Anda di halaman 1dari 8

Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk)

PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM


TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Wahyudi Budi Pramono1, Suyamto2, Dimas Satriyo Prabowo1

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia1,3)


Jalan Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55501
BATAN Yogyakarta2)
Jalan Babarsari Sleman Yogyakarta
E-mail : wahyudi_budi_p@uii.ac.id

ABSTRACT

Grounding is used as a protection equipment so as to prevent damage and protection for


laboratory users. In designing the grounding must consider the economic aspect and simplicity.
Viewed from the side economics and simplicity grounding rods forms that will be used in the design of
grounding are multiple ground rods. Because the design is simple but can be obtained low resistance
values. This grounding design used two wells which have different parameters, and the resulting R1 =
0.892 Ohm and R2 = 1.5414 Ohm. Because the first well has a smaller resistance value, it will be
more effective and efficient when the final draft of grounding used two wells which have the same
parameters as the first well, which then shunt connected that the smaller the resistance value
amounting to 0.446 Ohm. In the design of the two wells used eight rod electrodes with a diameter of
16 mm and a length of each rod 1 meter. The resulting resistance value is very good to use as the
installation of grounding in High Voltage Engineering Laboratory. To obtain a low resistance value is
influenced by many factors, such as soil resistivity, a long electrode, the electrode fingers and
multiplication factor.

Keywords : Grounding, Multiple Ground Rods, Resistance.

1. PENDAHULUAN instalasi rumah dan grounding untuk


penangkal petir pemasangannya harus
Grounding system adalah sistem
terpisah.
pentanahan yang berfungsi untuk
meniadakan beda potensial antara jumlah  Sebagai proteksi peralatan elektronik
elektron yang berada dalam suatu arus atau instrumentasi sehingga dapat
listrik, sehingga jika ada kebocoran tegangan mencegah kerusakan akibat adanya
atau arus akan langsung dibuang ke bumi. bocor tegangan.
 Untuk menjaga keselamatan personil
1.1. Fungsi Grounding dan peralatan-peralatan listrik yang
berada di dalam dan sekitar peralatan
 Untuk keselamatan, grounding sumber tegangan tinggi.
berfungsi sebagai penghantar arus listrik Keamanan peralatan tegangan tinggi dan
langsung ke bumi atau tanah saat terjadi penggunanya menjadi pertimbangan yang
kebocoran isolasi atau percikan api pada utama di dalam Laboratorium Teknik
konsleting. Sehingga dapat melindungi Tegangan Tinggi. Dalam Laboratorium
manusia dari electrical shock / sengatan Teknik Tegangan Tinggi sangat diperlukan
listrik bila terjadi gangguan. adanya grounding system yang memiliki
 Dalam instalasi penangkal petir, sistem nilai tahanan serendah mungkin sesuai
grounding berfungsi sebagai penghantar dengan ketentuan (Suyamto,2015).
arus listrik yang besar langsung ke Grounding sendiri memiliki banyak fungsi
bumi. Meski sifatnya sama, namun antara lain adalah sebagai perlindungan bagi
pemasangan kabel grounding untuk manusia dari sengatan listrik karena dapat

1
Teknoin Vol. 22 No. 2 Juni 2016 : 01-08

mengalirkan arus gangguan langsung ke multiple rods yang dapat mempengaruhi


bumi atau tanah. Selain itu juga sebagai nilai tahanannya.
proteksi untuk peralatan elektronik sehingga
dapat mencegah terjadinya kerusakan. Untuk 1.2. Syarat Instalasi Grounding yang
mendapatkan kelayakan grounding yang Efektif
sesuai dengan fungsinya, harus didapatkan
 Tahanan pentanah harus memenuhi
nilai tahanan pentanah yang serendah
syarat yang diinginkan untuk suatu
mungkin (wahyono,2012).
keperluan pemakaian.
Nilai tahanan pentanah yang serendah
 Elektroda yang ditanam harus dari
mungkin dapat diperoleh melalui desain
bahan konduktor yang baik, tahan korosi
yang baik dan tepat. Perancangan grounding,
dan cukup kuat.
selain aspek teknis juga harus
memperhatikan aspek ekonomi dan  Elektroda harus mempunyai kontak
kemudahannya. Perancangan grounding yang baik dengan tanah di sekelilingnya.
yang baik adalah grounding system yang  Tahanan pengetanahan harus baik untuk
sederhana namun dapat diperoleh nilai berbagai musim dalam setahun.
tahanan pentanah yang rendah, terlebih biaya  Biaya pemasangan serendah mungkin.
yang harus dikeluarkan rendah.
Pengukuran tahanan jenis tanah dilakukan 1.3. Perhitungan Tahanan Pentanah
mulai tahap perancangan, sebelum Elektroda Batang
pemasangan dan setelah pemasangan. 1.3.1. Multiple Ground Rods
Bahkan untuk keperluan perawatan
pengukuran tahanan jenis tanah harus sering Pentanahan multiple rods menggunakan
dilakukan dengan memperhatikan kondisi beberapa elektroda batang yang ditanam
musimnya. Hasil pengukuran tahanan jenis secara tegak lurus vertikal ke dalam tanah
tanah ini akan menggambarkan kualitas dengan satu tahanan jenis. Penanamannya
tahanan grounding - nya, semakin besar nilai dapat membentuk satu garis lurus, segitiga,
tahanan jenis tanah menunjukan bahwa empat persegi panjang, atau lingkaran
kualitas tanah semakin buruk serta nilai dengan jarak antara batang - batang
besar kecilnya resistansi bergantung pada elektroda adalah sama atau simetris. Besar
nilai tahanan jenis tanah (Novianti,2009). tahanan pentanahnya dapat dihitung dengan
Selain tahanan jenis tanah, kedalaman menggunakan persamaan (1)
penanaman batang elektroda pentanahan (Suyamto,2015) :
juga akan berpengaruh terhadap tahanan
pentanahannya. Kedalaman optimal perlu
dicari agar nilai resistansi jenis tanah dan ………………………(1)
tahanan pentanahannya dapat diperoleh
serendah mungkin (Zulfikar,2012).
Penelitian ini akan merancang grounding Dengan :
system untuk Laboratorium Teknik R = Tahanan Pentanahan.
Tegangan Tinggi dengan  = Tahanan Jenis Tanah.
mempertimbangkan kondisi terburuk dari n = Jumlah Elektroda Batang.
tahanan jenis tanah dan tinjauan aspek L = Panjang Batang.
ekonominya. Perencanaan grounding yang F = Faktor Perkaliam Untuk Pentanahan
akan dibuat ini akan memperhatikan 5 jenis Multiple Rods
parameter. Parameter tersebut adalah
tahanan jenis tanah, panjang batang
elektroda, jari - jari batang elektroda, jumlah
batang elektroda, dan faktor perkalian untuk

2
Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk)

Faktor perkaliam untuk pentanahan


multiple rods menurut IEEE Std 142-2007,
IEEE Recommended Practice For
Grounding Of Industrial and Commercial
Power Systems ditunjukan pada tabel 1.

Tabel.1 Faktor Perkalian untuk Pentanahan


Multiple Rods

Jumlah Elektroda
F
Batang

2 1,16

3 1,29

4 1,36

8 1,68

12 1,80 Gambar.1 Diagram Alir (flow chart)


Penelitian.
16 1,92 2.2. Perancangan Grounding
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
20 2,00 desain yang tepat sehingga dapat dihasilkan
nilai tahanan pentanah yang rendah.
Rancangan desain grounding ini terdiri dari
24 2,16 dua buah sumur berdiameter masing-masing
1 meter dengan kedalaman mencapai air
tanah. Pada sumur pertama akan ditanamkan
8 buah batang elektroda dengan panjang
2. METODE PENELITIAN masing-masing 1 meter yang berdiameter 16
2.1. Metode Perancangan mm. Setiap batang elektroda diikat
menggunakan baut suri dan disambung
Metode perancangan yang dilakukan dengan kawat BC yang terbuat dari lilitan
meliputi seluruh proses perancangan tembaga ukuran 50 mm. Masing-masing
grounding untuk Laboratorium Teknik batang elektroda yang sudah disambungkan
Tegangan Tinggi di Teknik Elektro dengan kawat BC dihubungkan menjadi satu
Universitas Islam Indonesia ini. Berikut alur yang kemudian ditarik kawat BC ke atas
penelitian yang dilakukan seperti pada permukaan tanah. Kemudian dilakukan
gambar 1. Diagram Alir (flow chart) modifikasi tanah dengan ditimbun tanah liat
Penelitian. dan diberi air agar diperoleh nilai tahanan
yang kecil. Karena tahanan jenis dari tanah
sangat berpengaruh terhadap nilai tahanan
tanahnya.

3
Teknoin Vol. 22 No. 2 Juni 2016 : 01-08

Sedangkan sumur kedua memiliki 2.3. Perhitungan Nilai Resistansi


spesifikasi yang sama dengan sumur kedua, Berdasarkan rancangan grounding, maka
tetapi jumlah dan panjang elektrodanya yang secara sistematis dapat dihitung dengan
berbeda, yaitu 4 buah elektroda dengan persamaan (1) berapa besar nilai tahanan
panjang masing - masing 2 m. pentanah yang akan dihasilkan.
2.2.1. Perancangan Sumur Pertama 2.3.1. Parameter sumur pertama
Dengan 8 Buah Batang Elektroda
Pada sumur pertama diketahui data sebagai
berikut :

a. Tahanan Jenis Tanah = 43.80 Ohm


meter.
b. Panjang Batang Elektroda = 1 meter.
c. Jari - jari Batang Elektroda = 0.8 cm.
d. Jumlah Batang Elektroda = 8 batang.
e. Faktor Perkalian = 1,68.

2.3.2. Parameter Sumur Kedua


Pada sumur kedua diketahui data sebagai
berikut :

a. Tahanan Jenis Tanah = 43.80 Ohm


meter.
b. Panjang Batang Elektroda = 2 meter.
c. Jari - jari Batang Elektroda = 0.8 cm.
Gambar.2 Rancangan Sumur Pertama. d. Jumlah Batang Elektroda = 4 batang.
e. Faktor Perkalian = 1,36.
2.2.2. Perancangan Sumur Kedua
Dengan 4 Buah Batang Material yang digunakan dalam sumur
Elektroda pertama dan sumur kedua sama persis, hanya
jumlah dan panjang rod yang berbeda.

2.4. Perhitungan Resistansi Dengan


Perubahan Beberapa Paremeter
Pada tahap ini akan dihitung nilai tahanan
pentanah dengan melakukan perubahan pada
beberapa parameter. Parameter yang akan
dilakukan perubahan untuk perbandingan
perhitungan antara lain adalah tahanan jenis
tanah atau dengan mengambil tanah liat
dan tanah rawa dengan range 30 - 100 Ohm
meter, yang kedua adalah panjang batang
elektroda (L), kemudian jari - jari dari
batang elektroda itu sendiri (a), jumlah
batang elektroda yang akan ditanam ke
dalam tanah (n), dan faktor perkalian (F)
untuk pentanahan multiple rods nilainya
Gambar.3 Rancangan Sumur Kedua.

4
Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk)

akan mengikuti dari jumlah batang elektroda 3.2. Mengubah Beberapa Nilai Dari
yang akan digunakan. Parameter Tahanan Jenis Tanah
Parameter pertama yang diubah adalah
2.5. Mengelompokan Data - Data Hasil nilai tahanan jenis tanahnya dengan
Perhitungan Beberapa Parameter memperhatikan kadar air yang terkandung
Pada tahap ini akan dibuat tabel yang didalam tanah. Tahanan jenis tanah yang
digunakan untuk memudahkan dalam diambil adalah tanah liat dan tanah rawa
mengelompokan hasil dari perhitungan dengan range tahanan jenis tanahnya seperti
dengan merubah beberapa parameter. Selain pada tabel 1. Hasil perhitungannya adalah
itu juga digunakan untuk memudahkan sebagai berikut :
dalam menganalisa data yang dihasilkan.
Sehingga dapat dilihat perubahan yang Tabel.1 Hasil Perhitungan Tahanan
terjadi pada nilai tahanan pentanah akibat Tanah Dengan Merubah Tahanan Jenis
dari mengubah nilai parameter-parameter Tanah
yang dilakukan tersebut. Nilai dari hasil Kadar Tahanan Jenis Tahanan
perhitungan tersebut akan dikelompokan NO Air Tanah Tanah
berdasarkan parameter yang telah diubah (%) (Ohm meter) (Ohm)
1 10 34,18 0,69656
dalam perhitungan persamaan (1).
2 20 22,12 0,45079
3 30 18,35 0,37396
3. HASIL PENELITIAN DAN 4 40 15,53 0,31649
PEMBAHASAN 5 50 14,47 0,29489
3.1. Hasil Perhitungan Dengan Beberapa 6 60 14,19 0,28918
Parameter 7 70 13,27 0,27043
8 80 12,83 0,26147
Data - data hasil perhitungan yang telah
dihitung dikelompokkan berdasarkan Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat dilihat
parameter - parameter yang telah diubah bahwa adanya perbedaan hasil nilai tahanan
untuk memudahkan dalam menganalisanya. pentanah yang dihasilkan dari proses
Parameter tersebut adalah tahanan jenis perhitungan. Semakin banyak kadar air maka
tanah, panjang batang elektroda, jari-jari tahanan jenis tanahnya semakin kecil dan
batang elektroda, dan jumlah batang tahanan pentanahnya juga akan semakin
elektroda yang akan diikuti perubahan dari kecil. Dapat dilihat pada gambar 4,
nilai faktor perkalian (F). Dengan nilai - nilai hubungan antara tahanan tanah dan kadar air,
parameter yang tetap atau tidak diubah penambahan kadar air yang sangat
adalah nilai dari perhitungan rancangan berpengaruh terhadap nilai tahanan tanahnya
grounding pada sumur pertama sebagai adalah sebesar 20%. Kenaikan kadar air
acuan untuk membandingkan. Karena pada tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit
sumur pertama dengan persamaan (1), terhadap nilai tahanan tanahnya
memiliki nilai tahanan pentanah sebesar (Suyamto,2015). Pada perancangan ini akan
0,892 Ohm meter yang lebih kecil dilakukan modifikasi tanah dengan
dibandingkan nilai tahanan pentanah pada menggunakan tanah liat dan diberi kadar air
sumur kedua sebesar 1,542 Ohm meter. Nilai agar diperoleh nilai tahanan pentanah yang
tahanan pentanah dari sumur pertama dan semakin kecil.
sumur kedua dihitung berdasarkan kondisi
kandungan air yang paling minimal, yaitu 10
% dan menggunakan tahanan jenis tanah liat.
Sehingga akan diperoleh data - data sebagai
berikut :

5
Teknoin Vol. 22 No. 2 Juni 2016 : 01-08

3.4. Mengubah Beberapa Nilai Dari


Parameter Jari - Jari Elektroda
Parameter ketiga yang diubah adalah nilai
dari jari - jari batang elektrodanya. Jari - jari
batang elektroda yang berbeda - beda maka
akan berpengaruh terhadap besar dari nilai
tahanan tanahnya. Hasil perhitungannya
adalah sebagai berikut :

Tabel.3 Hasil Perhitungan Tahanan Tanah


Gambar.4 Hubungan Antara Tahanan Dengan Merubah Jari - Jari Elektroda
Tanah Dengan Kadar Air Dalam
Jari-jari
Tanah. Tahanan
Batang
3.3. Mengubah Beberapa Nilai Dari NO Tanah
Elektroda
Parameter Panjang Elektroda (Ohm)
(cm)
Parameter kedua yang diubah adalah nilai
1 0,5 1,5810
dari panjang batang elektrodanya. Panjang
batang elektroda dapat dipotong sesuai 2 0,8 0,8926
dengan yang diinginkan. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut : Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat dilihat
bahwa semakin besar jari-jari batang
Tabel.2 Hasil Perhitungan Tahanan elektroda yang digunakan maka tahanan
Tanah Dengan Merubah Panjang pentanahnya akan semakin kecil. Begitu juga
Elektroda sebaliknya, dengan jari-jari batang elektroda
yang semakin kecil maka tahanan
Panjang Tahanan
pentanahnya akan semakin besar. Dapat
NO Elektroda Tanah
disimpulkan bahwa besarnya jari-jari batang
(m) (Ohm)
elektroda yang digunakan berpengaruh
1. 1 0,8926 terhadap besarnya nilai tahanan pentanah.
2. 2 0,9539
3. 4 0,7307 3.5. Mengubah Beberapa Nilai Dari
Parameter Jumlah Batang Elektroda
Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat dilihat Parameter keempat yang diubah adalah
bahwa adanya perbedaan hasil nilai tahanan jumlah batang elektroda yang akan ditanam
pentanah yang dihasilkan dari proses ke dalam tanah (n) dengan mengikuti
perhitungan. Semakin panjang batang perubahan dari nilai faktor perkalian (F)
elektroda yang ditanam maka tahanan untuk pentanahan multiple rods yang
pentanahnya akan semakin kecil walaupun digunakan. Hasil perhitungannya adalah
perubahannya tidak terlalu besar atau sebagai berikut :
signifikan (Suyamto, 2012). Dapat
disimpulkan bahwa panjang batang elektroda Tabel.4 Hasil Perhitungan Tahanan Tanah
berpengaruh terhadap besar dari nilai Dengan Mengubah Jumlah Batang Elektroda
tahanan pentanah walaupun tidak terlalu Jumlah Tahanan
besar pengaruhnya. Faktor
NO Batang Tanah
Perkalian
Elektroda (Ohm)
1 2 1,16 2,4653
2 3 1,29 1,8277
3 4 1,36 1,4451
4 8 1,68 0,8926

6
Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk)

Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa berpengaruh terhadap hasil nilai tahanan
adanya perbedaan hasil nilai tahanan pentanah.
pentanah yang dihasilkan dari proses Walaupun panjang batang elektrodanya
perhitungan. Semakin banyak jumlah batang lebih panjang pada sumur kedua, tetapi hasil
elektroda yang digunakan maka nilai faktor nilai tahanan pentanahnya lebih kecil sumur
perkaliannnya juga akan semakin besar yang pertama. Hal tersebut dapat terjadi
tetapi tahanan pentanahnya akan semakin karena panjang batang elektroda
kecil. Oleh karena itu untuk memperoleh berpengaruh terhadap besarnya nilai tahanan
tahanan pentanah yang lebih kecil pentanah hanya saja tidak terlalu besar
gunakanlah bentuk multiple rods dengan pengaruhnya. Nilai faktor perkalian juga
jumlah batang elektroda yang banyak. berubah sejalan dengan perubahan yang
terjadi pada jumlah batang elektroda yang
digunakan. Jumlah batang elektroda yang
digunakan lebih banyak maka faktor
perkaliannya juga semakin besar. Dan
dengan faktor perkalian yang semakin besar
maka nilai tahanan pentanahnya akan
semakin kecil. Dilihat dari faktor
ekonominya sumur pertama dan kedua tidak
ada yang berbeda, karena jumlah batang
elektroda yang harus dibeli dari pasaran
Gambar 5. Hubungan Antara Jumlah jumlahnya sama.
Batang Elektroda Dengan
Tahanan Tanah. 3.7. Rancangan Grounding Akhir
Berdasarkan perhitungan dan analisa
3.6. Pembahasan Rancangan Grounding rancangan grounding yang sudah dilakukan
Pada perancangan desain grounding yang dapat dibuat rancangan grounding akhir
telah dibuat, menggunakan dua buah sumur yang akan digunakan sebagai rancangan
yang masing - masing sumur memiliki grounding untuk Laboratorium Teknik
ketentuan yang berbeda. Nilai tahanan Tegangan Tinggi di Teknik Elektro
pentanah pada sumur pertama yaitu sebesar Universitas Islam Indonesia. Berdasarkan
0,8920 Ohm. Sedangkan nilai tahanan perhitungan yang sudah dilakukan rancangan
pentanah pada sumur kedua yaitu sebesar sumur pertama memiliki nilai tahanan
1,5414 Ohm. Hal tersebut dapat terjadi pentanah yang lebih besar dibandingkan
karena setiap sumur yang dirancang dengan sumur kedua. Maka akan lebih efektif dan
spesifikasi ketentuan yang berbeda. Dengan efisien apabila rancangan grounding ini
tahanan jenis tanah dan jari - jari batang menggunakan dua buah sumur yang
elektroda yang sama, tetapi memiliki diparalelkan tetapi kedua sumur tersebut
panjang batang elektroda dan jumlah batang menggunakan spesifikasi seperti pada
elektroda yang berbeda termasuk pada nilai rancagan sumur pertama.
faktor perkalian untuk pentanahan multiple Karena rancangan sumur pertama
rods mempengaruhi nilai dari tahanan menghasilkan nilai tahanan pentanah yang
pentanahnya. Nilai tahanan pentanah pada lebih kecil, sehingga apabila kedua sumur
sumur pertama lebih kecil dari pada nilai tersebut menggunakan nilai seperti pada
tahanan pentanah pada sumur kedua karena rancangan sumur pertama yang diparalelkan
pada sumur pertama memiliki jumlah batang akan menghasilkan nilai tahanan pentanah
elektroda yang lebih banyak dari pada yang semakin kecil dan lebih bagus lagi.
jumlah batang elektroda yang kedua. Jumlah Dilihat dari faktor ekonominya juga tidak
batang elektroda yang digunakan sangat ada yang berbeda. Maka akan diperoleh nilai
tahanan pentanah dari kedua sumur tersebut

7
Teknoin Vol. 22 No. 2 Juni 2016 : 01-08

dengan spesifikasi seperti pada rancangan Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi


sumur pertama yaitu dengan rancangan karena nilai tahanan pentanah yang
grounding akhir yang kedua sumurnya dihasilkan sudah dibawah nilai 5 Ohm.
diparalelkan menjadi satu dan menggunakan
spesifikasi seperti pada rancangan sumur DAFTAR PUSTAKA
pertama maka akan menghasilkan nilai
tahanan pentanah yang semakin kecil, yaitu C. Novianti, “Pengukuran Tahanan Tanah
sebesar 0,446 Ohm. Nilai tahanan pentanah (Grounding)”, Jurusan Teknik
yang dihasilkan tersebut sudah sangat baik Elektro, Program Studi Teknik
untuk digunakan sebagai instalasi grounding Telekomunikasi, Politeknik
di dalam Laboratorium Teknik Tegangan Negeri Semarang, 2009.
Tinggi. L. Zulfikar, “Studi Pengaruh Jenis Tanah
dan Kedalaman Pembumian
4. KESIMPULAN Driven Ros Terhadap Resistansi
Jenis Tanah”, Jurusan Teknik
Dari perencanaan dan pembahasan yang Elektro, Fakultas Teknik,
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan Universitas Islam Makassar,
bahwa : 2012.
Suyamto, Bahan Kuliah Grounding 2014 –
a. Untuk mendapatkan rancangan 2015, Yogyakarta, 2015.
grounding dengan nilai tahanan Suyamto, Sutadi, Elin Nuraini, “Instalasi
pentanah yang rendah sangat dan Evaluasi Grounding untuk
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara MBE Industri Lateks PTAPB
lain tahanan jenis tanah, panjang batang Menggunakan Multiple Rods”,
elektroda, jari - jari batang elektroda dan Pusat Teknologi Akselerator dan
faktor perkalian. Proses Bahan (PTAPB), Badan
b. Semakin banyak kadar air yang Tenaga Nuklir Nasional,
terkandung di dalam tanah maka nilai Yogyakarta. 2012.
tahanan jenis tanahnya semakin kecil Wahyono, “Pengaruh Kadar Air dan
dan nilai tahanan pentanahnya akan Kedalaman Elektroda Batang
semakin kecil juga. Semakin panjang Tunggal Terhadap Tahanan
batang elektroda yang ditanam maka Pembumian Pada Tanah Liat”,
akan semakin kecil nilai tahanan Jurusan Teknik Mesin, Politeknik
pentanahnya, begitu juga dengan jari- Negeri Semarang, 2012.
jari batang elektroda yang digunakan.
Semakin banyak jumlah batang
elektroda yang digunakan maka faktor
perkaliannya juga akan semakin besar,
tetapi nilai tahanan pentanahnya akan
semakin kecil.
c. Dengan menggunakan rancangan
grounding yang sama maka rancangan
pada sumur pertama dan kedua
menghasilkan nilai tahanan pentanah
masing-masing sebesar 0,892 Ohm.
Setelah diparalelkan kedua sumur
tersebut menghasilkan nilai tahanan
pentanah total sebesar 0,446 Ohm. Nilai
tahanan pentanah yang dihasilkan
tersebut sudah sangat baik digunakan
sebagai instalasi grounding di dalam

Anda mungkin juga menyukai