INFORMATIKA
Dosen Pengampu :
Agus Mulyana, S.T ., S.Pd ., M.Kom.
DISUSUN OLEH :
Nama : Muhamad Lutfi Pratama
NIM : 20552011054
Kelas : TIFRP221PB
Email : Muhamadlutfpratama6@gmail.com
Dalam ranah akademis, bidang informatika juga menjadi salah satu fokus utama
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu aspek penting dalam
bidang informatika adalah klasifikasi kelompok bidang, yang membantu dalam
memahami beragam sub-disiplin dan topik yang ada di dalamnya. Klasifikasi kelompok
bidang informatika membantu dalam memahami struktur dan perkembangan bidang ini
secara lebih terperinci. Dengan membagi bidang informatika ke dalam berbagai
kelompok, kita dapat memahami cakupan, spesialisasi, dan perkembangan masing-
masing sub-bidang dengan lebih baik.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang klasifikasi kelompok bidang informatika
yang meliputi beberapa sub-disiplin utama, termasuk cloud computing, Internet of Things
(IoT), olahan data, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan pengembangan
web. Setiap sub-bidang ini memiliki peran pentingnya masing-masing dalam transformasi
digital saat ini, baik dalam konteks akademis maupun industri. Melalui pembahasan
mengenai kelompok-kelompok bidang tersebut, diharapkan pembaca dapat memperoleh
pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kompleksitas dan dinamika bidang
informatika serta dampaknya dalam perkembangan masyarakat modern.
Berdasarkan kerangka kerja diatas, maka masing – masing tahapan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Analisa Sistem
Analisa kebutuhan sistem ini ditujukan untuk menguraikan kebutuhan-kebutuhan
yang harus disediakan oleh sistem agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melakukan perancangan Sistem
Pengendalian Lampu Berbasis Mobile. Rancangan sistem ini menjelaskan
kebutuhan antarmuka, kebutuhan data masukan dan data keluaran yang
menunjukkan spesifikasi sistem yang dapat diakses.
1.1 Analisa Fungsional
Analisa Kebutuhan fungsional merupakan gambaran mengenai fungsi-fungsi yang
dapat dilakukan oleh sistem ini. Kebutuhan fungsional sistem meliputi:
a. Sistem yang dirancang berbasis mobile.
b. pada sistem mobile harus terinstal di smartphone.
c. Adanya fasilitas mematikan lampu per ruangan dan keseluruhan lampu
secara bersamaan.
1.2 Analisa Non Fungsional
Analisa Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan sistem meliputi kinerja,
kelengkapan operasi pada fungsi-fungsi yang ada, serta kesesuaian dengan
lingkungan penggunanya. Kebutuhan non-fungsional ini melingkupi beberapa
kebutuhan yang mendukung kebutuhan fungsional, rumusan kebutuhan non-
fungsional meliputi:
a. Kebutuhan Operasional
Pada sistem mobile, aplikasi dapat terinstal pada perangkat Android. .Pada sistem
mobile, sistem hanya dapat diakses melalui file format .apk yang telah terinstal di
perangkat Android.Aplikasi dapat dijalankan pada minimal Android versi 4.2
(Jelly Bean).User interface pada aplikasi dibuat dengan sederhana untuk
memudahkan pengguna
b. Performance Sistem
Sistem yang dibangun merupakan aplikasi yang berjalan pada lingkungan
perangkat bergerak. Terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui pada perangkat.
Oleh karena itu perlu diperhatikan guna menjadi acuan dalam pengembangan
sistem, diantaranya:
- Sumber daya listrik digunakan seefektif mungkin.
- Tampilan aplikasi antarmuka disesuaikan dengan kebutuhan.
- Merancang aplikasi dengan antarmuka yang sederhana namun tetap
menarik dan mudah digunakan oleh pengguna.
2. Perancangan Prototype
Dalam membuat rancangan Prototype sesuai data yang ada berdasarkan tahapan
yang ditetapkan pada tahapan analisa data. Diperlukan rancangan use case sistem
pengendalian lampu berbasis mobile.
3. Pembuatan Program
Membuat sebuah aplikasi dengan berbasiskan Raspberry Pi 3 dalam pengendalian
lampu berbasis Mobile.
4. Pengujian Prototype
Menguji seluruh spesifikasi terstruktur dan aplikasi secara keseluruhan. Pada
tahap ini dilakukan uji coba aplikasi yang telah selesai dibuat. Proses uji coba ini
diperlukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sudah benar,
sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan yang
terkandung didalamnya.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data dilakukan melalui serangkaian percobaan yang
dijalankan pada prototype pengendalian lampu berbasis Raspberry Pi.
2. Data yang diperoleh mencakup informasi mengenai respons pengendalian
lampu, konsumsi energi, dan kinerja sistem secara umum.
3. Data juga diperoleh melalui survei pengguna terkait pengalaman
menggunakan aplikasi mobile untuk mengendalikan lampu secara jarak jauh.
2. Analisa Sistem
Blockchain memiliki sifat transparan dan aman, hal ini dapat
mendukung dalam pembuatan sistem pengolahan data informasi pada
Pemerintahan Kota Kendal dengan menggunakan bahasa Javascript dan di
implementasikan dengan framework angular.
Membuat modul dengan bahasa javascript yang berorientasi pada
objek (OOP) teridiri dari class transaction, class block dan class
blockchain . pembuatan fungsi hashing pada blockchain di bantu dengan
modul crypto-js, lalu pembuatan genesis block atau block pertama pada
sistem pengolah data informasi Pemerintah Kota Kendal. Setelah
pembuatan modul selesai maka akan di implementasikan pada sistem
aplikasi berbasis web dengan bantuan framework Angular.
3. Perancangan Sistem
Perancangan pada sistem ini menggunakan mode UML (Unified
Modeling Language) yang merupakan spesifikasi standar dalam
pembangunan sebuah sistem informasi. Diagram yang digunakan untuk
merancang sistem ini merupakan use case diagram, sequence diagram,
activity diagram dan class diagram.
4. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan gambaran fungsionalitas yang
diharapkan dalam sebuah sistem. Use case mempresentasikan sebuah
interaksi yang terjadi antara sistem dengan lingkungannya. Mengacu pada
hal tersebut, berikut use case dari sistem pengolah data yang aman dan
transaparan dengan konsep teknologi blockchain
5. Class Diagram
Class diagaram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
package dan objek beserta hubungan satu dengan yang lainnya. Dalam
sebuah kelas memiliki dua komponen, yang pertama yaitu attribute yang
berisi informasi yang dimiliki class dan yang kedua merupakan operation
yang merupakan perilaku yang bisa dilakukan oleh sebuah kelas. Gambar
dibawah ini merupakan perancangan dari sistem informasi yang penulis
buat berdasarkan dari konsep blockchain.
Gambar 3. Class Diagram
Sumber : Hasil Penelitian
3.1 KESIMPULAN
3.1.1. Cloud Computing
Cloud Computing penting diterapkan pada lembaga pendidikan. Penggunaan
teknologi berbasis cloud computing di sektor pendidikan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas, maka diperlukan wawasan yang lebih mengenai cloud
computing bagi dosen dan mahasiswa. Manfaat cloud computing terutama bagi
lembaga pendidikan di antaranya ketersediaan yang tinggi, kapasitas
penyimpanan yang besar, aksesibilitas yang baik, keamanan data yang terjamin,
stabilitas dan sistem yang handal, dan hemat biaya operasional.
Sumber Referensi :
https://journal.ubaya.ac.id/index.php/saintek/article/view/2868/2220
https://www.researchgate.net/publication/348172128_Implementasi_E-
Commerce_Berbasis_Web_pada_Toko_Denia_Donuts_Menggunakan_Metode_Prototyp
e
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/15631
http://ejournal.fikom-unasman.ac.id/index.php/jikom/article/download/41/20
https://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jusikom/article/view/1274/719