Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEKNOLOGI WIRELESS DI ERA PLATFORM 5G

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa Telekomunikasi (R.01)

Dosen Pengampu : Prof.Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. .

Disusun Oleh :

Henry Dirgahayu Agustiansyah (197064516129)

UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Teknologi Wireless Di Era Platform 5G’
dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas ujian akhir semester dari Bapak
Prof.Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. . pada mata kuliah rekayasa telekomunikasi. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang pengetahuan
kinerja jaringan WLAN, WMAN dan WWAN.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr. Iskandar Fitri, S.T.,
M.T. . selaku dosen mata kuliah rekayasa telekomunikasi. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jakarta, 2 Agustus 2022

Henry Dirgahayu A
DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………………… 4

1.2. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………… 5

1.3. TUJUAN PERMASALAHAN ………………………………………... 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Jaringan Wireless LAN (WLAN)……………………………………… 6

2.2 Jaringan Wireless MAN (WMAN).……………………………………. 8

2.2.1 Base Station (BS)…..……..……………………..…………… 10

2.2.2 Teknologi WMAN…………………………………………… 10

2.3 Jaringan Wireless WAN (WWAN)……………………………………. 11

2.3.1 Bentuk Komunikasi WWAN….…………………………….. 11

2.3.2 Teknologi Selular WWAN………………………………….. 11


2.4 Wireless Access Point (WAP)………………………………………… 14
2.4.1 Fungsi Access Point………………………………………… 15
2.4.2 Tipe Access Point…………………………………………… 15
2.5 Teknologi IP Mobile………………………………………………….. 16
2.5.1 Komponen IP Mobile………………………………………. 17
2.5.2 Cara Kerja IP Mobile………………………………………. 17
BAB III

KESIMPULAN…………………………………………………………………… 18

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………. 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan
kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam
memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi infromasi harus terus di upayakan
dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang
transmisi pada saat ini yang berkembang selain fiber optic ialah penggunaaan perangkat
wireless. Perangkat wireless ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi
walaupun pada saat kondisi mobile. Sehingga memberikan kemudahan bagi pada pengguna
informasi dalam melakukan aktivitasnya.

Wireless adalah jaringan yang menghubungkan telekomunikasi perangkat satu dengan


yang lainnya tanpa menggunakan media kabel sebagai media penghantarnya. Sebagai gantinya,
jaringan nirkabel yang digunakan adalah media transmisi untuk mengantarkan gelombang
elektromagnetik. Apabila jaringan komputer membutuhkan kabel jaringan seperti kabel optic,
fiber, dan UTP, jaringan nirkabel wireless hanya memanfaatkan gelombang elektromagnetik
untuk mengirimkan sinyal dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya.

Data yang dikirimkan komputer atau laptop atau perangkat lainnya melalui adaptor
wireless dalam bentuk digital 0s & 1s akan dikonversi menjadi sinyal radio berbentuk analog.
Kecepatan transfer data pada jaringan wireless ini ditentukan dengan teknik apa yang kamu
pakai untuk modulasi. Sinyal radio yang diterima wireless router maupun wireless adapter
berkekuatan lebih dari 2,4 GHz. Wireless router berupa stasiun penerima jaringan wireless
yang nantinya akan mengonversi sinyal data radio dalam bentuk sinyal digital dengan sinyal
demodulating. Lalu, sinyal tersebut dikirim menggunakan koneksi kabel ethernet menuju jalur
super informasi yang biasa kamu kenal dengan sebutan internet. Setelah router menerima data
digital tersebut dari internet, selanjutnya data akan dimodulasi ke dalam bentuk analog.
Adapter yang menerima sinyal analog yang dimodulasi dan kembali didemodulasi ke dalam
bentuk digital lalu ditransfer ke komputer. Perlu, Pins, ingat bahwa alat teknologi yang
dibutuhkan jaringan wireless agar beroperasional dengan maksimal adalah router dan adapter
wireless.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam permasalahan ini akan diuraikan sebagai berikut :

1. Jaringan komputer WLAN,WMAN dan WWAN


2. Skema teknologi wireless multimedia
3. Teknik konfigurasi dan layanan dari konsep teknologi mobile IP

1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknologi dari sebuah jaringan wireless dan
mengetahui teknik konfigurasi dari layanan konsep teknologi mobile IP.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 JARINGAN WIRELESS LAN (WLAN)

Wireless local area network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan
frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut
sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.(Jim Gieir,2005).
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR (infrared), perusahaan lain seperti Hewlett-Packard menguji
WLAN dengan RF (radio frequency).Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100
Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commision (FCC)
menetapkan pita industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-
2483.5 MHz dan 5725-5850 Mhz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan
WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat
dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum pada pita ISM, frekuensi
terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps. Pada tahun 1997, sebuah
lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi
kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4Ghz, dan
kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE
kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis
maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan transfer data sebesar ini sebanding
dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-t). Peralatan yang menggunakan
standar 802.11b juga berkerja pada frekuensi 2,4Ghz.
• Data Forwarding
Distributed (Tersebar) arsitektur WLAN adalah bahwa beban lalu lintas nirkabel secara
harfiah didistribusikan di seluruh Aps dan tidak tergantung pada elemen terpusat untuk
memproses semua lalu lintas nirkabel. Centralized (Terpusat) arsitektur WLAN
menawarkan lebih banyak pilihan, dan dengan demikian lebih fleksibel, dari
“Distributed” model arsitektur WLAN. Dengan controller, organisasi dapat memilih
untuk meneruskan lalu lintas lokal di AP (mirip dengan metode yang digunakan dalam
“Terdistribusi” arsitektur WLAN), Atau mereka dapat memilih untuk terowongan jenis
lalu lintas tertentu kembali ke controller untuk alasan keamanan. Dengan “Terpusat”
organisasi arsitektur WLAN memiliki fleksibilitas untuk mencampur dan mencocokkan
pendekatan ini sesuai.
• Deployment Skenario
Dalam Distributed arsitektur WLAN, Anda perlu mengkonfigurasi ulang lapisan akses
Anda dengan penambahan masing-masing AP baru. Karena itu perlu untuk
mengkonfigurasi semua virtual LAN (VLAN) pada port switch yang diperlukan oleh
masing-masing AP baru, administrator jaringan Anda harus mengkonfigurasi switch
kabel lemari bahwa setiap AP baru terhubung ke. Misalnya, Anda mungkin memiliki
VLAN untuk akses tamu, VLAN untuk akses perusahaan, dan VLAN untuk akses
khusus (seperti VoIP). Semua VLAN ini harus dikonfigurasi setiap kali menambahkan
AP baru. Dengan Centralized arsitektur WLAN, itu jauh lebih mudah untuk
menambahkan Aps ketika kita mengirimkan lalu lintas ke controller dengan modus
Tunnel. Lapisan akses dikonfigurasi sekali pada handoff ke controller dan sistem
mengelola sisanya. Terpusat controller menyediakan fungsionalitas yang kaya untuk
mengotomatisasi kompleksitas penyebaran, menghilangkan kebutuhan untuk sering,
perubahan rawan kesalahan ke lapisan akses. Anda hanya pasang di AP dan secara
otomatis diri mengkonfigurasi. Namun jika kita diperlukan beberapa AP
dikonfigurasikan untuk (mode bridge) mengirimkan lalu lintas lokal di “Sentralisasi”
arsitektur WLAN, mereka AP perlu untuk mengkonfigurasi semua virtual LAN
(VLAN) pada port switch yang diperlukan.

Gambar Perbandingan Standar Wireless LAN


Sedangkan bila dilihat dari sisi kompabilitas dengan standar yang lain, maka dapat
dijabarkan seperti gambar berikut :

Gambar Family Standar Wireless LAN

2.2 JARINGAN WIRELESS MAN (WMAN)


W-MAN (Wireless Metropolitan Arean Network adalah salah satu jenis wireless
broadband dengan menggnakan stadard IEEE 802.16. W-MAN merupakan teknologi nirkabel
yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. W-MAN merupakan evolusi dari
teknologi Broadband Wireless Access atau BWA atau juga disebut dengan WiMAX.
Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, W-MAN juga menggunakan open
standar. Dalam arti komunikasi perangkat W-MAN di antara beberapa vendor yang berbeda
tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70
MBps), W-MAN diaplikasikan untuk :
• ‘Last Mile’ broadband connections
• Backhaul
• High speed enterprise.

Gambar Aplikasi W-MAN


Yang membedakan W-MAN dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications
Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN,
sedangkan W-MAN merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar
ETSI HiperMAN.

Gambar Informasi yang dilewatkan WMAN

Gambar Konfigurasi WMAN

2.2.1 Base Station (BS)


Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi
(colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa
CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar W-MAN.
Komponen BS terdiri dari:
• NPU (networking processing unit card)
• AU (access unit card)up to 6 +1
• PIU (power interface unit) 1+1
• AVU (air ventilation unit)
• PSU (power supply unit) 3+1

Gambar Base Station

2.2.2 TEKNOLOGI WMAN DAN LAYANANNYA


BWA W-MAN adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran
akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. W-MAN
menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS
(NLOS) antara user dan base station. W-MAN juga merupakan sistem BWA yang memiliki
kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. W-MAN dirancang untuk dapat
memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan
kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user. Pengembangan W-MAN berada dalam
range kemampuan yang cukup lebar. Fixed W-MAN pada prinsipnya dikembangkan dari
sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama
dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). QoS atau Quality of Service,
adalah manajemen bandwidth untuk mengatur kualitas trafik layanan sesuai dengan
kebutuhan user atau pelanggan. Ada beberapa tipe trafik sesuai dengan kebutuhan layanan,
yaitu ;
• Permanent Trafik atau Continous Bitrate, dimana bitrate dalam bandwith selalu
tetap kecepatannya dan dijaga performansi atau kualitasnya, biasanya
digunakan untuk Telepon, Video Telephony , Video Real Time kualitas tinggi.
• Guaranted Variable Traffic, atau trafik yang berubah ubah sesuai dengan
keperluannya, namun tetap dijamin bit rate yang disepakati minimum bitratenya
( CIR = Commited Information Rate). Contoh : layanan untuk enterprise (VPN),
Video Streaming, Cetak Media Jarak Jauh.
• Best Effort, atau Unguaranted Variable Traffic, yaitu trafik yang bitnya berubah
ubah namun tidak dijamin bit minimumnya bit ratenya, sehingga jika terjadinya
loss frame maka bukan tanggung jawab penyedia jaringan, contoh : http (web
akses internet)., W-LAN

2.3 JARINGAN WIRELESS WAN (WWAN)


Wireless wide area network adalah jaringan yang menjangkau area yang lebih luas
dibandingkan denga wireless LAN. Jangkauan umumnya mencakup nasional dengan
infrastruktur jaringan wireless yang disedikan oleh wireless server carirer (untuk biaya
pemakaian bulanan mirip dengan langganan ponsel). Jika wireless LAN digunakan supauya
user jaringan bisa bergerak dalam area yang kecil, maka wireless WAN digunakan untuk
menyediakan koneksi internet bergerak dengan are jangkauan yang lebih luas untuk pelaku
perjalanan bisnis atau teknisi lapangan. Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses
internet, email, serta aplikasi serta informasi peusahaan meskipun meraka jauh dari kantor.
Wireless WAN menggunakan jaringan seluler untuk transmisi data. contoh sistem seluler yang
digunakan adalah CDMA, GSM, GPRS, EDGE, 3G dan HSDPA. komputer portabel dengan
modem wireless WAN terhubung ke base station pada jaringan wireless ke gelombang radio.
Tower radio kemudian membawa sinyal ke mobil switching center. dimana data dilewati
kejaringan yang sesuai. Koneksi ke internet di lakukan dengan menggunakan koneksi server
provider. Wireless WAN menggunakan jaringan seluler eksisting sehingga bisa melakukan
panggilan suara melalui wireless WAN. Baik telepon seluler dan kartu wireless WAN bisa
melakukan panggilan suara dan juga melewatkan data pada jaringan wireless WAN.

2.3.1 BENTUK KOMUNIKASI WWAN


Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel
melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat di buat mencakup suatu daerah yang
sangat luas, seperti kota atau negara, melalui pengguna bebetrapa pengguna antena atau juga
system satelit yang di selenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Bentuk
komunikasi jaringan WAN antara lain point to point, sirkuit switching, dan paket switching.
• Point to point, di sebut juga jaringan leassed line, dimana jaringan ini ecara
privat berhubungan satu sama lain. Link ini mengakomodasi dua tipe transmisi,
transmisi data gram, dan transmisi data stream. contoh metode ini adalah sistem
telepon.
• Sirkuit switching, merupakan metode switching dengan keberadaan siorkuit
secara fisik yang terdedikasi. metode ini di gunakan oleh teknologi integratet
servise digital network atau ISDN.
• Paket switching, merupakan metode switching pada peralatan jaringan yang
melakukan share link point to point untuk transportasi paket dari sumber data
ke tujuan melintasi jaringan. contoh metode ini adalah Asycnchronous Transfer
Mode (ATM), Frame Relay, Switched Multimegabid Data Service (SMDS),
dan X.25.

2.3.2 TEKNOLOGI SELULAR WWAN


Secara umum, sebuah sistem selular terdiri dari tower sel, konsentrator, switches voices
dan data gateway. Sistem selular menggunakan sistem penggambaran heksagonal untuk
menggambarkan cakupan area secara geografis. Area inilah yang disebut dengan cell. Setiap
cel mempunyai ukuran diameter kurang lebih 26-32 Km2 dengan radius jangkauan 1 hingga
50 km. dan setiap sel tersebut akan membentuk grid-grid heksagonal seperti sarang lebah yang
mempunyai ukuran sel yang lebih kecil yaitu 6 km.
Setiap cell site sebuah base station mempunyai daya pancar 800-1900 MHz dengan
dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya. Frekuensi untuk setiap base station
harus dipilih dengan hati - hati untuk mengurangi interferensi dengn cell tetangga. Layanan
pancaran akan sangat tergantung dari keadaan topografi, kepadatan populasi dan kepadatan
lalu lintas data. Berikut adalah perkembangan generasi layanan selular.
Teknologi Wireless LAN mempunyai fokus pada modulasi suara dan data. Modulasi
akan mengkonversi sinya digital sehingga dapat mempresentasikan informasi dikomputer
melalui sinyal digital melalui radio frecuency (RF)atau sinyal cahaya. Wireless WAN secara
eksklusif menggunakan sinyal RF yang didesain untuk mengakomodasi beberapa pengguna
sekaligus. Setiap user akan mempunyai channel atau terdedikasi. Hal ini lah yang membedakan
dengan Wireless LAN, dimana setiap user akan melakukan share pada satu channel.
Interferensi antara pengguna Wireless WAN dengan Base Station dapat dikurangi. Beberapa
teknik modulasi pada teknologi Wireless WAN antara lain :
• MOK ( M-ary Orthogonal Keying )
Merupakan teknik modulasi yang banyak dipakai dan terbukti merupakan solusi
yang tepat dalam pengembangan sistem WLAN. MOK dipelajari sejak tahun
1960-an dalam implementasi analog. Variasi lain dari MOK, yaitu M-ary Bi-
orthogonal Keying ( MBOK ) diimplementasikan pada sistem yang lebih tinggi.
MBOK mengosongkan 1 bit per simbol. Hal ini memungkinkan sistem WLAN
untuk menyediakan operasi multi-channel pada band ISM yang memiliki total
penyebaran bandwidth sama dengan standar IEEE 802.11. Dengan demikian,
WLAN dapat mencapai kecepatan 11 Mb/s pada perangkat WLAN dan tetap
menyediakan interoperabilitas dengan spesifikasi IEEE 802.11 saat ini.
• CCK ( Complementary Code Keying )
Dikembangkan oleh Harris and Lucent Technologies, CCK merupakan salah
satu bentuk dari MOK dimana kode simbol dimodulasi menjadi 4 fase.
Dikarenakan pada dasarnya simbol CCK merupakan bagian dari QPSK, maka
simbol tersebut menempati channel I dan Q secara bersamaan. Hal ini
menjadikan sistem berbasis CCK dapat mencapai kecepatan 11 Mb/s. Salah satu
keunggulan utama dari CCK adalah kemampuan dalam menangani interfensi
multi cabang yang menjadikan sistem WLAN dapat memberikan performa
sistem yang lebih baik.
• CCSK ( Cycle-Code Shift Keying )
Merupakan modulasi MOK yang menggunakan bentuk PPM. CCSK lebih
mudah untuk di demodulasi daripada MBOK karena CCSK hanya berkorelasi
pada satu urutan. Dengan menggunakan proses cylically shifted, desain WLAN
berbasis CCSK dapat memiliki persamaan Eb/N0 dengan pendekatan berbasis
MBOK. Hal ini menghasilkan modulasi amplitude yang lebih rendah pada
gelombang transmisi yang turut menurunkan biaya power amplifier.
• PPM ( Pulse-Position Modulation )
Dingunakan untuk meningkatkan rate data pada perangkat WLAN. PPM adalah
bentuk modulasi berbasis pulse-time dimana terdapat posisi yang berbeda pada
pulse-time. Dengan menggunakan PPM, channel I dan Q dapat dimodulasi
secara terpisah dengan menggunakan BPSK sehingga mendapatkan jumlah 8
bit per simbol. Hal ini membuat sistem WLAN berbasis PPM dapat mencapai
total bit rate 8 Mb/s
• QAM ( Quadrature Amplitude Modulation )
Merupakan bentuk modulasi quadrature dimana beberapa bentuk dari modulasi
pulse amplitudo digunakan pada semua input.
• OCDM ( Orthogonal Code Division Multiplexing )
Pada OCDM, skema modulasi ini menyediakan beberapa penyebaran channel
pada frekuensi yang sama untuk meningkatkan data rates. Hasilnya, metode ini
mengirimkan beberapa alur data pada channel orhtogonal yang sama.
• OFDM ( Orthogonal Frequency Division Multiplexing )
Digunakan untuk mencapat data rate lebih dari 20 Mb/s pada sistem WLAN 5
GHz. OFDM menyediakan beberapa channnel frekuensi pada spacing regular,
yang tiap channel tersebut dimodulasi oleh PSK.

2.4 WIRELESS ACCESS POINT (WAP)


Wireless access point (WAP) yang juga dikenal sebagai access point adalah perangkat
keras yang digunakan dalam jaringan area lokal nirkabel untuk mengirim dan menerima data.
alur akses menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan dan juga berfungsi
sebagai titik interkoneksi antara WLAN dan jaringan kabel tetap.

Gambar access point


2.4.1 FUNGSI ACCESS POINT
Access point memiliki fungsi utama sebagai pemancar sinyal internet. Selain itu fungsi
access point lainnya juga meliputi pengaturan konektivitas yang kompleks. Berikut beberapa
fungsi access point:
• Mengatur akses yang ada di suatu perangkat berdasarkan MAC address. MAC
Address merupakan identifikasi unik yang dimiliki oleh network card
perangkat.
• Sebagai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server sehingga mampu
memberikan IP address di setiap perangkat yang terhubung.
• Menggantikan fungsi hub yang menghubungkan jaringan lokal nirkabel dengan
jaringan kabel.
• Memberikan fitur keamanan WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WAP
(Wireless Application Protocol). Ini merupakan pengamanan jaringan nirkabel
dengan otentifikasi kecocokan kunci yang di berikan client pada access point.
Sedangkan WAP merupakan metoda keamanan yang dibuat untuk melengkapi
metoda WEP dengan menambahkan decryption.
2.4.2 TIPE ACCESS POINT
• Access Point Mode (AP Mode)
Perangkat ini berfungsi untuk menyalurkan sambungan kabel ke nirkabel. Mempunyai
kinerja menyerupai switch dan letaknya ada di belakang router. Tipe ini umumnya
dipakai di tempat-tempat yang hanya menyediakan jaringan kabel.
• Repeater Mode
Alat ini dipakai untuk menambah jangkauan nirkabel dengan SSID (Service Set
Identifier) dan keamanan yang serupa. Alat ini dipakai untuk memperkuat sinyal pada
tempat-tempat yang sudah memiliki jaringan wireless tapi pemancaran sinyal kurang
merata. Repeater mode ini hanya memiliki satu SSID saja yang memungkinkan anda
untuk mengakses di seluruh tempat.
• Bridge Mode
Cara kerja dari bridge mode ini dengan dengan membuat dua jaringan individu dalam
satu internet untuk dua grup. Bridge mode ini menggunakan jaringan nirkabel dan
menyebarnya dengan menggunakan SSID serta password yang sama. Bridge mode ini
mendukung tempat-tempat seperti restoran,kantor bahkan rumah yang menyediakan
layanan internet tanpa harus menggunakan sandi.
• Client Mode
Client mode banyak digunakan pada smart TV, media player, konsol game dan
perangkat lain yang hanya memiliki port ethernet.
• Wireless Router Mode
Dengan mode ini anda dapat berbagi satu koneksi internet kabel ke beberapa klien. Pada
mode ini hanya ada satu port WAN (Wide Area Network) yang mendukung beberapa
jenis koneksi. Maka apabila anda melakukan akses internet dari DSL atau modem
kabel yang disediakan untuk satu user saja, wireless router mode ini adalah
pilihan yang tepat.
• AP Client Router Mode
AP client ini memungkinkan anda untuk terhubung ke jaringan nirkabel dan berbagi
koneksi ke yang lain. Tipe ini dipakai bagi wireless station yang membatasi jumlah
klien serta mensyaratkan pengisian username dan sandi agar bisa terhubung ke jaringan.

2.5 TEKNOLOGI IP MOBILE


IP mobile ( Mobile IP ) adalah protokol komunikasi standar terbuka yang didefinisikan
oleh IETF (Internet Engineering Task Force) yang memungkinkan pengguna perangkat mobile
untuk menjaga IP yang sama ( Internet Protocol ) alamat saat roaming antara jaringan IP.
Mobile IP merupakan teknologi yang mendasari untuk mendukung berbagai mobile data dan
aplikasi jaringan nirkabel. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain mulus. Misalnya, GPRS bergantung pada mobile IP untuk
mengaktifkan relay pesan ke GPRS ponsel melalui SGSN dari GGSN tanpa pengiriman perlu
mengetahui alamat IP node melayani. Mobile IP berlaku baik untuk IPv4 dan IPv6 standar.
Spesifikasi untuk Mobile IP dipublikasikan dalam IETF RFC 2002 , RFC 3320 , RFC 3344
(untuk IPv4) dan RFC 3775 (untuk IPv6).
2.5.1 KOMPONEN IP MOBILE
• Mobile Node : Suatu perangkat yang mampu melakukan roaming jaringan.
• Home Agen : A router pada jaringan rumah yang berfungsi sebagai titik untuk
komunikasi dengan mobile node.
• Agen Asing : Router yang berfungsi sebagai mobile node titik dari
keterikatan ketika perjalanan ke jaringan asing.
• Perawatan Alamat : Pemutusan titik terowongan menuju mobile node ketika tidak
berada dalam jaringan asal.
• Koresponden Node : Perangkat bahwa mobile node berkomunikasi dengan seperti
web server.
2.5.2 CARA KERJA IP MOBILE
Mobile IP didasarkan pada IP, yang didukung oleh media yang mendukung IP dan
scalable melalui Internet tanpa mobilitas perangkat mobile yang berbeda melalui jaringan
menengah yang berbeda. Mobile IP juga tidak memerlukan campur tangan pengguna untuk
mempertahankan konektivitas tanpa batas.
Mobile IP bekerja dengan memungkinkan suatu mobile node memiliki dua alamat IP
yang merupakan alamat rumah IP (alamat IP tetap) dan IP KoA (alamat sementara “perawatan-
of” yaitu alamat IP yang berhubungan hanya ke jaringan di mana mobile node saat ini berada).
Agen Asing mengiklankan perawatan-alamat dan menyimpan informasi tentang node jaringan
seluler yang mengunjunginya. Sedangkan Agen Home menyimpan informasi tentang mobile
node yang permanen alamat rumah milik tuan rumah agen jaringan.
Karena alamat rumah secara logis dalam jaringan yang terkait dengan agen rumah,
paket komunikasi selalu diteruskan ke agen rumah dengan menggunakan mekanisme routing
IP. Pada menerima paket ini, agen rumah pengalihan paket ini terhadap agen asing dengan
mengambil IP CoA dari tabel look-up mengikat. Ia menambahkan header IP yang baru ke paket
IP asli. Alamat IP ditambahkan kemudian akhirnya decapsulated dan dihapus dari paket pada
pengiriman akhir ke akhir perangkat mobile.
Atau ada yang menuliskan untuk komunikasi yang mulus antara mobile node dan
aplikasi yang berada di PDN, selalu aktif terhubung konektivitas untuk aplikasi data mobile
dan komputasi nirkabel secara ringkas dengan mengoperasikan mobile IP menggunakan
protokol tunneling untuk memungkinkan pesan dari PDN untuk diarahkan ke node alamat IP
mobile. Hal ini dicapai dengan cara routing pesan ke node asing untuk pengiriman melalui
terowongan alamat IP asli dalam paket yang ditujukan untuk alamat IP sementara ditugaskan
ke node mobile dengan simpul asing. Agen Rumah dan Agen Asing terus mengiklankan
layanan mereka di jaringan melalui proses Discovery Agen, memungkinkan Agen Home untuk
mengakui ketika baru Agen Asing diperoleh dan memungkinkan Node Mobile untuk
mendaftarkan Care baru Alamat.
BAB III

KESIMPULA N

Berdasarkan hasil uraian yang telah dibahas mengenai jaringan WLAN,WMAN,WWAN dan
teknologi mobile ip :

1. Bentuk komunikasi data atas informasi yang di jalankan pada jaringan perusahaan
terpusat pada Pcserver yang berfungsi sebagai Email Server,Data dan DIP Server.
2. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4Ghz, dan
kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps
3. Semua VLAN ini harus dikonfigurasi setiap kali menambahkan AP baru. Dengan
Centralized arsitektur WLAN, itu jauh lebih mudah untuk menambahkan Aps ketika
kita mengirimkan lalu lintas ke controller dengan modus Tunnel.
4. W-MAN dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP)
maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10
Mbps/user.
5. Setiap cell site sebuah base station mempunyai daya pancar 800-1900 MHz dengan
dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nur Mardhiyah, 2011. Membangun Jaringan Wireless LAN Pada Kantor Kelurahan Bintaro
https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/wireless/
https://www.septian.web.id/jenis-jaringan-
komputer/#7_wman_wireless_metropolitan_area_network
https://www.septian.web.id/jenis-jaringan-
komputer/#7_wman_wireless_metropolitan_area_network
http://sukkhendro54.blogspot.com/2015/12/wireless-metropolitan-area-network.html
http://gadgedroid46.blogspot.com/2018/11/wwan.html
https://unida.ac.id/teknologi/artikel/fungsi-access-point-dalam-jaringan-internet-penting-
diketahui.html
http://linux.blog.gunadarma.ac.id/2010/12/26/teknologi-ip-mobile/

Anda mungkin juga menyukai