1. Panjang/kedalaman elektroda
pentanahan Satu cara yang sangat
efektifuntuk menurunkan tahanan tanah
adalah memperdalam elektroda
pentanahan. Tanah tidak tetaptahanannya
dan tidak dapat diprediksi. Ketika
memasang elektroda pentanahan, elektroda
berada di bawah garis beku (frosting line).
Ini dilakukan sehingga tahanan tanah tidak
akan dipengaruhi oleh pembekuan tanah di
sekitarnya. Secara umum, menggandakan
panjang elektroda pentanahan bisa
mengurangi tingkat tahanan 40%. Ada
kejadian-kejadian dimana secara fisik tidak
mungkin dilakukan pendalaman batang
pentanahan daerah-daerah yang terdiri dari
batu, granit, dan sebagainya. Dalam
keadaan demikian, metode alternatif yang
menggunakan semen pentanahan
(grounding cement) bisa digunakan.
(Waluyanti, Sri. 2008 : 272)
Mulai
Hubungkan tiga terminal elektroda yaitu E, P, dan C Gambar 2.5 Lokasi Praktikum
dari system pentanahan (Earth Resistansi Taster)
4.1 Pengukuran Tahanan Pentanahan
Pada Posisi 450
4.1.1 Data Hasil
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Tahanan Tanah 450
Hubungkan peralatan seperti Kedala Jar Tanah
pada gambar Tanah Setelah
Atur jarak antara E danP serta1 antara P dan C man ak Sebelum
Dibasahi
(1) sejauh 2m sampai 6m. N Elektr P– Dibasahi
o oda C Taha Tegan Taha Tegan
(Meter (m nan gan nan gan
E, P dan C seharusnya berada dalam satu garis lurus dan catat hasil pengukuran resistansi pada tabel) ) (Ω) (V) (Ω) (V)
2 86,1 0,141 46,8 0,142
1 0.5 4 96,5 0, 146 47,8 0,162
6 74,1 0, 175 52,3 0,124
2 30,4 0,139 28,4 0,142
2 0,75 4 27,7 0,176 26,7 0,123
Selesai 6 29,8 0,173 27,2 0,199
𝑉
I = = 0,141 =0,001637 A Berdasarkan data tabel 2.4, dapat dianalisis
𝑅 86,1 bahwa pada tanah setelah dibasahi dengan
kedalaman elektroda 0.5 m dan 0.75 m jarak P-
Untuk nilai arus pada data hasil percobaan C 2 m, 4 m dan 6 m memiliki nilai arus yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini : tidak konstan atau naik turun, nilai tegangan
pada jarak 4 m mengalami penurunan, sehingga
Tabel Arus Sebelum Dibasahi nilai arus yang didapatkan untuk elektroda
Tabel 2.3 Hasil Pengukuran Tahanan Tanah kedalaman 0.5 m yaitu 0.003034 A, 0.003389
Pada Posisi 450 A dan 0.002370 A. Sedangkan nilai arus yang
Keda Tanah Sebelum Arus
lama Dibasahi (A) didapatkan untuk elektroda kedalaman 0.75 m
Jarak arus yang dihasilkan fluktuaktif atau berubah-
n
P –
No Elekt Taha ubah karena kedalaman tanah mempengaruhi
C Tegang
roda nan
(m) an (V) nilai tahanan, Semakin dalam elektoda, nilai
(Met (Ω)
er) tahanan akan semakin rendah dipengaruhi oleh
2 86,1 0,141 0,001637 kadar air dan kelembapan tempat pengukuran
1 0.5 4 96,5 0,146 0,001512 Jarak P-C dengan Tahanan Pentanahan
6 74,1 0,175 0,002361 pada Tanah basah dan kering pada kedalaman
2 30,4 0,139 0,004572 elektroda 0.5 m
2 0,75 4 27,7 0,176 0,006353
Hubungan P-C terhadap R tanah
6 29,8 0,173 0,005805
basah dan kering pada 0.5 m
Berdasarkan data tabel 2.3, dapat 86,1 96,5 74,1
dianalisis bahwa pada tanah sebelum dibasahi 90
dengan kedalaman elektroda 0.5 m jarak P-C 2 85
80
m, 4 m dan 6 m memiliki nilai arus yang 47,8 52,3
75 46,8
konstan meningkat, yaitu 0.001637 A,
Nilai
028,426,727,2
Nilai
24 6 0,13
0,146
Jarak (m) Basah 0,125
Tegangan
Kering
0,12
0,115 0,141 0,176
Gambar 2.7 Grafik Jarak P-C dengan Tahanan 0,11 0,173
Pentanahan pada Tanah basah dan kering
pada kedalaman elektroda 0.75 m
2 4 6
Berdasarkan gambar 2.7, dapat Jarak P-C (Meter)
dianalisis bahwa dengan kedalaman elektroda 0.5
0.75 m, di dapatkan nilai tahanan yang lebih
tinggi pada tanah kering dibandingkan pada Gambar 2.9 grafik perbandingan tegangan
tanah basah. Dari hal tesebut, jenis tanah pada tanah kering kedalaman 0,5m dan 0,75m.
mempengaruhi besar tahanan yang diberikan,
di mana tanah kering (sebelum dibasahi) Dari gambar 2.9 dapat dianalisis bahwa nilai
memiliki tahanan yang lebih tinggi dengan nilai tegangan tanah kering pada kedalaman 0,5m
tahanan yang meningkat berdasarkan jarak P-C semakin tinggi sedangkan pada kedalaman
nya 2m, 4m dan 6 m, dengan nilai tahanan 30,4 0,75m semakin turun.
Ω, 27,7 Ω dan 29,8 Ω. Sedangkan pada tanah
basah memiliki nilai tahanan yang lebih kecil d. Jarak P-C Tahanan Pentanahan pada tanah
karena faktor kelembapan, kontur dan kering pada kedalaman elektroda 0.5 m dan
kandungan air pada tanahnya, di mana 0.75 m
didapatkan nilai tahanan yang meningkat
konstan berdasarkan jarak P-C nya 2m, 4m dan
6m yaitu 28,4 Ω, 26,7 Ω dan 27,2 Ω. Hubungan P-C terhadap R tanah
kering pada 0.5 m dan 0,75 m
b. Grafik Perbandingan Tahanan basah Pada 86,1 96,5 74,1
kedalaman 0.5 dan 0.75 100
0
2 4 6
86,1 96,5
55 26,7 Jarak (m)
28,4 27,2 0.5 0.75
Tahanan
35
2 4 6
Jarak P-C (Meter) Gambar 2.10 Grafik Jarak P-C Tahanan
Pentanahan pada tanah kering pada
0.50.75 kedalaman elektroda 0.5 m dan 0.75 m
Gambar 2.8 Grafik perbandingan tahanan Berdasarkan gambar 2.10, dapat
pada tanah kering kedalaman 0.5 dan tanah dianalisis bahwa tahanan pada tanah kering
basah kedalaman 0.75 dengan kedalaman elektroda 0.5 m dan 0.75 m
Dari gambar 2.8 dapat dianalisis bahwa memiliki nilai tahanan yang jauh berbeda, di
nilai tahanan tanah kering pada kedalaman
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2022 /
F1B021135
mana semakin dalam penanaman elektroda
yaitu
e. Jarak P-C dengan Tegangan pada T anah Gambar 2.12 Grafik Jarak P-C dengan
basah dan kering pada kedalaman Tegangan pada Tanah basah dan kering pada
elektroda 0.5m kedalaman elektroda 0.75 m
0,0035 06 tegangannya.
0,003 0,0030 4.2.3 Perhitungan Arus Tahanan Tanah
34 0,0033 0,0023
0,0025
89 Pada Posisi 90 ̊
70
0,002 Dari data yang didapatkan, maka nilai
0,0015 arus dapat dihitung sebagai berikut :
2 4 6 Dianalisa : V = 11.7 mV = 0.117 V
Jarak P-C (Meter) R = 59,6 Ω
0.5 Ditanya : I = ?
Penyelesaian
𝑉
:
Gambar 2.15 Grafik perbandingan arus pada I = = 0,117 = 0.001963 A
𝑅 59,6
tanah basah pada kedalaman 0,5m dan 0,75m. nilai arus pada tanah basah dengan kedalaman
0,5m semakin kecil dengan smakin besarnya
Dari gambar 2.17 dapat dianalisis bahwa jarak P-C. Sedangkan nilai arus pada elektroda
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2022 /
F1B021135
Untuk nilai arus pada data hasil percobaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
0.002394 A. 2 4 6
Sedangkan pada kedalaman elektroda 0.75 m, Jarak (m) Basah
arus yang dihasilkan fluktuaktif atau berubah- Kering
ubah karena kedalaman tanah mempengaruhi
nilai tahanan, Semakin dalam elektoda, nilai Gambar 2.16 Grafik Hubungan Jarak P-C
tahanan akan semakin rendah dipengaruhi oleh dengan Tahanan Pentanahan pada Tanah
kadar air dan kelembapan tempat pengukuran. basah dan kering pada kedalaman elektroda
0.5 m
Tabel Arus Setelah Dibasahi
Tabel 2.7 Hasil Pengukuran Tahanan Tanah Berdasarkan gambar 2.16, dapat
Pada Posisi 900 dianalisis bahwa dengan kedalaman elektroda
Kedala Jarak Tanah Setelah Arus 0.5 m, di dapatkan nilai tahanan yang lebih
man P – Dibasahi (A)
No Elektro C Taha tinggi pada tanah kering dibandingkan pada
Tegang tanah basah. Dari hal tesebut, jenis tanah
da (Met nan
an (V)
(Meter) er) (Ω) mempengaruhi besar tahanan yang diberikan, di
2 47,9 0,152 0,003173 mana tanah kering (sebelum dibasahi) memiliki
1 0.5 4 50,9 0,166 0,003261 tahanan yang lebih tinggi dengan nilai tahanan
6 53,3 0,165 0,003095 yang meningkat berdasarkan jarak P-C nya 2m,
2 27,2 0,129 0,004742 4m dan 6 m, dengan nilai tahanan 59,6 Ω, 60,4
2 0,75 4 28,2 0,144 0,005106 Ω dan 59,3 Ω. Sedangkan pada tanah basah
6 25,8 0,142 0,005503 memiliki nilai tahanan yang lebih kecil karena
Dari data yang didapatkan, maka nilai arus faktor kelembapan, kontur dan kandungan air
dapat dihitung sebagai berikut : pada tanahnya, di mana didapatkan nilai
Dianalisa : V = 11.7 mV = 0.117 V tahanan yang meningkat konstan berdasarkan
R = 59,6 Ω jarak P-C nya 2m, 4m dan 6m yaitu 47,9 Ω,
Ditanya : I = ? 50,9 Ω dan 53,3 Ω.
Penyelesaian :
𝑉
b.
Jarak P-C dengan Tahanan Pentanahan
I = = 0,152 = 0,003173A pada Tanah basah dan kering pada
𝑅 47,9
kedalaman elektroda 0.75 m
MODUL 2 | Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2022 /
F1B021135
Hubungan P-C terhadap R tanah Hubungan P-C terhadap R tanah
basah dan kering pada 0.5 m kering pada 0.5 m dan 0,75 m
100 59,6 60,4 59,3
60
29,0 26,7 31,2
50 26,7 31,2
0 29,0
Nilai
28,2 25,8 2 4 6
Nilai
40 27,2
6 Jarak (m) 0.75
2 4
Jarak (m) 0.5
Kering Basah
Gambar 2.18 Grafik Jarak P-C Tahanan
Pentanahan pada tanah kering pada
Gambar 2.17 Grafik Jarak P-C dengan kedalaman elektroda 0.5 m dan 0.75 m
Tahanan Pentanahan pada Tanah basah dan
kering pada kedalaman elektroda 0.75 m Berdasarkan gambar 2.18, dapat
dianalisis bahwa tahanan pada tanah kering
Berdasarkan gambar 2.17, dapat dengan kedalaman elektroda 0.5 m dan 0.75 m
dianalisis bahwa dengan kedalaman elektroda memiliki nilai tahanan yang jauh berbeda, di
0.75 m, di dapatkan nilai tahanan yang lebih mana semakin dalam penanaman elektroda
tinggi pada tanah kering dibandingkan pada yaitu kedalaman 0.75 m, maka semakin kecil
tanah basah. Dari hal tesebut, jenis tanah nilai tahanan tanah yang didapatkan, sebaliknya
mempengaruhi besar tahanan yang diberikan, di pada kedalaman elektroda 0.5 m didapatkan
mana tanah kering (sebelum dibasahi) memiliki nilai tahanan tanah yang lebih tinggi. Pada
tahanan yang lebih tinggi dengan nilai tahanan kedalaman
yang meningkat berdasarkan jarak P-C nya 2m, 0.75 m, berarti posisi tanah mempunyai
4m dan 6 m, dengan nilai tahanan 29,0 Ω, 26,7 kandungan air yang tinggi, menyebabkan ada
Ω dan 31,2 Ω. Sedangkan pada tanah basah kelembapan sehingga semakin kecil
memiliki nilai tahanan yang lebih kecil karena tahanannya, yaitu dengan nilai tahanan 29,0 Ω,
faktor kelembapan, kontur dan kandungan air 26,7 Ω, dan 31,2 Ω, dengan jarak P-C 2 m, 4 m,
pada tanahnya, di mana didapatkan nilai dan 6 m, di mana nilai tahanan tanahnya
tahanan yang tidak konstan yaitu turun naik, di meningkat secara konstan. Sedangkan pada
mana berdasarkan jarak P-C nya 2m, 4m dan kedalaman 0.5 m, didapatkan nilai tahanan
6m nilai tahanan tanahnya yaitu 27,2 Ω, 28,2 Ω tanah yang tinggi dengan jarak P-C 2 m, 4 m,
dan 25,8 Ω. dan 6 m, yaitu 59,6 Ω, 60,4 Ω , dan 59,3 Ω, di
mana nilai tahanan tanahnya meningkat secara
konstan pula.
0,138 0,142
0 0,117
2
Nilai
0,00250,00196
memiliki nilai 0.128 V, 0.143 V, dan 0.189 V. 0,00228 0,00239
0,0023
Sedangkan pada tanah basah jarak P-C 2 m, 4 4 4
m dan 6 m memiliki nilai tegangan 0.129 V ,
0.144 V dan 0,0015
0.142 V. 2 4 6
Jarak P – C (Meter)
0.50.75
52,8
49,35
Dianalisa : V = 11.7 mV = 0.117 V 70,75
R = 59,6 Ω
Ditanya : I = ? 24 6
Penyelesaian :
𝑉 R=0-30 ohm
I = = 0,152 = 0,003173A Tanah Rawa
𝑅 47,9
2 4 6
R=0-30 ohm
Tanah Rawa
R= 30-100 ohm
Tanah Liat
R=100-150 ohm
Tanah Berpasir
2 4 6
R=0-30 ohm
Tanah Rawa
R= 30-100 ohm
Tanah Liat
R=100-150 ohm
Tanah Berpasir
2 4 6
R=0-30 ohm
Tanah Rawa
R= 30-100 ohm
Tanah Liat
R=100-150 ohm
Tanah Berpasir
DAFTAR PUSTAKA