Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KOMUNIKASI BROADBAND

ASYNCHRONOUS OPTICAL NETWORK

Disusun Oleh :

Kelompok 4 Telekomunikasi 5B

1. Difa Hafiyyan Pradana 1317030082


2. Muhammad Abyan Pratama 1317030092
3. Naufal Rachmadiantoro 1317030020
4. Niken Pratiwi 1317030094
5. Shafarris Zidane SM 1317030076

PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

BAB I .......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................5
1.3 Tujuan ...................................................................................................5
BAB II ......................................................................................................................6
2.1 Pengertian Synchronous Optical Network.........................................6
2.2 Perkembangan Synchronous Optical Network .................................7
2.3 Topologi Jaringan SONET ..................................................................9
2.4 Elemen jaringan SONET ...................................................................13
2.5 Implementasi SONET .......................................................................16
2.6 Kelebihan dan kekurangan SONET (Synchronous Optical
Network)/SDH (Synchronous Digital Hierarchy) ...........................20
BAB III ..................................................................................................................21
KESIMPULAN .................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................22

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan diperkenalkannya teknologi PCM sekitar tahun 1960, teknologi


telekomunikasi mulai beralih ke digital. Untuk mencukupi kebutuhan akan
bandwidth yang semakin meningkat maka dikembangkan SONET sekitar
tahun 1980 yang mengatasi kelemahan-kelemahan dari DSn. Hirarki
sinkronisasi digital (SDH) dan sinkronis jaringan optik (SONET) mengacu
kepada sekelompok kecepatan transmisi serat optik yang dapat membawa
sinyal digital dengan kapasitas yang berbeda. SDH (Synchronous Digital
Hierarchy) adalah suatu standar internasional (protocol) sistem transport
pada telekomunikasi berkecepatan tinggi melalui jaringan optik/elektrik,
yang dapat mengirimkan sinyal digital dalam kapasitas yang beragam. Di
Amerika, SDH juga dikenal dengan sebutan SONET (Synchronous Optical
Network). Berikut keuntungan-keuntungan dari SONET:

1. High transmission rates


Transmissin rate hingga 40 Gb/s dapat dicapai dengan teknologi SONET
modern.

2.Simplified add and drop function Channel

Dengan bit rate yang rendah dapat diekstrak lalu dimasukkan ke bit-
streams yang bekecepatan tinggi di SONET tanpa perlu tambahan
multiplexer dan demultiplexer.

3. High availbility and capacity matching

Dengan SONET network providers dapat dengan cepat mengontrol


network para customer sesuai dengan keinginan customer. Network
provider menggunakan network elements yang terstandardisasi.yang dapat
dikontrol dari sentral menggunakan Telecommunication Management

3
Network (TMN) system.

4.Relibility
Jaringan SONET modern dibuat dengan automatic back-up circuit dan
mekanisme perbaikan yang berguna untuk mengatasi kegagalan sistem dan
untuk memonitor sistem. Sehingga tidak ada kegagalan dari sebuah
netrwork element link yang mengakibatkan seluruh network gagal.

5.Future-proff platform for new services

SONET dapat terhubung dengan berbagai platform dengan area yang luas
seperti POTS, ISDN, mobile radio, dan data communications (LAN,
WAN, dan lain-lainnya). SONET juga dapat mengatasi broadcasting video
dan audio melalui ATM.

SONET sering digunakan untuk menggambarkan fitur yang identik dengan


fungsi. SONET merupakan seperangkat tempat yang digunakan untuk
pengiriman dari berbagai protokol, misalnya telepon, Asynchronous
transfer Mode (ATM), Ethernet, dan tempat lalu lintas TCP/IP. Oleh
karena itu SONET bukan merupakan protokol komunikasi asli.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Synchronous Optical Networok (SONET)
2. Bagaimana perkembangan dari Synchronous Optical Networok
(SONET)?
3. Bagaimana topologi jaringan dari Synchronous Optical Networok
(SONET)?
4. Bagaimana elemen jaringan dari Synchronous Optical Networok
(SONET)?
5. Bagaimana implementasi dari Synchronous Optical Networok
(SONET)?
6. Apakah saja kelebihan dan kekurangan Synchronous Optical Networok
(SONET)?

1.3 Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian tentang Synchronous Optical
Networok (SONET)
2. Pembaca dapat mengetahui perkembangan pada Synchronous Optical
Networok (SONET)
3. Pembaca dapat mengetahui Topologi jaringan yang digunakan pada
Synchronous Optical Networok (SONET)
4. Pembaca dapat mengetahui elemen jaringan yang terdapat pada
Synchronous Optical Networok (SONET)
5. Pembaca dapat mengetahui implementasi pada Synchronous Optical
Networok (SONET)
6. Pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
Synchronous Optical Networok (SONET)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Synchronous Optical Network


SONET adalah standar komunikasi digital yang baru untuk suatu
sistem transmisi serat optik. Transport signal level-1 (STS-1) dengan
frekuensi 51,840 Mbps dan multiplex SONET dibentuk dari sejumlah N
kali sinyal dasar STS-1 sehingga lebih effisien dibandingkan hirarki yang
lain. SONET juga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada serat
optik tanpa perlu melakukan penambahan kabel optik. Keandalan trafik
pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan
wavelenght division multiplexing (WDM).
Synchronous Optical Networking (SONET) merupakan protokol
standar yang digunakan untuk mentransmisikan beberapa digital bit
stream menggunakan media serat optik. SONET/SDH pada dasarnya
sama, awalnya dirancang untuk mengangkut modus sirkuit telekomunikasi
(misalnya DS1, DS3) dari berbagai sumber yang berbeda yang dirancang
untuk mendukung real time, tidak dikompresi, circuit-switched suara
dikodekan pada format PCM. SONET bukan merupakan protokol
komunikasi tetapi protokol transport. SONET merupakan protokol yang
penting dalam fitur transmisi data, maka dari itu SONET dipilih untuk
membawa frame Asynchronous transfer Mode (ATM).
Jaringan SONET merupakan jaringan yang linear.Node dari
SONET disebut Add Drop Multiplexers (ADM). Ada dua atau empat
penghubung antara ADM yang satu dengan yang lainnya., dengan
sepasang penghubung sebagai pelindung dan back-up, hal ini dapat dilihat
di gambar 2.

Gambar 2.1 Node Sonet

6
2.2 Perkembangan Synchronous Optical Network

CCIT atau yang sekarang namanya berubah menjadi International


Telecommunication Union (ITU)mulaimenujukkanketertarikankepada
SDH/SONET padatahun1986 dengandibentuknya KomiteT1 yang bertugas
menangani standardisasi jaringan transmisi. Komite ini menghasilkan
beberapa paket standar atau norma-norma.

Masalah yang paling utama adalah adanya perbedaan dalam


hirarki jaringan transmisi (dalam hal ini asinkron) antara Amerika Utara
dan Eropa. Jaringan transmisi di Amerika Utara dan Jepang (T1) memiliki
kecepatan 1 544 Mb/s sementara standar Eropa (E1) menggunakan
kecepatan 2 048 Mb/s.

Barulah pada tahun 1988 dalam siding CCITT diresmikan standar


baru yaitu SDH/SONET yang berlaku di seluruh dunia. Bahkan pada
tahun 1989 standar ini juga diterima oleh American National Standard
Institute (ANSI).

SONET sudah digunakan pada berbagai macam bidang di


Indonesia, sebagai contohnya Telkomsel telah menggunakan teknologi
STM-1 untuk meningkatkan kapasitas jaringan Jawa-Makassar-Ambon-
Papua dengan menggunakan transmisi Satelit IDR (Intermediate Data
Rate) mengingat tidak adanya link transmisi Fiber Optic dan Terrestrial.
Program peningkatan tersebut dilakukan pada Juli 2008 hingga April 2009.
Satu STM-1 setara dengan 63 E1 atau 155 Mbps sedangkan Telkomsel
menambahkan STM-1 yang berjumlah 6 buah sehingga total peningkatan
kapasitas yang dilakukan adalah setara dengan 378 E1 atau 980 Mbps.

Contoh yang lainnya adalah, Nokia Siemens Network (NSN) yang


menawarkan sebuah solusi Dense Wavelength Division Multiplex
(DWDM).Jaringan DWDM memberikan bandwidth optik yang lebih besar
daripada jaringan serat optik di masa lalu.Serat fiber dibagi dalam kanal-

7
kanal panjang gelombang, yang masing-masing membawa aliran data
sendiri-sendiri. Teknologi DWDM dapat diterapkan pada berbagai area
jaringan telekomunikasi contohnya LAN, Ethernet, dan SONET/SDH.

Tidak terlepas dari contoh-contoh diatas biasanya sebuah internet


service provider biasanya menggunakan teknologi SONET/SDH pada
jaringan transmisi data mereka untuk memperkuat jaringannya sehingga
pelanggannya tetap dapat menikmati layanan yang terbaik.Hal ini seperti
yang dilakukan oleh Telkomsel contoh di atas. Selain Telkomsel, ada
provider lain yang menyediakan layanan Ethernet over SONET/SDH yaitu
PT Kejora Gemilang Internusa.

Teknologi SONET/SDH yang berbasis pada fiber optik sangat


besar peranannya dalam sebuah jaringan.Teknologi SONET/SDH dapat
diubah menjadi teknologi DSLAM atau ADSL ataupun Ethernet sehingga
teknologi SONET/SDH membuat sebuah jaringan menjadi sangat efisien
dan fleksibel. Pengubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
alat yang dapat mensinkronkan frame dan informasi antara SONET dan
ADSL. Dan keuntungan yang lain tentu saja dengan menggunakan
SONET/SDH maka bandwidth yang dapat dipakai menjadi meningkat dan
jaringan menjadi lebih stabil dan kuat.

Untuk pengguna, SONET/SDH lebih banyak dipakai oleh internet


service provider dibandingkan oleh pelanggan.Hal ini dikarenakan
bandwidth yang dibutuhkan pelanggan masih belum setinggi bandwidth
minimum dari SONET/SDH.Maka dari itu teknologi SONET/SDH hanya
dimanfaatkan oleh internet service provider yang membutuhkan bandwidth
besar seperti Telkomsel.

Selain itu SDH juga dipakai sebagai penghubung antara institusi-


institusi dan universitas-universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai
Inherent DIKTI.Setiap node (institusi dan universitas) terhubung
menggunakan SDH dengan kecepatan STM-1 155.52 Mbps

8
2.3 Topologi Jaringan SONET

Pada umunya SONET menggunakan topologi ring. Ring SONET


lebih dikenal sebagai self healing rings. Ring SONET menggunakan dua
atau lebih jalur transmisi antar node, dan dan node dari SONET biasanya
berupa Digital Cross-Connects (DCS) atau Add/Drop Multiplexers
(ADM). Berikut tipe-tipe ring SONET :

Topologi ring adalah topologi umum yang digunakan dalam


jaringan SONET yang memiliki tingkat kehandalan yang tinggi. Berikut
ini adalah dua tipe utama dari DWDM ring:

1. Dedicated Protection Ring


Pada dedicated protection ring terdapat dua counter-routing
fibers, dimana setiap permintaan panjang gelombang diproteksi
menggunakan sebuah jalur utama pada satu sisi ring dan sebuah jalur
backup pada sisi ring yang lainnya. Jika terdapat kegagalan link
atau node pada ring maka trafik akan dipindahkan ke jalur lain.

Gambar 2.1 Optical Channel Dedicated Protection Ring.

2. Shared Protection Ring


Pada shared protection ring, 50% dari kapasitas ring
didedikasikan untuk tujuan proteksi sehingga memungkinkan
menggunakan bersama kapasitas proteksi di antara permintaan
panjang gelombang yang dirutekan pada ring.

9
Gambar 2.2 SPRing dan SPRing setelah mengalami kegagalan

Ring SONET juga disebut self-healing ring (ring perlindungan


khusus), karena SONET memiliki mekanisme perlindungan yang
mendeteksi kegagalan dan mengubah rute trafik ke jalur proteksi
(loop back). Ada dua konsep proteksi pada jaringan ring SONET,
yaitu:

a. 2-fiber BLSR (Bi-Directional Line-Switched Rings)

Hanya memerlukan dua buah fiber di antara setiap pasangan node yang
berdekatan. Kanal proteksi dirutekan pada jalur fiber yang lainnya.Jika
terjadi kegagalan maka node yang ada di dekat kegagalan tersebut
akan melakukan loop back.

b. 4-fiber BLSR (Bi-Directional Line-SwitchedRings)


Memerlukan empat buah fiber di antara setiap pasangan SADM yang
berdekatan. Kanal kerja dan proteksi dibawa melalui fiber yang
berbeda, yang memungkinkan untuk menentukan arah dari kedua kanal.
Empat fiber mengkombinasikan kanal kerja dan kanal proteksi pada
arsitektur yang sama.

Gambar 2.3 2-fiber BLSR dan 4-fiber BLSR

10
Penjelasan Lebih lanjut tentang self-healing ring :

• Two Fiber Unidirectional

Gambar 2.4 Two Fiber Unidirectional

Two Fiber Undirectional merupakan topologi ring SONET yang


paling mudah diimplementasikan.Semua data dilewatkan jalur
working ring, sedangkan standby ring yang digunnakan sebagai
pengaman menunggu. Jika ada kegagalan pada jalur working ring
maka kedua node yang aktif segera pindah ke jalur standby ring.

• Two Fiber Bidirectional

11
Gambar 2.5 Two Fiber Biidirectional

Pada topologi ini traffic data berjalan melalui kedua jalur, tetapi
setiap jalur dibagi menjadi dua yaitu setengah untuk jalur data dan
setengah untuk proteksi. Hal ini mengakibatkan kapasitas transfer
data pada setiap jalur menjadi setengah. Jalur proteksi digunakan
sebagai jalur alternatif apabila terjadi kegagalan pada jalur utama.

• Four Fiber Bidirectional

12
Gambar 2.6 Four Fiber Unidirectional

Four Fiber Unidirectional merupakan topologi terkuat dari ring


SONET. Karena topologi ini dapat mengatasi berbagai
kegagalan.Setiap jalur active dan standby diduplikasi di topologi ini.
Topologi ini biasanya digunakkan oleh perusahaan yang tidak
menginginkan adanya kegagalan dalam jaringan.

2.4 Elemen jaringan SONET


Perangkat yang menerapkan transmisi SONET didefinisikan sebagai
SONET Nes. Ini termasuk bagian-Nes, garis-, dan jalur-mengakhiri
peralatan. SPN mengintegrasikan SONET untuk membentuk Digital
Loop Carrier (DLC) mendukung berbagai arsitektur SONET dan
topologi.
a. Regenerator
Regenerator adalah STE yang melahirkan kembali sinyal dilemahkan.
Sebuah regenerator atau amplifier akan dibutuhkan ketika, jarak antara
multiplexer, level sinyal dalam serat akan dilemahkan dan menjadi terlalu
rendah untuk drive penerima. Regenerator terkadang disebut juga repeater.
Regenerator dapat mengalir untuk memperluas jangkauan dari sistem
optik- serat.
b. Terminal Multiplexer
Terminal multiplexer (TM) adalah PTE yang dapat berkonsentrasi atau
DS1s, DS3s, E1s, E3s, STS-Ns, dan STM-Ns. Sebuah implementasi
dengan dua TM merupakan link SONET dengan bagian, garis, dan jalan
semua dalam satu link. Skema dari TM adalah ditunjukkan pada Gambar
1. Berbagai sinyal PDH, seperti DS1, E1, DS3, yang dipetakan ke muatan
yang terkait SONET listrik di TM. Sebagai contoh, sinyal DS1 dipetakan
ke VT1.5s, dan DS3 sinyal dipetakan ke STS-1 SPE. EO konversi
berlangsung, dan OC-N sinyal yang diluncurkan ke dalam serat.
Sebaliknya terjadi selama penerimaan sinyal. TM adalah analog dengan
bank saluran di dunia TDM dan memungkinkan lebih rendah kecepatan
akses pengguna ke jaringan SONET.

13
Gambar 2.7 SONET Terminal Multiplexer SONET
c. Add/ Drop Multiplexer
Sebuah ADM adalah PTE yang dapat multipleks atau demultiplex
berbagai sinyal ke atau dari sinyal OC-N. Pada add / drop, hanya sinyal
yang perlu diakses akan terjatuh atau dimasukkan. Lalu lintas yang
tersisa terus melalui TL tanpa memerlukan khusus pass-melalui unit atau
pemrosesan sinyal lainnya.

Gambar 2.8 SONET Add/Drop Multiplexer


d. Broadband Digital Cross-Connect
Broadband digital lintas menghubungkan (BDCS) dapat membuat
dua arah koneksi lintas di DS3, STS-1, dan STS-Nc tingkat.
Broadband digital lintas menghubungkan (BDCS) dapat membuat
dua arah koneksi lintas di DS3, STS-1, dan STS-Nc tingkat. BDCS
adalah setara sinkron dari akses digital DS3 dan cross-
menghubungkan sistem (DAC) dan mendukung arsitektur jaringan
hub. BDCS mengakses sinyal STS-1 dan switch pada tingkat STS-1.

14
Gambar 2.9 Broadband Digital Cross-Connect

e. Wideband Digital Cross-Connect

The wideband digital cross-connect (WDCS) adalah digital lintas


menghubungkan yang mengakhiri SONET dan sinyal DS3 dan
melakukan VT dan DS1-tingkat cross-koneksi. WDCS menerima
optik OC-N sinyal serta STS-1s, DS1s, dan DS3s. Dalam WDCS,
switching dilakukan di tingkat VT karena lintas menghubungkan
VTS konstituen antara STS-N terminasi. WDCS menerima berbagai
tingkat pembawa optik, mengakses VT-tingkat sinyal, dan switch
pada tingkat ini. Gambar 4 menunjukkan skematis dari WDCS.

Gambar 2.10 Wideband Digital Cross-Connect


f. Digital loop carrier
The integrated digital loop carrier (IDLC), yang terdiri dari

15
intelligent remote digital terminals (RDTs), dan digital switch
elements yang disebut called integrated digital terminals (IDTs)yang
dihubungkan dengan saluran digital. IDLCs dirancang untuk lebih
efisien mengintegrasikan sistem DLC dengan saklar digital yang
ada.

Gambar 2.11 Digital loop carrier

g. Multiservice Provisioning Platform (MSPPs)


Multiservice provisioning platform (MSPPs) menggabungkan
fungsionalitas dari SONET ADM, BDCS, dan SPN WDCS dalam
satu platform. Platform ini juga mengintegrasikan layanan Ethernet
dan fungsionalitas DWDM

2.5 Implementasi SONET

Gambar 2.12

16
PRINSIP KERJA SONET
Prinsip kerja SONET diambil dari prinsip kerja dari ATM
(Asynchronous Transfer Mode), berikut merupakan penjelasan dari
prinsip kerja ATM

Gambar 2.13

a. Pengertian Asynchronous Transfer Mode (ATM)


Asynchronous Transfer Mode ( ATM) adalah nama sebuah
jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang
dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan
sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem

b. Prinsip kerja Asynchronous Transfer Mode (ATM)


1. ATM menggunakan paket - paket data yang yang mempunyai
ukuran yang tertentu yang disebut “cell”. Cell dapat menghasilkan
skema yang baik untuk melakukan transmisi pada jaringan
kecepatan tinggi. ATM memiliki cara seperti packet switching.
ATM memungkinkan koneksi logik multiple dimultipleks melalui
sebuah jaringan interface fisik tunggal.
2. ATM merupakan protokol yang effisien sehingga minim dalam
kemampuan kesalahan kontrol dan kontrol aliran. Hal ini dapat

17
menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel - sel
ATM mengurangi bit - bit overhead yang diperlukan oleh cell.
3. ATM beroperasi pada connection oriented sebelum informasi
ditransfer dari terminal ke network maka sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource
yang diperlukan. Jika resource tidak tersedia/tidak mencukupi
maka connection di terminal akan dibatalkan. jika transfer berhasil
maka resource akan dilepaskan kembali. Dengan menggunakan
connection oriented ini akan memungkinkan network untuk
menjamin packet loss yang minim.
c. Standar ATM mengandung 3 kegunaan yaitu yang
dipersembahkan dalam model, yaitu:
1. ATM Adaption Layer
ATM Adaption layer (AAL) mengubah informasi dari layer
yang lebih tinggi ke dalam format yang lebih cocok untuk
jaringan ATM. Pengubahan ini dibutuhkan karena ATM layer
tidak menyadari tipe dari lalu lintas yang sedang dia bawa.
beberapa tambahan fungsi yang dibutuhkan untuk mengatasi
perbedaan tipe dari lalu lintas, adalah tanggung jawab dari
adaption layer. fungsi AAL dibagi menjadi 2 kategori layanan
yang berbeda yang tergantung pada fungsi pelayanan yang
dibutuhkan oleh pengguna.
2. ATM Layer
ATM layer di design untuk sekumpulan pelayanan untuk
mendukung fungsi protokol lsyer seperti dta, suara, atau
aplikasi gambar.Pelayanan ATM layer meliputi juga
multiplexing dari stream - stream data yang banyak dan
penasaklar data pada jaringan ke destination yang benar
3. Antarmuka physical layer
Setiap antarmuka ATM physical layer memerlukan sehari
pengodean yang khusus digunakan untuk memastikan
bahwa cell - cell ATM tiba dalam bentuk yang benar yang

18
dpat diidentifikasi. Forum ATM, sebuah organisasi dari
pengguna jaringan, vendor - vendor peralatan, dan
penyedia layanan,mendefinsikan Standar jaringan ATM
untuk memperbolehkan sistem yang mempunyai
kemampuan beroperasi dalam perbedaan.
d. Cara kerja ATM :
1) Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang
tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan
transmisi.
2) Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada
selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai
dengan rate-nya.
3) Sebuah sel terdiri atas information field yang berisi informasi
pemakai dan sebuah header.
4) Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan
tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan.
5) Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan
yang sama seperti pada waktu kirim.
6) Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti
addressing dan routing.
7) Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet
switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan
mengggunakan konsep paket berupa sel.
8) Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang
ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas
atau resource-nya tersedia.
9) Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa
beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan
statistical multiplexing.

19
2.6 Kelebihan dan kekurangan SONET (Synchronous Optical
Network)/SDH (Synchronous Digital Hierarchy)

Kelebihan:

❏ Mengurangi kompleksitas dan biaya jaringan


❏ Memungkinkan transportasi dari semua bentuk lalu lintas
❏ Efisien manajemen bandwidth pada layer fisik
❏ Standar antarmuka optik
❏ De-multiplexing mudah.

Kekurangan:

❏ Sinkronisasi ketat diperlukan skema


❏ Kompleks dan mahal dibandingkan dengan peralatan
❏ Ethernet yang lebih murah

20
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SONET diciptakan sekitar tahun 1980 yang digunakan untuk mencukupi


kebutuhan bandwith pada teknologi PCM yang semakin meningkat dan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari DSn. SDH mengakomodasi layanan-
layanan existing bersama dengan layanan-layanan data baru. Maping blok kode
pada next generation SDH lebih efisien. SDH dapat dilalui oleh trafik data.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.jdsu.com/ProductLiterature/sonet_pg_opt_tm_ae.pdf&gt

http://www.electrosofts.com/sonet/frame.html&gt

http://www.electrosofts.com/sonet/transport_overhead.html&gt

http://www.telkom.co.id/telkomsel/pojok-media/telkomsel-hadirkan-
broadband-network-di-indonesia-timur.html&gt

22

Anda mungkin juga menyukai