Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN


Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system apabila terjadi hubung singkat
pada peralatan, selanjutnya arus hubung singkat tsb akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang
dan peralatan, terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus ditanahkan.
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali, waktu pemeliharaan atau setelah
system ada gangguan. Sewaktu pelaksanaan pengukuran pentanahan, saluran (kawat) dari electrode ke rangka
peralatan harus dilepas. Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER.
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis tanah, berikut ini tabel nilai
rata2 resistansi dari jenis tanah.

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah mempunyai parameter yang meliputi:
1. Resistivitas tanah
2. Resistivitas air tanah
3. Dimensi elektroda pengetanahan
4. Ukuran elektroda pengetanahan
: Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 , Maka Ground rood ditambah, dengan jarak 2 x panjangnya.
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan
dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan : Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan
tegangan listrik sebesar 1 Volt, dan dipasan tahanan listrik 1 , maka akan mengalir arus listrik sebesar
1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb:

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb: Prop (A) di hubungkan dengan electrode (di bak kontrol). Prop (B) dan
(C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd. 10 m. Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat.

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan 5 Ohm. apabila belum mencapai nilai 5 Ohm, maka electrode
bisa ditambah dan dipasang diparalel. Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau Rtanah = 0.
Contoh: Pemasangan electrode pertama (R1), setelah diukur = 12 Selanjutnya di tanam lagi electrode ke 2 (R2),
diukur tahanan =
12 , Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 , Karena belum mencapa
i 5 , maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3).
Maka perhitungan R ekivalennya sbb;

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding, setelah diukur dengan Earth Tester
Nilai yang muncul 100 ohm (maks), kalau acuannya PUIL munkin anda diWajibkan menurunkannya.. Ada trik
sederhana dengan menambah Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan. (Rod
dianalogikan sebagai tahanan). Kalau 100/100=50 ohm (2 rod), 50/50=25 ohm (menjadi 4 rod), trus 25/25=12,5 ohm
(menjadi 6 rod), trus 12,5/12,5=6,25 ohm (menjadi 8 rod), trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai
tahanannya >0 dan <5>6,25/6,25= 3,125 ohm.. maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan dari 100 ohm
ke 3,125 adalah 10 buah rods. Setelah Grounding Ring dipastikan terhubung sempurna, cek kembali dengan Earth
Tester nilai tahanan harusnya sudah turun drastis.
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah, sehingga dalam musim kering selalu
terletak dalam lapisan tanah yang basah.
Phasa sequence tester (drivel) : alat ukur untuk mencari urutan fasa (R, S dan T) pada suatu sumber listrik

Cara

Mengukur

Grounding

dengan

Earth

Tester

Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan
kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh
langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya

kesalahan pembacaan pada alat ukur.


Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital.

Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.

Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat

ukur.
Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih 5-10

meter dari pentanahan atau grounding.


Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.

Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada
poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan

diukur.
Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna

kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.
Selesai, nilai resistansi grounding sudah di ketahui.

Anda mungkin juga menyukai