Anda di halaman 1dari 28

Teknologi sekarang sudah sangat maju dan GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA adalah generasinya.

GPRS adalah generasi pertamanya disusul dengan Edge dengan memberikan layanan agak cepat lalu 3G dengan menghadirkan layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang 3.5G menyingkirkan semua dengan menghadirkan layanan sangat cepat untuk mengakses data, dan mungkin akan hadir layanan 4G.

Perjalanan
G stands for Generation and is related to data transmission speed 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Generasi

1G - Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps 2G - Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps 2.5G - Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs 3G - Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps 3.5G - Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps 4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps 5G - Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps

GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps. EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing). UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus. Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :

Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.

Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). PERBEDAAN 1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G, 4G DAN 5G

1G
Jaringan 1G pertamakali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di teknologi jaringan. Saya tidak perlu menjelaska singkatan dari AMPS dll, karena tidak akan ada kuis berhadiah Iphone 4G yang akan menanyakan singkatan itu. Yang harus anda ketahui adalah bahwa ini adalah standar baru dari teknologi jaringan. zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke seluruh dunia.

2G
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan seluler digital. yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapaistas yg lebih besar. GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka. kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari teknlogi jaringan nirkabel, mereka berbeda, mereka unik mereka Asli. dan juga kenyataan bahwa generasi Pertama telah pupus satu dekade yang lalu. sehingga harus ada generasi yang baru. Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat. sekitar 14.4KBPS. anda juga dapat mengirimkan pesan teks. akan tetapi Fitur CSD ini membuat Tagihan bualanan anda membengkak.karena jika anda ingin terhubung ke internet anda harus

menggunakan dialup yang dihitung permenit. kecuali anda punya percetakan uang sendiri dirumah ;) Pada tahun tahun selanjutnya ketika orang-orang sudah ketagihan internet, ketika mereka mengecek email setiap hari mereka merasa sudah harus ada perubahan, mereka membutuhkan akses data yang lebih cepat dari yang ada saat itu. GPRS memang lebih bagus dari 2G tapi tidak cukup bagus jika kita bandingkan dengan 3G yang benih benih nya sudah mulai muncul ketika GPRS di umumkan untuk pertama kali. 2.5G GPRS (The General Packet Radio Service) 2.5G adalah terobosan terbaru di generasi ke dua ini. GPRS jg adalah akar dari munculnya 4G. lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang boros. dengan GPRS anda bisa dipastikan Always on anda dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan saja. secara teori kecepatan gprs mampu mencapai 100kbps walau dalam kenyataannya kita tidak pernah mencapai kecepatan 40kbps sekalipun.hhehe ;) GPRS juga membuat anda lebih irit karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi permenit seperti CSD.

3G
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ke tiga (3G) diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat itu muncul EDGE Enhanced Data - rates for GSM Evolution ini diharapkan akan menjadi pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. dengan EDGE anda sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G. EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing). UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps. 3.5G HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.

Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G 4G

4G yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Bayangkan dengan kecepatan super itu anda dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa .. mari kita tunggu kedatangan teknologi yang super cepat ini. selain itu ini adalah salahsatu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik. 4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).

Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Teknologi

4G

di

Indonesia

Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony[1] yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internettelepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet. WiMAX, Teknologi 4G Pertama di Indonesia

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,

WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps. WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps. WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.

Operator 4G Pertama di Indonesia

Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.

Mengenal

Berbagai

Macam

Teknologi

4G

Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur yang lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone adalah seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya. Sebagian besar jaringan 3G pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuit-switched, dimana mereka memiliki gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paket-paket IP dari jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface sendiri-sendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri dalam hal interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah ini, jaringan 4G dirancang sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet switched seperti halnya jaringan backbone berbasis IP seperti intranet (LAN, WLAN) dan internet. Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda. Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada. Model interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular, jaringan nirkabel metropolitan (wireless metropolitan area networks - WMANs), jaringan nirkabel lokal (local wireless local area networks -WLANs), dan jaringan nirkable personal (wireless personal area networks WPANs). Model interworking ini meng-cover skenario jaringan masa depan yang terintegrasi dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana saja (anywhere),

dan

dengan

cara

apa

saja

(anyway).

4G-R
WLAN IEEE 802.11 adalah sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan 54Mbps akan tetapi masih terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter saja (200 300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO) dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel nya hanya mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, adalah sangat esensial untuk mengembangkan sistem yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan jangkauan layanan yang lebar. Sistem baru 4G yang inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari pendahulunya, seperti penggunaan orthogonal frequency division multiplexing/multiple access (OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO). Untuk mendukung berbagai kondisi, seperti mobilitas pengguna, baik yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah (nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau batasan cakupan (cellcentre/boundary), maka dikembangkanlah teknik-teknik yang mengkombinasikan beberapa akses jamak (hybrid multiple access). Kandidat teknologi 4G-R yang paling kuat adalah teknologi jaringan yang berbasis pada standard IEEE 802.16 dan ETSI/HIPERMAN, yang dikenal dengan jaringan WiMAX. Standar jaringan ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung topologi akses point-to-multipoint line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang mendukung topologi mesh non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung mobilitas, hingga yang terakhir yang masih berjalan, 802.16j yang mendukung relay bergerak multi hop (multihop mobile relay-MMR) dan 802.16m advance air interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi bergerak (mobile application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam lapisan Medium Acces Control (MAC layer L2) dan lapisan fisik (PHY layer L1).

4G-E
Berbeda dengan teknologi 4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan pengembangan teknologi berbasis 3G Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) yang telah diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan dikenal dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai standard 3GPP Release 8. Pada awalnya pengembangannya, LTE dinyatakan sebagai bentuk peningkatan teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan dari UMTS. Selain itu dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink, LTE jelas tidak memenuhi kriteri teknologi 4G yang ditetapkan ITU-IMT Advanced. Menyikapi hal tersebut, dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008, 3GPP/3GPP2 berkomitmen untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G. Peningkatan spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak rates 1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network (RAN) dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan. Standard resmi

LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2010. Sementara standard air interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan, demikian juga halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum. Dilain pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator incumbent, melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan standard 3GPP Release 5 dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia Subystem (IMS).

IMS
Standard IP-Media Subsystem (IMS) dapat menjembatani sekaligus mengkonvergensikan berbagai teknologi jaringan, sehingga operator incumbent dengan teknologi GSM/GPRS/EDGE, UMTS/3G, maupun tradisional PSTN dapat untuk bermigrasi dan memberikan layanan 4G dengan interoperability antar sistem yang terjamin. Arsitektur umum IMS dapat dilihat pada gambar berikut :

Arsitektur IMS dengan Interoperability Antar Sistem IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah framework baru di bidang telekomunikasi. Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP melalui dua fase pengembangan (release 5 dan release 6) untuk jaringan UMTS. Dilain pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 sebagai the Multi Media Domain (MMD) untuk jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan (bukan digabungkan lho) dengan IMS, menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS) ini mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (VoIP) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP/3GPP2 ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN. Dari sini dapat kita lihat, bagaimana 2 badan standard telekomunikasi yang paling berpengaruh di dunia saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G. IEEE pada 4G-R di satu pihak

dan

ETSI

pada

4G-E

di

pihak

lainnya.

Dari sisi pengguna, IMS memungkinkan layanan komunikasi person-to-person dan person-tocontent dengan berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol. Dari sisi operator, IMS memberikan satu kemajuan penting pada konsep arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa pada konsep layering untuk komunikasi data. Arsitektur horizontal dalam IMS juga menspesifikasikan interoperability dan kemampuan roaming, selain itu juga menyediakan bearer control, pentarifan (charging) dan keamanan (security). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan dari domain IT. Dengan kemampuan yang ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi jaringan bergerak dan jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence FMC). Dengan alasan inilah IMS dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak untuk mengembangkan bisnis multimedianya dan menyajikan layanan bernilai tambah (value added services VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang telah tersedia saat ini. Meskipun mereduksi penggunaan jaringan circuit switched bukanlah tujuan IMS, dengan mungkinnya layanan suara lewat packet switched, banyak fihak yang meramalkan bahwa tereduksinya layanan circuit switched tinggal menunggu waktu saja. Akan tetapi dengan kemampuan interworking dengan jaringan circuit switched PSTN dan PLMN, setidaknya ini memperpanjang umur jaringan circuit switched. Wink Dengan perangkat-perangkat yang sepenuhnya berbasis software, menjadikan peluang besar sekaligus tantangan bagi kita untuk mengembangkan IMS sebagai salah satu produk telekomunikasi nasional.

5G

5G

Gigabit

per

second

for

the

future

1+

Gbps

Dan, tanpa secara optimal menikmati teknologi 3G dan 4G, di seberang jalan orang-orang sudah mulai membicarakan teknologi 5G! Anda merasa gila dibuatnya membayangkan seperti apa wujud ponsel di masa teknologi 5G. Karena Anda paham paradigma teknologi ada kemampuan reduksi wujud fisik, lamunan Anda terbawa ke masa depan. Saat itu seorang eksekutif muda yang hendak masuk ke mobilnya bergumam seolah bicara dengan orang lain melalui alat komunikasi. Anda sadari bentuk ponselnya tidak digenggam, tetapi di pergelangan tangan layaknya jam tangan! Di telinganya terselip handsfree berteknologi Bluetooth. Untuk menghubungi seseorang ia cukup bergumam pelan mengucapkan nama orang yang hendak dihubungi. Demikian juga untuk mengirimkan pesan teks dan multimedia. Tapi yang lalu Anda lihat terdapat seutas kabel menjulur dari ponsel tersebut ke arah benda mirip koper kerja yang ia genggam di tangan kirinya. Akhirnya Anda sadar sepenuhnya koper kerja tersebut ternyata sebuah baterai!

Inti dari kisah ini sebenarnya imajinasi dan pemikiran kreatif yang hendaknya membawa pada inovasi teknologi ponsel di masa depan yang lebih canggih. Karena batas teknologi adalah imajinasi dan mimpi. Sesuatu yang dianggap tidak mungkin saat ini karena tidak penjelasan logis tasnya. Awalnya adalah imajinasi yang tanpa sadar dan tidak sadar membawa kita pada kehadirannya yang nyata. Bukankah imajinasi dan keinginan menjadi terdahulu sebelum kita merasakan yang sesungguhnya? Hal ini mengingatkan saya pada ucapan Albert Einsten. Ia katakan imagination is more important than knowledge. Ah, baiklah saya ingin berujarberimajinasi, Halo, bisa saya bicara dengan teknologi 5G?

GPRS

(General

Packet

Radio

Service)

A Global System for Mobile Communications (GSM) initiative to deliver high speed packet data services to mobile terminals. GPRS allows many users to share the same channel and allows users to stay virtually 'on line' all of the time; radio resources are used only when data is actually being transmitted or received. Call setup is almost instantaneous and users may be charged on the basis of actual data transmitted, rather than connection time. Sometimes defined as GSM Packet Radio Service.

EDGE

(Enhanced

Data

rate

for

Global

Evolution)

A technology (also known as GSM++) that allows Global System for Mobile Communications (GSM) operators to use existing GSM radio bands to offer wireless multimedia IP-based services and applications at speeds of 384 kbps with a bit-rate of 48 kbps per timeslot and up to 69.2 kbps per timeslot under ideal radio conditions. (A more realistic theoretical limit is 59.2 kbps per timeslot). The 384 kbps prediction is from an International Telecommunication Union (ITU)defined objective in the ITU2000 standard. EDGE is fully based on GSM and requires relatively small changes to network hardware and software. For example, EDGE uses the same time division multiple access (TDMA) frame structure, logic channel, and 200-kHz carrier bandwidth as today's GSM networks, allowing existing cell plans to remain intact. Formerly called Enhanced Data rate for GSM Evolution. What that means in simple English is that when you connect to the internet via your mobile phone, if EDGE is available, sites should appear (data download to your phone) faster than just standard GPRS. In theory EDGE is twice the speed of GPRS. You might see a small icon on your phone screen that indicates that GPRS and/or EDGE is operating. There's no need to add special settings to your connection.

3G

(third

generation

wireless)

3G is an ITU specification for the third generation of mobile communications technology. (Analog cellular was the first generation; Digital PCS the second.) 3G uses the Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) standard. Key features of 3G systems are a high degree of commonality of design worldwide, compatibility of services, use of small pocket devices with

worldwide roaming capability, Internet and other multimedia applications, and a wide range of services and devices. The main difference between 2.5G and 3G wireless is the rate at which data can be transferred. Planned rates are: 144 kbps or higher in high mobility (vehicular) traffic, 384 kbps for pedestrian traffic, and 2 Mbps or higher in fixed applications or for indoor traffic. The EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) air interface was developed specifically to meet the bandwidth needs of 3G.

3.5G - HSPA (High-Speed Packet Access) offered by some mobile operators, requires a
special modem, built into some notebooks and also available as a USB dongle. Speeds up to 3.6 Mbps.

HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) boosts speeds to as much as 7.2 Mbps, with
14.4 HSDPA Mbps is five speeds times faster possible than EDGE in and ten the times near faster than future. GPRS.

4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 Mbps 5G - Gigabit per second - for the future : 1+ Gbps
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile telephone radio). Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radiotelephone) khususyang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenisserta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini. Beberapa diantara banyak standar telekomunikasi yang digunakan oleh generasi ini adalah:

PTT (Push-to-Talk atau Press-to-Transmit) Adalah teknologi jaringan komunikasi yang menggunakan metode half-duplex (yang mirip walkie-talkie, hanya saja teknologi ini terhubung dengan jaringan seluler) yang digunakan untuk berkomunikasi. Sampai saat ini juga PTT masih diimplementasikan pada jaringan seluler, namun untuk Indonesia tidak ada operator yang mendukung teknologi ini. MTS (Mobile Telephone System)

Adalah teknologi radiotelephone half-duplex yang dikembangan oleh Bell System dan implemetasikan pertama kali di St. Louis pada tanggal 17 Juni 1946. Pada awalnya hanya ada 3 saluran komunikasi, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi untuk melayani seluruh pelanggannya. Kekurangnnya adalah berat handsetnya yang mencapai 80 pound atau sekitar 29 Kg, serta jaringan yang hanya terbatas pada area perkotaan saja. Pada tahun 1980-an, teknologi ini sudah tidak digunakan di Amerika. IMTS (Improved Mobile Telephone Service) Adalah teknologi radiotelephone full-duplex yang menggunakan gelombang Low VHF (35-44 MHz, 9 saluran), High VHF (152-158 MHz, 11 saluran), dan UHF (454-460 MHz, 12 saluran). Diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai penganti teknologi MTS. AMTS (Advanced Mobile Telephone System) OLT (Offentlig Landmobil Telefoni atau Public Land Mobile Telephony) MTD (Mobilelefonisystem D atau Mobile telephony system D) Autotel/PALM (Public Automated Land Mobile) ARP (Autoradiopuhelin atau telepon radio mobil) B-Netz

Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan two-way radio dealers. Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam

bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan kepala (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 0G, 0.5G Kelebihan Bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan dan dikomersialkan Kekurangan Metode transmisinya masih halfduplex meski pada perkembangannya mendukung fullduplex Jumlah pelangan terbatas Jangkauan jaringannya terbatas Tidak mendukung komunikasi data

2.1.2 1G, 1.5G (First Generation)


Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan teknologi komunikasi ini. Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang lainnya). Sebagian dari banyak standar telekomunikasi 1G meliputi:

NMT (Nordisk MobilTelefoni atau Nordic Mobile Telephony) Adalah teknologi 1G yang berkembang sekitar tahun 1980-an yang masih masih beroperasi di 30 negara yang umunya berada di Eropa. Teknologi ini terdiri dari NMT450 (Nordic Mobile Telephones/450) dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia pada tahun 1981 yang beroperasi pada 450 MHz menggunakan sistem FDD (Frequency Division Duplex) berbasis FDMA. Kemudian NMT-F yang merupakan versi Perancis dari NMT900 diperkenalkan pada tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz. AMPS (Advanced Mobile Phone System) atau IS-136 Adalah teknologi 1G yang dikembangkan oleh Bell Labs sekitar tahun 1970-an, digunakan di Amerika Serikat dan tidak dipakai lagi sekitar tahun 2000. Teknologi ini menggunakan frekuensi 800 MHz Cellular FM band, cara kerja teknologi ini hampir sama dengan teknologi IMTS yang ada pada 0G. CDPD (Cellular Digital Packet Data)

Adalah teknologi 1G yang diperkenalkan pada tahun 1992. Teknologi yang beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz ini memberi kemampuan kepada teknologi D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbps. Sebagai data paket pada jaringan, teknologi ini dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan juga bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Kemudian pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip dengan WAP) menggunakan CDPD. Handset yang mendukung layanan ini kemudian diciptakan dengan kemampuan transfer data, suara, serta mobile internet. CDPD merupakan teknologi sampingan dari AMPS hanya untuk layanan data saja, namun tidak berkembang karena mahal dan gagal berkompetisi. HICAP TACS (Total Access Communications System) atau JTAC (Japanese Total Access Communications System) C 450 atau C-Netz Mobitex DataTAC

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 1G, 1.5G Kelebihan Melayani komunikasi suara dan data berukuran kecil Kekurangan Tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar Kapasitas trafik yang kecil Jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit Penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi Derau intemodulasi (suara tidak jernih)

2.2 Teknologi Komunikasi Sekarang


Setelah mengetahui teknologi pendahulunya, berikutnya kita akan memasuki pembahasan mengenai teknologi yang masih banyak dipakai pada saat ini. Pembahasan pada subbab inilah yang menjadi pokok bahasan utama dalam makalah ini.

2.2.1 Second Generation


2.2.1.1 2G (Second Generation) Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya. Teknologi-teknologi standar 2G yang berbasis TDMA adalah:

D-AMPS (Digital AMPS) atau IS-54 atau IS-136 di Amerika Serikat dan Kanada
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang merupakan pengembangan dari AMPS (Advanced Mobile Phone System). Beropersi pada frekuensi: 1. 800 MHz (berdasar standar IS-54, range frekuensinya 824-849 MHz dan 869-894 MHz) 2. 1900 MHz (berdasar standar IS-136 untuk mendukung dual band 800 MHz dan 1900 MHz) D-AMPS merupakan telepon selular yang sudah digital, namun jaringannya masih mendukung jaringan analog AMPS.

GSM (Global System for Mobile Communications) di Eropa dan Asia


Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991. Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru. Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh dunia. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Tabel 2.3 Frekuensi yang Digunakan Oleh Jaringan GSM (Berdasarkan ETS 05.05) Sistem Frekuensi (MHz) Frekuensi Uplink (MHz) Frekuensi Downlink (MHz) Nomor Saluran

GSM 400 GSM 400 GSM 850 GSM 900 (PGSM) GSM 900 (EGSM)

450 480 850 900

450,4-457,6 478,8-486,0 824,0-849,0 890,0-915,0

460,4-467,6 488,8-496,0 869,0-894,0 935,0-960,0

259-293 306-340 128-251 1-124 0-124 dan 9751023 955-973 512-885 512-810

900

880,0-915,0 876,0-880,0 1710,0-1785,0 1850,0-1910,0

925,0-960,0 921,0-925,0 1805,0-1880,0 1930,0-1990,0

GSM-R (R-GSM) 900 DCS 1800 PCS 1900 1800 1900

Istilah yang lain dari GSM di beberapa negara: 1. 2. 3. 4. A1-Net (GSM 900 MHz) di Austria E-Netz (GSM 1800 MHz) di Jerman DCS (Digital Communications Systems) di Amerika Serikat PCS (Personal Communications Service) di Amerika Serikat (mirip standar NCDMA dan GSM 1900 yang beroperasi pada frekuensi 1850-1990 MHz)

PDC (Personal Digital Celluler) di Jepang


Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang diluncurkan pertama kali pada Maret 1993. Merupakan jaringan telekomunikasi berdasarkan TDMA yang dikembangkan Jepang dan berlaku hanya di Jepang saja. Dasar teknologinya sama dengan GSM. Dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi: 1. 800 MHz (downlink 810-888 MHz, uplink 893-958 MHz) 2. 1500 MHz (downlink 1477-1501 MHz, uplink 1429-1453 MHz)

PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System) di China, Jepang, Taiwan, dan beberapa negara Asia
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high-speed data services, suara jernih, dan handover. PHS di Jepang dioperasikan oleh J-Phone, dengan range frekuensi antara 1895-1918 MHz.

CSD (Circuit Switched Data) di Amerika Serikat


Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada kecepatan 9,6 Kbps pada jaringan GSM dan Switching Subsystem. Juga dapat dikoneksikan dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN) dan dial-up service.

HSCSD (High Speed Circuit Switched Data)


Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang memiliki mekanisme transfer data circuit-switched (mirip dengan GSM). Namun memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu

timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk satu koneksi). Kemampuan ini menjadikan HSCSD dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 57,6 Kbps (HSCSD merupakan teknologi penunjang pada jaringan GSM untuk data, tetapi tidak komersilkan karena boros timeslot dan tergantikan oleh GPRS yang lebih baik).

iDEN (Integrated Digital Enhanced Network) di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil, Chile, China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel, Jepan, Jordan, Korea Selatan, Meksiko, Peru, Filipina, Puerto Rico, Arab Saudi, dan Singapura
Adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh Motorola dengan jumlah jaringan di 20 negara. Beropersi di saluran 25 KHz, di manfaatkan untuk radio truk dan telepon selular.

Sedangkan teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah:

CDMAone atau IS-95 (Interim Standard 95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-95 di USA, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, India, Israel, Australia, Sri Lanka, Venezuela, Brazil, dan Cina
Adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner. Tabel 2.4 Perbandingan AMPS, GSM, dan CDMAone AMPS Akses jamak Modulasi Bandwidth RF Kanal/Carrier RF FDMA FM 30 KHz 1 GSM TDMA GMSK 200 Khz 8 CDMA/IS-95 DS-CDMA QPSK 1,25 MHz 20-30

Frekuensi Uplink 824-849 MHz 890-915 MHz 824-849 MHz Frekuensi Downlink 869-894 MHz 935-960 MHz 869-894 MHz

Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan 2G memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat bergerak dimulai dengan pesan singkat (SMS). Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 2G, 2.5G, 2.75G

Kelebihan

Kekurangan

Layanan lebih banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message Service; layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), Kecepatan transfer data voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 masih rendah bps (untuk SMS, download gambar, atau ringtone MIDI) Kapasitas pengguna dapat lebih besar Suara yang dihasilkan lebih jernih karena berbasis digital (sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital sebelum dikirim). Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog Efisiensi spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan Optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai, handset dapat dipakai lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil Tidak efisien untuk trafik rendah Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell tower)

2.2.1.2 2.5G, 2.75G (Second and A Half Generation) Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk 2.5G tidak. Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja. Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2). Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G yang sebenarnya.

GPRS (General Packet Radio Services)


Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu: 1. Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi. 2. An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada. 3. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya. GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu: 1. Kelas A Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini. 2. Kelas B Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B. 3. Kelas C Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis). Manfaat dari teknologi GPRS: 1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan web melalui browser. 2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara/intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler. 3. Real-time Conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.

4. Tele-action services yang memberikan layanan dengan pengiriman dan penerimaan volum data yang sedikit. Contohnya seperti validasi kartu kredit, transaksi lotere, dan sistem kamera pengawas ruangan.

WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)


Adalah teknologi 2.5G yang merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu men-transfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.

CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2)
Adalah teknologi 2.5G yang merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). Tabel 2.6 Wilayah Penerapan CDMA2000 Daerah Amerika Serikat Afrika Selatan Bangladesh Brazil Cina Estonia India Indonesia Kanada Kenya Latvia Maroko Meksiko Operator Verizon Wireless, Sprint PCS, Alltel, MetroPCS, Cellular South, U.S. Cellular, Cellcom, dan Cricket Communications (untuk Leap Wireless) Neotel (800 MHz) Pacific Telecom's CityCell VIVO China Unicom Eesti Energia (450 MHz) BSNL, Reliance Communications and Tata Teleservices Mobile-8, Bakrie Telkom, Telkom Flexi, dan Indosat Starone SaskTel, Manitoba Telecom Services, Bell Mobility, Aliant, dan TELUS Mobility Telcom Kenya, Flashcom LTD, dan E.M. Communications Ltd Lavia Triatel Wana Iusacell dan Unefon

Moldova Nepal Pakistan

Moldova Unite Nepal Telecom dan United Telecom Limited PTCL, World Call, dan GoCdma

Selandia Baru New Zealand Telecom Sri Lanka Ukraina Venezuela Sri Lanka Telecom (SLT), Suntel, dan Lanka Bell (800 MHz), dan DBN and Tritel (450 MHz) PEOPLEnet Movilnet dan Movistar

2.2.2 Third Generation


2.2.2.1 3G (Third Generation) Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000. Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink. ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang: 1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam. 2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki. 3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner). Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan. Menambah kemampuan jelajah (roaming). Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service). Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).

Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:

1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz 2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz Yang termasuk teknologi 3G:

EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced-General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multimedia communication. EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (yang salah satunya adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G. Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 Kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps. Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236,8 Kbps dengan menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan menggunakan 8 timeslots. Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video streaming, online gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November 2006, EDGE telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.

W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System)
Adalah teknologi 3G yang dikembangkan di Eropa dan mualai diperkenalkan pada tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh ETSI (European Telecommunication Standard Institution), selain itu ITU-T (Intertational Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector) mengerjakan sistem yang sama dinamakan IMT 2000 (International Mobile Telecommunation System 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbps. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada sel UMTS pada suatu daerah, maka dapat diroute-kan melalui satelit. UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas, dan private areas, urban, dan rural.

Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh sel yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple access yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan pelanggan. RACE (Research and Technology Development in Advanced Communications Technologies in Europe) telah mengembangkan dua jenis multiple access yakni CDMA dan TDMA, dari keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan. W-CDMA sudah di implentasikan di Jepang, Eropa, dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Frekuensi UMTS berbagai daerah: 1. 2. 3. 4. 5. Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan 1900 MHz (uplink) Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900 MHz/850 MHz. Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) 1700 MHz (uplink). Eropa pada frekuensi 900 MHz. Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.

CDMA2000-1x EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1x EV-DO (Data Only/Data Optimized) atau IS-856
Adalah teknologi 3G yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDG (CDMA Development Group). CDMA2000-1x EV (Evolution) dan CDMA2000-1x EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000-1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000-1x EV-DO (Revision 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000-1x-EV-DO (data only) memiliki kecepatan seperti tabel di bawah. Tabel 2.7 Pembagian Kecepatan CDMA2000-1x Kecepatan CDMA2000-1x EVDO Revision A (T-1 2,45-3,1 Mbps speeds) CDMA2000-1x EV- Rata-rata 300 Kbps, maksimal DO Revision B 73,5 Mbps CDMA2000-1x EV-DV Rata-rata 300 Kbps, maksimal 3,09 Mbps Aplikasi yang Didukung

Video conference

Transmisi data Integrasi layanan suara dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan Voice over IP (VoIP), multimedia, broadband, informasi, entertainment, jasa elekronik komersial, dan mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile (sehingga sama dengan jaringan Wi-Fi, WiMAX, dan UWB)

Maksimal 280 Mbps pada CDMA2000-1x EVkondisi puncak, 275 Mbps DO Revision C atau downstream, 75 Mbps upstream UMB (Ultra Mobile (sehingga dapat dikategorikan Broadband) dalam 4G)

TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System-Time Division Duplexing) di Eropa
Adalah teknologi jaringan data 3G yang dibangun pada jaringan telepon selular standar UMTS/WCDMA di mana keduanya baik UMTS/WCDMA maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai. Di Eropa frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020 MHz yang dapat mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (saat kecepatan maksimum downlink dan uplink).

GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)


Adalah teknologi 3G yang bertujuan agar sistem telekomunikasi dapat roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon selular secara bersamaan (diadopsi oleh 3GPP).

HSPA (High-Speed Packet Access)


Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu: 1. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi. 2. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.

HSPA+ (HSPA Evolution)


Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari HSPA. Teknologi ini memiliki kecepatan transfer data sampai 42 Mbps pada downlink dan 11 Mbps pada uplink.

FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)


Adalah teknologi 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA. FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT DoCoMo di Jepang.

HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)


Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari UMTS terutama pada teknologi antena yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan MIMO (Multiple-Input MultipleOutput). HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat men-transfer data sampai kecepatan 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink.

TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple Access)


Adalah teknologi 3G yang masih dikembangkan Cina oleh CATT (Chinese Academy of Telecommunications Technology), Datang, dan Siemens AG atas proposal dari grup CWTS (China Wireless Telecommunication Standards) kepada ITU pada tahun 1999. Teknologi yang dikembangkan

untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan peralatan yang benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000-1x). TD-SCDMA menggunakan frekuensi 2010-2025 MHz, dengan kecepatan transfer data dari 9,6 Kbps sampai 2048 Kbps.

Tabel 2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 3G, 3.5G, 3.75G Kelebihan Kekurangan

Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk lokal/indoor/slow-moving access; 384 Kbps Memerlukan kontrol daya ideal untuk wide area access Layanan data broadband seperti internet, video conference, video streaming, video on demand, music on demand, games on demand Kualitas suara yang lebih bagus Keamanan yang terjamin Support beberapa koneksi secara simultan (pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melalukan panggilan) Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator di lokasi yang sama Interkoneksi ke other mobile dan fixed users Roaming nasional dan internasional Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conference, juga high data rate communication services dan asymetric data transmission Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas Support untuk multiple cell layer Co-existance and interconnection dengan satellite-based services Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, Belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni

kualitas service, dan waktu

2.2.2.2 3.5G, 3.75G (Third and A Half Generation) Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)


Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps. Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.

WiBro (Wireless Broadband)


Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI (Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya sampai 14 Mbps.

2.3 Teknologi Komunikasi Berikutnya


Setelah teknologi 2G dan 3G untuk kedepannya akan muncul kembali generasi teknologi yang menawarkan solusi yang lebih baik. Namun karena penggunaan teknologi ini masih tergolong jarang, sehingga informasi yang diperoleh tidak banyak. Kembali lagi diberitahukan sebelum memulai pembahasan, perlu diperhatikan bahwa pembahasan yang tersedia di sini tidaklah sepenuhnya lengkap, karena makalah ini mengkhususkan kepada teknologi 2G dan 3G saja. Oleh karena itu, bila Anda membutuhkan informasi yang lebih lengkap dan teknis mengenai generasi teknologi yang terdahulu sebaiknya mengacu pada literatur yang lain.

2.3.1 4G (Forth Generation)


Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para pengguna kapan saja, di mana saja, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya. Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen tentang keberadaan layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis industri nirkabel. Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G meliputi:

UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term Evolution) Adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk memiliki kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata upload 50 Mbps, sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet Protocol (IP). WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) Adalah teknologi 4G yang mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh secara nirkabel, juga point to point access untuk mendukung penuh akses telepon bergerak (mobile phone), sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband dengan kabel dan DSL. Dalam aplikasinya WiMAX menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz, 3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau 5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). WiMAX secara teori dapat mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps dalam jarak 48 Km, namun dalam prateknya WiMAX hanya mampu untuk mengirim data pada kecepatan 10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas gangguan (pinggir kota) dan 10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban (perkotaan). UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO Revision C

Tabel 2.9 Kelebihan Teknologi 4G

Kelebihan Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service Bit rates lebih besar dari 3G Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps) Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched Jaringan keamanan data yang kuat

Anda mungkin juga menyukai