
sehingga tidak beda dengan jaringan Wi- Fi, WiMAX, UWB, dll.

4. HSPA (High-Speed Packet Access)


HSPA merupakan teknologi dari penyatuan dari protocol teknologi
mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan
menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari
protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan
kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA di bagi menjadi 2
standar, yaitu :
 HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan
transfer downlinknya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat
mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat
ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink
384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat
pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan
tinggi.
 HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan
transfer uplinknya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat
mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps,
tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handsetnya
tidak dibuat.

Gambar Perbedaan Kecepatan antar Teknologi


5. HSPA+ (HSPA Evolution)
Merupakan teknologi pengembangan dari HSPA terutama pada
kecepatan transfer data yang dapat mencapai kecepatan 42 Mbit/s pada
downlink dan 11 Mbit/s pada uplink.
6. HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)
Merupakan teknologi pengembangan dari UMTS terutama pada
teknologi antena yang menggunakan Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM) dan multiple-input multiple-output (MIMO).
HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat mentransfer data sampai
kecepatan 100 Mbit/s untuk downlink dan 50 Mbit/s untuk uplink
Gambar Mobile Network Evolution path from 2G to 3G

G
ambar Peningkatan Kemampuan Generasi 2G ke 3G

Gambar Perbandingan 2G dengan 3G


Layanan-layanan 3G
Perkembangan Teknologi Selular di Dunia

Gambar Frekuensi 2G dan 3G


Layanan-layanan 2G dan 3G
 Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan belum mencukupinya kecepatan
transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
 Teknologi Pengembangan 3G
Teknologi Generasi Tiga Setengah (3.5G)
Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari
teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih
dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi
multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam
teknologi ini adalah :
1. High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan
protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu
mentransmisikan data berkecepatan tinggi. HSDPA fase pertama berkapasitas
4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas
maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s.Kecepatan
jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data
berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol
berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih
dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan
memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi
interaktif seperti mobile office atau akses Internet kecepatan tinggi, yang
dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video.
Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan
spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan
mobile data secara signifikan.
2. Wireless Broadband (WiBro)
WinBro dikembangkan Samsung bersama dengan Electronics and
Technology Research Institute (ETRI) dan telah mendapat sertifikat dari
Wimax Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi
informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu
men-deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data
mampu mengungguli kecepatan transfer data berplatform HSDPA yang
memiliki kemampuan men-deliver data hingga 14 Mbps.

2.5 Teknologi 4 Generation


4 Generation

Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam


teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya
dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working
groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir
semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan
bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang.
Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang
komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan
kepada para pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi
data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk
menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran
WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat
sistem prototipe yang disebut LTE. Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai
berikut. WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for
Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband
wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang
tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari
teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping
kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan
teknologi dengan open standar, dalam arti komunikasi perangkat WiMAX
diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).
Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat
diaplikasikan untuk koneksi broadband „last mile‟, ataupun backhaul. Hal yang
membedakan WiMAX dengan WiFi adalah standar teknis yang bergabung di
dalamnya, jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI
(European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar
teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan
penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika,
sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan
sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka
diciptakanlah WiMAX
Gambar . Kategori Komunikasi Wireless yang
Ditetapkan dalam IEEE

Elemen Perangkat Wimax


A. Komponen BS terdiri dari:
a. NPU (networking processing unit card)
b. AU (access unit card)
c. PIU (power interface unit)
d. AVU (air ventilation unit)
e. PSU (power supply unit)
f. CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor
Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi
dengan antena.
B. Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor
60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani
C. Subscriber Station
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises
Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU),
perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan
antenna

Arsitektur Wimax
Sedangkan untuk arsitektur dari WiMAX terdiri dari 3 arsitektur, yaitu
sebagai berikut:
A. Arsitektur mobile WiMAX network .
Ada 3 komponen utama dalam arsitektur mobile
WiMAX menurut WiMAX forum yaitu:
a. User terminal.
b. ASN (Access Service Network)
c. CSN (Connectivity Service Network)
B. Arsitektur penyelenggaraan WiMAX Ada 3 skenario utama, yaitu:
a. Poin to point.
b. Point to multipoint.
c. Mesh.

Gambar . Model Topologi Wimax

Gambar . Arsitektur WiMAX

Manfaat dan keuntungan dari WiMAX


A. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena
kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang
lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi.
B. WiMAX salah satu teknologi memudahkan dalam mendapatkan koneksi
Internet yang berkualitas dalam melakukan aktivitas.
C. Teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada
dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin
berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari
penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak
memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para
penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah
BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati
koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut, dapat melayani baik para
pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) maupun yang sering
berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya.
LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi
baru yang dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan
permintaan kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE adalah lanjutan dan
evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan layanan tingkat
kualitas yang sama dengan jaringan wired.
The 3rd Generation Partnership Project (3GPP) mulai bekerja pada
evolusi sistem selular 3G pada bulan November, 2004. 3GPP adalah
perjanjian kerja sarana untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak
dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan telekomunikasi di masa depan
(kecepatan data yang tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain). 3GPP LTE
dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, latency
yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket radio
yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC
pada Desember 2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan
untuk semua EPC IP based. Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi
fungsional LTE teah diselesaikan. selain itu, spesifikasi fungsional EPC
telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan
jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk
menyelesaikan semua protokol dan spesifikasi performance LTE, dan
tugas tersebut dapat diselesaikan pada bulan Desember 2008 dan diakhiri
dengan adanya 3GPP release 8.
Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada
sebuah projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk
memperbaiki standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS
WCDMA. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi
sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut
sebagai generasi ke-4 (4G). Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum
adalah 2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada
sisi downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink, pada LTE ini kemampuan
dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer data dapat mencapai 100
Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini
mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video,
maupun IPTV.
LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya.
Kemampuan dan keunggulan dari LTE terhadap teknologi
sebelumnya selain dari kecepatannya dalam transfer data tetapi juga
karena LTE dapat memberikan coverage dan kapasitas dan layanan yang
lebih besar, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan
multiple-antena, fleksibel dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga
dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada.
3GPP (3rd Generation Partnership Project)
mempunyai suatu latar belakang selama 10 tahun untuk
pengembangan WCDMA karena 3GPP berawal dan tahun 1998. 3GPP
release ditunjukkan pada gambar 6, dimulai dan WCDMA release,
release 99 dan diikuti release berikutnya.

Arsitektur LTE dalam Sistem Komunikasi Seluler


Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat
pada gambar 7 yang terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1) Base Station Subsystem (BSS) atau disebut juga Radio SubSystem
(RSS), yang terdiri dan MS, BTS, BSC, dan TRAU.
2) Network Switching Subsystem (NSS), yang terdiri dan MSC, HLR, VLR,
AuC, dan EIR.
3) Operation and Maintenance System (OMS)

Base Station Subsystem (BSS)


Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan
semua BTS yang dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.
- Base Transciever Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan
menangani hubungan link radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri
dan perangkat pemancar dan penerima, seperti antena dan pemroses
sinyal untuk sebuah interface.
- Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC
juga mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC
menangani radio-channel setup (pengalokasian/pelepasan kanal),
frequency hopping, dan handover intern BSC.
- Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU)
TRAU biasa juga disebut dengan TCE
(Transcoding Equipment). Tugas dan TRAU antara lain adalah
adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol
(SS7) dan adaptasi bit rate untuk transmisi data melalui telepon
mobile.

Network Switching Subsystem (NSS)


- Mobile Switching Center (MSC)
MSC pada jaringan GSM merupakan suatu peralatan yang melakukan
fungsi switching dasar yang mirip dengan sentral digital pada ISDN
ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan.
Fungsi utama MSC adalah untuk koordinasi panggilan antar pelanggan
GSM, termasuk fungsi call routing dan call control. MSC juga
bertanggung jawab atas pengalokasian dan pelepasan kanal radio
melalui BSC beserta mekanisme location updating, handover, dan satu
sel ke sel yang lainnya.
Fungsi lain MSC adalah sebagai penghubung antara satu jaringan GSM
dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF).
- Home Location Register (HLR)
HLR berisi rekaman database permanen dan pelanggan dan
merupakan database user yang utama. HLR juga berisi rekaman
lengkap lokasi terkini dan user.
- Visitor Location Register (VLR)
VLR berisi database sementara dan pelanggan, digunakan untuk
pelanggan lokal dan yang sedang melakukan roaming. VLR memiliki
pertukaran data yang lebih luas dan pada HLR. VLR diakses oleh MSC
untuk setiap panggilan, dan setiap MSC dengan sebuah VLR, tetapi
satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC.
- Authentication Center (AuC)
AuC memproteksi jaringan GSM terhadap penggunaan ilegal oleh
user yang bukan pelanggan jaringan tersebut. AuC juga
memproteksi jaringan terhadap penyalahgunaan data pelanggan GSM.
AuC antara lain berisi parameter autentikasi pelanggan untuk
mengakses jaringan GSM, dan juga perangkat keras khusus untuk
menjalankan algoritma enkripsi.
- Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations. EIR
berisi IMEIs (International Mobile Equipment Identities), yang
merupakan nomor seri perangkat dan tipe code tertentu. Mobile
Equipment dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Blacklist, Grey list,
White list.

Operation and Maintenance System (OMS)


OMS bertanggung jawab untuk memonitor dan mengontrol jaringan
GSM (semua elemen jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi yang
diperlukan untuk manjaga konsistensi fungsional sistem secana global. OMC
juga melakukan pengaturan pelanggan dan tagihan

Gambar . Roadmap Evolusi Teknologi Sistem


Komunikasi Seluler
Kelebihan teknologi 4G antara lain :
1. Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2. Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service.
3. Bit rates lebih besar dari 3G.
4. Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability,
low-cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5. Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched.
6. Jaringan keamanan data yang kuat

2.6 Teknologi 5 Generation


5G atau Fifth Generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar
telekomunikasi seluler melebihi standar 4G. Teknologi generasi kelima ini
direncanakan akan resmi diliris untuk sistem operasi seluler pada 2020, sehingga
saat ini masih terlalu dini untuk mengetahui akan seperti apa teknologi 5G
tersebut.
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang
radio. Gelombang radio akan terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang
berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe komunikasi yang berbeda,
seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan mobile
data. Penggunaan frekuensi-frekuensi ini diregulasikan oleh International
Telecommunication Union (ITU). ITU telah merestrukturasi bagian-bagian
gelombang radio secara komprehensif untuk mentransmisikan data sambil
mengembangkan teknologi komunikasi yang sudah ada termasuk 4G dan 3G.
 Kemampuan
1. Kecepatan data yang lebih signifikan dari 4G.
2. Memiliki transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan
satu mili detik.
3. Dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, mobil, dan peralatan rumah
tangga.
 Kekurangan
1. Radiasi terlalu besar sehingga dapat menyebabkan penyakit pada orang
terpancar radiasi.
Teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps, atau seratus kali
lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan seperti itu,
teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High
Definition hanya dalam beberapa detik.

BAB III
KESIMPULAN

1. Layanan aplikasi yang disediakan oleh komunikasi teknologi seluler ada


SMS (Short Message Service), MMS (Multimedia Message Service), internet,
video call, mobile tracking, mobile merchant,dll.
2. sistem seluler memiliki karakteristik mobilitas pengguna tinggi, daerah
jangkauan BS luas, daya relatif tinggi, dan handoff sangat mendukung
mobilitas pengguna yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai