Anda di halaman 1dari 36

TUGAS 3

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI

MERANGKUM TERKAIT TEMA (AI, CLOUD COMPUTING, BLOCKCHAIN,


CYBER SECURITY, IOT, 5G, QUANTUM COMPUTING, BIG DATA, AR&VR,
ROBOTIC) LALU MEMBUAT KESIMPULAN YANG DITULIS TANGAN
SESUAI PENDAPAT PRIBADI SEBANYAK 250 KATA

Nama : SAHARA SEHAN


Nim : 191230900

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2022
EPISTEMOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DAN PENTINGNYA ILMU ETIKA
DALAM PENDIDIKAN INTERDISIPLINER

Saat ini kita sedang berada di tengah-tengah Revolusi Industri Keempat. Kemajuan
teknologi khususnya tentang aplikasi pengetahuan praktis yang terjadi dalam beberapa dekade
terakhir, telah mempertinggi kurva penciptaan micro-computer chips yang disandingkan dengan
Internet akan segala hal (IoT) yang mengubah cara kita berpikir, bertindak, belajar, dan
melakukan aktivitas dan kesibukan harian kita. Arus deras ini, yang lebih sering disebut sebagai
“hot area”, semakin meningkatkan investasi uang dan waktu yang mengakibatkan “disrupsi”
dalam hidup sehari-hari. Salah satu disrupsi yang tak boleh diabaikan adalah disrupsi Artificial
Intelligence (AI). Artificial intelligence (AI) adalah ‘payung istilah’ untuk menyebut simulasi
proses kecerdasan dan pemikiran manusia oleh mesin-mesin yang terhubung
dengan lautan data dan informasi. Mesin-mesin dibuat hampir menyerupai kapasitas dan
kecerdasan manusia itu sendiri (Pabubung, 2021). Epistemologi adalah menyangkut kompetensi
mempertanggungjawabkan secara rasional. lmu Etika dan AI dalam pendidikan interdisipliner
adalah pengetahuan tentang fairness dan sportivitas dalam mencapai kebahagiaan hidup bersama
atas dasar pemeliharaan kemanusiaan sebagai bekal untuk kemampuan sintesis dan evaluasi

Masalahnya yaitu, bagaimana penerapaan ilmu etika dalam pendidikan untuk


mengimbangi disrupsi Artificial Intelligent (AI)

Hal tersebut menjadi masalah karena, dengan perkembangan teknologi yang semakin
pesat salah satunya pada kecanggihan dan kemudahan yang ditawarkan Artificial Intelligent
yang tentunya juga tidak telepas dari dam pak positif dan negative, oleh karenanya ilmu etika
dalam pendidikan sangat penting dan sangat dibutuhkan

Masalah yang akan dipecahkan yaitu, bagaimana menerapkan dasar-dasar AI dan Etika
dalam dunia pendidikan

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan kurikulum tentang pengetahuan dasar
AI dan dignitas manusia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mata kulah dasar tentang
dasar-dasar AI danm Etika di setiap program studi pada perguruna tinggi negeri maupun swasta

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu, untuk memberikan pemamahan terkait ilmu etika
yang sangat diperlukan pada perkembangan teknologi yang semakin pesat dari waktu ke waktu
salah satunya dari segi kemajuan AI sehingga diharapkan kolaborasi AI dan Etika diharapkan
menjadi
pintu untuk memasuki ranah kemampuan sintesis dan evaluasi bagi setiap peserta didik

Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif melalui analisis literatur. Data yang
digunakan dalam tulisan ini berasal dari jurnal, buku, dan artikel yang terkait dengan
epistemologi, etika, artificial intelligence, dan pendidikan interdisipliner dengan fokus pada
terbitan sepuluh tahun
terakhir. Kajian ini menggunakan artificial intelligence sebagai objek material dan epistemologi
sebagai objek formal

Inovasi yang diusulkan yaitu diperlukannya kurikulum tentang pengetahuan


dasar AI dan dignitas manusia di sekolah menengah kejuruan (SMK) serta mata kuliah dasar
tentang dasar-dasar AI dan Etika di setiap program studi pada perguruan tinggi baik swasta
maupun negeri

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk memberikan pemahaman bahwa ilmu etika
dalam dunia pendidikan sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang
kian pesat

Yang akan dilakukan yaitu melakukan penelitian terhadap pentingnya AI dan Ilmu Etika
dalam dunia pendidikan. Yang diharapkan Kolaborasi AI dan Etika dapat menjadi
pintu untuk memasuki ranah kemampuan sintesis dan evaluasi bagi setiap peserta didik
PENERAPAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI UNIVERSITAS
STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UKDW

Peran yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat pada suatu negara sudah tidak diragukan lagi. Kolaborasi yang terjadi
antara universitas, pemerintah, industri, peneliti, dan mahasiswa telah terbukti memberi
kontribusi dan dampak yang nyata pada masyarakat dan memberi dampak yang signifikan pada
dunia ekonomi. Perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan untuk
mengadopsi teknologi baru untuk mendukung layanan pendidikan yang berkualitas. Proses
adaptasi teknologi baru pada Perguruan Tinggi (PT) bejalan relatif lambat, salah satunya
dikarenakan mahalnya pengadaan infrastruktur IT. Beberapa tahun terakhir konsep Cloud
Computing sudah banyak menarik minat dunia industry dan pendidikan. Solusi berbasis cloud
sepertinya menjadi kunci bagi organisasi IT yang mempunyai masalah keterbatasan anggaran
(Teng & Magoules, 2010). Cloud Computing merupakan paradigm yang baru dalam komputasi
terdistribusi menyajikan banyak ide, konsep, teknologi, dan tipe arsitektur yang disajikan secara
service-oriented. Mahasiswa saat ini tidak dapat hidup jauh dari Internet. Melalui program
seperti facebook, twitter, instagram, dan gmail, mahasiswa sudah terbiasa untuk menggunakan
layanan teknologi berbasis cloud computing (Ercan, 2010). Oleh sebab itu mahasiswa berharap
untuk dapat mengakses layanan teknologi digital di lingkungan kampus dimanapun dan
kapanpun, termasuk layanan cloud yang mendukung media sosial. Sebagai tambahan, ada
beberapa riset yang menunjukan bahwa solusi berbasis cloud sangat efektif untuk mendukung
pembelajaran yang koorperatif dan kolaboratif (Thorsteinsson, 2010). Dari data statistik yang
diperoleh pada penelitian di lingkungan universitas, ditemukan bahwa dengan menggunakan
Cloud Computing maka 40% biaya dapat direduksi tanpa mengurangi efektifitas, juga
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Sudah dibuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran eletronik berbasis cloud akan meningkatkan waktu belajar dari 25% sampai
dengan 50% (Praveena & Betsy, 2009)

Masalahnya yaitu :
a. Antar muka pengguna yang disediakan untuk mengakses layanan tersebut tidak user
friendly, walaupun antar muka pengguna tersebut sudah berbasis web, namun kurang
responsif untuk digunakan. Antar muka pengguna tersebut juga kurang maksimal jika
pengguna menggunakan perangkat yang mempunyai ukuran layar yang kecil seperti
smartphone dan tablet.
b. Pada beberapa kasus email yang ditujukan ke server ukdw.ac.id tidak sampai atau ditolak
oleh mail server ukdw.ac.id.
c. Tidak reliable, karena masih menggunakan mesin server sendiri yang disimpan di ruang
server,sehingga ada kemungkinan kejadian tidak terduga seperti listrik padam yang
menyebabkan pengguna tidak dapat mengakses mail server ukdw.ac.id.
d. Pengguna merasa kesulitan untuk melakukan sinkronisasi email dari mail server
ukdw.ac.id ke PC atau smartphone pengguna.
e. Tidak adanya daftar pengguna atau contact dari pengguna lain dalam satu Universitas.
Sehingga pengguna merasa kesulitan untuk mengetahui alamat email dari pengguna lain
yang masih dalam satu domain. Dibutuhkan fitur untuk pencarian pengguna yang ada
dalam satu domain.
f. Tidak adanya keseragaman username dan password yang dapat digunakan untuk
mengakses semua sistem (single sign on). Pengguna di lingkungan UKDW harus
menggunakan beberapa akun yang berbeda untuk mengakses beberapa layanan seperti
email, eclass, ssat, dll

Hal tersebut menjadi masalah karena, dapat mempengaruhi layanan pada Fakultas
Teknologi Informasi UKDW sehingga akses layanan menjadi tidak optimal

Masalah yang akajn dipercahkan yaitu bagaimana menerapkan layanan email berbasisi
cloud computing pada fakultas teknologi informasi UKDW

Hal tersebut penting untuk dibahas karena, dapat menambah ilmu penegtahuan serta
memberikan edukasi tentang keuntungan menggunakan layanan cloud computing pada
perguruan tinggi

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Fakultas Teknologi Informasi sepakat untuk
menggunakan layanan email berbasis cloud computing yang disediakan oleh google yaitu
Google Apps for Education. Pilihan untuk menggunakan layanan ini didasari oleh beberapa hal
yaitu:
a. Layanan disediakan oleh vendor besar penyedia layanan cloud computing yang
mempunyai reputasi sangat baik yaitu google. Google sudah membuktikan diri sebagai
penyedia layanan cloud computing yang handal, ini dapat dilihat dengan banyaknya
produk layanan yang dimiliki seperti gmail, youtube, google plus, google docs dan masih
banyak lagi
b. Sangat ekonomis karena google menawarkan layanan Google Apps for Education secara
gratis untuk institusi pendidikan
c. Terintegrasi dengan layanan cloud computing yang lain seperti google docs, google plus,
google scholar, dan lain sebagainya
d. Pengguna dalam hal ini mahasiswa, dan staf universitas sudah terbiasa menggunakan
layanan tersebut secara personal

Alasan penelitina ini dilakukan yaitu untuk mengetahui sejauh mana penerapan layanan
cloud pada FTI UKDW
Kontribusi penelitian ini dalam mengisi kesenjangan yang ada yaitu, dengan penerapan
layanan email berbasis cloud computing mempunyai banyak manfaat serta kelebihan yang dapat
mengoptimalkan layanan FTI UKDW

Metode yang digunakan yaitu, dengan menggunakan metode literatur

Inovasi yang diusulkan, yaitu dengan menerapkan layanan email berbasis cloud computing
pada fakultas teknologi informasi UKDW yang mna sebelumnya layanan email email pada FTI
UKDW menggunakan domain resmi Universitas dan sebelum menggunakan email berbasis
layanan cloud, UKDW sudah memiliki email sendiri yang dikeloka oleh unti khusus yaitu
PUSPINDIKA (Pusat Pelayanan Informasi dan Intranet Kampus)

Tujuan penelitian ini yaitu, mengetahui sejauh mana penerapan layanan cloud computing
pada Fakultas Teknologi Informasi UKDW

Yang akan dilakukan yatiu, menerapkan layanan email cloud computing pada fakultas
teknolgoi informasi UKDW untuk meningkatlan serta mengoptimalkan layanan pada fakultas
teknoloi informasi UKDW. Yang diharapkan yaitu, dengan adanya penelitian ini dapat
memudahkan layaanan pada fakultas teknologi informasi UKDW
PENERAPAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN SEBAGAI MEDIA
PENGAMANAN PROSES TRANSAKSI E-COMMERCE

Teknologi blockchain lahir pada 2009, salah satu tujuan diciptakannya untuk merombak
proses transaksi antara A dan B dapat terjadi tanpa adanya perantara, dapat dilakukan dalam
waktu yang lebih singkat, biaya menjadi lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman dibandingkan
transaksi yang ditawarkan bank atau institusi serupa lainnya. E-commerce (electronic commerce)
dapat menghubungkan antar perusahaan, atau antar perseorangan sebagai konsumen untuk
melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Sejalandengan perkembangan tersebut, maka
saat ini proses transaksi dapat dilakukan secara online. Dimana semua orang yang ada di muka
bumi dapat terhubung dan melakukan pemesanan barang dan melakukan transaksi melalui media
internet, tidak ada perjumpaan langsung antara pembeli dan penjual.

Penerapan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan sistem e-commerce


merupakan kebutuhan mendesak. Dalam melakukan proses transaksi dengan media digital
terdapat masalah seperti biaya menengah yang tinggi, efisiensi, pembayaran yang rendah,
ambang keanggotaan yang tinggi, dan risiko keamanan terpusat[. Transaksi e-commerce
memiliki catatan tersendiri yang kadang tidak efisien, mahal dan buram. Model buku besar yang
didistribusikan blockchain akan menjamin keadilan dan keaslian transaksi, dan menghindari
kemungkinan berubahnya transaksi. Penerapan teknologi blockchain dapat mengoptimalkan
proses bisnis, mengurangi biaya operasi, dan menjamin keamanan data transaksi

Masalahnya yaitu, masih sedikit industry e-commerce yang menerapkan platform


berbasis blockchain, sehingga masih terdapat rasa kurang percaya terhadap kemaman transaksi
bisnis yang aman dan terdesentralisasi

Hal tersebut menjadi masalah, karena e-commerce merupakan salah satu platform yang
saat ini banyak digunakan oleh orang-orang diseluruh belahan dunia, namun keamanan transaksi
commerce masih sangat minim, masih sering terjadi penipuan dalam proses transaksi hal tersebut
disebabkan karena lemahnya pengamanan proses transaksi pada platform e-commerce

Masalah yang akan dipecahkan, yaitu menjamin sistem keamanan terhadap proses
transaksi melalui penerapan blockchain dan menciptakan sistem kemanan yang lebih murah,
efisien dan terdokumentasi dengan baik

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan


menggunakan metode SWOT teknologi blockchain untuk menjamin kemanan dalam proses
transaksi e-commerce
Alasan penelitian ini dilakukan yaitu, agar proses transaski e-commerce menjadi aman,
terhindar dari kecurangan yang dilakukan oleh pihak ketiga karena data dapat disimpan oleh
semua pengguna, serta memberikan kejelasan informasi mengenai detail transaksi mulai dari
tanggal transaksi sampai dengan nominal transaksi

Kontribusi penelitian ini dalam mengisis kesenjangan yang ada, yaitu menciptakan
sebuah sistem layanan berbasis online dengan penerapan blockchain pada e-commerce
Pandawan, pemanfaatan blockchain pada e-commerce Pandawan diperoleh hasil :

1. Pemanfaatan teknologi Blockchain pada proses transaksi pembelian OJS (Open Journal
System) di Pandawan dapat menjamin keamanan dalam Proses Transaksi. Pendistribusian
data Transaksi antara penjual dan pembeli kemudian disimpan dalam sebuah blok-blok
yang memiliki kode kode tersendiri
2. Pemanfaatan teknologi Blockchain pada proses transaksi pembelian OJS (Open Journal
System) di Pandawan dapat membantu perusahaan terhindar dari kecurangan yang
dilakukan oleh pihak ketiga karena data dapat disimpan oleh semua pengguna

3. Pemanfaatan teknologi Blockchain pada proses transaksi pembelian OJS (Open Journal
System) di Pandawan memberikan kejelasan informasi mengenai detail transaksi mulai
dari tanggal transaksi sampai dengan nominal transaksi

Tujuan penelitian ini yaitu, untuk menciptakan layanan berbasis online dan menerapkan
blokchain pada e-commerce Pandawan

Yang akan dilakukan yaitu menerapkan teknologi blockchain pada proses transaksi
layanan e-commerce Pandawa, yang diharapkaan yaitu dengan menerapkan teknologi blockchain
pada e-comerce Pandawa dapat menjadikan proses transaksi menjadi mudah dan menjadi lebih
aman dan terpercaya
PENINGKATAN KETERAMPILAN PENERAPAN CYBER SECURITY
BAGI GURU SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Keamanan siber telah menjadi isu prioritas seluruh negara di dunia semenjak teknologi
informasi dan komunikasi dimanfaatkan dalamberbagai aspek kehidupan, baik dalam aspek
sosial, ekonomi, hukum, organisasi, kesehatan, pendidikan, budaya, pemerintahan,
keamanan,pertahanan dan lain sebagainya. Berbanding lurus dengan tingginya tingkat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, tingkat risiko dan ancaman
penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi juga semakin tinggi dan semakin kompleks
Keamanan siber berfungsi seperti keamanan offline pada umumnya, yaitu bertujuan
untuk menjaga keamanan pengguna serta sistem komputernya

Masalahnya yaitu, seiring dengan tingginya penggunaan internet, risiko yang ada juga
semakin meningkat, seperti ancaman penyalahgunaan teknologi internet serta kejahatan di dunia
maya. Selain itu, banyak pengguna internet belum menyadari pentingnya wawasan terkait
keamanan siber

Hal tersebut menjadi masalah karena perkembangan internet saat ini sangat pesat dan
tingkat penggunaan teknologin infromasi, ksusunya internet juga semakin tinggi. Dan tentunya
risiko yang akan ditimbulak juga semakin meningkat seperti penyalahgunaan teknologi infromasi
dan kejahataan dunia maya

Masalah yang aakan dipecakan yaitu, memberikan pemahaman serta edukasi terhadap
pentingnya penerapan cyber security bagi guru SMK Negeri 2 Yogyakarta

Hal tersebut penting untuk dibahas agar dapat meningkatkaan pemahamaan serta
memberikan edukasi terkait pentingnya penerapan cyber security kususnya pada guru-guru yang
di SMKN 2 Yogyakarta

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan pelatihan dan
pendampingan pada guru-gruru yang ada pada SMKN 2 Yogyakarta terkait cyber security

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu untuk memberikan pengetahuan serta pemahaman
terkait pentingnya kemanan siber untuk mengurangi risiko ancaman penyalahgunaan teknologi
internet serta kejahatn di dunia maya

Kontribusi penelitian dalam mengisi kesenjanga yang adaayaitu memberikan bekal


pengetahuan dan pendampingan kepada guru-guru di SMKN 2 Yogyakarta dalam bidang TIK
khususnya dalam hal penerapan cyber security (keamanan siber)
Metode yang digunakan adalah melalui observasi lapangan untuk mengetahui kebutuhan
mitra, pembuatan materi pelatihan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan, pelatihan serta
pendampingan terkait materi keamanan siber

Inovasi yang diusulkan yaitu melakukan pelatihan yang diselenggarakan di sekolah-


sekolah dan tidak hanyaa teori tapi juga dengan mencontohkan praktik penanganan kemanan di
dunia maya

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru-
guru di SMKN 2 Yogyakarta dalam hal peningkatan wawasan terkait kemanan siber

Yang akan dilakukan yaitu melkkan pelatihan serta pendampingan kepada guru-guru
yang ada pada SMKN 2 Yogyakarta dalam hal keamanan siber untuk mengurangi ancaman
penyalahgunaan teknologi internet serta kejahatan di dunia maya. Yang diharapkan yaitu dengan
adanya penelitian ini mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca terkait cyber security
(keamanan siber)
PENERAPAN IoT UNTUK SISTEM PEMANTAUAN LAMPU PENERANGAN JALAN
UMUM

Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan salah satu infrastruktur yang
mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan di malam hari. Pada kawasan
perkotaan, lampu PJU difungsikan untuk; Memberikan kontras antara obyek dan permukaan
jalan, membantu navigasi pemakai jalan, mempertinggi tingkat keselamatan dan kenyamanan
pemakai jalan, khususnya pada malam hari, memberikan kontribusi pada keamanan lingkungan,
dan mendukung keindahan lingkungan jalan.
Pengendalian lampu PJU secara konvensional dengan saklar tidak efektif dalam
konsumsi daya, sumber daya manusia dan kesulitan pengoperasian (menyalakan dan
mematikan). Aplikasi ThingSpeak digunakan untuk penampil data tegangan, suhu ruangan dan
parameter sensor PIR. ThingSpeak adalah platform pada Internet of Things (IoT) yang
menggunakan protocol HTTP untuk penyimpanan dan pengolahan data. Lampu PJU dapat
dikontrol nyala padam dengan ponsel pintar android serta pemantauan tegangan solar panel
secara realtime. Pemantauan dapat dilakukan pada laptop dan ponsel

Masalahnya yaitu, Pengendalian lampu PJU secara konvensional dengan saklar tidak
efektif dalam konsumsi daya, sumber daya manusia dan kesulitan pengoperasian (menyalakan
dan mematikan). Serta terdapat beberapa permasalahan teknis diantaranya berupa pencahayaan
yang kurang dan ketiadaan lampu pada titik-titik tertentu

Hal tersebut menjadi masalah karrena dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan
pengguna jalan

Masalah yang akan dipecahkan yaitu bagaimana menciptakan penerangan jalan umum
(PJU) yang dapat mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dimalam hari

Hal tersebut penting untuk dibahas karena Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)
merupakan salah satu infrastruktur yang mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna
jalan di malam hari, sehingga diperlukan sistem pemeriksaan dan pelaporan kerusakan lampu
PJU

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan penerapan teknologi Internet of


Things (IoT) untuk memantau gangguan kerusakan pada lampu PJU

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menerapkan teknologi Internet of Things
(IoT) pada penerangan jalan umum (PJU) agar dapat mendukung kenyamanan serta keselamtan
pengguna jalan dimalam hari
Kontribusi penelitian ini dalam mengisi kesenjangan yang ada yaitu dengan adanya
penelitian yang membahas terkait IoT untuk sistem pemantauan lampu penerangan jalan umum
dapat memperbaiaki sistem pemeriksaan dan pelaporan kerusakan lampu PJU dengan
menerapkaan teknologi Internet of Things (IoT). Sistem ini dilengkapi dengan sensor
ZMPT101B, ACS 712, dan Modul WiFi ESP 8266-01. Sensor ZMPT101B digunakan untuk
mengukur nilai tegangan PLN, sedangkan sensor ACS 712 merupakan sensor yang digunakan
untuk mengukur arus pada lampu jalan. ESP8266-01 merupakan modul wifi yang dapat
terhubung langsung dengan WiFi dan membuat koneksi TCP/IP sehingga dapat mengirim data
dari mikrokontroler Arduino Mega2560 ke internet. Sistem pemantauan lampu PJU ini kemudian
dapat diakses menggunakan antarmuka ThingSpeak baik dengan ponsel maupun laptop

Metode yang digunakan yaitu Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem
pemantauan tersebut yaitu, kajian literatur, analisis kebutuhan, perancangan, pembuatan dan
pengujian

State of the art. Penelitian sebelumnya terkait sistem pemantauan PJU adalah:

1. Kendali lampu jalan berdasarkan sinar matahari dan deteksi objek menggunakan Arduino
Uno dengan LDR, sensor inframerah dengan kinerja lampu menyala otomatis dengan
status DIM pada malam hari dan beralih ke status “tinggi” pada deteksi objek, sedangkan
disianghari lampu jalan mati. Sistem tersebut dikembangkan di lab menggunakan
komunikasi secara serial
2. Pemantauan dan pengendalian lampu PJU untuk memonitoring arus dan tegangan pada
saat
terjadi dan tidak terjadinya gangguan
3. pemantauan lampu PJU untuk mendeteksi kerusakan lampu dengan informasi
pemantauan yang dikirim ke ponsel melalui SMS dengan penggunaan modul GSM
4. pemantauan lampu PJU menggunakan Arduino dengan sensor LDR untuk mendeteksi
cahaya dan modul GSM untuk mengirim notifikasi SMS

Inovasi yang diusulkan yaitu menerapkan teknologi Internet of Things pada sistem
pemantauan lampu penerangan jalan umum. Sistem pemantauan lampu PJU ini kemudian dapat
diakses menggunakan antarmuka ThingSpeak baik dengan ponsel maupun laptop

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengimplemntasikan IoT untuk sistem
pemantauan lampu PJU dengan fungsi untuk mengetahui kondisi (kerusakan) lampu
diindikasikan daei data tegangan dan arus. Platform IoT yang digunakan untuk menampilkan
data tegangan dan arus berbentuk grafik adalah ThingSpeak. Data sensor tegangan dan sensor
arus telah dapat dilihat di laptop dan ponsel android dalam bentuk grafik dan indikator
Yang akan dilakukan yaitu menerapkan Internet of Things (IoT) untuk sistem
pemantauan lampu PJU (Penerangan Jalan Umum). Yang diharapkaan yaitu dengan penerapan
IoT pada penerangan jalan umum (PJU) dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan kepada
pengguna jalan dimalam hari
ANALISIS KUALITATIF TEKNOLOGI 5G PENGGANTI 4G DI
INDONESIA

Pesatnya perkembangan telepon selular diiringi dengan meningkatnya pengguna internet


di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 jumlah rumah
tangga di Indonesia telah memiliki satu nomor telepon selular berjumlah 88,46 persen. Angka
tersebut jauh meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang baru mencapai 88,04 persen.
Internet banyak digunakan untuk belajar jarak jauh, video conference, webinar, serta pemilihan
para pemimpin daerah secara daring. Banyaknya kebutuhan pengguna akan internet
membutuhkan kecepatan akses data yang cepat pula dan kualitas jaringan yang stabil.
Saat ini negara-negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, dan
beberapa negara di benua Eropa telah menerapkan 5G secara komersil dengan didukung
teknologi Qualcomm. Sedangkan Indonesia belum meluncurkan 5G secara komersil. Menurut
Johnny G. Plat, saat ini Indonesia menggunakan teknologi seluler 2G, 3G, dan 4G yang harus
diselesaikan terlebih dahulu dengan baik. Selain itu, menentukan pilihan teknologi harus
memperhatikan posisi geostrategis Indonesia sehingga pada saat mengimplementasikan 5G
secara komersil di Indonesia bisa memanfaatkan dengan baik sesuai kepentingan. Sebab
teknologi 5G ini merupakan suatu revolusi, perubahan yang fundamental dari kehidupan digital.
Apalagi jaringan 5G ini membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang
relatif tinggi. Selain Capex tinggi, biaya operasionalnya juga memakan biaya. Belum tersedianya
jumlah optik yang memadai juga menjadi salah satu alasan belum diterapkannya 5G di
Indonesia. Penerapan suatu teknologi telekomunikasi yang baru seperti 5G harus disesuaikan
dengan kebutuhan. Daerah seperti apa yang sesuai untuk penerapan teknologi tersebut. Selain
sesuai dengan kebutuhan, pemerintah harus memperhatikan daya beli masyarakat pada daerah
tersebut. Daya beli masyarakat di daerah terutrama 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) akan
berbeda dengan daya beli masyarakat di perkotaan

Masalahnya yaitu, kebutuhan 5G di Indonesiamdengan tingkat urgensi yang tinggi karena


dibutuhkan hampir semua orang dalam penggunaan voice call, data internet dan video sebagai
transmisi daring seperti belajar jarak jauh, video conference, webinar, serta pemilihan para
pemimpin daerah secara daring, namun dari segi inftrasftruktur telekomunikasi di Indonesia yang
merupakan Negara kepulauan belum mampu memasang perangkat 5G di seluruh area termasuk
daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). serta penerapan jaringan 5G juga membutuhkan
belanja modal yang relative tinggi, selain itu biaya operasionalnya juga memakan biaya dan
belum terssedianya jumlah optic yang memadai yang menjadi sakah satu alasan belum
diterpakannya 5G di Indonesia

Hal tersebut menjadi masalah karena, Menurut Johnny G. Plate, saat ini Indonesia
menggunakan teknologi seluler 2G, 3G, dan 4G yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan
baik, dan penerapan suatu teknologi telekomunikasi yang baru seperti 5G harus disesuaikan
dengan kebutuhan. Daerah seperti apa yang sesuai untuk penerapan teknologi
tersebut. Selain sesuai dengan kebutuhan, pemerintah harus memperhatikan daya beli
masyarakat pada daerah tersebut. Daya beli masyarakat di daerah terutrama 3T (Terluar,
Terdepan, dan Tertinggal) akan berbeda dengan daya beli masyarakat di perkotaan

Masalah yang akan dipecahkan yaitu, bagaiamana ketika teknologi 5G diterapkan di


Indonesia sebagai pengganti teknologi 4G serta daerah seperti apa yang sesuai dengan penerapan
teknologi 5G

Hal tersebut penting untuk dibahas karena Teknologi 5G sangat penting untuk
perkembangan masa depan manusia terkhusus dalam bidang teknologi dan digital, namun
sebelum teknologi tersebut diterapkan di Indonesia perlu diketahui sejauh mana tingkat kesiapan
negera indonseia sebagai Negara kepulauan untuk dapat mengimplementasikan teknologi 5G
tersebut

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pemerataan teknologi


jaringan terlebih dahulu terutama pada daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) dan
implementasi teknologi jaringan yang sedang diterapkan saat ini juga perlu di selesaikan dengan
baik terlebih dahulu yaitu jaringan 2G,3G dan 4G. Implementasi 5G di Indonesia
dapat diterapkan di kawasan metropolitan yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan
tingkat kebutuhan jaringan yang tinggi. Salah satu kawasan yang termasuk kawasan strategis
perkotaan adalah Ibu Kota Negara Indonesia yang baru. Kawasan ini dapat menjadi contoh
penerapan smart city di Indonesia. Akan menjadi tidak efektif bila implementasi 5G dilakukan di
area rural yang jumlah penduduknya sedikit dan tingkat urgensi akan kebutuhan jaringan 5G
rendah. Melihat dari situasi saat ini, diperkirakan bahwa implementasi 5G di Indonesia belum
dapat dilakukan sampai tahun 2024

Alasan penlitian ini dilakukan yaitu, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesiapan
Indonesia sebagai Negara kepulauan dalam menerapkan teknologi jaringan 5G sebagai pengganti
teknologi jaringan 4G yang saat ini diterapkan

Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana
bahwa data yang diambil berdasarkan pada kondisi yang sebernarnya serta dalam bentuk kata-
kata dan bukan angka seperti wawancara dan dokumen pribadi atau resmi. Teknik pengumpulan
data penelitian ini yaitu dengan Observasi, Wawancara, dan dokumentasi

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui terkait teknologi 5G sebagai pengganti
teknologi sebelumnya yaitu 4G, serta untuk mengetahui bagaimana jika teknologi tersebut
diterapkan di Indionesia dan daerah seperti apa saja yang sesuai dengan penerapan teknologi 5G
Metode yang digunakan merupakan implementasi deskriptif dengan pendekatan
kualitatif

Yang akan dilakukan yaitu Indonesia masih dalam tahap uji coba 5G dan belum
menentukan produk mana yang akan dipakai untuk jaringan 5G. yang diharapkan yaitu
kemerataan teknologi jaringan dapat ditingkatkan terumatanya pada daerah 3T, dan Indonesia
juga dapat segera mengimplementasikan teknologi jaringan 5G
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

Quantum Learning merupakan salah satu cara membelajarkan siswa yang digagas oleh
Potter. Melalui Quantum Learning siswa akan diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman
dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman
baru dalam belajarnya. Secara khusus tujuan kompetensi keahlian teknik gambar bangunan
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
(1) Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan perencanaan bangunan,
(2) Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan pelaksanaan bangunan,
(3) Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri /berwirausaha di Studio
Gambar. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut Autocad adalah salah mata pelajaran produktif
yang harus dikuasai siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Bangunan, yang bergelut dengan
gambar-gambar dan menuntut ketelitian dalam hal ukuran, diharapkan dengan ketelitian tersebut,
gambar dapat mewakili suatu objek yang akan dikerjakan
Autocad merupakan salah satu produk Computer adided desaign (CAD) yang paling
banyak digunakan dewasa ini. CAD adalah alat bantu merancang, menggunakan computer
dengan tujuan untuk menghasilkan output rancangan yang memiliki tingkat

Masalahnya yaitu, terjadi penurunan nilai pada siswa-siswi di SMK Negeri 1 Stabat pada
mata pelajaran produktif yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 7,0. Hal tersebut disebabkan
karena kurangnya kemempuan siswa dalam memperoleh hasil belajar AutoCAD sesuai dengan
sasaran pembelajaran yang dirumuskan guru dalam setiap pengajaran proses belajar mengajar di
sekolah

Hal tersebut menjadi masalah karena dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa-siswi
pada SMK Negeri 1 Stabat sehingga nilai yang diperolah juga menjadi kurang maksimal

Masalah yang akan dipecahkan yaitu, apakah penerapan model pembelajaran quantum
learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta bagaimana keaktifan siswa pada mata
pelajaran Autocad dengan diterapkannya model pembelajaran

Hal tersebut penting untuk dibahas karena diharapkan mampu menjadi solusi atas
permasalahan yang sedang dihadapi oleh para siswa-siswi pada SMKN 1 Stabat agar dapat
memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model quantum learning dalam materi
menggambar dasar dengan perangkat lunak

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan terhadap proses
belajar mengajar di SMKN 1 Stabat kususnya pada mata pelajaran produktif yang ditetapkan
oleh pihak sekolah, sehingga perlu diterapkan model quatum learning untuk perbaikan
pembelajaran autocad siswa, Menumbuhkan respon positif terhadap mata pelajaran autocad
dengan penerapan model quantum learning pada siswa

Kontribusi penelitian ini dalam mengisi kesenjangan yang ada yaitu, dengan adanya
penelitian ini yang menerapkan model pembelajaran quantum leraning dapat meningkatkan hasil
belajar Autocad siswa. dengan menerapkan metode quantum learning baik untuk meningkatkan
keaktifan belajar Autocad pada siswa. Dengan menerapkan model Quantum Learning ternyata
mendapat respon sangat positif dari siswa terhadap belajar Autocad sehingga respon siswa
terhadap penerapan quantum learning termasuk kategori baik

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan yang dilakukan dengan
penelitian tindakan kelas (PTK) classroom action research. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi langsung terhadap parameter keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, penilaian
unjuk kerja, dilakukan untuk mengupulkan data peningkatan hasil belajar siswa pada aspek
psikomotor dan lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan siswa terhadap
model pembelajaran quantum learning yang diterapkan

Inovasi yang diusulkan yaitu menerapkan model quatum learning untuk perbaikan
pembelajaran autocad siswa, Menumbuhkan respon positif terhadap mata pelajaran autocad
dengan penerapan model quantum learning pada siswa

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan
model quantum learning dalam materi menggambar dasar dengan perangkat lunak

Yang akan dilakukan yaitu menerapkan model quantum learning pada SMKN 1 Stabat
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada pembelajaran AutoCAD sehingga
dapat memperoleh nilai yang maksimal. Yang diharapkan yaitu, dengan adanya penerapan model
belajar quantum learning dapat menumbuhkan respon positif terhadap mata pelajaran AutoCAD,
dan juga diharapkan mampu mengoptimalkan proses belajar mengajar serta dapat menjadi
sebuah solusi atas permsalahaan yang dihadapi di SMK Neger 1 Stabat
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIG DATA DI LEMBAGA
PEMERINTAHAN INDONESIA

Melalui teknologi informasi, triliunan byte data diciptakan setiap hari dari berbagai
sumber, seperti dari media sosial, sensor, video surveillance, dan smart grids. Lautan data ini
mengarah pada satu terminologi Big Data. Data memiliki peran penting dalam pengambilan
keputusan strategis. Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data
yang tersedia dalam volume besar, keragaman variatif, kompleksitas tinggi dan kecepatan
penambahan data yang tinggi, dapat mengambil keuntungan yang besar. Namun sayangnya,
penerapan Big Data analitik masih belum begit populer di Indonesia. Sejauh ini tiga bidang
usaha pengguna utama Big Data di Indonesia yaitu perusahaan telekomunikasi, perbankan, dan
produsen barang-barang konsumsi ringan dan murah seperti minuman dan makanan kemasan
(consumer goods).
Manfaat Big Data yang sudah dirasakan khususnya bagi dunia usaha diantaranya untuk
mengetahui respons masyarakat terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui analisis
sentimen di media sosial; membantu perusahaan mengambil keputusan secara lebih tepat dan
akurat berdasarkan data; membantu meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan; untuk
perencanaan usaha dengan mengetahui perilaku pelanggan, seperti pada perusahaan
telekomunikasi dan perbankan; serta mengetahui tren pasar dan keinginan konsumen. Selain
bermanfat untuk analisis bisnis, teknologi Big Data juga dapat dimanfaatkan secara luas di
pemerintahan. Beberapa peluangmpemanfaatan Big Data di sektor publik antara lain untuk
mendapatkan feedback dan respon masyarakat dari sistem informasi layanan pemerintah maupun
dari media sosial, sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perbaikan pelayanan publik;
menemukan solusi atas permasalahan yang ada berdasarkan data, contohnya dengan menganalisa
informasi cuaca dan tingkat kesuburan tanah, pemerintah dapat menetapkan atau menghimbau
jenis varietas tanaman yang ditanam oleh petani pada daerah dan waktu tertentu; serta membantu
dalam manajemen dan pengawasan keuangan Negara

Masalahnya yaitu, Peranan data sangat penting terutama memasuki era ledakan data atau
"Big Data". Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang
bervolume besar, cepat berubah, variatif, dan kompleks, dapat mengambil keuntungan yang
besar. Teknologi Big Data sebenarnya sudah diterapkan di Indonesia, namun istilah big data
masih belum begitu popular di Indonesia, sejauh ini terdapat tiga bidang usaha yang
menggunakan teknologi big data diantaranya perusahaaan telekomunikasi, perbankan dan
produsen barang-barang konsumsi ringan dan murah seperti minuman dan makanan kemasan

Hal tersebut menjadi masalah karena dengan perkembangan teknologi yang semkain
pesat dari waktu ke waktu menjadikan triliunan byte data diciptakan setiap hari dari berbagai
sumber, seperti dari media social, sensor, video surveillance dan smart grids, lautan data ini
mengarah pada satu terminology Big Data. Namun Indonesia dapat dikatakan belum sepenuhnya
menerapkan teknologi big data
Masalah yang akan dipecahkan yaitu mengukur sejauh mana teknologi big data sudah
dimanfaaatkan di Indonesia, khususnya di lembaga pemerintahan dan tantangan apa saja yang
muncul dalam penerapannya

Hal tersebut penting untuk dibahas agar dapat memberikan informasi dan inspirasi
sehingga implementasi teknologi Big Data di Indonesia dapat semakin luas

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan edukasi terkait peranan
teknologi Big Data yang tentunya memiiliki manfaat besar yang ditawarkan serta dapat
memberikan keuntungan yang besar bagi pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-
data yang bervolume besar, cepat berubah, variatif dan kompleks. Sehingga penerapan big data
ini perlu diimplementasikan diberbagai sektor di Indonesia karena selain memiliki banyak
manfaat juga dapat memberikan keuntungan

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu, untuk melihat sejauh mana teknologi Big Data
sudah dimanfaatkan di Indonesia, khususnya di lembaga pemerintahan, dan tantangan apa saja
yang muncul dalam penerapannya

Kontribusi penelitian ini dalam mengisi kesenjangan yang ada yaitu, untuk adopsi
teknologi Big Data di pemerintahan Indonesia dapat disimpulkan 5 hal, mencakup ketersediaan
data, standarisasi data pemerintah, privasi data, kompetensi SDM, serta infrastruktur penunjang.
Untuk itu, instansi-instansi pemerintah perlu secara cermat merencanakan dan
mengimplementasikan teknologi Big Data, dimulai dari koordinasi antar lembaga pemerintah
serta berbagi data dan integrasi data untuk lebih meningkatkan pelayanan public

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu, menggunakan pendekatan kualitatif,
dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada beberapa
penanggungjawab atau pengelola teknologi informasi di 4 (empat) objek penelitian, yaitu
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP), Pemerintah Kota Bandung, Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan,
dan Badan Informasi Geospasial (BIG), guna mendapatkan gambaran tentang pemanfaatan
teknologi Big Data di instansi masing-masing, serta tantangan yang dihadapi dalam
penerapannya

State of the art : Penelitian Terdahulu


Di level internasional, beberapa penelitian pernah dilakukan untuk mengukur status
implementasi Big Data di beberapa organisasi. Salah satunya penelitian ‘Big Data Survey’, yang
dilakukan oleh Capgemini Consulting pada tahun 2014 kepada 226 pimpinan
perusahaan/organisasi global di kawasan Eropa, Amerika Utara dan AsiaPasifik. Hasil penelitian
menemukan bahwa paling banyak (35%) dari organisasi yang diteliti berada pada tahap partial
production, dimana teknologi predictive analytics sudah diintegrasikan pada sebagian proses
bisnis. Sementara lainnya berada pada tahap perencanaan konsep (29%), belum
diimplementasikan (24%), dan hanya 13% yang sudah mencapai tahap pemanfaatan secara
matang (Colas, 2014)

Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui sejauh mana teknologi Big Data sudah
dimanfaatkan di beberapa lembaga pemerintahan di Indonesia, dan tantangan apa saja yang
muncul dalam penerapannya

Yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi dan inspirasi
sehingga implementasi teknologi Big Data di Indonesia dapat semakin luas
PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DAN VIRTUAL REALITY DALAM
PENINGKATAN PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR

Teknologi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan didalam kehidupan
masyarakat pada masa sekarang. Revolusi industri 4.0 menjadi salah satu tolak ukur didalam
kemajuan teknologi umat manusia. Pada fase terakhir Revolusi industri 4.0 merupakan
peningkatan dari revolusi industri pada fase ketiga. Karakteristik dari fase keempat ini terletak
pada pengaplikasian dari informasi dan teknologi komunikasi berbasis digital. Selain itu
penerapan dari Artificial Intelligence juga ditonjolkan pada fase ini.
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) merupakan salah satu teknologi
digital yang diterapkan pada revolusi industri 4.0. Augmented Reality merupakan sebuah
teknologi yang menambahkan kontent digital kedalam kehidupan nyata. Melalui bantuan sebuah
kamea, hasil tangkapan dunia nyata secara real time (waktu nyata) akan ditambahkan kontent
digital untuk memperluas informasi yang dapat diberikan kepada pengguna.
Sementara itu Virtual Reality merupakan teknologi yang menghadirkan dunia virtual
kepada pengguna untuk mendapatkan pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan dunia virtual
tersebut diciptakan. Virtual Reality tidak hanya digunakan didalam dunia hiburan seperti game
digital atau game online, namun juga sudah mulai banyak diterapkan pada dunia pendidikan
yang dapat membuat siswa merasakan melakukan pembelajaran langsung di kelas

Masalahnya yaitu, kebutuhan terhadap teknologi digital mengalami peningkatan seiring


dengan semakin berkembangnya penemuan terhadap teknologi baru. Kebutuhan tersebut
menyebabkan perubahan pola kehidupan manusia didalam bersosialisasi, beraktifitas, maupun
didalam memahami dan mempelajari sesuatu hal.

Hal tersebut menjadi masalah karena, meskipun teknologi digital terus mengalami
peningkatan dengan berkembangnya berbagai penemuan terhadap teknologi namun tidak sedikit
orang tidak dapat menggunakan kemudahan layanan teknologi dengan tepat

Masalah yang akan dipecahkan yaitu, bagaimana memanfaatkan teknologi digital dalam
mendukung peningkatan pembelajaran siswa sekolah dasar dengan menerapkan teknologi
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Hal tersebut penting ntuk dibahas agar dapat memberikan pengetahuan baru serta edukasi
terhadap perkembangan teknologi salah satunya AR & VR yang dapat diterapkan dalam berbagai
aspek diantaranya pada dunia industry, kesehatan, militer, entertainment, pendidikan dan lain
sebagainya. Penerapan AR & VR dalam dunia pendidikan merupakan bidang yang mendapatkan
hasil yang menjanjikan

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan pengarahan serta edukasi terkait
perkembangan teknologi yang semakin mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,
perkembangan teknologi tentunya tidak terlepas dari segi positif dan negative, namun jika anak-
anak khususnya siswa Sekolah Dasar telah diberikan edukasi sejak dini terkait perkembangan
teknologi serta penerapan yang benar maka akan mendatangkan hal positif bagi sisw-siswi
Sekolah Dasar

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu mengenalkan teknologi Augmented Reality dan
Virtual Reality didalam mendukung proses pembelajaran. Teknologi AR dan VR yang
diperkenalkan meliputi konten digital yang masuk kedalam ranah edukasi, dimana dengan
menggunakan konten AR dan ini dapat membantu didalam mempercepat dan meningkatkan
proses pembelajaran siswa

Kontribusi penelitian ini dalam mengisi kesenjangan yang ada yaitu dengan adanya
penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi siswa siswi Sekolah Dasar, serta
diharapkan mampu memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta untuk lebih menegenal
teknologi beserta penerapannya didalam kehidupan sehari-hari

Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan survey terhadap objek pengabdian
kepada masyarakat, penentuan kegiatan dan materi pengabdian, perumusan kesepakatan
pelaksanaan kegiatan
bersama dengan objek pengabdian masyarakat
Inovasi yang diusulkan yaitu menegnalkan teknologi Augmented Reality dan Virtual
Reality dalam mendukung proses pemebelajaran pada siswa-siswi Sekolah Dasar. Teknologi AR
dan VR yang diperkenalkan meliputi konten digital yang masuk kedalam ranah edukasi, dimana
dengan menggunakan konten AR dan ini dapat membantu didalam mempercepat dan
meningkatkan proses pembelajaran siswa

Tujuan penelitian ini yaitu, untuk memberikan pengalaman belajar baru kepada siswa
siswi Sekolah Dasar yang menyenangkan, lebih nyata sehingga lebih mudah dipahami oleh
peserta didik

Yang akan dilakukan yaitu mengenalkan teknologi Augmented Reality dan Virtual
Reality didalam mendukung proses pembelajaran. Yang diharapkan peserta memiliki
pengetahuan baru terhadap perkembangan teknologi, selain itu juga diharapkan dapat
memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta untuk lebih mengenal teknologi beserta
penerapannya didalam kehidupan sehari – hari, salah satunya yaitu dengan diperkenalkannya
teknologi AR & VR dalam dunia pendidikan dapat membantu dalam mempercepat dan
meningkatkan proses pembelajaran siswa
ARSITEKTUR PENGEMBANGAN SISTEM ROBOTIC PROCESS
AUTOMATION (RPA) PADA DEPARTEMEN IT SECURITY

Perkembangan dunia teknologi saat ini semakin berkembang cepat, banyak sekali sector
kehidupan manusia yang dapat dipermudah dengan adanya teknologi informasi ini. Hal itu
bertujuan agar kegiatan manusia yang bersifat mengulang terus menerus dapat diserahkan
pekerjaannya kepada sebuah robot baik dalam bentuk fisik maupun perangkat lunak. Terdapat
beberapa fokus teknologi baru yang saat ini berkembang dan menjadi solusi dari permasalahan
yang ada, salah satunya yaitu teknologi automasi. Teknologi automasi merupakan sebuah
teknologi yang memiliki kemampuan menjalankan sebuah aktivitas yang sebelumnya telah
perintahkan oleh seorang pengembang untuk bekerja sesuai dengan algoritma pemrograman
secara otomatis dan berkelanjutan. Teknologi automasi ini terdiri dari beberapa gabungan
teknologi di dalamnya, seperti machine learning, internet of things dan juga artificiali ntelligent
Robotic Process Automation (RPA) merupakan sebuah perangkat lunak yang mampu
untuk meniru aktivitas pekerjaan manusia yang dilakukan menggunakan teknologi komputer.
Teknologi Robotic Process Automation sendiri menurut pengertian dari beberapa ahli dibagi
menjadi beberapa kategori utama seperti probots, knowbots dan yang terakhir adalah chatbots

1. Probots merupakan sebuah aktivitas pemrosesan data yang mengikuti aturan-aturan


sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang
2. Knowbots merupakan sebuah robot yang melakukan akses kedalam jaringan internet
untuk mengumpulkan dan juga melakukan penyimpanan sebuah informasi yang spesifik
terkait kebutuhan pengguna
3. Chatbots merupakan sebuah agen perangkat lunak yang dapat melakukan pekerjaan
merespon sebuah permintaan yang dilakukan oleh pengguna secara langsung atau real-
time

Pada departemen IT Security memiliki sebuah tanggung jawab pekerjaan untuk melakukan
proses penerapan keamanan bagi semua data dan juga informasi yang berada di perusahaan. Hal
tersebut bertujuan agar semua data dan juga informasi yang terdapat pada perusahaan hanya
dapat diakses oleh pegawai yang terdaftar pada email workforce. Salah satu kasus yang saat ini
diterapkan adalah melakukan identifikasi pengguna yang akan melakukan aktivitas pada sebuah
server. Dimana untuk masuk kedalam server pengguna harus melakukan perizinan melalui
aplikasi CAPAM Client dengan memasukkan alamat dari server yang akan diakses beserta tiket
baik menggunakan email workforce maupun tiket insiden. Setelah itu akan ada petugas yang
akan melakukan review terhadap permintaan akses tersebut, jika credential yang dimasukkan
pada aplikasi CAPAM tidak sesuai dengan email workforce, maka permintaan tersebut akan
ditolak. Namun jika semua ketentuan sudah terpenuhi, maka pengguna akan diizinkan untuk
masuk dan mengakses server sesuai dengan keperluan masing-masing. Namun proses
melakukan review tersebut akan mulai bermasalah ketika permintaan akses dalam jumlah besar
dan petugas review harus standby dalam 24x7, kemungkinan terjadinya kesalahan yang
diakibatkan oleh manusia akan cukup tinggi dan juga proses antrian untuk persetujuan akan
memakan waktu yang panjang. Maka dari itu perlunya diterapkan sebuah proses automasi
menggunakan teknologi robotic process automation (RPA) untuk mengakomodir proses review
perizinan akses ke dalam server pada aplikasi CAPAM Client agar proses penerapan keamanan
dapat lebih optimal

Masalahnya yaitu, pada Departemen IT Security terdapat aktivitas approval ticket guna
mengakses layanan server yang telah disediakan. Proses approval akses ke dalam server saat ini
masih dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia, padahal dalam waktu 24 jam
pengguna yang melakukan permintaan akses untuk masuk kedalam server dapat mencapai seribu
bahkan bisa lebih ketika terjadi sebuah insiden. Hal tersebut membuat proses approval terkadang
kurang optimal, karena kondisi fisik pegawai yang melakukan approval harus tetap terjaga
selama 24x7 setiap minggunya

Hal tersebut menjadi masalah karena, kemungkinan terjadinya kesalahan yang


diakibatkan oleh manusia akan cukup tinggi dan juga proses antrian untuk persetujuan akan
memakan waktu yang panjang

Masalah yang akan dipecahkaan yaitu pada proses approval akses ke dalam server
departemen IT Security

Hal tersebut penting untuk dibahas agar dapat menjadi bahan evaluasi pada Departemen
IT Security dan untuk memberikan solusi atas permsalahan yang terjadi agar dapat meningkatkan
layanannya

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diterapkan sebuah proses automasi
menggunakan teknologi robotic process automation (RPA) untuk mengakomodir proses review
perizinan akses ke dalam server pada aplikasi CAPAM Client agar proses penerapan keamanan
dapat lebih optimal

Alasan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menciptakan teknologi robotic process
automation ini nantinya proses review persetujuan akses untuk masuk kedalam server dapat
diakomodir
oleh robot yang seharusnya mampu bekerja secara optimal selama 24x7

Kontribusi penelitian ini dalaam mengisi kesenjangan yang ada yaitu dengan
diterapkannya proses review persetujuan akses untuk masuk kedalam server dapat diakomodir
oleh robot dengan menggunakan teknologi Robotic Process Automation (RPA), yang dimana
proses review persetujuan akses untuk masuk kedalam server sebelumnya masih manual yaitu
dengan bantuan manusia yang memungkinkan terjadinya sebuah kesalahan dan proses antrian
persetujuan yang akan memakan waktu yang lama, serta kondisi fisik pegawai yang melakukan
approval harus tetap terjaga selama 24x7 setiap minggunya yang terkadang menjadikan proses
approval menjadi kurang optimal

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode jenis deskriptif. Dimana pada
penelitian yang menggunakan metode deskriptif merupakan sebuah bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang telah ada, baik fenomena-fenomena
secara alamiah maupun fenomena-fenomena yang dibuat oleh manusia. Fenomena - fenomena
tersebut dapat berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

Inovasi yang diusulkan yaitu perlunya diterapkan sebuah proses automasi menggunakan
teknologi robotic process automation (RPA) untuk mengakomodir proses review perizinan
akses ke dalam server pada aplikasi CAPAM Client agar proses penerapan keamanan dapat lebih
optimal

Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk memberikan solusi atas permasalahan yang
dihadapi pada Departemen IT Security dalam proses approval akses ke dalam server dengan
menerapkan proses automasi menggunakan teknologi robotic process automation (RPA) untuk
mengakomodir proses review perizinan akses ke dalam server pada aplikasi CAPAM Client agar
proses penerapan keamanan dapat lebih optimal

Yang akan dilakukan yaitu menerapkan proses automasi menggunakan teknologi robotic
process automation (RPA) untuk mengakomodir proses review perizinan akses ke dalam server
pada aplikasi CAPAM Client agar proses penerapan keamanan dapat lebih optimal, untuk
menggantikan proses approval ke dalam server pada departemen IT Security yang sebelumnya
masih menggunakan tenaga manusia. Yang diharapkan yaitu nantinya proses identifikasi dari
permintaan layanan menuju server dapat dilakukan secara otomatis oleh robot dengan
menggunakan teknologi robotic process automation (RPA) untuk mengakomodir proses review
perizinan akses ke dalam server pada aplikasi CAPAM Client agar proses penerapan keamanan
dapat lebih optimal dan efisien

Anda mungkin juga menyukai