Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Cloud Computing, Vol 1, No. 1, 2022, hlm.

xx—xxx

DOI: 10.17977. um001v3i32018p146


ISSN 2503-3417 (online)
ISSN 2548-4311 (cetak)

Cloud Computing Di Instansi Pendidikan


Henry Dirgahayu Agustiansyah
1
Informatika, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatik, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila
No.61, Jakarta, DKI Jakarta, 12520, Indonesia
*Henry Dirgahayu, henryrose34@gmail.com. 081908902154

Abstract: Simply put, cloud computing (cloud computing) is a method of delivering


various services over the internet. The resources in question are examples of
applications such as data storage, servers, databases, networks, and software. Instead
of storing lots of files on your hard drive or local storage on your computer or phone,
cloud-based storage lets you store files as long as you have access to the internet.
Cloud computing is a popular option because it has many advantages, such as cost,
increased productivity, speed, efficiency, performance, and security. So it's not
surprising that many companies or people use the cloud to store data.

Keywords: Cloud Computing, Komputasi Awan

Abstrak: Sederhananya, cloud computing (komputasi awan) adalah metode


penyampaian berbagai layanan melalui internet. Sumber daya yang dimaksud
contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan data, server, database, jaringan, dan
perangkat lunak. Daripada menyimpan banyak file di hard drive atau penyimpanan
lokal di komputer atau handphone, penyimpanan berbasis cloud memungkinkan Anda
menyimpan file selama Anda memiliki akses ke internet. Cloud computing merupakan
opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan, seperti irit biaya,
meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Maka itu,
tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk
menyimpan data.

Kata kunci: Cloud Computing, Komputasi Awan

I. PENDAHULUAN
Teknologi saat ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat. Terbukti dengan
adanya berbagai macam aplikasi penunjang kebutuhan sehari-hari baik di bidang pemerintahan,
bisnis, maupun pendidikan. Dengan dukungan teknologi yang ada, seluruh aktivitas menjadi
lebih mudah, cepat, dan murah, serta informasi yang ada sangat melimpah jumlahnya dan
sangat mudah diakses di mana pun dan kapan pun. Pengguna teknologi tak terhitung
jumlahnya mulai dari kalangan muda sampai tua, baik digunakan untuk bisnis, komunikasi,
dan semacamnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pemanfaatan perkembangan teknologi dapat mempermudah pekerjaan, salah satu
teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah cloud computing. Cloud computing

1
merupakan komputasi yang didukung oleh layanan jaringan komputer, skala komputasinya
dapat diubah secara dinamis dan sumber dayanya disediakan melalui internet dalam bentuk
jasa. Semua resource (software, platform, infrastructure) di dalam cloud computing telah
disediakan oleh penyedia jasa sehingga pengguna tidak akan dibebankan lagi dalam
penyediaan resource (Ginting, 2018).
Cloud computing adalah model komputasi yang sumber dayanya, seperti daya komputasi,
media penyimpanan (storage), jaringan (network) dan perangkat lunak (software) dijalankan
sebagai layanan melalui media jaringan, bahkan dapat diakses di mana pun selama terkoneksi
dengan internet. Dalam hal ini untuk dapat membangun jaringan cloud computing sederhana
dapat dilakukan pada jaringan local/intranet (Maimunah, Yakti, & Puspitasari,2012).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan
tentang sistem basis data cloud computing serta implementasinya, dan manfaat dari cloud
computing. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah metode yang bertujuan mendeskripsikan
suatu objek penelitian melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan
yang berlaku secara umum (Sugiyono, 2008). Metode ini dipilih karena penulis dapat
mendeskripsikan sekaligus menganalisis berbagai sumber data dan informasi yang didapat, dengan
demikian pembahasan masalah dan analisis data akan mudah dipahami.
Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur. Istilah studi literatur sangat familier
dengan sebutan studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah sumber-sumber
terkait seperti buku, literatur, catatan, dan laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti. Metode pengumpulan data studi literatur dipilih guna memperoleh dasar-dasar dan
pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur terkait masalah
yang akan diteliti, selain itu studi literatur juga berpengaruh terhadap kredibilitas hasil penelitian
yang dilakukan (Nazir, 1988).

METODE KUALITATIF
Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kulaitatif yang berfokus pada penerapan
cloud computing untuk pemaksimalan layanan internet di kampus yang ada di Indonesia.

METODE STUDI LITERATUR


Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur, semua data yang
dikumpulkan berasal dari jurnal, buku ataupun sumber lainnya. Pendekatan metode ini dapat
memberikan pengetahuan terkait dengan fitur-fitur dan pemanfaatan cloud computing dalam
mengatasi sejumalah kendala teknis infrastruktur kepada para pembaca, secara khusus kepada
kampus yang berada diluar pulau jawa yang masih terbatasnya akses internet. Alur penelitian
secara rinci dapat dilihat pada Gambar.

TINJAUAN PUSTAKA
State Of The Art
State of art dari penelitian ini adalah aplikasi komputasi awan (cloud computing)
merupakan konsep umum tren teknologi terbaru yang dapat memberikan kontribusi untuk
mahasiswa.
Aplikasi komputasi awan (cloud computing) ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
mendapatkan informasi dan proses penyimpanan materi pembelajaran, serta memudahkan
pengajar untuk berbagi informasi dan penyebaran materi ajar secara terstruktur.

KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING


Definisi dari cloud computing masih bervariasi dan banyak orang masih tidak sepaham
tentang apa itu cloud computing. Untuk aplikasi dan pengguna IT, cloud computing merupakan
ItaaS (IT as a services). Menyediakan layanan komputasi, penyimpanan data, dan aplikasi dapat
diakses melalui media Internet dari pusat data yang tersentralisasi. Untuk pengembang aplikasi
Internet, cloud computing adalah platform pengembangan aplikasi berbasis Internet yang scalable.
Untuk penyedia jasa layanan infrastruktur, cloud computing merupakan pusat data terdistribusi
yang sifatnya masif dan terkoneksi dengan IP jaringan (G. Lin et al., 2009). Perbedaan pandangan
tersebut secara jelas terefleksikan dalam layanan yang disediakan oleh penyedia layanan cloud
seperti Google, Microsoft, dan Amazon (J. Cappos, et al., 2009).

PENGERTIAN CLOUD COMPUTING


Cloud computing adalah konsep komputasi berbasis internet. Jadi, dengan cloud
computing, Anda bisa melakukan pekerjaan layaknya menggunakan komputer seperti menyimpan,
mengakses, dan mengolah data dengan mudah. Contoh cloud computing yang umum digunakan
adalah layanan penyimpanan file seperti Google Drive atau aplikasi pengolah kata seperti Google
Docs. Kedua layanan tersebut memungkinkan Anda untuk menyimpan dan mengakses data
melalui internet.
Menurut Institusi Nasional Standar dan Teknologi, definisi cloud computing adalah model
untuk meningkatkan kenyamanan, memberikan on-demand access ke jaringan terminal sumber
daya cloud computing bersama yang dapat dikonfigurasi (yaitu jaringan, server, penyimpanan,
aplikasi dan layanan yang diberikan) yang dapat ditetapkan dengan cepat dan dirilis dengan upaya
manajemen atau interaksi penyedia layanan yang minimal (Christina,2016).

Gambar 1. Model pelayanan dasar cloud computing.

Menurut Sulistyo dan Agustina (2013), cloud computing dibagi menjadi tiga model pelayanan
dasar, yaitu Software as a service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a
Service (IaaS). Ketiga model tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a) Software as a Service (SaaS) merupakan layanan cloud computing yang pertama kali
populer. Software as a Service ini merupakan kelanjutan evolusi konsep ASP
(Application Service Provider). SaaS memberi kemudahan bagi penggunanya untuk bisa
memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan, sehingga
pengguna SaaS tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development
maupun pembelian lisensi. SaaS merupakan model aplikasi cloud computing yang
sasarannya difokuskan pada user individual, yakni dengan memanfaatkan web-based
interface yang diakses melalui web browser. Contohnya Goggle Docs dari google yang
merupakan aplikasi perangkat office serupa Microsoft Word, sehingga pengguna dapat
mengolah dokumen tanpa harus menginstal microsoft office.
Gambar Jenis layanan pada Cloud Computing, warna biru menandakan bagian tersebut
dioperasikan oleh pengguna, dan warna merah dioperasikan oleh penyedia layanan cloud.

b) Platform as a Service (PaaS) merupakan layanan penyedia modul-modul siap pakai yang
dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang hanya bisa berjalan di atas platform
tersebut. Layanan pada PaaS menyediakan tempat untuk membuat dan menyebarkan aplikasi tanpa
perlu tahu berapa banyak processor atau memori yang dibutuhkan untuk aplikasi tersebut. Dalam
arti lain PaaS menawarkan layanan yang lebih dari sekadar penyimpanan data. Contoh layanan
PaaS adalah Google AppEngine yang menawarkan layanan bagi pengguna untuk mengembangkan
dan hosting aplikasi web.
c) Infrastructure as a Service (IaaS) berada satu level di bawah PaaS. IaaS merupakan layanan
yang “menyewakan” sumberdaya teknologi informasi dasar meliputi sistem operasi, processing
power, media penyimpanan, memory, kapasitas jaringan dan layanan-layanan lainnya, yang dapat
digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.Contoh yang menawarkan
layanan IaaS adalah Amazon. Di sini pengguna diberi kebebasan melakukan berbagai kegiatan ke
server seperti menginstal software, konfigurasi ijin akses dan firewall.\

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING DI INSTANSI PENDIDIKAN


Dalam penerapan cloud computing masih ditemui sejumlah kendala, terutama kendala
teknis mengenai infrastruktur teknologi komputasi tersebut, yaitu masih terbatasnya akses internet
di beberapa wilayah di Indonesia baik broadband maupun dial-up. Keterbatasan akses internet di
sejumlah daerah menyebabkan teknologi ini tidak banyak digunakan secara luas. Seandainya
digunakan, penggunaannya masih sebatas pada aplikasi-aplikasi yang tersedia di internet (SaaS)
dan belum menyentuh model PaaS dan IaaS. Selain itu, terbatasnya penerapan cloud computing di
sektor pendidikan di Indonesia disebabkan oleh kendala teknis, khususnya pada masalah
virtualisasi dan adanya keraguan akan jaminan security yang diberikan oleh cloud computing.
aplikasi dari vendor-vendor yang menyediakan berbagai layanan komputasi awan seperti Amazon,
Salezforce, Google, Microsoft, Akamaisun, microsystems, symante, cmicrosft, dan layanan-
layanan lainnya. Menurut Maimunah (2012), layanan cloud computing yang ideal memiliki 5
(lima) karakteristik berikut ini.
a) On-Demand Self-Services
Pengguna dapat menentukan kapabilitas komputasi secara otomatis tanpa membutuhkan interaksi
dengan penyedia layanan.
b) Broad Network Access
Layanan dapat diakses dari berbagai peranti tanpa terbatas jarak dan waktu selama terkoneksi
jaringan internet.
c) Resource Polling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara efisien agar sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melayani
beberapa konsumen menggunakan model multi-tenant
d) Rapid Elasticity
Sebuah layanan komputasi harus dapat menaikkan atau menurunkan kapasitas sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
e) Measured Service

MANFAAT CLOUD COMPUTING DI SEKTOR PENDIDIKAN


Pemanfaatan teknologi cloud computing dalam dunia pendidikan mempunyai peran
penting terutama dalam aktifitas akademik. Manfaat yang akan didapat apabila cloud
computingditerapkan di dunia pendidikan diantaranya aksesibilitas, yaitu data dapat diakses kapan
pun dan dimana pun selama terhubung dengan jaringan internet. Skalabilitas, yaitu cloud
computing dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan
seperti hardisk atau semacamnya. Keamanan, penyedia layanan cloud computing menjamin
keamanan data-data yang ada, misalnya ketika terjadi bencana alam data yang tersimpan di cloud
computingtentu saja aman meskipun hardisk atau perangkat keras mengalami kerusakan (Ahmad
Sahi, 2019).
Cloud computing secara otomatis mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya komputasi dengan meningkatkan kemampuan pengukuran pada beberapa tingkat sesuai
dengan jenis layanan yang digunakan.
Penerapan cloud computing di sektor pendidikan memberikan banyak manfaaat. Seluruh
pihak yang terlibat di dalamnya ikut merasakan langsung manfaat cloud computing ini. Contohnya
di lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen, staf IT, staf administratif, hingga jajaran
direksi universitas. Manfaat cloud computing yang dirasakan tentunya tidak sama, manfaat dari
sisi peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, manfaat dari sisi ekonomi seperti
penghematan sumber daya, serta manfaat dari sisi kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur
(Erick Kurniawan, 2015).
Banyak manfaat dari penerapan cloud computing di Universitas. Manfaat ini dirasakan
langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen,
staf IT, staf administratif, hingga jajaran direksi universitas. Namun tidak semua pihak
mendapatkan manfaat yang sama dari cloud computing, ada yang merasakan manfaat dari sisi
peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, ada juga yang mendapatkan manfaat dari sisi
ekonomi seperti penghematan sumber daya, dan ada yang mendapatkan manfaat dari sisi
kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur.
Gambar Struktur pengguna layanan cloud computing di Universitas

Cloud Computing menyediakan beragam layanan online yang dapat membantu pihak
universitas untuk mendukung proses pembelajaran secara lebih luas. Aplikasi yang disediakan
umumnya adalah aplikasi berbasis web yang mudah diakses dari mana pun, dan kapan pun selama
terkoneksi jaringan internet.

Gambar 2. Layanan cloud yang diakses oleh pengguna di universitas.

Beberapa contoh layanan cloud computing yang biasa digunakan di universitas adalah
Google Docs, Dropbox, dan semacamnya karena aplikasi tersebut mudah digunakan, murah, dan
dapat diandalkan. Layanan tersebut sudah biasa digunakan oleh mahasiswa secara umum, sehingga
mereka lebih mudah beradaptasi apabila proses belajar mengajar di lingkungan Universitas
menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.
Cloud computing menawarkan beberapa kelebihan yang membuatnya sangat menarik
untuk diterapkan di dunia pendidikan, khususnya Universitas. Di antaranya ada high availability,
low response time, dan scalability. Beberapa aplikasi umum seperti Google Apps for Education
atau Microsoft Office 365 menawarkan aplikasi online guna mendukung produktivitas
penggunanya, seperti penggunaan word processing, spread sheet, dan presentation yang dapat
digunakan di kelas.
Oleh sebab itu penggunaan cloud computing sangatlah penting, apalagi dalam hal
menyimpan berbagai data yang sangat penting dan memerlukan kemananan yang sangat baik.
Penyimpanan data dengan menggunakan media penyimpanan biasa tentu memiliki kekurangan
terutama jika alat yang digunakan sebagai penyimpanan data rusak atau pun hilang, sedangkan
media penyimpanan berbasis internet atau yang dikenal cloud computing ini dapat diakses di mana
saja dan kapan saja tanpa memiliki rasa takut kehilangan alat penyimpanannya (Dhika Akhirina, &
Destiawati, 2019).

HASIL PEMBAHASAN
Hasil
Hasil Kualitatif

STUDI KASUS FTI UKDW


Fakultas Teknologi Informasi UKDW memiliki dua jurusan yaitu jurusan Teknik
Informatika dan jurusan Sistem Informasi, gabungan kedua jurusan tersebut memiliki jumlah
mahasiswa aktif lebih dari 450 orang. Fakutas Teknologi Informasi UKDW mulai menerapkan
teknlogi cloud computing sejak tahun 2012, layanan cloud computing yang pertama kali
digunakan adalah layanan email yang menggunakan domain resmi Universitas. Sebelum
menggunakan email yang berbasis layanan cloud, UKDW sudah memiliki email sendiri yang
dikelola oleh unit khusus yaitu PUSPINDIKA (Pusat Pelayanan Informasi dan Intranet Kampus).
Unit ini menyediakan server khusus yang digunakan untuk layanan email yang digunakan oleh
seluruh staf dan mahasiswa (dengan domain ukdw.ac.id untuk staf dan student.ukdw.ac.id untuk
mahasiswa), walaupun layanan ini masih berfungsi dengan baik, namun ada beberapa kendala
yang dihadapi diantaranya adalah:
a. Antar muka pengguna yang disediakan untuk mengakses layanan tersebut tidak
user friendly, walaupun antar muka pengguna tersebut sudah berbasis web, namun
kurang responsif untuk digunakan. Antar muka pengguna tersebut juga kurang
maksimal jika pengguna menggunakan perangkat yang mempunyai ukuran layar
yang kecil seperti smartphone dan tablet.
b. Pada beberapa kasus email yang ditujukan ke server ukdw.ac.id tidak sampai
atau ditolak oleh mail server ukdw.ac.id.
c. Tidak reliable, karena masih menggunakan mesin server sendiri yang disimpan
di ruang server, sehingga ada kemungkinan kejadian tidak terduga seperti listrik
padam yang menyebabkan pengguna tidak dapat mengakses mail server
ukdw.ac.id.
d. Pengguna merasa kesulitan untuk melakukan sinkronisasi email dari mail server
ukdw.ac.id ke PC atau smartphone pengguna.
e. Tidak adanya daftar pengguna atau contact dari pengguna lain dalam satu
Universitas. Sehingga pengguna merasa kesulitan untuk mengetahui alamat email
dari pengguna lain yang masih dalam satu domain. Dibutuhkan fitur untuk
pencarian pengguna yang ada dalam satu domain.
f. Tidak adanya keseragaman username dan password yang dapat digunakan untuk
mengakses semua sistem (single sign on). Pengguna di lingkungan UKDW harus
menggunakan beberapa akun yang berbeda untuk mengakses beberapa layanan
seperti email, eclass, ssat, dll.

Karena beberapa masalah yang sudah disebutkan diatas, maka dosen-dosen di lingkungan
Fakultas Teknologi Informasi UKDW berinisiatif untuk mencari alternatif lain layanan email yang
dapat menggantikan sistem email yang lama, dan memiliki banyak kelebihan yang dapat menjadi
solusi terhadap berbagai masalah yang ada. Sebagai proyek percontohan maka Fakultas Teknologi
Informasi sepakat untuk menggunakan layanan email berbasis cloud computing yang disediakan
oleh google yaitu Google Apps for Education. Pilihan untuk menggunakan layanan ini didasari
oleh beberapa hal yaitu:
a. Layanan disediakan oleh vendor besar penyedia layanan cloud computing yang
mempunyai reputasi sangat baik yaitu google. Google sudah membuktikan diri
sebagai penyedia layanan cloud computing yang handal, ini dapat dilihat dengan
banyaknya produk layanan yang dimiliki seperti gmail, youtube, google plus,
google docs dan masih banyak lagi.
b. Sangat ekonomis karena google menawarkan layanan Google Apps for
Education secara gratis untuk institusi pendidikan.
c. Terintegrasi dengan layanan cloud computing yang lain seperti google docs,
google plus, google scholar, dan lain sebagainya.
d. Pengguna dalam hal ini mahasiswa, dan staf universitas sudah terbiasa
menggunakan layanan tersebut secara personal.

FTI UKDW mencoba untuk menyeragamkan layanan email berbasis cloud computing ini
di lingkungan fakultas. Staf dilingkungan fakultas dibuatkan email dengan domain
staff.ukdw.ac.id, dan mahasiswa diberikan email dengan domain ti.ukdw.ac.id untuk jurusan
Teknik Informatika dan domain si.ukdw.ac.id untuk jurusan Sistem Informasi. Setelah
menerapkan layanan email berbasis cloud selama kurang lebih satu semester, maka dari
pengamatan yang dilakukan ditemukan bahwa penerapan layanan ini mempunyai banyak manfaat
dan kelebihan yaitu:
a. Mahasiswa lebih sering mengakses email dibandingkan dengan sebelum
menggunakan layanan Google Apps. Mahasiswa berpendapat bahwa layanan
email yang baru lebih dapat diandalkan, mempunyai kapasitas penyimpanan yang
lebih besar, memiliki antar muka pengguna yang lebih mudah digunakan, dan
dapat diakses dari berbagai perangkat bergerak yang mereka miliki seperti
smartphone dan tablet.
b. Staf universitas terutama tenaga administrator dan dosen juga berpendapat
bahwa layanan yang baru lebih dapat diandalkan dan lebih mudah untuk
digunakan. Beberapa dari mereka juga berpendapat bahwa penggunaan layanan
yang baru lebih mudah karena terintegrasi dengan layanan yang lain seperti
google docs untuk penyimpanan dan pengaksesan data.
c. Karena berbasis cloud computing maka layanan ini tidak penah terganggu
seperti layanan sebelumnya, sebagai contoh pada saat listrik padam.
d. Kapasistas penyimpanan yang besar. Karena Google Apps for Education sendiri
memberikan kapasitas yang tidak terbatas (unlimited) sehingga pengguna tidak
perlu risau karena kehabisan tempat penyimpanan.
e. Dari segi ekonomi, layanan ini juga sangat menguntungkan karena tidak perlu
menyediakan server khusus untuk mail server, tidak perlu tenaga untuk perawatan
server, tidak perlu membeli hardisk dengan kapasitas besar untuk media
penyimpanan.

ALASAN PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING


1. Cloud computing memungkinkan kamu untuk bekerja kapan saja dan dari mana saja,
asalkan kamu memiliki koneksi internet. Karena sebagian besar layanan cloud yang sudah
besar juga menawarkan aplikasi seluler, kamu bahkan tidak dibatasi oleh perangkat mana
yang harus kamu gunakan.
2. Layanan berbasis cloud sangat ideal untuk bisnis dengan permintaan bandwidth yang terus
meningkat atau berfluktuasi. Jika kebutuhan kamu meningkat, mudah untuk meningkatkan
kapasitas cloud kamu, menggunakan layanan server jarak jauh. Demikian juga, jika kamu
perlu menurunkan lagi, fleksibilitas dimasukkan ke dalam layanan.
3. Saat tim kamu dapat mengakses, mengedit, dan berbagi dokumen kapan saja, dari mana
saja, mereka dapat melakukan lebih banyak hal bersama-sama, dan melakukannya dengan
lebih baik. Alur kerja berbasis cloud dan aplikasi berbagi file membantu mereka membuat
pembaruan secara real time dan memberi mereka visibilitas penuh dari kolaborasi mereka.
4. Salah satu motivasi terbesar untuk memindahkan bisnis ke cloud saat ini adalah seberapa
baik software khusus dapat memudahkan proses pemindahan data kamu ke cloud. Dengan
mendaftar dengan platform khusus, bisnis menerima dukungan selama transfer dan dapat
menghubungi tim layanan kapan saja. Data Salesforce menunjukkan bahwa, setelah
terintegrasi, 51% karyawan menemukan bahwa teknologi baru seperti cloud computing
menghemat waktu dan tenaga.

KESIMPULAN
Teknologi Cloud Computing penting diterapkan pada lembaga pendidikan. Penggunaan
teknologi berbasis cloud computing di sektor pendidikan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas, maka diperlukan wawasan yang lebih mengenai cloud computing bagi dosen dan
mahasiswa. Manfaat cloud computing terutama bagi lembaga pendidikan di antaranya ketersediaan
yang tinggi, kapasitas penyimpanan yang besar, aksesibilitas yang baik, keamanan data yang
terjamin, stabilitas dan sistem yang handal, dan hemat biaya operasional.
Institusi penyelenggara pendidikan dapat memanfaatkan sistem pada teknologi cloud
computing untuk memudahkan pengguna mengakses data secara cepat ketika berada di lingkungan
pendidikan, mengamankan data pengguna, mengumpulkan data secara terpusat, mempermudah
pertukaran data, dan memudahkan komunikasi antar pengguna pada lingkungan pendidikan
tersebut. Beberapa contoh yang disajikan dan studi kasus penerapan layanan cloud pada FTI
UKDW menunjukan banyak manfaat yang diperoleh dalam penggunaan layanan cloud computing
di lingkungan universitas.

DAFTAR PUSTAKA

Erick Kurniawan, 2015, PENERAPAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI UNIVERSITAS


Studi Kasus: Fakultas Teknologi Informasi UKDW
INTAN MUTIA, 2016, PEMANFAATAN KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) BAGI
PEMBELAJARAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI
https://experience.dropbox.com/id-id/resources/what-is-the-cloud
https://www.niagahoster.co.id/blog/cloud-computing-adalah/#Cara_Kerja_Cloud_Computing
https://indonesiancloud.com/mengenal-cloud-computing/
http://technet.microsoft.com/enus/library/dn469340.aspx
https://blog.mtarget.co/8-alasan-pentingnya-menggunakan-cloud-
computing/#:~:text=Cloud%20computing%20memungkinkan%20kamu%20untuk,mana%20yang
%20harus%20kamu%20gunakan.

Anda mungkin juga menyukai