Abstrak
Percobaan pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk melakukan metode pengukuran
tahanan tanah, mengetahui fungsi pentanahan pada sistem tenaga listrik, kemudian mampu
menganalisis dan membandingkan hasil pengukuran dengan nilai standar yang berlaku disistem
tenaga listrik. Pada praktikum ini, untuk mengukur tahanan tanah dilakukan menggunakan metode
tiga elektroda. Metode tiga elektroda ini dilakukan untuk mengukur tahanan tanah pada sudut 45
derajat dan pada sudut 60 derajat dan dilakukan pada kondisi tanah kering dan tanah yang sudah
dibasahi.Untuk mendapatkan nilai resistansi grunding yang sesuai standar maka hal berikut harus
diperhatikan, yaitu jenis elektroda, kedalaman elektroda, dan resistansi jenis tanah.
kata kunci: Pengukuran tanah, Sistem grounding, Elektroda.
ρ 2L
R= [¿ ]…….(2)
πL d
Dimana :
R =Tahanan pentahanan untuk elektroda
Gambar 2.4 Metode tiga titik
ρ=Tahanan jenis tanah (Ω−meter ) Sistem pentanahan menggunakan
L = Panjang elektroda (m) 3(tiga) titik mempunyai tujuan untuk
D = Kedalaman plat tertanam dari melakukan pengukuran tahanan yang
permukaan tanah (m) diukur.
Pada gambar 2.4 diatas probe
kedua (2) ditancapkan didalam tanah
dengan jarak sejauh 0 terhadap probe
pertama (C1) yang dihubungkan dengan
elektroda earth (bumi). Sedangkan probe
ketiga (P2) ditancapkan dijarak jarum
sejauh 62% dari D. Seluruh probe
disarankan dalam keadaan lurus. Pada
pengukuran dengan metode ini dapat
melakukan nilai resistansi tanah dan nilai
Gambar 2.2 Elektroda Pipa
tegangan tanah atau earth voltage.
3. Elektroda Plat
2. Metode empat titik
Elektroda plat adalah elektroda dari
Metode 4 titik ini menggunakan alat
plat logam. Cara pemasangannya adalah
ukur dengan 4 terminal atau probe yang
dengan tegak lurus dengan kedalaman
ditancapakan kedalam tanah dengan
kira-kira 1 meter dibawah permukaan
jarak yang seragam satu sama lainnya.
tanah dihitung dari sisi sebelah atas.
Keempat probe tersebut dihubungkan
Rumus (3) yaitu tahanan pentanahan
dengan kabel ke alat ukur. Alat ukur
untuk elektroda bentuk plat sebagai berikut
(earth resistance tester) yang disarankan
menggunakan alat ukur digital, supaya
ρ b lebih mudah dan gampang dalam
R= [1+1,84 ]…….(3)
4,1 L t melakukan pengukuran.
Dimana :
R =Tahanan pentahanan untuk elektroda
ρ=Tahanan jenis tanah (Ω−meter )
L = Panjang elektroda (m)
b = Lebar plat (m)
t =Kedalaman plat tertanam dari
permukaan tanah (m)
Gambar 2.5 Metode Empat Titik
a. Tanah Kering
Perhitungan arus untuk sampel data pertama
Diketahui :
V= 0,135 Volt
R= 62,3 Ohm
Ditanya : I=?
Penyelesaian :
V
I=
R
0.135
I=
62.3
I= 0,00216 Ampere
4. DATA HASIL PERCOBAAN
Lokasi : Samping Gedung C, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram.
Table 2.3 Hasil Perhitungan Arus Tanah
Foto Kegiatan
Kering
Kedalaman Jarak Tanah Sebelum Dibasahi
No Elektroda P – C Tahanan Tegangan
Arus (A)
(Meter) (m) (Ω) (V)
2 62,3 0,135 0,00216
1 0.5 4 75,2 0,259 0,00344
6 55,2 0,159 0,00288
2 31,2 0,166 0,00532
2 0,75 4 35,7 0,188 0,00526
6 33,2 0,18 0,00542
4.1 Pengukuran Tahanan Pentanahan Pada Berdasarkan tabel 2.3 di atas dapat
Posisi 45° dianalisa bahwa saat nilai tahanan 62,3ohm
Tabel 2.1 Hasil pengukuran Tahanan tanah 45 dan nilai tegangan 0,135volt maka didapatkan
nilai arus dengan menggunakan rumus: I=V/R
°
adalah 0,00216 A. Berdasarkan tabel diatas
juga dapat dianalisa bahwa semakin jauh jarak
elektroda P-C maka nilai arus yang dihasilkan
semakin bertambah.
b. Tanah Basah
Perhitungan arus untuk sampel data pertama
Diketahui :
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Tahanan Pentanahan 2022 / F1B021066
V= 0,153 Volt Tabel 2.5 Hasil Perhitungan Arus pada tanah
R= 66,5 Ohm kering
Ditanya : I=? Kedalaman Jarak Tanah Sebelum Dibasahi
Penyelesaian : No Elektroda P – C Tahanan Tegangan
Arus (A)
(Meter) (m) (Ω) (V)
2 97,2 0,169 0,00173
V
I= 1 0.5 4 53,9 0,186 0,00345
R
6 13,5 0,092 0,00681
0,153
I= 2 78,9 0,159 0,00201
66,5 2 0,75 4 44,6 0,159 0,00356
I= 0,00230 Ampere
6 33,0 0,195 0,00590
Tabel 2.4 Hasil Perhitungan Arus Tanah Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat
Basah dianalisa bahwa saat nilai tahanan 97,2ohm
Kedalaman Jarak Tanah Sesudah Dibasahi dan nilai tegangan 0,169volt maka didapatkan
No Elektroda P – C Tahanan Tegangan
Arus (A) nilai arus dengan menggunakan rumus: I = V /
(Meter) (m) (Ω) (V) R adalah 0,00173 A. Berdasarkan tabel diatas
2 66,5 0,153 0,00230 juga dapat dianalisa bahwa semakin jauh jarak
1 0.5 4 12,3 0,111 0,00902 elektroda P-C maka nilai arus yang dihasilkan
6 57,2 0,190 0,00332 semakin bertambah.
2 32,2 0,163 0,00506
2 0,75 4 41,3 0,088 0,00213 b. Tanah Basah
6 33,6 0,178 0,00529 Perhitungan arus untuk sampel data pertama
Berdasarkan table 2.4 di atas dapat Diketahui :
dianalisa bahwa pada elektroda kedalaman V= 0,153Volt
0,5meter dan jarak anatara P-C semakin R= 58,6 Ohm
bertambah panjang maka tahanan yang Ditanya : I=?
dihasilkan cenderung turun sedangkan Penyelesaian :
tegangan nya berada pada tegangan yang V
I=
menurun secara signifikan. Pengukuran pada R
elektroda kedalaman 0,75meter, tahanan yang 0.153
terjadi cenderung kecil dibandingkan dengan I=
tahanan pada elektroda kedalaman 0,5meter
58.6
I= 0,00261 Ampere
dan begitupun dengan tegangan yang
dihasilkan lebih rendah dibandingkan
tegangann pada elektroda kedalaman
0,5meter. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
jenis tanah yang terkandung pada area yang
diukur dan tanpa mengesampingkan kadar air
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Arus pada tanah
yang ada pada setiap kedalaman elektroda.
basah.
Kedalaman Jarak Tanah Sesudah Dibasahi
4.3.2 Pengukuran Tahanan Pentanahan No Elektroda P – C Tahanan Tegangan
Arus (A)
pada posisi 60° (Meter) (m) (Ω) (V)
2 58,6 0,153 0,00261
a. Tanah Kering 1 0.5 4 67,5 0,209 0,00309
Perhitungan arus untuk sampel data pertama 6 12,3 0,140 0,01138
Diketahui : 2 90,3 0,176 0,00194
V= 0,169 Volt 2 0,75
4 41,5 0,086 0,00207
R= 97,2 Ohm 6 32,1 0,180 0,00560
Ditanya : I=?
Berdasarkan tabel 2.6 di atas dapat dianalisa
Penyelesaian :
bahwa saat nilai tahanan 58,6ohm dan nilai
V tegangan 0,153volt maka didapatkan nilai arus
I=
R dengan menggunakan rumus: I = V / R adalah
0.169 0,00261A. Berdasarkan tabel diatas juga dapat
I= dianalisa bahwa semakin jauh jarak elektroda
97.2
I= 0,00173 Ampere P-C maka nilai arus yang dihasilkan semakin
bertambah.
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Tahanan Pentanahan 2022 / F1B021066
didapatkan sebesar 31.2ohm, 35.7ohm, dan
4.3.3 Grafik Posisi 45° 33.2ohm dan pada tanah basah nilai tahanan
a.Jarak P-C dengan Tahanan Pentanahan yang di dapatkan sebesar 32.2ohm, 41.3ohm,
Tanah Basah dan Kering Pada Kedalaman dan 33.6ohm. Jadi nilai tahanan yang
Elektroda 0,5m. didapatkan pada tanah kering dan basah
bervariasi karena kurangnya presisi alat ukur
Hubungan P-C Tehadap R Tanah yang digunakan.
Tahana (Ω)
Tahanan (Ω)
Gambar 2.7 Grafik Hubungan P-C Terhadap 60 0,5m
R Tanah Basah Dan Kering Pada 0,5Meter 40 0,75m
20
Pada gambar 2.7 diatas dapat dianalisa 31.2 35.7 33.2
0
nilai tahanan pada tanah basah dan tanah 2 4 6
kering dengan kedalaman elektroda E 0.5m Jarak P-C
dan jarak elektroda P-C 2m, 4m, dan 6m, Gambar 2.9 Grafik Hubungan P-C Terhadap R
dimana pada saat tanah kering nilai tahanan Tanah kering Pada 0,5Meter dan 0,75Meter.
yang didapatkan sebesar 63.2ohm, 75.2ohm, Pada grafik 2.9 diatas dapat dianalisa bah
dan 55.2ohm dan pada tanah basah nilai wa nilai tahanan tanah kering pada kedalaman
tahanan yang di dapatkan sebesar 66.5ohm, 0,5m yaitu 62,3Ohm, 75,2Ohm, dan 55,2Ohm
12.3ohm, dan 57.2ohm. Jadi nilai tahanan lebih rendah dibandingkan pada kedalaman 0
yang didapatkan pada tanah kering dan basah 75m yaitu 31,Ohm, 35,7Ohm,dan 33,2Ohm .H
bervariasi karena kurangnya presisi alat ukur al ini dikarenakan semakin dalam kedalaman t
yang digunakan. anah maka semakin banyak kadar air yang did
apatkan mengakibatkan nilai tahanan semakin
kecil. Sedangkan jarak P-C yang semakin
panjang mengakibatkan nilai tahanan semakin
besar.
80 32.2 33.6
basah 2032.2 33.6
60
40 kering 0 12.3
2 4 6
20 31.2 35.7 33.2
0 Jarak P-C
2 4 6
Jarak P-C Gambar 2.10 Grafik Hubungan P-C Terhadap
R Tanah Basah Pada 0,5Meter dan 0,75Meter.
Gambar 2.8 Grafik Hubungan P-C Terhadap R Berdasarkan gambar 2.10 di atas dapat
Tanah Basah Dan Kering Pada 0,75Meter dilihat bahwa hasil pengukuran pada
Pada grafik diatas dapat dilihat nilai kedalaman 0,75meter ditanah basah memiliki
tahanan pada tanah basah dan tanah kering tahanan yang dimana semakin jauh jarak P–C
dengan kedalaman elektroda E 0.75m dan maka nilai tahanan menurun pada kedalaman
jarak elektroda P-C 2m, 4m, dan 6m, dimana 0,75meter nilai tahanan naik dari 32,2 pada
pada saat tanah kering nilai tahanan yang jarak 2meter menjadi 41,3 pada jarak 4meter
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Tahanan Pentanahan 2022 / F1B021066
kemudian turun pada jarak 6meter menjadi dan 0,18V. Sedangkan pada tanah basah jarak
33,6 meter. sedangkan pada kedalaman 0,5 P-C 2, 4, dan 6meter memiliki nilai tegangan
dari 66,3 pada jarak 2meter menjadi 12,3 pada 0,163V, 0,088V dan 0,178V.
jarak 4 meter, kemudian naik pada jarak
6meter menjadi 37,2. g. Jarak P-C Tegangan pada Tanah Kering
pada kedalaman elektroda 0,5meter dan
e. Jarak P-C dengan Tegangan pada tanah 0,75meter
basah dan kering pada kedalaman
elektroda 0.5m Hubungan P-C Terhadap V Tanah
Tegangan(V)
Kering pada Kedalaman 0.5meter
Hubungan P-C Terhadap V Tanah dan 0.75meter
Tegangan(V)
1.8
Basah dan Kering Pada 0.5m 2 0.5m
0.188
0.3 0.259 1 0.166 0.75m
0.2 0.135 0.159 Kering
00.135 0.159
0.1 Basah 2 0.259
4 6
0.153 0.111 0.19
0 Jarak P-C
2 4 6
Gambar 2.13 Grafik Hubungan P-C
Jarak P-C
Terhadap V Tanah Kering Pada 0,5meter dan
Gambar 2.11 Grafik Hubungan P-C Terhadap 0,75meter.
V Tanah Basah dan Kering Pada 0.5Meter. Berdasarkan gambar 2.14 dapat dilihat
Berdasarkan gambar 2.12, dapat bahwa hasil pengukuran pada kedalaman
dianalisa bahwa nilai tegangan pada tanah 0,5meter ditanah kering memiliki nilai tahanan
kering dan basah dengan kedalaman elektroda yang dimana semakin jauh jarak P–C maka
0,5 meter dipengaruhi karena jarak P-C. Di nilai tahanan semakin kecil. Pada hasil
mana pada tanah kering, jarak P-C 2, 4, dan 6 pengukuran posisi 45 derajat jika kedalaman
meter memiliki nilai 0,135V, 0,259V, dan elektroda 0,5 meter dengan jarak 2, 4, dan 6
0,159V. Di mana didaptkan nilai tegangan meter, maka nilai tahanan semakin meningkat
yang semakin meningkat, dengan mengikuti (besar). Sedangkan jika kedalaman elektroda
peningkatan jarak pada P-C. Sedangkan pada 0,75meter dengan jarak 2, 4, dan 6 meter,
tanah basah, trejadi penurunan tegangan pada maka nilai tahanan semakin naik.
jarak P-C 4 meter, namun naik kembali pada
jarak P-C 6meter, yaitu dengan nilai tegangan
0,153V, 0,111V dan 0,190V. h. Jarak P-C dengan Tegangan Pada Tanah
Basah pada Kedalaman elektroda 0,5meter
f.Jarak P-C dengan Tegangan pada tanah dan 0,75meter.
basah dan kering pada kedalaman
Tegangan(V)
Tahanan (Ω)
5097.2 Hubungan P-C terhadap R tanah
53.9 12.3
0 kering pada 0.5m dan 0.75m
2 4 13.5
6
200
Jarak P-C 78.9 0.75m
150
Gambar 2.15 Grafik Hubungan P-C Terhadap 100 44.6
0.5m
R Tanah Basah dan Kering Pada 0,5meter. 50 97.2 33
53.9
Berdasarkan gambar 2.15 dapat dilihat 0 13.5
bahwa hasil pengukuran semakin jauh jarak P- 2 4 6
Jarak P-C
C maka nilai tahanan semakin besar pada
tanah kering sedangkan pada tanah basah Gambar 2.17 Grafik Hubungan P-C Terhadap
semakin menurun. Pada tanah basah jarak R Tanah Kering Pada 0,5meter dan
2meter nilai yang didapatkan sebesar 58,6 lalu 0,75meter.
pada jarak 4meter nilai yang didapatkan Berdasarkan gambar 2.17, dapat dianalisa
sebesar 67,5 dan pada jarak 6meter nilai yang bahwa tahanan pada tanah kering dengan
didapatkan sebesar 12,3 pada tanah basah. kedalaman elektroda 0,5meter dan 0,75meter
Pada tanah kering, nilainya pun semakin memiliki nilai tahanan yang jauh berbeda,
meningkat, pada jarak 2meter nilai yang dimana semakin dalam penanaman elektroda
didapatkan sebesar 97,2 lalu pada jarak 4meter yaitu 0,75meter maka semakin kecil nilai
nilai yang didapatkan sebesar 53,9 dan pada tahanan tanah yang didapatkan, begitu juga
jarak 6meter nilai yang didapatkan sebesar pada kedalaman 0,5meter didapatkan nilai
13,5. tahanan tanah yang kecil juga. Pada
b. Jarak P-C dengan tahanan pentanahan kedalaman 0,75meter, berarti posisi tanah
pada tanah basah dan kering pada mempunyai kandungan air yang rendah,
kedalaman elektroda 0,75meter. menyebabkan kelembaban semakin kecil
tahanannya, yaitu dengan nilai tahanan 78,9Ω,
Tahanan (Ω)
Hubungan P-C terhadap R tanah 44,6Ω, 33,0Ω, dengan jarak P-C 2,4, dan
basah dan kering pada 0.75m 6meter, dimana nilai tahanan tanahnya
100 menurun secara konstan. Sedangkan pada
78.9 Kering
80 kedalaman 0,5meter, didapatkan nilai tahanan
44.6 33 Basah
60 tanah yangbrendah juga dengan jarak P-C 2,4,
4090.3
20 41.5 dan 6meter, yaitu 97,2Ω,53,9Ω dan 13,5Ω.
32.1
0 Dimana nilai tahanan tanahnya menurun
2 4 6 secara konstan pula.
Jarak P-C
Gambar 2.16 Grafik Hubungan P-C terhadap d. Jarak P-C dengan tahanan pentanahan
R Tanah Basah dan Kering pada 0,75meter. pada tanah basah pada kedalaman
Berdasarkan gambar 2.16, dapat 0,5meter dan 0,75meter.
dianalisa bahwa dengan kedalaman elektroda
Tahanan(Ω)
0,75 meter, di dapatkan nilai tahanan pada Hubungan P-C terhadap R tanah
tanah kering dan basah sama-sama menurun. basah pada 0.5m dan 0.75m
Dari hal tesebut, jenis tanah mempengaruhi 100
90.3
besar tahanan yang diberikan, di mana tanah 80 67.5 0.5m
32.1
kering (sebelum dibasahi) memiliki tahanan 60 0.75m
40 58.6
yang lebih tinggi dengan nilai tahanan yang 20 41.5
konstan meningkat berdasarkan jarak P-C nya 0 12.3
2Jarak P-C
4 6
2, 4, dan 6 meter, dengan nilai tahanan 78,9 Ω,
Tegangan(V)
2meter mendaptkan nilai sebesar 90,3Ω, Hubungan P-C terhadap V tanah
kemudian pada jarak 4meter mendapatkan kering pada 0.5m0.195
dan 0.75m
nilai sebesar 41,5Ω dan pada jarak 6meter 0.25 0.159 0.159
mendapatkan nilai sebesar 32,1Ω. 0.2
0.5m
0.15
0.1 0.169 0.189 0.75m
e. Jarak P-C dengan tegangan pada tanah 0.05 0.092
basah dan kering dengan kedalaman 0
2 4 6
elektroda 0,5Meter
Tegangan (V)
Jarak P-C
2 0.209
4 6
Hubungan P-C terhadap V tanah
basah dan kering pada 0.75m Jarak P-C
2 1.8
1.5 Kering Gambar 2.22 Grafik Hubungan P-C Terhadap
1 0.086 Basah V tanah basah pada 0,5meter dan
0.176 0.195
0.5 0,75meter
0 0.159 0.159 Berdasarkan gambar 2.22 dapat
2 4 6
dianalisa bahwa nilai tegangan pada tanah
Jarak P-C basah dengan kedalaman elektroda 0,5meter
Gambar 2.20 Grafik Hubungan P-C Terhadap memiliki nilai sebesar 0,153V pada jarak
V tanah basah dan kering pad 0,75meter. 2meter, lalu pada jarak 4meter nilainya
5. KESIMPULAN
1.Metode Pengukuran tahanan tanah yang
dilakukan yaitu menggunakan 3 metode
elektroda dan 2 sudut yang berbeda yaitu 45 0
dan 600. Dimana elektroda tersebut adalah E
e.Diagram pie perbandingan tahanan tanah
(Earth), P(beda potensial), dan C(current)
pada kering kedalaman 0,75m antara 45°
2.Tahanan pentanahan sangat diperlukan
untuk keselamtan dibidang
ketenagalistrikan. Karena jika suatu
instalasi mengalami kerusakan sehingga
R=0-30Ω (rawa) arus mengalir pada peralatan tersebut
R=30-100Ω (Tanah liat) menuju ketanah dengan baik jika nilai
R=100Ω (Tanah liat
tahanannya rendah sekali tetapi bila
berpasir)
R=200Ω(Tanah lembap tahanan tanahnya tinggi maka arus akan
berpasir) terhambat dan mengaibatkan tegangan pada
peralatan tersebut menjadi naik. Sistem
dan 60° pada jarak 4m pentanahan berfungsi untuk keselamatan
Gambar 2.27 Diagram Nilai tanah keri sudut baik dari kebocoran arus ataupun arus
abnormal
45° kedalaman 0,75meter
3. Semakin kecil nilai tahanan pentanahan maka
Dari gambar 2.28 kita dapat mengetahui
semakin baik tahanan yang dihasilkan. Buku
bahwa nilai untuk tahanan tanah kering pada
posisi antara 450 dan 600 dengan kedalaman standar tahanan pentanahan yang baik adalah
0,75meter pada jarak 4meter berada kisaran kurang dari 5Ω. jika melebihi 5Ω maka area
30-100Ω yaitu 40,1Ω sehingga nilai tersebut tersebut kurang bagus untuk grounding.
melebihi nilai standar yang telah diberikan Penanaman elektroda semakin dalam maka
yaitu 0-5Ω. Maka dengan rentang nilai yang semakin kecil nilai tahanannya dan semakin
berbeda dengan nilai standar, dapat jauh jarak P-C maka semakin besar nilai
disimpulkan bahwa tempat lokasi pratikum
tahanannya. Nilai tahanan terendah dari 450
tidak cocok dipakai untuk grounding.
dan 600 mencapai 33,6Ω dan 90,3Ω,
f.Diagram pie perbandingan tahanan tanah sedangkan nilai tahanan tertinggi tersebut
pada kering kedalaman 0,75m antara 45° mencapai 66,5Ω pada 450 dan 12,3Ω pada
pada jarak 6meter 600.