Anda di halaman 1dari 4

NAMA:NAMA:Nadia ramadhani

NAMA:Halmizan Satria Maulana


X.TKJ2
Sejarah Perkembangan Internet
Internet punya sejarah yang panjang. Pertama kali muncul pada 1969
dengan bentuk sebuah jaringan komputer yang dibuat oleh ARPA
(Advanced Research Projects Agency). ARPA membangun jaringan
internet pertama yang kemudian diberi nama ARPANET. Inilah yang
menjadi cikal bakal terbentuknya jaringan internet yang Anda kenal
sekarang.

Internet terus berkembang hingga pada 1980-an jaringan ini sanggup


menghubungkan universitas ternama di Amerika Serikat, tapi aksesnya
terbatas. Pada 1982, protokol standar TCP/IP mulai diaplikasikan ke
publik. Barulah pada 1986 didirikan National Science Foundation
Network (NSFNET) sebagai pengganti ARPANET. Pada saat itu, jaringan
di beberapa negara mulai terhubung.

Dulu, informasi yang didapat dari internet hanya berbasis teks. Baru
pada 1990, layanan sejenis berbasis tampilan grafis yang dikenal
sebagai WWW (World Wide Web) mulai dikembangkan oleh CERN.
Kemudian, InterNIC didirikan pada 1993 untuk menjalankan layanan
pendaftaran domain. Ini karena muncul aturan nama domain dan alamat
IP berupa simbol numerik dan format tertentu sebagai pengenal sistem
komputer.

Perkembangan Teknologi Jaringan Seluler 1G, 2G,


3G, 4G, 5G
1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)
Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979
oleh Nippon Telegraph dan Telephone. Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah
gelombang analog radio sederhana. Artinya, jangkauan dari teknologi 1G ini
sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam skala luas seperti
sekarang.

Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai NMT (Nordic Mobile


Telephone) dan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya
mendukung komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 Kbps. G hanya
memanfaatkan gelombang analog.

2. Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)


Teknologi jaringan 2G diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia.
Teknologi 2G ini disebut sebagai GSM (Global System for Mobiles) dan
CDMA (Code Division Multiple Access) yang telah mendukung pengiriman
teks (SMS) dan suara sekaligus. Generasi ini memiliki memiliki fitur CSD
sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14.4 kbps.

3. Jaringan Seluler 2.5G: GPRS


Di akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Jaringan 2.5G
merupakan perkembangan teknologi nirkabel berbasis GPRS (General
Packet Radio Service) yang berada di antara teknologi nirkabel generasi ke-2
(2G) dan ke-3 (3G).

Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G terletak pada implementasi packet


switching dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menawarkan layanan
berorientasikan data dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (Hingga kecepatan
teoritis maksimum 384 Kbps)

Dengan teknologi 2.5G ini memungkinkan untuk mengirim dan menerima


foto & video melalui layanan pesan multimedia (MMS).

4. Jaringan Seluler 2.75G: EDGE


Pada tahun 2003 Teknologi 2.75G pertama kali diperkenalkan oleh operator
AT&T di Amerika. Teknologi jaringan 2.75G merupakan peningkatan
jaringan versi lanjut dari 2G dan 2.5G yang dikenal dengan EDGE
(Enhanced Data rates for Global Evolution).2.75G
memungkinkan
untuk mentransfer data dalam bentuk small package
dengan kecepatan 48 Kbps (Hingga 384 Kbps).
Bahkan dengan perkembangan jaringan seluler ini,
internet sudah mulai bisa digunakan oleh para
pengguna telepon seluler.

5. Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)


Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998Teknologi
jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998

Di era 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online, seperti live
streaming, video streaming, game online, dan juga teleconference. Teknologi
3G juga ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU)
sebagai standar teknologi jaringan yang diadopsi dari IMT-2000.

Teknologi 3G kemudian ditingkatkan lagi menjadi teknologi 3.5G HSDPA


(High Speed Downlink Packet Access) yang mendukung kualitas jaringan dan
kecepatan yang lebih baik.

6. Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA


Jaringan 3.5G HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan
peningkatan teknologi khususnya pada sisi kecepatan transfer data melebihi
3G.

Teknologi jaringan ini juga mampu melayani komunikasi via multimedia di


internet menggunakan data video, seperti video call ataupun video sharing
dengan kecepatan downlink hingga 14 Mbps.

7. Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE


Teknologi jaringan LTE merupakan standar jaringan lanjutan dari generasi
sebelumnya yang menyediakan mobile broadband yang tidak hanya cepat.
namun juga efisien.

LTE ini menyederhanakan teknologi jaringan nirkabel dengan menggunakan


antarmuka radio, dan melakukan peningkatan jaringan inti sehingga
berdampak pada kecepatan dan kapasitas jaringan yang signifikan.

8. Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat


Teknologi jaringan kemudian berkembang lebih pesat ditandai dengan
hadirnya generasi jaringan ke-4, yaitu 4G. Teknologi jaringan 4G pertama
kali ditemukan pada tahun 2008

Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan di atas frekuensi


VoLTE (Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepon menjadi jauh lebih
baik dibanding sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan
teknologi terbaru.

Dengan kecepatan yang tinggi ini, koneksi 4G bisa digunakan untuk berbagai
kepentingan seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang sekarang sudah
mulai banyak digunakan dan dioperasikan melalui jaringan internet.

9. Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)


Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi
5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL
Axiata sebagai pelopornya.

Jaringan 5G didasarkan pada teknologi yang disebut Orthogonal


Frequency-Division Multiplexing (OFDM). Teknologi ini merupakan sebuah
metode modulasi sinyal digital di saluran kanal yang berbeda untuk
mengurangi gangguan sinyal.

Teknologi 5G merupakan teknologi yang sangat fleksibel. Teknologi itu dapat


diterapkan untuk jenis layanan Mobile Broadband maupun Fixed Broadband
atau Fixed Wireless Access (FWA).

G saat ini sudah dapat dinikmati di beberapa perangkat dan wilayah di


Indonesia. Tentunya hal ini akan sangat berpotensi merubah lanskap jaringan
mobile internet yang sudah ada dan akan mempengaruhi perkembangan
teknologi lain.

Anda mungkin juga menyukai