Anda di halaman 1dari 35

CLOUD COMPUTING

Di susun oleh:
Jati Muliawan Indroyono
(1102412057)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Prakata
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayahnya,

akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Selain itu saya juga

ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing saya Septia Lutfi, S.Kom.,

M.Kom yang telah memberikan tugas dan membimbing saya, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini bermaksud untuk memberikan wawasan mengenai Cloud

Computing mulai dari sejarahnya sampai evaluasi Cloud Computing. Dengan


terbitnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengenal lebih dalam dan

menambah wawasan seputar Cloud Computing, serta dapat menerapkan teknologi

ini dalam pendidikan, dalam kehidupan sehari-hari asalkan tidak disalahgunakan


untuk hal-hal yang tercela apalagi kriminal.

Semarang, Desember 2013


Penulis
1

Daftar Isi
Prakata................................................................................................................

Daftar isi.............................................................................................................

BAB I Pendahuluan............................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................................

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................................

D. Manfaat..............................................................................................................................

BAB II Pembahasan...........................................................................................

A. Pengertian........................................................................................................................

B. Perkembangan................................................................................................................

C. Sejarah...............................................................................................................................

D. Karakteristik Cloud Computing...............................................................................

E. Layanan Cloud Computing.......................................................................................

F. Cara kerja Cloud Computing...................................................................................

10

G. Komponen Cloud Computing..................................................................................

12

H. Aspek Keamanan Cloud Computing.....................................................................

13

I.

Infrastruktur Cloud Computing..............................................................................

14

J. Perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional...............

15

K. Implementasi Cloud Computing............................................................................

16

L. Contoh Cloud Computing........................................................................................

17

M. Manfaat Cloud Computing......................................................................................

26

N. Kelebihan & Kekurangan Cloud Computing....................................................

26

O. Evaluasi Cloud Computing......................................................................................

29

BAB III Penutup...............................................................................................

32

A. Kesimpulan...................................................................................................................

32
2

B. Saran................................................................................................................................

32

Daftar Pustaka.................................................................................................

33

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini teknologi sudah berkembang semakin

pesat. Para perusahaan-perusahaan besar telah banyak memanfaatkan jasa-jasa

penyimpanan yang besar dan praktis, salah satunya yaitu Cloud Computing.
Bayangkan, dengan menggunakan teknologi ini perusahaan dapat menyimpan
data yang cukup besar, dengan ongkos yang relatif terjangkau, serta lebih

menghemat jasa sumber daya manusia dan waktu. Oleh karena itu tidak heran

banyak perusahaan IT seperti Apple, Microsoft, Google memanfaatkan teknologi


ini. Apalagi dengan rakitan yang dibuat sesederhana mungkin membuat

teknologi ini banyak dipakai untuk berkomunikasi, berinteraksi, satu sama lain
antar pebisnis di area Cloud computing.

Rumusan Masalah
1. Apa itu Cloud Computing?
2. Bagaimana perkembangan Cloud Computing?
3. Bagaimana sejarah Cloud Computing?
4. Bagaimana karaktersistik Cloud Computing?
3

5. Bagaimana layanan yang diberikan Cloud Computing?


6. Bagaimana cara kerja Cloud Computing?
7. Apa saja komponen Cloud Computing?
8. Bagaimana aspek keamanan pada Cloud Computing?
9. Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?
10. Bagaimana perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional?
11. Bagaimana implementasi Cloud Computing?
12. Jelaskan macam-macam contoh Cloud Computing?
13. Apa saja manfaat Cloud Computing?
14. Jelaskan kelebihan dan kekurangan Cloud Computing?
15. Bagaimana evaluasi Cloud Computing?

Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memperkenalkan teknologi

berbasis Cloud Computing kepada pembaca, agar pembaca lebih mengenal dan
memahami teknologi Cloud Computing.

Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini yaitu pembaca jadi lebih mengenal

dan mengerti apa itu Cloud Computing.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara

permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di

komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook,


komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

Sedangkan

awan (bahasa

menurut

Inggris: cloud

pemanfaatan teknologi

Wikipedia

Bahasa

computing)

komputer ('komputasi')

berbasis Internet ('awan'). Awan

(cloud) adalah

Indonesia
adalah

dan

metafora

Komputasi
gabungan

pengembangan
dari

internet,

sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.


Sebagaimana

awan

dalam

diagram

jaringan

komputer

tersebut, awan

(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur

kompleks yang disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu konsep umum


yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan

tema

umum

berupa

ketergantungan

memberikan kebutuhan komputasi pengguna.

terhadap

Internet

untuk
5

Menurut para ahli seperti Gartner misalnya menyebutkan bahwa Cloud

Computing merupakan sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang


mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk
pelanggan menggunakan teknologi Internet. Berbeda dengan Forester yang

berpendapat bahwa Cloud Computing merupakan standar kemampuan TI,


seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan

menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar perpemakaian. Secara sederhana Cloud Computing dapat di ibaratkan seperti
sebuah jaringan, misalnya jaringan hand phone, dengan kartu sim IM3. Kita
hanya perlu memasang kartu sim IM3 ke dalam hand phone, maka secara
otomatis hand phone akan mencari jaringan IM3. Penyedia yang menyediakan

jaringan IM3 ini bisa kita ibaratkan seperti Cloud Computing. Gambaran tentang
Cloud Computing.

Perkembangan
Perkembangan Informasi saat ini sudah sangat maju dimana banyak
konsep yang berkembang seperti openness, one click, sharing, social networking.
Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitianpenelitian para pakar IT didunia, yaitu Cloud Computing (Komputasi Awan).
Komputasi Awan yang juga sering disebut dengan istilah Cloud
Computing merupakan penggunaan teknologi komputer yang ditujukan untuk
tujuan pengembangan informasi berbasis internet dimana layanan internet
tersebut didukung oleh teknologi yang berpusat di awan. Komputasi Awan
merupakan suatu jenis teknologi komputasi yang menyediakan kemampuan
yang berhubungan dengan teknologi informasi sebagai suatu layanan dimana
memungkinkan user dapat mengakses data melalui teknologi Komputasi Awan
(Cloud Computing).
User tidak perlu memiliki pengetahuan atau kendali terhadap teknologi
yang mendukung layanan tersebut. Dimana suatu saat dengan menggunakan
teknologi cloud computing kita dapat memakainya sebagai tempat media
penyimpanan data, aplikasi yang memudahkan kita dalam mengakses data yang
kita inginkan dari berbagai macam cloud, oleh karena itu dengan menggunakan
teknologi cloud computing ini diharapkan banyak memberi manfaat atau
keuntungan baik dari providernya sendiri maupun pengguna teknologi tersebut.
Dengan teknologi cloud computing ini dapat memberikan berbagai macam
layanan kepada user secara redistribusi dan dapat di akses dari berbagai macam
bentuk device.
6

Cloud computing mempunyai model yang dapat mendukung service yang


biasa disebut dengan Everything as a Service. Sistem dari cloud computing
dibagi menjadi 2 yaitu front end dan back end. Antara front end dan back end
terkait satu sama lain melalui jaringan yang disebut Internet. Front end adalah
bagian dimana pengguna computer (user) atau client berada. Sedangkan back
end adalah bagian dimana cloud dari sistem itu berada. Front end juga meliputi
komputer client atau komputer jaringan dan aplikasi yang dibutuhkan untuk
dapat mengakses sistem cloud computing. Tidak semua cloud computing
memiliki user interface yang sama. Contohnya layanan seperti web browser dan
layanan email antara satu dengan yang lain memiliki perbedaan akses yang
dimiliki atau perbedaan interface.

Sejarah
Di tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika
komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia
pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut
dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk
melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar
penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka
mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat
menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae, memungkinkan untuk
kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE
remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC
Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa Perhitungan suatu hari
nanti dapat diatur sebagai utilitas publik. Di buku Douglas Parkhill, The
Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan
penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam
penyediaan cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa
seluruh dunia akan beroperasi pada terminal bodah didukung oleh sekitar 15
pusat data yang besar. Karena komputer ini sangat canggih, banyak perusahaan
dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan komputasi melalui berbagai
waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro
Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan
jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya
yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk
menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth
jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai penunjuk
7

titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling bertanggung jawab.
Cloud computing memperluas batas ini untuk menutup server serta infrastruktur
jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua
pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti
jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada
satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru, mengalami peningkatan
efisiensi internal sedikit bergerak capat Tim Dua-Pizza(Tim kecil untuk memberi
makan dengan dua pizza) dapat menambahkan fitur baru dengan cepat dan
lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan produk baru sebagai
penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternal dan meluncurkan Amazon
Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API
Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan
dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang
sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang
dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis
cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan
2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan antara
konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan
mengamati bahwa Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik
perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model
sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi akan menghasilkan
pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapa daerah dan pengurangan
yang signifikan di daerah lain.
Tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM
Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter
Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.

Karakteristik Cloud Computing


On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh
pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat
dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi,
apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di
awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut
langsung tersedia saat itu juga.
8

1. Broad Network Access


Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja,
kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan.
Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan
Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui
laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan
dapat
membagi
sumber
daya
secara
efisien.
Karena cloud
computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia
layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor
bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM
tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila
kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing,
maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka
kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur,
karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat
bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus
terukur dengan baik.

Layanan Cloud Computing


Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan
kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service. Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2). Skytap,
seperti Skytap Cloud(TM). Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program.
9

2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini
seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada
pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure
scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya, Google, seperti Google App Engine,
Google Web Toolkit. Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows
Azure, dll.
3. Software as a service. Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya: Google, seperti
Google Docs, Gmail, GoogleCalendar. Microsoft, seperti Microsoft Office Web Apps,
Microsoft Office Communication Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.
Jangkauan layanan, terbagi menjadi 3 yaitu Public Cloud, Private Cloud dan
Hybrid Cloud.
1. Public Cloud Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh
penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat
dijadikan contoh dari public cloud in.
2. Private Cloud Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk
sebuah organisasi tertentu.
3. Hybrid Cloud Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi
dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana
meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh
suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar
cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi
sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal

Cara Kerja Cloud Computing


Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak
perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, yang
diperlukan hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi.
Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai
gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail,
pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna
mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa
terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk
menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name
10

System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster


server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat
dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka
login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan
yang disimpan dalam browser mereka.

Gambar urutan depan belakang

Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server.
Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan
cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari
pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian
diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi
kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di
beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan
juga untuk mencegah kehilangan data.

11

Gambar Pengolahan sistem

Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman


layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk
diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas
digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed
computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai
"layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan
fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service
telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses
berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.

Komponen Cloud Computing


Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain
secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.

Mobile Windows Mobile, Symbian, dan lain-lain.


Thin Client Windows Terminal Service, CherryPal, dll.
Thick Client Internet Explorer, FireFox, Chrome, dll.
Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan

disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling


popular adalah web service.

Identitas OpenID, OAuth.


Integration Amazon Simple Queue Service.
12

Payments PayPal, Google Checkout.


Mapping Google Maps, Yahoo! Maps.
Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai
sebuah layanan. Misal :

Database Google Big Table, Amazon SimpleDB.


Network Attached Storage Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.
Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai
sebuah layanan. Contohnya :

Grid Computing Sun Grid.


Full Virtualization GoGrid, Skytap.
Compute Amazon Elastic Compute Cloud
Aspek Keamanan Cloud Computing
Ada lima aspek yang terkait dengan keamanan dan privasi cloud computing:
Manajemen risiko dan ketaatan
Menurut National Technology Officer Microsoft Tony Seno Hartono, banyak
perusahaan cloud computing yang menyatakan jasa mereka aman. "Kalau ingin tahu
apakah benar demikian, perlu dicek mereka mengikuti standar yang mana," papar
Tony.
Sebab, penyedia komputasi awan harus menggunakan beberapa
frameworkatau best practice seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti
ISO/IEC 27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu
juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa
cloud computing. Identitas bisa diperoleh dari beberapa penyedia jasa komputasi
awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda. Perlu diperhatikan
bagaimana jika pengguna lupa password. Karena itu, Tony menyarankan autentikasi
13

sebaiknya menggunakan cara lain seperti biometric, one time password token
seperti token BCA atau kartu ID dengan chip.
Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan,
terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanan
mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir. Tony menyarankan penggunaan
sertifikasi seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk mengembangkan
aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek
keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan
menggunakan panduan praktik terbaik. Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan
kebijakan teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau menggunakan
metode network access protection.
Proteksi informasi
Ini penting. Bayangkan saja. Orang sudah menggunakan layanan komputasi
awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi
yang bocor tidak mungkin ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut,
gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data
dilepas ke cloud. (MI/ICH)

Infrastruktur Cloud Computing


1. Proved web-services integreted. Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud
Computing jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan
aplikasi lain user di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud
Computing infrastruktur-based).
2. World-class Services Delivery. Cloud computing infrastruktur menawarkan
skalabilitas yang jauh lebih besar, pemulihan bencana yang lengkap, dan
uptime mengesankan.
3. No Hardware and Software to Install. infrastruktur cloud computing 100%.
Keindahan teknologi cloud computing adalah kesederhanaannya dan dalam
14

kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit


untuk di bangun dan berjalan.
4. Faster and Lower-risk Deployment. User bisa membangun dan berjalan di
sebagian kecil dari waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak
menunggu bulan lagi atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada
yang sampai ke login ke solusi baru. Teknologi Cloud Computing Anda yang
tinggal dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang
luas atau integrasi.
5. Support for Deep Cutomizations. Beberapa profesional TI keliru berpikir
bahwa teknologi Cloud Computing sulit atau tidak mungkin untuk
menyesuaikan luas, dan karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk
perusahaan yang kompleks. Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya
memungkinkan penyesuaian dalam dan konfigurasi aplikasi, itu
mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama upgrade. Dan bahkan
lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat ideal untuk pengembangan
aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi.
6. Empowered Business Suport. Cloud computing teknologi memungkinkan
on-the-fly, kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna
bisnis, sehingga IT tidak menghabiskan setengah waktu membuat perubahan
kecil dan menjalankan laporan.
7. Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources. Cloud computing
infrastruktur mengakhiri dilema besar IT. Jika kita upgrade ke versi terbarudan-terbesar aplikasi, kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu dan
sumber daya (bahwa kita tidak memiliki) untuk membangun kembali
kustomisasi dan integrasi. Cloud computing teknologi tidak memaksa untuk
memutuskan antara upgrade dan melestarikan semua kerja keras user, karena
mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis disimpan selama sebuah
upgrade.

Perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional


Terdapat perbandingan antara sistem komputer konvensional (kuno)
dengan cloud computing (komputasi awan) dalam hal ketiga lapisan yang ada di
dalamnya. Dalam hal ini baik sistem komputer konvensional maupun cloud
computing, sama sama memiliki 3 buah lapisan dengan fungsionalitas berbeda.
Pada sistem komputer konvensional, terdapat tiga buah lapisan dengan
fungsionalitas masing masing, yaitu :
15

1. Lapisan 1, yaitu lapisan infrastruktur (lapisan fisik). Berupa perangkat keras


(hardware) dari suatu komputer. meliputi motherboard, VGA, memory,
processor, dan sebagainya.
2. Lapisan 2, yaitu lapisan sistem operasi (disebut juga platform). Berupa
sistem operasi yang digunakan oleh komputer bersangkutan sehingga bisa
menjalankan fungsionalitas hardware maupun untuk menginstalasi dan
menjalankan perangkat lunak lainnya. Meliputi berbagai perangkat lunak
di komputer maupun mobile : MS Windows, GNU/Linux, BSD, Solaris,
Android, Windows Mobile, Symbian, dan sebagainya.
3. Lapisan 3, yaitu lapisan software (perangkat lunak). Berupa perangkat
lunak yang terinstall maupun dijalankan langsung oleh komputer melalui
sistem operasi.
Ketiga lapisan ini sama penting dan saling terkait. Lapisan 1 merupakan
komponen dasar. tanpa adanya hardware, suatu mesin (komputer) tidak akan
bisa digunakan meski telah tersedia perangkat lunak (dan sistem operasi).
Demikian juga, tanpa adanya sistem operasi dan perangkat lunak berupa aplikasi
aplikasi lainnya, komputer yang hanya terdiri dari hardware saja tidak akan
dapat berfungsi.
Lapisan 2 menjadi jembatan yang menghubungkan antara lapisan 1 dan
lapisan 3. Sistem operasi menyediakan cara/metode agar aplikasi dan perangkat
keras dapat berkomunikasi dengan baik, termasuk juga dengan adanya
perangkat lunak tambahan berupa driver.

Implementasi Cloud Computing


Cloud Computing dapat diimplementasi pada Jejaring Pendidikan
Nasional dimana implementasinya cukup satu infrastruktur di pusat, kemudian
seluruh workstation akan mengakses.
Dengan melakukan implementasi infrastruktur diharapkan adanya efisiensi
pada sisi pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan tercapainya
kondisi berikut:
1.

Di setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak


diperlukan lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah
dijalankan pada cloud computing server array yang ada di NOC pusat.

2.

Penggunaan Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource


pada PC yang digunakan di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di
tiap PC. Karena sebagian besar proses komputasi dilakukan di server,
16

maka fungsi dari PC workstation hanya untuk menjalankan web browser


saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat digunakan.
3.

Di sisi server dapat digunakan aplikasi cloud computing yang


berbasis Open Source seperti EyeOS yang sudah cukup matang untuk
digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi berbasis Open
Source pada server yang digunakan untuk melayani cloud computing ini
juga sangat dimungkinkan.
Selain efisiensi diatas, implementasi cloud computing juga menjawab

sebagian besar masalah-masalah teknis yang telah teridentifikasi antara lain:


1. Penggunaan Live CD sebagai boot device meminimalisir terjadinya gangguan
pada Operating

systemsehingga

meminimalisir

kemungkinan

serangan

virus/trojan pada PC yang dapat mengganggu para siswa dalam menggali


ilmu.
2. Dengan dieliminasinya kebutuhan server pada setiap titik maka dapat
dipastikan hal ini tidak akan menjadi kendala lagi.
3. Dengan dua kondisi diatas juga meminimalisir kebutuhan adanya pihak ketiga
untuk melakukan perawatan dan perbaikan infrasturktur saat terjadi
gangguan.
4. Di sisi server dengan mengimplementasikan satu dari dua jenis arsitektur yang
telah disebutkan diatas.

Contoh Cloud Computing


Google Drive
Google

Drive

adalah

layanan

penyimpanan Online yang

dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012.


Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs.

Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap

penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan

pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat


memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan

17

dimanapun

dengan

menggunakan komputer

desktop, laptop, komputer

tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan

dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam
pengeditan. Fitur-fitur Google Drive, diantaranya:

Penyimpanan gratis sebesar 5GB

Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB

kepada penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen,


baik berupa gambar, video, musik, ataupun file-file lain.

Memungkinkan membuat dokumen


Pada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya untuk

membuat dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat


presentasi, form dan dokumen lainnya.

Berbagi file
Google Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain,

dan juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap


file yang kita buat.

Terintegrasi dengan layanan Google lainnya


Para pengguna layanan Google lainnya akan merasakan kemudahan

dalam memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara
otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.

Fasilitas pencarian
Google Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan

lebih cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci


tertentu. Google Drive juga dapat mengenali gambar atau teks dari
dokumen hasil scan.

Menampilkan berbagai file


Lebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh

Google Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa

18

mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan menginstal software


yang sesuai dengan tipe atau ekstensi file tersebut.

Menjalankan aplikasi
Google Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat,

menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh


pengguna.

Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan,

dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta

melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure
yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem
operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010. Fitur-fitur Windows Azure, diantaranya:

Layanan Infrastruktur
Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang

sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau


menjalankan aplikasi yang telah disediakan.

Kembangkan dan Lakukan Percobaan


Windows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan

pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi


tersebut secara cepat.

Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas

ini didukung oleh Apache Hadoop.

Aplikasi Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi

mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke


penyimpanan komputasi awan.

Media

19

Layanan

Media

Windows

Azure

memperbolehkan

untuk

mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa menampilkan


media dari Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform lainnya

Aplikasi Web
Windows

Azure

menawarkan

keamanan

dan

fleksibilitas

pengembangan, penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam


ukuran aplikasi web.

Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan


Windows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan

solusi pemulihan data apapun.

Identitas dan Manajemen Akses


Windows Azure Active Directory memberikan layanan pengamanan

pada identitas perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak


pengguna di sebuah perusahaan.

Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa

seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.

Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan

data pengguna.

Google App Engine


Google App Engine merupakan salah satu layanan PaaS (Platfrom as a
Services) yang dipersembahkan Google yang dapat memungkinkan user
menjalankan aplikasi web pada infrastruktur Google. Dengan Aplikasi App
Engin user mudah untuk membangun, mudah untuk mempertahankan, dan
mudah untuk skala sebagai lalu lintas dan kebutuhan penyimpanan data
berkembang. Dengan App Engine, tidak ada server untuk mempertahankan:
user hanya meng-upload aplikasi. Google App Engine mendukung aplikasi
yang ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman.
20

Dengan App Engine lingkungan runtime Java, user dapat membangun


aplikasi menggunakan teknologi Java standar, termasuk JVM, servlet Java, dan
bahasa pemrograman Java-atau bahasa lainnya menggunakan interpreter
JVM-based atau compiler, seperti JavaScript atau Ruby. App Engine juga
memiliki dua berdedikasi Python lingkungan runtime, yang masing-masing
mencakup interpreter Python cepat dan perpustakaan Python standar.
Akhirnya, App Engine menyediakan lingkungan runtime Go yang berjalan
native dikompilasi Go kode. Lingkungan runtime ini dibangun untuk
memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan cepat, aman, dan tanpa
gangguan dari aplikasi lain pada sistem.
Dengan App Engine, user hanya membayar untuk apa yang digunakan.
Tidak ada set-up biaya dan tidak ada biaya berulang. Sumber daya aplikasi
yang digunakan, seperti penyimpanan dan bandwidth, yang diukur dengan
gigabyte, dan ditagih dengan harga yang bersaing. User mengontrol jumlah
maksimum sumber daya aplikasi yang dapat anda konsumsi, sehingga selalu
tetap dalam anggaran.
App Engine tidak ada biaya untuk memulai. Semua aplikasi dapat
menggunakan hingga 1 GB penyimpanan dan CPU yang cukup dan
bandwidth untuk mendukung sebuah aplikasi yang efisien melayani tampilan
halaman sekitar 5 juta per bulan, benar-benar gratis.

Lingkungan Application

Google App Engine memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi


yang berjalan, bahkan di bawah beban berat dan dengan data dalam jumlah
besar. App Engine mencakup beberapa fitur berikut:

Melayani web dinamis, dengan dukungan penuh untuk teknologi web


umum
Gigih penyimpanan dengan pertanyaan, menyortir dan transaksi
Otomatis scaling dan load balancing
API untuk otentikasi pengguna dan mengirim email menggunakan
Akun Google
Lingkungan pengembangan fitur penuh lokal yang mensimulasikan
Google App Engine di komputer
Menangani antrian Tugas untuk melakukan pekerjaan di luar lingkup
permintaan web
Tugas dijadwalkan untuk memicu peristiwa pada waktu tertentu dan
secara berkala

21

Aplikasi dapat berjalan di salah satu dari tiga lingkungan runtime:


lingkungan Go, lingkungan Java, dan lingkungan Python yang memberikan
pilihan Python 2.5 atau Python 2.7. Lingkungan masing-masing menyediakan
protokol standar dan teknologi umum untuk pengembangan aplikasi web.

Sandbox

Sandbox adalah Aplikasi berjalan di lingkungan yang aman yang


memberikan akses terbatas ke sistem operasi yang mendasarinya.
Keterbatasan ini memungkinkan App Engine untuk mendistribusikan
permintaan web untuk aplikasi di beberapa server, mulai dan berhenti server
untuk yang memenuhi permintaan lalu lintas. Sandbox mengisolasi aplikasi
sendiri di lingkungan yang aman, handal yang independen dari sistem,
perangkat keras operasi dan lokasi fisik dari server web. Contoh keterbatasan
lingkungan sandbox aman meliputi:

Sebuah aplikasi hanya dapat mengakses komputer lain di Internet


melalui URL yang diberikan mengambil dan email layanan. Komputer
lainnya hanya dapat terhubung ke aplikasi dengan membuat HTTP
(atau HTTPS) permintaan pada port standar.
Aplikasi tidak dapat menulis ke sistem file dalam salah satu lingkungan
runtime. Sebuah aplikasi dapat membaca file, tetapi file upload hanya
dengan kode aplikasi. Aplikasi ini harus menggunakan datastore App
Engine, memcache atau layanan lainnya untuk semua data yang
bertahan antara permintaan. Lingkungan 2.7 Python memungkinkan
bytecode untuk dibaca, ditulis, dan dimodifikasi.
Kode aplikasi hanya berjalan dalam menanggapi permintaan web,
tugas yang antri, atau tugas yang dijadwalkan, dan harus kembali data
respon dalam waktu 60 detik dalam hal apapun. Seorang penangan
permintaan tidak bisa menelurkan sebuah proses sub-atau
mengeksekusi kode setelah respon telah dikirim.

Lingkungan Go Runtime

Lingkungan runtime Go App Engine menyediakan cara yang nyaman


untuk menerapkan dan menyebarkan aplikasi web yang ditulis dalam Bahasa
Pemrograman Go.
Lingkungan runtime Go Go menggunakan rilis r60.3. SDK meliputi
compiler Go dan perpustakaan standar, sehingga tidak memiliki dependensi
tambahan. Seperti halnya dengan lingkungan Java dan Python, tidak semua
fungsi perpustakaan standar yang tersedia di dalam Sandbox. Misalnya,
22

mencoba untuk membuka socket atau menulis ke file akan kembali kesalahan
os.EINVAL.
SDK termasuk layanan membangun otomatis untuk mengkompilasi
aplikasi Anda, sehingga user tidak akan pernah perlu memanggil compiler
sendiri. Dan-seperti dengan Python SDK-aplikasi, user akan secara otomatis
dibangunkan (auto reload) kembali setiap kali mengubah sumber. Hal ini
membuat user produktif dengan membuat siklus edit-kompilasi-run.
Lingkungan Go Go menyediakan idiomatic API untuk sebagian besar
layanan App Engine.

Java Runtime Environment

User dapat mengembangkan aplikasinya untuk lingkungan runtime


Java menggunakan alat umum pengembangan Java web dan standar API. App
berinteraksi dengan lingkungan dengan menggunakan Java Servlet standar,
dan dapat menggunakan teknologi aplikasi web umum seperti JavaServer
Pages (JSP).
Lingkungan runtime Java menggunakan Java 6. The App Engine Java
SDK mendukung aplikasi berkembang baik menggunakan Java 5 atau 6.
Lingkungan mencakup Java SE Runtime Environment (JRE) 6 platform
dan perpustakaan. Pembatasan dari lingkungan sandbox diimplementasikan
dalam JVM. Sebuah aplikasi dapat menggunakan JVM bytecode atau fitur
perpustakaan, asalkan tidak melebihi pembatasan sandbox. Misalnya,
bytecode yang mencoba untuk membuka soket atau menulis ke file akan
melempar pengecualian runtime.
App user mengakses layanan Mesin Web menggunakan Java standar
API. Untuk datastore App Engine, SDK Java termasuk implementasi dari data
Java Objects (JDO) dan (JPA) Java Persistence API interface. App yang
dijalankan dapat menggunakan API JavaMail untuk mengirim pesan email
dengan layanan App Engine Mail. The java.net HTTP akses API URL
mengambil layanan App Engine. App Engine juga termasuk tingkat rendah API
untuk layanan untuk mengimplementasikan adapter tambahan, atau
menggunakan langsung dari aplikasi.
Biasanya, pengembang Java menggunakan bahasa pemrograman Java
dan API untuk mengimplementasikan aplikasi web untuk JVM. Dengan
menggunakan JVM-kompatibel kompiler atau interpreter, user juga dapat
23

menggunakan bahasa lain untuk mengembangkan aplikasi web, seperti


JavaScript, Ruby, atau Scala.

Runtime Environment Python

Dengan App Engine runtime environment Python, user dapat


menerapkan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Python, dan
menjalankannya pada seorang penerjemah Python dioptimalkan. App Engine
termasuk API kaya, dan tool untuk pengembangan aplikasi web Python,
termasuk fitur pemodelan data kaya API, yang mudah-menggunakan
kerangka kerja aplikasi web, dan alat untuk mengelola dan mengakses data
aplikasi. User juga dapat mengambil keuntungan dari berbagai perpustakaan
matang dan kerangka kerja untuk pengembangan aplikasi web Python, seperti
Django.
Lingkungan runtime Python menggunakan Python versi 2.5.2 secara
default. User juga dapat memilih runtime 2.7.2 Python. Lingkungan Python
termasuk perpustakaan standar Python. Tentu saja, tidak semua fitur
perpustakaan dapat dijalankan dalam lingkungan sandbox. Misalnya,
panggilan ke metode yang mencoba untuk membuka socket atau menulis ke
file akan memunculkan eksepsi. Untuk kenyamanan, beberapa modul di
perpustakaan standar yang inti fitur tidak didukung oleh lingkungan runtime
telah dinonaktifkan, dan kode yang mereka impor akan meningkatkan
kesalahan.
Kode aplikasi yang ditulis untuk lingkungan Python harus ditulis secara
eksklusif dengan Python. Ekstensi yang ditulis dalam bahasa C tidak didukung.
Lingkungan Python menyediakan kaya Python API untuk datastore,
Account Google, URL fetch, dan layanan email. App Engine juga menyediakan
kerangka kerja Python web sederhana aplikasi bernama webapp untuk
membuatnya mudah untuk memulai membangun aplikasi.

Menyimpan Data

Lingkungan App
menyimpan data seperti:

Engine

menyediakan

berbagai

pilihan

untuk

App Engine Datastore menyediakan datastore objek NoSQL


schemaless, dengan mesin query dan transaksi atom.
Google Cloud SQL menyediakan layanan SQL database relasional untuk
aplikasi App Engine, berdasarkan RDBMS MySQL familiar.
24

Google Cloud Storage menyediakan layanan penyimpanan untuk objek


dan file hingga dalam ukuran terabyte, dapat diakses dari aplikasi
Python dan Java.

Datastore

App Engine menyediakan NoSQL yang didistribusikan untuk layanan


penyimpanan data yang dilengkapi dengan mesin query dan transaksi. Sama
seperti web server yang didistribusikan tumbuh dengan lalu lintas, datastore
didistribusikan tumbuh dengan data yang dimiliki. User memiliki pilihan antara
dua pilihan penyimpanan data dibedakan oleh ketersediaan dan jaminan
konsistensi yang berbeda.
Datastore App Engine tidak seperti database relasional tradisional. Data
benda, atau badan, memiliki jenis dan set properti. Pertanyaan dapat
mengambil entitas dari jenis tertentu disaring dan diurutkan berdasarkan
nilai-nilai dari properti. Nilai properti dapat menjadi salah satu jenis nilai
properti yang didukung.
Entitas Datastore adalah schemaless. Struktur entitas data disediakan
oleh dan ditegakkan oleh kode aplikasi. Java JDO / JPA interface dan
antarmuka datastore Python termasuk fitur untuk menerapkan dan
menegakkan struktur dalam aplikasi user.
Datastore ini menyediakan transaksi ACID menggunakan kontrol
konkurensi optimis. Update entitas terjadi dalam transaksi yang dicoba tetap
jumlah kali jika proses lain mencoba untuk memperbarui entitas yang sama
secara bersamaan. Aplikasi user dapat mengeksekusi operasi beberapa
datastore dalam satu transaksi yang baik semua berhasil atau gagal semua,
memastikan integritas data Anda.
Datastore menerapkan transaksi di seluruh jaringan terdistribusi
dengan menggunakan kelompok entitas. Sebuah transaksi memanipulasi
entitas dalam suatu kelompok tunggal. Entitas dari kelompok yang sama
disimpan bersama-sama untuk pelaksanaan efisien transaksi.

Google Account

App Engine mendukung mengintegrasikan sebuah aplikasi dengan


Account Google untuk otentikasi pengguna. Aplikasi ini dapat memungkinkan
pengguna untuk sign in dengan akun Google, dan mengakses alamat email
dan nama dapat ditampilkan terkait dengan account. Menggunakan Akun
25

Google memungkinkan pengguna mulai menggunakan aplikasi ini lebih cepat,


karena pengguna tidak perlu membuat akun baru.
Jika aplikasi berjalan di bawah Google Apps, dapat menggunakan fitur
yang sama dengan anggota organisasi dan akun Google Apps.
Pengguna API juga dapat memberitahu aplikasi apakah pengguna saat ini
adalah administrator terdaftar untuk aplikasi. Hal ini mempermudah untuk
menerapkan admin-status area situs user.

Layanan App Engine

App Engine menyediakan berbagai layanan yang memungkinkan user


untuk melakukan operasi umum ketika mengelola aplikasi. API berikut
disediakan untuk mengakses layanan ini:

URL Fetch
Aplikasi dapat mengakses sumber daya di Internet, seperti layanan web
atau data lain, mengambil layanan dan menggunakan URL App Engine.
URL fetch sumber layanan web mengambil menggunakan infrastruktur
kecepatan tinggi yang sama seperti Google yang mengambil halaman
web untuk banyak produk Google lainnya.

Surat
Aplikasi dapat mengirim pesan email dengan menggunakan layanan
mail App Engine. Layanan mail menggunakan infrastruktur Google
untuk mengirim pesan email.

Memcache
Layanan Memcache menyediakan aplikasi dengan kinerja tinggi di
memori kunci-nilai cache yang dapat diakses oleh beberapa contoh
dari aplikasi. Memcache berguna untuk data yang tidak memerlukan
ketekunan dan fitur transaksional dari datastore, seperti data
sementara atau data yang disalin dari datastore ke cache untuk akses
kecepatan tinggi.

Manipulasi Gambar
Layanan Gambar memungkinkan aplikasi Anda memanipulasi gambar.
Dengan API ini, Anda dapat mengubah ukuran, crop, rotate dan flip
gambar dalam format JPEG dan format PNG.

26

Manfaat Cloud Computing

Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas


penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan,
misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh
penyedia layanan cloud computing.

Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita
berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita
mengakses data disaat yang penting.

Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan
cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa
disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi
biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.

Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project


mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke
perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud
computing.

Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di
cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing


Kelebihan
Secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer,layanan
PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat
sehingga meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di
industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan
peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini
akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi aplikasi
dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. T a n p a I n v e s t a s i A w a l

27

Dengan cloud computing, user dapat menggunakan sebuah


layanan tanpa investasi y a n g s i g n i f i k a n d i a w a l . I n i s a n g a t
p e n t i n g b a g i b i s n i s , t e r u t a m a b i s n i s p e m u l a (startup). Mungkin di
awal bisnis, user hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian
meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka
sejak awal user sudah harus membeli hardware y a n g c u k u p u n t u k
sekian
tahun
ke
depan.
D e n g a n cloud computing,
user
c u k u p membayar sesuai yang di butuhkan.
1. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud
computing,
investasi hardware dan software harus
dilakukan di awal,s e h i n g g a u s e r h a r u s m e l a k u k a n p e n g e l u a r a n
m o d a l ( C a p i t a l E x p e n d i t u r e , a t a u CAPEX). Sedangkan dengan
cloud computing, u s e r d a p a t m e l a k u k a n p e n g e l u a r a n operasional
(Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya
utilitas lainnya.
2. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis user dapat
memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Penggunaan TI secara bisnis biasanya
tidak datar-datar saja. D a l a m s k e n a r i o P r e d i c t a b l e B u r s t i n g ,
a d a p e r i o d e d i m a n a p e n g g u n a a n T I meningkat tajam.
Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir
bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan.
Untuk skenario Growing Fast, bisnis meningkat dengan pesat
sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti. C o n t o h s k e n a r i o
U n p r e d i c t a b l e B u r s t i n g a d a l a h k e t i k a s e b u a h website berita
mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.
Skenario On and O f f a d a l a h p e n g g u n a a n T I y a n g t i d a k
b e r k e l a n j u t a n . M i s a l n y a , s e b u a h l a y a n a n pelaporan pajak, yang
hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, k a r e n a s i f a t n y a y a n g l e n t u r d a n
m u d a h d i k e m b a n g k a n (elastic and scalable) , m a k a k a p a s i t a s
dapat
ditingkatkan
pada
saat
d i b u t u h k a n , dengan biaya
penggunaan sesuai pemakaian.
3. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan
menggunakan
Cloud
Computing,
user
dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan
berkecimpung
di
dalam
pengelolaan
TI.
Hal
ini
28

d a p a t dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia


layanan,
dan
bukan
oleh
user
sendiri.
Misalnya,
m e l a k u k a n patching, security update, upgrade hardware, upgrade
software, maintenance, dan lain-lain. Apabila user memiliki tim TI, maka tim
tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis user,
sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
Kekurangan
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user
dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain: (1) service level, artinya
kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider.
Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain
karena hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance, yang
mengacu
pada
resiko
adanya
penyimpangan level
compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, (4) data
ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan
dalam cloud, (5) data
mobility yang
mengacu
pada
kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali
data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap
layanan cloud Computing.
Beberapa
pertimbangan
Computing adalah:

lain

yang

menjadi

resiko Cloud

Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider

Kurang memadainya pelatihan dan audit TI

Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider

Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data

Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar

Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator

Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider

Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.

29

Evaluasi Model Computing


Cloud computing adalah next generation internet computing dan next
generation data centers hasil inovasi pengembangan dari teknologi komputing
sebelumnya seperti grid computing, utility computing dan software as a services
dan lain-lain.
Cloud Computing menggunakan kombinasi teknologi processor
baru berkecepatan tinggi, tenologi virtualiasi, distributed storage, broadband
internet access, automated management serta server yang tidak terlalu mahal.
Berikut gambaran tentang evolusi model computing.

Grid Computing
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan
banyak komputer yang letaknya terpisah secara geografis dan saling
terhubung melalui jalur komunikasi untuk memecahkan persoalan komputasi
skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel
dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak
mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk
menggambarkan satu dari dua sub-kategori besar yang terkait dengan
distributed computing :
30

Komputasi online (Online computation) atau storage offered as a


service yang didukung oleh sebuah kumpulan sumber daya
distributed computing atau yang dikenal dengan Utility Computing,
on-demand computing atau cloud computing. Data grid menyediakan
controlled sharing and management dari sejumlah besar data yang
terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi
grid.

Pembentukan sebuah "superkomputer virtual" yang terdiri dari jaringan


komputer
loosely-coupled,
bertindak
dalam memandu untuk
melakukan tugas yang sangat besar. Teknologi ini telah diterapkan
untuk masalah ilmiah, matematika, dan akademis komputasi-intensif
melalui komputasi relawan, dan digunakan di perusahaan-perusahaan
komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan obat,
peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data
untuk mendukung e-commerce dan layanan web.

Utility Computing
Utility computing adalah suatu model bisnis penyediaan aplikasi
sumber daya infrastruktur IT kuhususnya berkaitan dengan price
model. Utility computing sering menggunakan infrastuktur cloud computing
tetapi tidak harus utility computing dapat mengadopsi price model dari yang
lain.

Komponen Cloud Computing

a. Komponen dasar:
Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA.
Data Center
Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
Sw: Virtuallizing server
Distributed Server
Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
b. Komponen lain:
Cloud Application Sw
Cloud Services : Produk layanan dan slousi
Cloud Platform : Hw & Sw
Cloud Storage
Cloud Infrastructure
31

Cloud Client, adalah seperangkat komputer ataupun software yang


didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud
computing
Mobile, Windows mobile, Symbian.
Thin Client, Windows terminal service, CherryPal.
Thick Client, Internet explorer, FireFox.
Cloud Services, adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan
disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang
paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth.
Integration ; Amazon Simple Queue Service.
Payment ; Paypal, Google Chekout.
Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data
sebagai sebuah layanan, misalnya
Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB
Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me
iDisk.
Cloud
Infrastructure ;
merupakan
penyampaian
infrastruktur
kemampuan sebuah layanan, contohnya :
Grid Computing ; Sun Grid
Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud

32

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Cloud Computing merupakan sebuah paradigma atau kerangka berpikir
dimana informasi secara permanen dapat tersimpan dalam server internet dan
terseimpan secara sementara dalam komputer pengguna termasuk didalamnya
terdapat desktop, tablet, notebook, komputer, sensor, monitor, dan lain
sebagainya.
Dengan melihat kemampuan dan keunggulan yang dimiliki Cloud
Computing, penulis dapat menyimpulkan bahwa alangkah lebih baik apabila
teknologi ini dapat diterapkan dalam ruang lingkup pendidikan, sehingga
komunikasi yang terjalin antara guru dan murid lebih praktis, efisien dan efektif.

Saran
Karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, demi perbaikan makalah ini dan untuk pembuatan
makalah selanjutnya

33

Daftar Pustaka
Kompasiana. 2012. Mengenal lebih dalam Google App Engine. Diunduh pada
tanggal

01

Desember

2013

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/11/30/mengenal-lebih-dalam-

di

google-app-engine-512343.html

Wikipedia. 2013. Komputasi Awan. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2013 di


http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

Maulana. 2012. Makalah Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2013
di http://maulanaichwan.blogspot.com/2012/12/makalah-cloud-computing.html

Lina A. 2013. Makalah Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2013 di
http://penjelajahelektronika.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-en-usx-none.html

Avef D. 2012. Makalah Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2013
di http://budaksalopa.heck.in/makalah-cloud-computing.xhtml

Culesshabrur. 2013. Cloud Computing. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2013 di


http://s4nbao.blogspot.com/2013/01/cloud-computing.html

34

Anda mungkin juga menyukai