Anda di halaman 1dari 14

1

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH RENTANGAN JARAK TANAM ELEKTRODA TERHADAP


NILAI TAHANAN JENIS BATUAN (RESISTIVITY) BERDASARKAN
METODE PERSAMAAN REGRESI LINIER.

BIDANG KEGIATAN:
PKM – ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan Oleh:

Topan Taufan 410017041 2017


Novaldi Yahya Arif Guntara 410017032 2017
Bayu Aji Setiyawan 410017083 2017

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2019
2

(Pengaruh Rentangan Jarak Tanam Elektroda terhadap Nilai Tahanan


Jenis Batuan (Resistivity) berdasarkan Metode Persamaan Regresi Linier)

Topan Taufan, Novaldi Yahya Arif Guntara , Bayu Aji Setiyawan


Prodi Teknik Geologi, Departemen Teknik, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta , Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok Sleman,
topantaufan88@gmali.com

ABSTRAK
Semakin kecil nilai tahanan pembumian maka semakin baik sistem
pembumiannya. Pada kondisi tanah tertentu, nilai tahanan pembumian
dipengaruhi oleh kedalaman penanaman dan jarak elektroda. Penelitian ini akan
memaparkan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai tahanan pembumian. 
Dalam penelitian digunakan metode pengukuran tiga titik dengan
menginjeksikan arus AC konstan di antara elektroda uji dan elektroda arus yang
menimbulkan beda potensial di antara elektroda uji dan elektroda tegangan,
kemudian data diolah menggunakan analisa metode regresi linier sederhana
sehingga didapatkan nilai tahanan pembumian.
Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai tahanan pembumian akan semakin
kecil bila kedalaman penanaman, jumlah elektroda yang ditanam, dan jarak
penanamannya ditambah. 
Kata Kunci : Jarak, Elektroda , Tahanan.

ABSTRACT
The smaller the value of the earth resistance, the better the earthing
system. In certain soil conditions, the value of earth resistance is influenced by the
depth of planting and the distance of the electrode. This study will explain how it
affects the value of earth resistance.
In the study used a three-point measurement method by injecting a
constant AC current between the test electrode and the current electrode which
gives rise to a potential difference between the test electrode and the voltage
electrode, then the data is processed using a simple regression analysis to obtain
the value of earth resistance.
The results of the analysis show that the value of the earth resistance will
be smaller if the depth of planting, the number of electrodes planted, and the
planting distance are added.
Keywords: Distance, Electrodes, Resistivity.
3

PENDAHULUAN
Sistem pembumian (nilai tahanan jenis) memegang peranan yang sangat
penting dalam sistem proteksi peralatan elektrik dan elektronik. Sistem
pembumian digunakan sebagai jalur pelepasan arus gangguan (nois) ke dalam
tanah.
Sistem pembumian (nilai tahanan jenis) yang baik adalah sistem
pembumian yang memiliki nilai tahanan pembumian yang kecil. Pada kondisi
tanah tertentu, nilai tahanan pembumian dipengaruhi oleh kedalaman penanaman
dan jarak elektroda. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman penanaman dan jarak
elektroda terhadap nilai tahanan pembumian dengan menggunakan elektroda
batang, maka perlu dilakukan penelitian.
Secara teori resistansi dalam sistem pembumian merupakan komposisi dari:
a) resistansi batang metal, b) resistansi kontak antara permukaan batang metal dan
tanah di sekitarnya, dan c) resistansi bagian tanah di sekitar batang metal (rod)
pembumian. Berikut adalah contoh ilustrasi penancapan elektroda pembumian:

Gambar 1. Sel-sel tanah sebagai elektroda pembumian


Sumber: Abdul Hadi, 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik

Sebuah sistem pembumian membentuk elektroda tanah yang umumnya


dimodelkan sebagai sebuah setengah lingkaran, setengah elip, atau sebuah tabung
dengan alas berupa permukaan setengah bola. Elektroda ini digambarkan sebagai
konduktor yang terdiri dari lapisan berupa sel-sel tanah yang tebalnya sama
seperti diperlihatkan pada gambar 1. Arus yang mengalir dari pembumian tersebut
akan melintasi sel-sel ini. Sel tanah yang terdekat dengan rod mempunyai
permukaan paling kecil karenanya memberikan resistansi paling besar. Bila jarak
dari elektroda bertambah maka luasan jangkauan elektroda ini juga membesar.

Bila elektroda metal didekati berbentuk setengah bola, seperti terlihat pada
Gambar 2.b, maka sel individu pada radius x dan tebal dx mempunyai resistansi
dR yang dinyatakan sebagai :
4

Dan kemudian Integrasi dari r menuju titik r1 akan menghasilkan rumus seperti
berikut ini:

Serta bila r1 berada di jarak yang jauh tak berhingga (r1 = ~), maka rumusan di
atas menjadi rumus berikut ini dan digunakan sebagai resistansi efektif sistem
pembumian.

Berikut ini merupakan contoh ilustrasi cara kerja dari elektroda tahanan jenis
(elektroda pembumian) :

Gambar 2. (a) Elektroda pembumian (b) Model pembumian sebagai


Sumber: G.F. Tagg, 1964, Earth Resistances

Dalam beberapa faktornya sendiri terdapat beberapa faktor yang menentukan nilai
tahanan suatu elektroda (resistivity), berikut adalan beebrapa faktor utama yang
menentukan resistivitas tanah:

a. Jenis tanah ataupun batuan yang akan diuji


b. Kandungan air dan garam yang terlarut di dalam air.
c. Ukuran butir dan distribusinya.
d. Porositas batuan ataupun tanah yang akan diuji.
e. Suhu dan tekanan.
5

TUJUAN
Berikut tujuan dari analisis pengaruh jarak elektroda terhada nilai resitivity
dengan kedalaman seragam (125 cm):
1. Mengetahui bagaimana pengaruh jarak penancapan elektroda terhadap
nilai resitivity batuan yang dilakukan pengujian.
2. Mengetahui seberapa signifikan jarak penancapan elektroda terhadap
nilai resistivity batuan dengan metode analisis regresi linier dua
variable.
3. Mengetahui arah serta kurva regresi linier berdasarkan data yang
didapat dari hasil penelitian.

METODE
Secara umum terdapat beberapa tahapan dalam metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini, mulai dari penelitian awal hingga akuisisi data serta proses
pengolahan data yang ddapatkan dilapangan seperti berikut ini:

1. Studi Literatur
Merupakan proses pembelajaran terhadap literatur-literatur yang diperlukan untuk
mendukung penelitian ini oleh beberapa ahli sebelumnya, antara lain studi tentang
parameter yang mempengaruhi nilai tahanan pembumian, pengetanahan batang
vertikal, dan pengukuran nilai tahanan pembumian hingga literature untuk analisis
data lapangan menggunakan metode regresi linear.

Dalam prosesnya, berikut ini adalah beberapa hal pada proses akuisisi data nilai
tahanan batuan yang perlu diperhatikan berdasarkan studi literature yang
digunakan dalam rangkaian penelitian ini :

1. Tujuan dari pembumian batang vertikal ini sendiri adalah untuk memperoleh
tahanan tanah yang rendah sehingga dapat memungkinkan arus gangguan yang
terjadi dengan cepat dapat terdistribusi ke tanah., dalam proses distribusinya
redapat beberapa metode yang dapat digunakan seperti menggunakan satu
batang elektroda, dua batang elektroda serta multiple batang elektroda.
2. Dalam akuisisi yang digunakan dalam penelitian ini sendiri, cenderung
menggunakan metode dua batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam
tanah sebagai elektroda tambahan dengan 1 elektroda sebagai elektroda utamanya
seperti pada ilustrasi berikut ini:

Gambar 3. Distribusi tegangan sekitar dua batang elektroda


6

Sumber: Tadjuddin, 1998


3. Dengan catatan bahwa dengan menggunakan 2 elektroda sebagai tambahan
dan 1 elektroda utama bertujuan untuk mengurangi nilai tahanan pembumian
dan tahanan jenis tanah yang relatif tinggi dilakukan dengan cara
menanamkan batang-batang elektroda pembumian dalam jumlah yang cukup
banyak. Susunan dari dua batang elektroda berbentuk silinder dengan panjang
L yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah dengan jarak antara kedua
elektroda tersebut sebesar S terlihat pada gambar diatas.
Dengan demikian untuk jumlah elektroda yang lebih banyak yang ditanam
tegak lurus ke dalam tanah maka tahanan pentanahan semakin kecil dan
distribusi tegangan akan lebih merata serta lebih akurat.
4. Prosedur Mengukur Resistansi Sistem Pembumian
Resistansi pembumian biasanya diacu sebagai resistansi rod pembumian,
yaitu resistansi ohmik antara sebuah elektroda pembumian dan sebuah
elektroda acuan (sebagai elektroda bantu) yang dibumikan dan ditempatkan
pada jarak yang jauh dari sistem pembumian yang diuji. Jarak yang jauh ini
dimaksudkan agar tidak terjadi interaksi antara kedua elektroda tersebut
seperti ilustrasi berikut:

Gambar 4. Prinsip pengukuran resistansi pembumian


Sumber: Katalog AEMC, 1986

5. Dan selanjutnya Resistansi didapat dengan menerapkan Hukum Ohm


seperti:

2. Akuisisi Data Lapangan

Berikut adalah beberapa catatan dalam dilakukan dalam pengambilan data


(akuisisi data) meliputi :

• Penelitian ini dilakukan pada lahan terbuka di sekitar gedung kuliah Teknik
Elektro Universitas Brawijaya. Pengukuran tahanan pembumian dilakukan
7

dengan metode 3 (tiga) titik dengan obyek uji elektroda pembumian dan dua
buah elektroda bantu dalam pengukuranya.
• Pengambilan data dilakukan dengan menanam batang elektroda pada tempat
dan waktu yang sama dengan tujuan agar data yang diambil lebih akurat
karena kondisi tanah yang diuji adalah sama dan kedalaman yang sama yaitu
125cm serta kemudian dapat diuji keakuratan datanya dengan metode regresi
linier.

Berikut ini prosedur pengambilan data yang dilakukan:

1. Pengukuran menggunakan metode tiga titik dengan menginjeksikan arus


AC konstan sebesar I di antara elektroda uji (X) dan elektroda arus (Z)
yang menimbulkan beda potensial sebesar V di antara elektroda uji (X)
dan elektroda tegangan (Y). Sehingga didapatkan nilai tahanan
pembumian sebesar R, di mana R = V / I. Berikut adalah model rangkaian
pengukuran yang digunakan dalam pengambilan data :

Gambar 5. Model Rangkaian Pengukuran


Sumber: Katalog AEMC, 1986

2. Konfigurasi penanaman batang elektroda terdiri dari satu elektroda batang


dan dua elektroda batang. Pengukuran nilai tahanan pembumian pada satu
elektroda batang dilakukan dengan mengubah-ubah kedalaman penanaman
(L), sedangkan pada dua elektroda batang dilakukan dengan mengubah-
ubah kedalaman penanaman (L) dan jarak antar elektroda (S).

3. Pencatatan atau perekaman data resistivity yang didapatkan dari


pembacaan nilai yang terekam oleh alat ketika dilakukan perambatan arus
kedalam tanah melalui penancapan elektroda-elektroda tersebut.

3. Pengolahan Data
Secara metode pengolahan data yang digunakan dalam analisa pengaruh
jarak tanam elektroda terhadap nilai resistivity batuan adalah menggunakan ilmu
statistika berupa pengolahan data variable menggunakan regresi linear yang
8

menggunakan 2 variabel baku ( terikat ) sebagai X dan variable Y berupa jarak


tanam elektroda dan nilai tahanan (resistivity) batuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dilapangan dengan metode
pembumian dua batang elektroda sebagai elektroda tambahan yang diatur dengan
kondisi bahwa memiliki kedalaman penanaman yang sama yaitu 125 cm dan
dapat memperlihatkan data yang memperlihatkan bahwa semakin jauh jarak
penanaman batang elektroda maka nilai tahanan pembumiannya akan semakin
kecil seperti pada tabel berdasarkan pengukuran langsung dilapangan berikut ini :

Tabel 1. Tahanan pembumian dua batang elektroda untuk


kedalaman penanaman 125 cm
NO JARAK (cm) (x) Resistivity (Ω) (y)

1 25 5.3
2 50 5.2
3 75 5.1
4 100 4.8
5 200 4.7
6 300 4.7
7 400 4.4
8 500 4.3

Data tersebut kemudian digunakan untuk data akuisisi yang akan


digunakan dalam proses pengolahan data dengan metode persamaan sederhana
regresi linier dengan menggunakan analisa software dan kemudian diolah dalam
bentuk data analisis serta berupa tabel pengaruh variable x yang merupakan jarak
tanam elektroda terhadap variable y yang merupakan nilai tahanan jenis
(pembumian) seperti berikut ini:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi nilai tahanan jenis


berdasarkan akuisisi data dilapangan
9

NO JARAK (cm) (x) Resistivity (Ω) (y) x² y² xy

1 25 5.3 625 625 132.5


2 50 5.2 2500 2500 260
3 75 5.1 5625 5625 382.5
4 100 4.8 10000 10000 480
5 200 4.7 40000 40000 940
6 300 4.7 90000 90000 1410
7 400 4.4 160000 160000 1760
8 500 4.3 250000 250000 2150
Total 1650 38.5 558750 558750 7515
Rata-rata 165 3.85
Pengolahan data analisis menggunakan persamaan regresi sederhana
dengan variabel berjumlah 2 yaitu X dan Y merupakan pengolahan data yang
berasal dari data distribusi frekuensi yang kemudian diubah menjadi sebuah
persamaan linier yang kemudian diperlihatkan dalam bentuk diagram arah regresi
dengan tujuan untuk mengetahui arah regresinya sehinga dapat diketahui bahwa
seberapa pengaruh jarak penanaman elektroda terhadap nilai tahanan jenis yang
diperoleh dalam 1 jenis tanah atau batuan yang sama seperti grafik berikut ini:

Pe ngar uh jar ak t anam e l e kt r oda


t e r hadap ni l ai t ahanan bat uan (Ω)
Linear ()
6
5
Nilai Resistivity (Ω)

4
3
2
1
0
0 100 200 300 400 500 600
Jarak tanam Elektroda (cm)

Gambar 6. Grafik arah regresi berdasarkan analisis regresi linier sederhana.

Sehingga diperolah data valid bahwa dengan adanya penambahan jarak


penanaman elektroda dalam analisa nilai tahanan jenis tanah/batuan akan cukup
signifikan perbedaan yang diperolah sehingga data nilai tahanan jenis akan
semakin kecil ketika jarak penanaman semakin diperlebar seperti terlihat pada
grafik diatas.

KESIMPULAN
10

Berikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan dari rangkaian proses penelitian
ini, meliputi:
1. Jarak dari lokasi penanaman elektroda dalam proses akuisisi data nilai
tahanan jenis tanah dan batuan (Ω) cukup berpengaruh terhadap nilai yang
didapatkan. Dengan catatan dilakukan dalam 1 jenis tanah yang sama
jenisnya.
2. Pengaruh penambahan jarak yang digunakan dalan jarak tanam elektroda
cukup signifikan dengan semakin besar jarak tanam yang digunakan dalam
1 jenis tanah/batuan yang sama nilai tahanan jenis (resistivity)nya akan
semakin kecil atau berbanding terbalik antara besar jarak tanam dan hasil
tahanan jenis yang didapatkan mengikuti fungsi logarithmic.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kami selaku penulis penelitian ini mengucapkan banyak terimakasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunianya kepada kami
sehingga dapat melakukan rangkaian penelitian ini dengan baik, kemudian kepada
peneliti-peneliti terdahulu yang kami gunakan dasar pemikiranya sebagai bahan
acuan kami selama melukukan penelitian ini serta kepada Orangtua kami yang
salalu mendukung kami dalam rangkaian proses penelitian ini hinga selesainaya
artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alawiy, M.T. and UNISMA, D.T.E., 2013. Pengaruh Kedalaman Penanaman dan
Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian. Science Electro,
p.34.
Tadjuddin, Bentuk - bentuk elektroda pentanahan, Elektro Indonesia Edisi ke-15
(Lima Belas), Nopember 1998.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Topan Taufan
Jenis Kelamin Laki-laki
Perguruan Tinggi Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
Program Studi Teknik Geologi
NIM 410017041
Tempat dan Tanggal Lahir Pati, 20 April 1999
E-mail topantaufan88@gmail.com
Nomor Telepon/HP 089637126179

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 HMTG Bumi Anggota Yogyakarta
2
3

C. Penghargaan Yang Diterima


No Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
4.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demkian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-AI.

Yogyakarta, Mei 2019

( )

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Novaldi Yahya Arif Guntara
12

Jenis Kelamin Laki-laki


Perguruan Tinggi Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
Program Studi Teknik Geologi
NIM 410017032
Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 12 November 1995
E-mail novaldiyahyaag@gmail.com
Nomor Telepon/HP 082226591166

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 HMTG Bumi Anggota Yogyakarta
2 SM-IAGI Anggota Yogyakarta
3

C. Penghargaan Yang Diterima


No Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
4.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demkian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-AI.

Yogyakarta, Mei 2019

( )

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Bayu Aji Setiyawan
Jenis Kelamin Laki-laki
Perguruan Tinggi Institut Teknologi Nasional
13

Yogyakarta
Program Studi Teknik Geologi
NIM 410017083
Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 5 Agustus 1999
E-mail bayusetiyawan58@gmail.com
Nomor Telepon/HP 087879548434

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 HMTG Bumi Anggota Yogyakarta
2 MGEI-SC Anggota Yogyakarta
3

C. Penghargaan Yang Diterima


No Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
4.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demkian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-AI.

Yogyakarta, Mei 2019

( )

Lampiran 2. Data Pengolahan Regresi Linier dengan Data Analisis MS Excel

SUMMARY OUTPUT
Regression
Statistics  
0.94496150
Multiple R 5
14

0.89295224
R Square 7
Adjusted R 0.87511095
Square 5
0.12872490
Standard Error 1
Observations 8

ANOVA
d
  f SS MS F Significance F
Regression 1 0.829329399 0.829329399 50.04975178 0.000399795
Residual 6 0.099420601 0.0165701    
Total 7 0.92875      

Coef Standa t Stat P- Lower Upper Lower Upper


ficie rd value 95% 95% 95.0% 95.0%
nts Error

Interc 5.21
ept 4377 0.0727 71.637 4.9789 5.0362 5.3924 5.0362 5.3924
682 88495 38791 E-10 7065 84715 7065 84715
X -
Varia 0.00 - - - - -
ble 1 1948 0.0002 7.0745 0.0003 0.0026 0.0012 0.0026 0.0012
498 75422 84919 99795 22432 74564 22432 74564

Anda mungkin juga menyukai