Dosen Pengampu :
Adi Widarma, S.Si., M.Kom
Disusun oleh :
Nama : Riza Irfanny
NIM : 5221151019
Kelas : PTIK C
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberi
petunjuk serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Saya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktunya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas dalam mata kuliah Jaringan
Komputer mengenai teknologi nirkabel. Adapun sumber dari makalah ini diperoleh dari
literature-literatur internet yang dinilai oleh kami mempunyai sangkut paut dengan materi
yang dibahas.
Kiranya tiada gading yang tak retak, makalah ini pun tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu selaku penyusun makalah ini membuka diri untuk menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan dan kemajuan makalah Saya di masa
yang akan mendatang.
Saya berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 4
I. Pengertian Teknologi Nirkabel…………………………………………... 4
II. Jenis Perangkat Keras dan Lunak Nirkabel……...……….……………… 9
III. Keamanan Nirkabel………………………………………...…………… 10
IV. Kerja Teknologi Nirkabel……………………………………...………... 11
V. Perkembangan Teknologi Nirkabel………………………...…………… 12
VI. Kelebihan dan Kekurangan Nirkabel…………………………...…...….. 13
BAB III PENUTUP…………………………………………………………...……... 15
I. Kesimpulan…………………………………………………….……..…. 15
II. Saran…………………………………………………...……………...… 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi jaringan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, berbagai
teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi. Kalau pada era tahun
80-an teknologi jaringan komputer masih mengandalkan pada jaringan kabel, saat ini basis
jaringan tersebut sudah banyak ditinggalkan karena keterbatasannya, seperti besarnya biaya
yang harus di keluarkan oleh organisasi jika menggunakan teknologi ini (wired network),
selain itu teknologi ini juga tidak flexibel karena sangat tergantung pada kabel.
Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita sering mendengar kata
wireless, wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak mengunakan media
kabel (nirkabel) teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan
hubungan telekomunikasi tidak lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Pada intinya jaringan nirkabel atau wireless ini memiliki prinsip dasar sama dengan
jaringan konvensional yang menggunakan kabel bedanya terletak pada media pengantar
datanya. Jika pada jaringan konvensional menggunakan kabel sebagai media pengantar data
antar komputer, pada Jaringan Wireless proses penyampaian data dilakukan melalui udara
dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Sehubungan dengan luas nya dunia pengetahuan mengenai teknologi jaringan ini,
maka penulis hanya membahas pada teknologi wireless.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara
sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun
koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi
radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel
termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet
PC dan lain sebagainya.
4
2. Wireless Wide Area Network (WWAN), WWAN meliputi teknologi dengan daerah
jangkauan luas seperti selular 2G, 3G, 4G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global
System for Mobile Communications (GSM), dan CDMA.Kemunculan Teknologi
Wireless ini dimulai dari peralatan handheld yang mempunyai kegunaan yang terbatas
karena ukurannya dan kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang, dan peralatan
handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Telepon mobil (Handphone),
telah meningkat kegunaannya yang sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA
selain telepon. Smart phone adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang
menyediakan layanan suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web
dan pengenalan suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan
kemampuan PDA, IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS).
Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang
mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia
padalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar
GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution
Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile
Telecommunications Service (UMTS).
3. Wireless Local Area Network (WLAN), WLAN, mewakili local area network
wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya.
IEEE 802.11
IEEE 802.11adalahstandar yang diberikan IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) untuk penggunaan jaringan wireless (Wireless Local
Area Networks – WLAN).
Terdapat tiga varian terhadap standard atau protocol tersebut yaitu:
1) 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang
menggunakan frekuensi 5 GHz. Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps.
Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya
memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar
802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang
dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki
kesamaan
5
dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak
kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a
menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan
frekuensi 2,4 GHz. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b,
beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini
dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar
802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di
buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada
standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.
Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal
ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai
kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya
bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
2) Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar
802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik
dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless
direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi
indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga
11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh
standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang
beroperasi pada standar 802.11.
Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari
(discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode
untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode
enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
3) Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada
standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data
6
berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-
perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift
keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan wireless
yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal
kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul
ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b
atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan
frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz
merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis
wireless lainnya.
4) Standart 802.11n
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan
multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan
frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa
antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada
menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman
antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing
(SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer
secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO. SDM dapat meningkatkan
throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang ditingkatkan.
Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan
penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang
terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masing-masing antena MIMO yang
merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-
MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang
menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk
mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY
melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4
GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau
sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama.
7
Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan
peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz)
Dari gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.
1. Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan
menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang
dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan. Typical-nya daerah cakupan
PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.
2. SSID (Service Set Identifier), Metode ini dilakukan dengan cara memberi suatu SSID
yang berlaku sebagai password sederhana yang memungkinkan suatu jaringan WLAN
dipisahkan dalam beberapa net¬work yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam access
point, sehingga semua klien yang akan mengakses jaringan ini harus dikonfigurasi
menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
10
3. Filter Alamat MAC (Media Access Control), Metode ini digunakan untuk
membatasi akses pada jaringan WLAN menggunakan daftar alamat MAC pada klien.
Alamat MAC ini dimasukkan dalam access point sedemikian, sehingga hanya klien yang
punya alamat MAC yang terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN.
Jaringan WLAN menggunakan standar IEEE 802.11 yang mempunyai beberapa jenis,
yaitu :
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa
terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda
frekuensinya. Untuk mengextract data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan
menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu,
transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada
jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access point
bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak beberapa
puluh meter. Access point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga
11
diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access
wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada
notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau
terintegrasi dalam hand-held komputer.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Penggunaan teknologi jaringan berbasis wireless merupakan pilihan yang tepat saat
ini. Hal ini disebabkan mulai bergesernya perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis
mereka. Dengan portabilitas dan kompatibiltas yang di tawarkan oleh teknologi wireless
tentunya merupakan pilihan yang sangat menarik. Namun di balik itu harus di pertimbangkan
juga teknologi wireless apa yang tepat untuk di terapkan di perusahaan sehingga dapat benar-
benar membantu bisnis perusahaan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan dari masing-
masing standar wireless yang tersedia saat ini (802.11, 802.11a, 802.11b, 802.11g). Dilihat
dari sisi keamanan, tentunya 802.11b sedikit lebih baik karena dapat menerapkan metode
enkripsi dengan menggunakan protokol WEP di dalam jaringan tersebut. Kalau dilihat dari
sisi tidak adanya gangguan/ noise tentunya teknologi 802.11a lebih unggul karena standar ini
hanya menggunakan frekuensi 5 GHz dimana frekuensi ini tidak banyak digunakan oleh
perangkat-perangkat berbasis wirelees lainnya. Sehingga untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut diatas , maka standar 802.11g muncul untuk menjembatani kelemahan pada standar
802.11a dan 802.11b.
II. Saran
Pembelajaran jaringan komputer khususnya mengenai materi teknologi nirkabel bagi
peserta didik juga berfungsi membentuk program keahlian. Dengan mengajarkan jaringan
komputer khususnya dalam hal teknologi nirkabel (wireless) dalam kehidupan sehari-sehari
dan mengembangkan diri dibidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Namun, kebanyakan dari peserta didik masih kebingungan dalam memahami teknologi
nirkabel, sehingga diharapkan untuk pendidik dapat menjelaskan lagi bagaimana cara kerja
dari materi ini agar lebih mudah di mengerti oleh para peserta didik.
15
Daftar Pustaka
http://indonesiaindonesia.com/f/78606-mengenal-teknologi-nirkabel-kabel/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/
computer-system-s1/sistem-komputasi-bergerak/teknologi-nirkabel/view
http://my.opera.com/winaldi/blog/2007/02/26/apakah-jaringan-nirkabel-itu
http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/04/19/teknologi-wireless/
http://nur-arianto.blogspot.com/2010/11/teknologi-wireless.html
http://eziekim.wordpress.com/2011/11/02/implementasi-teknologi-wireless/
https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/
keunggulan_dan_kekurangan_teknologi_wireless_anda_sudah_tahu-811