Anda di halaman 1dari 28

PERCOBAAN IV

TEKNOLOGI SELULER

A. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh perubahan jarak terhadap level sinyal yang diterima.
2. Mengetahui prediksi besar cakupan sel

B. DASAR TEORI
B.1 Konsep Sistem Komunikasi bergerak (seluler)
Komunikasi bergerak selular adalah suatu komunikasi antara dua terminal
di mana salah satu atau kedua terminal tidak berada pada lokasi atau posisi yang
tetap, misalkan komunikasi yang dilakukan oleh orang yang sedang dalam
perjalanan. Sistem komunikasi selular membagi wilayah pelayanan yang akan
dijangkau menjadi beberapa zona-zona kecil yang disebut sel, setiap sel dilayani
oleh suatu Base Station (Rahmayanti Dewi, 2010:18).

Gambar 4.1 Skema dasar komunikasi telepon bergerak


Konsep dasar dari suatu sistem seluler adalah pembagian pelayanan
telekomunikasi menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sebagai cell. Tujuannya
agar pelanggan mampu melakukan komunikasi secara bebas didalam area layanan
tanpa terjadi pemutusan hubungan. Setiap cell mempunyai daerah cakupannya
masing-masing. Jumlah cell pada suatu daerah geografis ditentukan berdasarkan
jumlah user atau pelanggan yang sedang beroperasi di daerah tersebut. Suatu cell
pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan pusat
pembangunan hubungan telekomunikasi atau MSC (Mobile Switching Center)
dalam pengaturan panggilan yang masuk. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi jangkauan pengiriman sinyal pada sistem telekomunikasi bergerak
seluler dapat diterima dengan baik yaitu kuat sinyal batasan cell dari para
pelanggan dan faktor geografis di area tersebut (Adam Kurnia, 2019).
B.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Seluler 1G – 5G (Spesifikasi)
“G” pada setiap Teknologi pada 1G, 2G, 3G, 3.5G, 4G Dan 5G adalah
Generasi. Teknologi sekarang sudah sangat maju dan GPRS, EDGE, UMTS,
HSDPA adalah generasinya. GPRS adalah generasi pertamanya disusul dengan
EDGE dengan memberikan layanan agak cepat lalu 3G dengan menghadirkan
layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang 3G menyingkirkan semua dengan
menghadirkan layanan sangat cepat untuk mengakses data, dan mungkin akan hadir
layanan 4G. G berarti Generation dan berhubungan dengan kecepatan transmisi
data.
B.2.1 Generasi Pertama (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone yang
menggunakan sistem analog.Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi
yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini
memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk
digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat
melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri. Yang termasuk teknologi 1G
yakni, AMPS (Advanced Mobile Phone, Service) atau IS-136, NMT (Nordic
Mobile Telephony), HICAP, TACS, C 450, C-Netz, Mobitex, DataTAC.
Kemampuan teknologi 1G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara
saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.
Kelemahan teknologi 1G Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama
menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil,
jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan
spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal
frekuensi derau intermodulasi (suara tidak jernih).
Jaringan 1G pertama kali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di
Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di
teknologi jaringan. Yang harus anda ketahui adalah bahwa ini adalah standar baru
dari teknologi jaringan.zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu
dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil
tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat
serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke
seluruh dunia.
B.2.2 Generasi Kedua (2G)
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan
seluler digital yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan
dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih,
keamanan lebih terjaga dan kapasitas yang lebih besar.GSM muncul terlebih dahulu
di Eropa sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA
pertama mereka. Kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua
(2G) dari teknologi jaringan nirkabel dan juga kenyataan bahwa generasi Pertama
mulai menghilang satu dekade yang lalu sehingga harus ada generasi yang baru.
Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih
cepat. sekitar 14.4KBPS. Anda juga dapat mengirimkan pesan teksakan tetapi Fitur
CSD ini akan menghabiskan biaya yangbesar karena jika anda ingin terhubung
keinternet anda harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit. Yang termasuk
teknologi 2G yakni, Time Division Multiple Access (TDMA), Personal Digital
Cellular (PDC), Iden, Digital European Cordless Telephone (DECT), Personal
Handphone Service (PHPS), IS-95 CDMA (CDMAone), Global System for Mobile
(GSM).
Kemampuan teknologi Generasi kedua (2G) selain digunakan untuk
komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service) adalah layanan
dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter, voice mail, call
waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).
Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau
ringtone MIDI. Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari
segi kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena
berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal
digital. Kelemahan teknologi 2G, kecepatan transfer data masih rendah. Tidak
efisien untuk trafik rendah.Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
B.2.3 Generasi Ketiga (3G)
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan
UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ke tiga (3G)
diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat itu muncul
EDGE – Enhanced Data – rates for GSM Evolution – ini diharapkan akan menjadi
pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara
ekstrim dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Dengan EDGE anda sudah
dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap
saja masih kurang cepat dari 3G. Dari persyaratan diatas terhitung ada 5 teknologi
untuk 3G yakni, WCDMA, CDMA2000, TD-SCDMA, UWC-138, DECT+. Dari
persyaratan diatas terhitung ada 5 teknologi untuk 3G yakni, WCDMA,
CDMA2000, TD-SCDMA, UWC-138, DECT+.
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan Menambah
efisiensi dan kapasitas jaringan, Menambah kemampuan jelajah (roaming), Untuk
mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi, Peningkatan kualitas layanan
(Quality of Service – QOS) Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile
internet). Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G yaitu, Frekuensi penerimaan
(downlink) 1920-1980 MHz dan Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.
Yang termasuk teknologi 3G yakni:
1. EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau EGPRS
(Enhanced General PacketRadio Services).
2. W-CDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access) atau UMTS
(Universal Mobile Telecommunication System).
3. CDMA2000-1X EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO
(Data Only)/ (Data Optimized) atau IS- 856.
4. TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD
(Universal Mobile Telecommunication System – Time Division Duplexing)
5. GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)
6. HSPA (High-Speed Packet Access)
7. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
8. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
9. HSPA+ (HSPA Evolution)
10. FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)
11. .HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)
12. TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple Access)
Kemampuan teknologi 3G, memiliki kecepatan transfer data cepat
(144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti
internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand
lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game
semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani
video conference dan video streaming lainnya.
B.2.4 Generasi Keempat (4G)
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris, fourth-generation
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan
teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama
resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah “3G and beyond”.
4G dikatakan memiliki kecepatan 500 kali lebih cepat daripada
CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau
100Mbps ketika anda bepergian. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja.Untuk
contoh seberapa cepat teknologi 4G adalah mendownload film berkapasitas 6GB
saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP
yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada
pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata -rata data lebih tinggi dari generasi
sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat
beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem
berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel
dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan
1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan
tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan
kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation
Protocol (SIP).
Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G,
2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio
yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-
5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama.
Integrasi avoice dan data aplikasi SIP-enabled.
B.2.5 Generasi Kelima (5G)
Saat ini, 5G bukan istilah resmi digunakan untuk spesifikasi tertentu atau
dokumen resmi belum diumumkan oleh perusahaan telekomunikasi atau badan
standardisasi seperti 3GPP, WiMAX Forum, atau ITUR.Rilis standar baru di luar
4G sedang berlangsung oleh badan standarisasi, tetapi saat ini tidak dianggap
sebagai generasi ponsel baru tapi di bawah payung 4G. 5G (jaringan seluler
generasi ke-5 atau 5 generasi nirkabel sistem) adalah nama yang digunakan dalam
beberapa makalah penelitian dan proyek-proyek untuk menunjukkan fase utama
berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G/IMT-Advanced
efektif sejak 2011.
B.3 Satuan dB dan dBm
B.3.1 Decibel (dB)
Decibel (dB) Merupakan satuan perbedaan (atau Rasio) antara kekuatan
daya pancar signal. Penamaannya juga untuk mengenang Alexander Graham Bell
(makanya huruf "B" merupakan huruf besar). Satuan ini digunakan untuk
menunjukkan efek dari sebuah perangkat terhadap kekuatan atau daya pancar suatu
signal. Decibel (dB) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan kuantitas
elektrik dari perubahan kuat-lemahnya amplitudo gelombang sinyal suara yang
didengar oleh telinga manusia.
Decibel adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan kuantitas
elektrik dari perubahan kuat-lemahnya amplitudo gelombang sinyal suara yang
didengar oleh telinga manusia. Jangkauan kuantitas yang ada pada ilmu akustik
seperti tekanan akustik, intensitas, daya, kepadatan energi sangatlah besar.
Contohnya, telinga manusia yang sehat bisa mendeteksi suara bertekanan sekecil
20mPa dan bisa bertahan selama beberapa menit dengan suara yang bertekanan
sebesar 20Pa. Akibat dari besarnya lebar jangkauan nilai tersebut maka
dikembangkan skala yang dapat mewakili kuantitas ini dengan cara yang tidak
menyusahkan. Dalam perkembangannya, ditemukan bahwa respon telinga manusia
terhadap suara lebih bergantung kepada rasio intensitas dua suara yang berbeda dari
pada perbedaan dalam intensitas. Dengan alasan ini, skala logaritma atau bisa
disebut skala level ditetapkan.
B.3.2 dBm (dB milliWatt)
dBm (dB milliWatt) Merupakan satuan kekuatan signal atau daya pancar
(Signal Strengh or Power Level). 0 dbm didefinisikan sebagai 1 mW (milliWatt)
beban daya pancar, contohnya bisa dari sebuah Antenna ataupun Radio. Daya
pancar yang kecil merupakan angka negatif (contoh: -90 dBm).
B.4 Propagasi Luar Ruangan
Propagasi adalah rambatan gelombang microwave melalui udara dari
antena pemancar ke antena penerima yang jaraknya bisa mencapai ribuan
kilometer. Media perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi gelombang
dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non
fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser.
B.4.1 Propagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radio merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
mengetahui dan mengerti rintangan dan gangguan dalam lingkungan radio
bergerak. Pengetahuan terhadap propagasi gelombang radio juga sangat penting
dalam perencanaan dan pengoperasian komunikasi dengan gelombang radio agar
komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
B.4.2 Path Loss
Pathloss adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur suatu loss
yang disebabkan oleh cuaca, kontur tanah dan lain-lain, agar tidak menggangu
pemancaran antar 2 buah antenna yang saling berhubungan. Nilai pathloss
menunjukkan level sinyal yang melemah (mengalami attenuation) yang disebabkan
oleh propagasi free space seperti refleksi, difraksi, dan scattering. Path loss sangat
penting dalam perhitungan Link Budget, ukuran cell, ataupun perencanaan
frekuensi. faktor-faktor yang mempengaruhi nilai level daya dan pathloss adalah
jarak pengukuran antara Tx dan Rx, tinggi antena (Tx dan Rx), serta jenis area
pengukuran.
Link budget merupakan sebuah cara untuk menghitung mengenai semua
parameter dalam transmisi sinyal, mulai dari gain dan losses dari Tx sampai Rx
melalui media transmisi. Link merupakan parameter dalam merencanakan suatu
jaringan yang menggunakan media transmisi berbagai macam. Link budget ini
dihitung berdasarkan jarak antara transmitter (Tx) dan receiver (Rx). Link budget
juga dihitung karena adanya penghalang antara Tx dan Rx misal gedung atau
pepohonan. Link budget juga dihitung dengan melihat spesifikasi yang ada pada
antenna. Manfaat Link Budget ialah, Untuk menjaga keseimbangan gain dan loss
guna mencapai SNR yang diinginkan di receiver dan Mengetahui radius sel sebab
maksimum loss diperoleh.
Fading adalah gangguan karena pantulan serta lapisan udara yang tidak
seragam. Fading terjadi karena adanya fenomena lebih dari satu lintasan, dan
bahkan banyak/ganda lintasan (multipath fenomena). Fading bisa terjadi di
sembarang tempat, dimana kedua sinyal gelombang tanah dan gelombang
ionosfir/langit diterima. Fading jenis ini dijumpai dalam komunikasi jarak jauh
yang melewati daerah berair dimana propagasi gelombang bisa mencapai tempat
yang jauh. Di tempat/daerah di luar jangkauan gelombang tanah, yaitu daerah yang
hanya bisa dijangkau oleh gelombang langit. Fading bisa terjadi karena adanya
akibat propagasi dari gelombang radio, meliputi pembiasan, pantulan, difraksi,
hamburan, redaman dan ducting. Pengaruh fading terhadap sinyal terima dapat
memperkuat ataupun memperlemah, tergantung besar phasa dari sinyal resultan
antara sinya langsung dan sinyal tidak langsung.
B.5 Distribusi probabilitas variabel acak (PDF, CDF, CCDF)
B.5.1 Probability density function (PDF)
PDF adalah fungsi yang menyatakan nilai probabilitas dari setiap kejadian
X dan dituliskan dalam p(X). Karena menyatakan probabilitas maka rentang
nilainya antara 0 sampai dengan 1. Untuk semua kejadian maka jumlah
probabilitas adalah sama dengan 1. Bentuk grafik PDF ditunjukkan pada gambar
B.4.1.

Gambar B.4.1 Grafik PDF

Rumus menghitung nilai PDF yaitu :


PDF = Jumlah data / Data kesuluruhan
B.5.2 Cumulative distribution function (CDF)
CDF merupakan fungsi yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai
suatu kejadian tertentu. CDF mendeskripsikan variabel acak riil. Ketika nilai
CDF semakin mendekati 1 maka kejadian akan jarang terjadi. Grafik CDF yang
baik adalah grafik yang hampir lurus seperti yang ditunjukkan pada gambar
grafik B.4.2.

Gambar B.4.2 Grafik CDF


Rumus menghitung nilai CDF yaitu :
CDF = PDF + CDF
B.5.3 Complementary cumulative distribution function (CCDF)
CCDF merupakan fungsi komplementer dari CDF. Penjumlahan antara
nilai CDF dengan nilai CCDF adalah 1, sehingga jika 1 dikurangi dengan nilai
CDF maka nilai CCDF akan didapatkan. Karena CCDF merupakan fungsi
komplementer maka grafiknya pun merupakan kebalikan dari grafik CDF
seperti yang ditunjukkan pada gambar grafik B.4.3.

Gambar B.4.3 Grafik CCDF


Rumus menghitung nilai CCDF yaitu :
CCDF = 1 - CDF
B.6 RSCP, RSSI, RSRP, RSRQ (teori dan tabel standar)
B.6.1 RSCP (Received Signal Code Power)
Parameter yang menunjukkan daya terima pengukuran dari satu kode
pada channel pilot yang utama. Atau bisa diartikan nilai yang ditunjukkan oleh
RSCP adalah daya pada sinyal/pilot yang melayani MS.
Warna Kategori Range nilai RSCP

Sangat bagus <=-85 ,<0

Bagus <=-98, <-85

Normal <=-108, <-98

Buruk <=-108, <-112

Sangat buruk <-112

Tabel 4.1 Tabel Rentang Nilai


RSCP
Berikut ini rumus mencari RSCP : RSCP dBm = EIRP-wall loss-body lose-path
lose−∑ (handover + fading margin)

B.6.2 RSSI (Received Signal Strength Indicator)


RSSI merupakan parameter yang menunjukan daya terima dari seluruh
sinyal pada band frequency channel yang diukur. Dalam artian semua daya
sinyal yang terukur oleh penerima pada satu band frequency wcdma di
gabungkan menggunakan proses rake receiver. Parameter ini diukur pada arah
downlink dengan acuan pengukuran pada konektor antenna pada penerima
(MS).

Warna Kategori Range nilai RSCP

Sangat bagus <=-70

Bagus <=-70, <-85


Normal <=-86, <-100

Buruk <=-100

Sangat buruk -110

Tabel 4.2 Tabel Rentang Nilai RSSI

Berikut ini rumus mencari RSSI :

RSSI ( d )=Pt ( d 0 ) −Pl ( d 0 )−10 np log 10 ( dd0 )+ x 0

B.6.3 RSRP (Reference Signal Received Power)


Power dari sinyal referensi merupakan sinyalLTE power yang diterima
oleh user dalam frekuensi tertentu, semakin jauh jarak antara site dan user,
maka semakin kecil pula RSRP yangditerima oleh user.RS merupakan
Reference Signalatau RSRP di tiap titik jangkauan coverage.Useryang berada
di luar jangkauan maka tidak akanmendapatkan layanan LTE.
Warna Kategori Range nilai RSCP

Sangat bagus -80

Bagus <=-90, <-80

Normal <=-100, <-90

Buruk <=-120,<-100

Sangat buruk <-120

Tabel 4.3 Tabel Rentang Nilai RSRP

Berikut ini rumus mencari RSRP :


RSRP=RSSI −10 log(12 xN )
B.6.4 RSRQ (Reference Signal Received Quality)
RSRQ (Reference Signal Receive Quality) merupakan kualitas sinyal
yang diterima UE.Rasioantara RSRP dan wide band power.RSRQ
jugadipengaruhi oleh sinyal, noise dan interferenceyang diterima UE.Satuan
RSRQ adalah dB dannilainya selalu negatif (karena nilai RSSI selalulebih
besar dibandingkan dengan N x RSRP). RSRQ membantu sistem dalam proses
handover dimana RSRQ dapat meranking performansi kandidatsel dalam
proses cell selection-reselection dan handover berdasarkan kualitas sinyal
yangditerima.

Warna Kategori Range nilai RSCP

Sangat bagus -9

Bagus -10, <=-9

Normal -15, <=-10

Buruk -19, <=-15

Sangat buruk <-20

Tabel 4.4 Tabel Rentang Nilai RSRQ

Berikut ini rumus mencari RSRQ :


( RSRP x N )
RSRQ=
RSSI

B.6.5 SINR (signal to noise ratio)


SINR merupakan rasio perbandingan kuat sinyal antara sinyal utama yang
dipancarkan dengan interferensi dibanding noise background yang timbul
(tercampur dengan sinyal utama). Dalam arti rasio yang antara rata-rata power
diterima dengan rata-rata interferensi dan noise. Minimum RSRP dan SINR
yang sesuai tergantung dengan bandwidth frekuensinya.
Warna Kategori Range nilai RSCP

Bagus 16- > 30


Normal 1-15

Buruk <-10 – 0

Tabel 4.5 Tabel Rentang Nilai SINR


C. ALAT DAN BAHAN
1. 2 Smartphone Android 4G
2. Software G-Net Track Lite
3. Software Open Signal
4. 1 Kartu XL atau Telkomsel 4G
5. Timer

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Membuka Software Open Signal untuk mengetahui BTS terdekat dan BTS yang
connect ke Smartphone pengukur.
3. Mentukan lokasi pengukuran
4. Membuka Software G-Net Track Lite

5. Perhatikan Rx Level sinyal (RSRP untuk 4G) pada Software kemudian catat
sebanyak 30 cuplikan data setiap 2 detik. Lakukan langkah tersebut untuk 10 titik
pengamatan berbeda dengan jarak antara titik pengamatan yang satu dengan titik
pengamatan selanjutnya yaitu selisih 12.5 meter.
E. DATA HASIL PENGAMATAN
E.1 Hasil Pengamatan Level Sinyal Menjauhi BTS
Kuat Sinyal (dBm)
N
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
o
(0m) (12.5m) (25m) (37.5m) (50m) (62.5m) (75m) (87.5m) (90m) (112,5m)

1 -62 -74 -78 -67 -79 -84 -82 -83 -83 -80
2 -64 -74 -78 -66 -78 -83 -81 -83 -85 -76
3 -61 -74 -74 -66 -71 -82 -84 -83 -75 -80
4 -61 -74 -76 -66 -78 -83 -84 -83 -76 -72
5 -62 -75 -77 -66 -78 -83 -84 -80 -80 -72
6 -62 -76 -78 -67 -79 -82 -86 -80 -79 -73
7 -62 -75 -79 -67 -79 -86 -83 -82 -79 -73
8 -63 -75 -79 -66 -78 -81 -83 -82 -79 -81
9 -63 -76 -76 -66 -78 -82 -80 -82 -79 -81
10 -63 -77 -76 -67 -77 -84 -80 -82 -71 -80
11 -63 -77 -77 -65 -78 -81 -80 -82 -78 -80
12 -64 -77 -77 -61 -76 -81 -82 -79 -78 -80
13 -64 -76 -78 -61 -76 -82 -82 -79 -78 -84
14 -64 -73 -73 -62 -77 -81 -79 -84 -76 -83
15 -64 -75 -74 -62 -75 -81 -79 -83 -76 -83
16 -63 -74 -74 -63 -75 -80 -81 -83 -77 -82
17 -63 -75 -73 -62 -77 -80 -81 -83 -77 -82
18 -63 -74 -73 -63 -77 -80 -84 -83 -77 -82
19 -63 -74 -78 -63 -78 -48 -82 -84 -73 -82
20 -65 -75 -75 -65 -78 -84 -82 -84 -73 -80
21 -65 -75 -75 -65 -78 -79 -84 -84 -75 -80
22 -60 -77 -73 -68 -79 -80 -82 -81 -77 -80
23 -63 -77 -73 -68 -77 -80 -82 -81 -80 -79
24 -61 -76 -77 -68 -77 -81 -78 -82 -79 -79
25 -59 -76 -76 -68 -78 -80 -77 -82 -81 -79
26 -61 -77 -75 -64 -78 -80 -78 -79 -79 -79
27 -62 -75 -75 -64 -78 -80 -78 -79 -79 -83
28 -62 -75 -73 -66 -78 -80 -83 -80 -78 -84
29 -63 -76 -72 -66 -77 -82 -85 -80 -79 -84
30 -59 -74 -72 -60 -79 -80 -88 -84 -76 -80

E.2 Hasil Pengamatan Level Sinyal Mendekati BTS


Kuat Sinyal (dBm)
N
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
o
(0m) (12.5m) (25m) (37.5m) (50m) (62.5m) (75m) (87.5m) (90m) (112,5m)

1 -77 -76 -79 -81 -81 -79 -77 -69 -72 -68
2 -77 -74 -80 -84 -82 -81 -79 -74 -79 -84
3 -77 -73 -82 -79 -80 -81 -81 -71 -73 -69
4 -79 -73 -81 -79 -80 -78 -81 -75 -80 -69
5 -75 -72 -81 -86 -80 -78 -80 -76 -77 -68
6 -75 -71 -79 -86 -81 -79 -81 -75 -77 -68
7 -77 -71 -80 -81 -81 -78 -82 -78 -79 -65
8 -77 -71 -80 -84 -81 -76 -82 -79 -76 -65
9 -75 -74 -83 -84 -81 -76 -81 -79 -76 -65
10 -76 -74 -83 -82 -80 -75 -79 -75 -78 -71
11 -80 -75 -83 -82 -85 -78 -82 -75 -78 -68
12 -76 -79 -83 -84 -85 -76 -82 -81 -64 -68
13 -82 -79 -85 -84 -79 -76 -84 -81 -64 -70
14 -81 -74 -85 -83 -79 -76 -81 -76 -64 -69
15 -83 -76 -83 -83 -82 -75 -81 -73 -66 -69
16 -84 -76 -83 -84 -82 -75 -87 -73 -66 -68
17 -84 -76 -83 -84 -82 -75 -87 -73 -66 -68
18 -84 -75 -87 -84 -81 -82 -85 -75 -68 -70
19 -84 -75 -81 -85 -84 -80 -86 -77 -66 -70
20 -81 -74 -81 -85 -82 -78 -85 -80 -69 -71
21 -83 -75 -81 -85 -79 -76 -79 -74 -69 -70
22 -84 -74 -81 -82 -79 -76 -79 -72 -65 -70
23 -84 -74 -82 -82 -80 -76 -82 -72 -67 -68
24 -86 -73 -82 -83 -80 -74 -82 -71 -67 68
25 -83 -77 -80 -83 -81 -74 -83 -75 -65 -68
26 -83 -76 -81 -83 -84 -74 -80 -75 -65 70
27 -86 -74 -81 -83 -84 -76 -80 -75 -64 -67
28 -86 -77 -80 -83 -81 -75 -80 -73 -66 -69
29 -78 -77 -80 -83 -85 -75 -81 -73 -66 -68
30 -80 -78 -80 -83 -83 -78 -81 -73 -64 -69
E. ANALISA DATA
1. Nama Pengukur : Kelompok 17
2. Provider : XL
3. Lokasi BTS : Gomong

E.1 Tabel Data Hasil Pengamatan Sinyal XL


E.1.1 Hasil Pengamatan Sinyal XL level 4G
Jarak Kuat sinyal
No
(m) (dBm)
1 0 -62.4
2 12.5 -75.333
3 25 -75.3
4 37.5 -64.933
5 50 -77.366
6 62.2 -80.333
7 75 -81.8
8 87.5 -81.866
9 90 -77.733
10 112.5 -79.766
Berdasarkan tabel hasil pengamatan sinyal XL level 4G di atas kuat sinyal yang
diperoleh tidak teratur dan jarak berpengaruh terhadap kuat sinyal yang diperoleh. Hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kelembapan suhu dan jumlah pengguna
yang terkadang semakin banyak dan tidak menentu. Pada umumnya semakin jauh jarak
antara user dengan BTS Maka kuat sinyal yang diperoleh semakin berkurang Dan
semakin dekat jarak antara user dengan BTS kuat sinyal yang diperoleh semakin
bertambah bagus. Adapun faktor yang mempengaruhi kuat sinyal adalah faktor cuaca,
bangunan, gedung yang tinggi, pepohonan, banyak BTS dan banyaknya pengguna.
E.1.2 Hasil Pengamatan Sinyal XL level 4G mendekati BTS
Jarak Kuat sinyal
No
(m) (dBm)
1 0 -95.5
2 12,5 -97.93
3 25 -94.7
4 37,5 -96.5
5 50 -96.93
6 62,5 -84.7
7 75 -79.16
8 87,5 -81.73
9 90 -91.5
10 112,5 -84
Berdasarkan tabel pengamatan sinyal level 4G XL di atas dapat
dilihat bahwa kuat sinyal yang di terima oleh smartphone naik turun.
Dimana sinyal paling lemah terdapat pada jarak 12,5 m yaitu sebesar -
97,93 dan paling kuat terdapat pada jarak 75 m yaitu sebesar 79,16 dBm.
Pada data juga dapat dilihat bahwa nilai serta kuat sinyal yang diterima
pada smartphone berbeda dengan sinyal yang dipancarkan oleh BTS karena
terdapat berbagai gangguan yang terjadi seperti adanya gedung, pepohonan
serta cuaca yang tidak kondusif yang dapat meredam sinyal sehingga
smartphone tidak dapat menangkap sinyal dengan sempurna.
F.1 grafik perbandingan jarak setiap titik pengukuran terhadap kekuatan sinyal
F.1.1 Analisa grafik perbandingan jarak terhadap kekuatan sinyal XL menjauhi
BTS

Kekuatan Sinyal
0
0 12.5 25 37.5 50 62.5 75 87.5 90 112.5
-10
-20
Kekuatan sinyal

-30
-40 Kekuatan Sinyal
-50
-60 -62.4 -64.933
-70 -81.8
-75.3 -77.733
-80 -80.333 -81.866 -79.766
-75.333
-90 -77.366
jarak kerja

Grafik 4.1 Pengukuran menjauhi BTS


Pada grafik 4.1 kuat sinyal yang diperoleh tidak teratur dan jarak berpengaruh
terhadap kuat sinyal yang diperoleh, Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu objek-objek yang tinggi dan besar seperti Gedung atau pohon, dan jumlah
pengguna yang terkadang semakin banyak dan tidak menentu .
F.1.2 Analisa grafik perbandingan jarak terhadap kekuatan sinyal XL
mendekati BTS

Kekuatan Sinyal
0
0 12.5 25 37.5 50 62.5 75 87.5 90 112.5
-20
Kekuatan sinyal

-40

-60 Kekuatan Sinyal


-79.16
-80 -84.7 -81.73 -84
-95.5 -94.7-96.5 -91.5
-100
-97.93 -96.93
-120
jarak kerja

Grafik 4.1 Pengukuran mendekati BTS


Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa sinyal Telkomsel pada saat
menjauhi BTS lebih baik meskipun mengalami penurunan stabilitas ketika
berpindah dari jarak 0 meter ke jarak 37,5 meter kemudian jarak 50 meter naik dan
jarak 62,5- 112,5 meter mengalami kenaikan dan penurunan. Kuat sinyal yang
diterima disebabkan oleh beberapa faktor seperti pohon, gedung, jarak pengguna ke
BTS dan banyaknya pengguna.
F.8 Grafik PDF (+analisa)

F.9 Grafik CDF(+analisa)

F.10 Grafik CCDF(+analisa)


G. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
E. DATA HASIL PENGAMATAN
E.1 Hasil Pengamatan Level Sinyal Menjauhi BTS
Kuat Sinyal (dBm)
N
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
o
(0m) (12.5m) (25m) (37.5m) (50m) (62.5m) (75m) (87.5m) (90m) (112,5m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

E.2 Hasil Pengamatan Level Sinyal Mendekati BTS


Kuat Sinyal (dBm)
N
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10
o
(0m) (12.5m) (25m) (37.5m) (50m) (62.5m) (75m) (87.5m) (90m) (112,5m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Anda mungkin juga menyukai