Anda di halaman 1dari 6

Tugas Personal 2

Sesi 4

Lakukan tinjauan pustaka terhadap topik penelitian di bidang mobile cloud computing yang
sudah dipilih di tugas sebelumnya. Rangkum dan jelaskan metode/pendekatan yang sudah
diusulkan pada paper-paper yang berhubungan dengan topik penelitian tersebut, yang bisa berisi
kontribusi utama dari metode/pendekatan tersebut, masalah yang diselesaikan, algoritma yang
digunakan, desain/arsiktetur sistem, tools atau software yang digunakan, metode evaluasi, dll.
Minimal 5 paper jurnal/seminar internasional (related works) yang dijadikan rujukan. Penulisan
tugas ini merupakan kelanjutan dari tugas sebelumnya yang ditulis dalam bab terpisah.
Pengumpulan tugas ini harus menyertakan jawaban dari tugas sebelumnya yang digabung ke
dalam 1 file. Sertakan juga daftar pustaka di bagian akhir dari jawaban tugas yang berisi pustaka-
pustaka yang dijadikan rujukan pada tulisan. Format penulisan rujukan dan daftar pustaka dapat
menggunakan APA atau IEEE style.

Jawaban
Topik Penelitian yang lama: TelkomCloud
Topik Penelitian yang baru: Cloud Computing pada Dunia Pendidikan
Tinjuan Pustaka

1. Cloud Computing
Cloud Computing adalah bagian dari kemajuan teknologi saat ini, khususnya sebagai bagian
dari teknologi internet working [1]. Cloud computing dikelompokan menjadi tiga bentuk
dasar yaitu (1) Public Cloud, (2) Private Cloud, dan (3) Hybrid Cloud di mana yang terakhir
adalah kombinasi cloud publik dan private [2]. Definisi Cloud Computing telah secara jelas
didefinisikan oleh NIST (National Institute of Standard and Technology) sebagai model yang
dibangun dari kebutuhan dan permintaan, akses ke sumber daya jaringan dan komputasi
(misalnya jaringan, server, penyimpanan media, aplikasi, dan layanan) yang diharapkan
dapat diakses dengan cepat dan mudah dengan pengawasan dan interaksi minimum dengan
penyedia layanan [1].
Cloud computing juga disebut seperangkat layanan jaringan yang menyediakan skalabilitas,
jaminan untuk layanan kualitas pribadi dengan infrastruktur yang wajar dibangun untuk
memenuhi kebutuhan yang mudah dan dapat diakses secara luas. Dalam hal data terpusat,
teknologi virtualisasi mengambil peran penting sebagai sumber daya dalam infrastruktur
Cloud Computing. Melalui virtualisasi ini, cloud mendukung penerapan konsep grid.
Seharusnya sebelumnya kita memahami bahwa konsep komputasi grid adalah data
terdesentralisasi yang bertentangan dengan sifat cloud. Namun, cloud memodifikasi konsep
tersebut dengan menggunakan teknologi virtualisasi [1].

2. Cloud Computing Architecture


Ketika kita akan menggunakan cloud computing ada beberapa hal yang perlu di perhatikan
dari segi arsitektur layanan yang disediakan oleh penyedia layanan. Penyedia layanan
memberikan pengguna untuk mengontrol lebih atau kurang tergantung pada jenis layanan
yang di gunakan, bandingkan kebutuhan cloud yang anda perlukan dengan layanan cloud
yang disediakan oleh penyedia layanan cloud. Contohnya jika anda ingin menggunakan
layanan hanya untuk keperluan pribadi tentu saja tidak perlu kita menggunakan cloud untuk
bisnis dan sebaliknya [2]. Ada 3 jenis penyedia cloud yang anda dapat berlangganan:
- Software as a Service (SaaS)
Aplikasi cloud menghadirkan "Software as a Service (SaaS)" melalui internet, sehingga
menghilangkan kebutuhan untuk menginstal dan menjalankan aplikasi pada sistem
pengguna. Karakteristik penting dari ini adalah: Akses berbasis jaringan dan manajemen
perangkat lunak yang tersedia secara komersial yang dikelola dari lokasi terpusat dan
memungkinkan pelanggan untuk mengakses aplikasi ini dari jarak jauh melalui internet.
Contoh penyedia utama adalah SalesForce.com (SFDC), NetSuite, Oracle, IBM dan
Microsoft. Google Apps adalah SaaS yang paling banyak digunakan [3].
- Platform as a Service (PaaS)
Layanan platform "Platform as a Service (PaaS)" menyediakan platform komputasi
menggunakan infrastruktur cloud. Ia memiliki semua aplikasi yang biasanya dibutuhkan
oleh klien yang ditempatkan di dalamnya. Dengan demikian klien tidak perlu di sibukkan
lagi untuk membeli dan menginstal perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan
untuk itu. Melalui layanan ini, pengembang dapat memperoleh semua sistem dan
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk siklus perangkat lunak, baik itu pengembangan,
pengujian, penggunaan, dan hosting aplikasi web. Contoh kuncinya adalah GAE,
Microsoft Azure [3].
- Infrastructure as a Service (IaaS)
Layanan infrastruktur "Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS)" menyediakan infrastruktur
yang diperlukan sebagai layanan. Klien tidak perlu membeli server, pusat data, atau
sumber daya jaringan yang diperlukan. Juga keuntungan utama di sini adalah bahwa
pelanggan hanya membayar sesuai durasi waktu mereka menggunakan layanan.
Akibatnya pelanggan dapat mencapai pengiriman layanan yang jauh lebih cepat dengan
biaya lebih murah. Contohnya adalah GoGrid, Flexiscale, Layered Technologies, Joyent
dan Mosso / Rackspace [3].

3. Cloud Computing pada Dunia Pendidikan


Kemajuan Pendidikan dan kemajuan teknologi informatika bertumbuh dengan pesat dan
sangat saling berhubungan satu sama lain, tetapi ada beberapa tempat perkembangan
Pendidikan tidak selaras dengan perkembangan teknologi informatika (TI). Masalah TI dan
Pendidikan yang tidak selaras semakin diperburuk oleh masalah lain yang terkait dengan
Lembaga Pendidikan seperti kurangnya sumber daya, kurangnya sarana dan
prasarana/infrastruktur yang menunjang, dan permasalahan lainnya secara bertahap sangat
mempengaruhi kecapakan siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang efektif [4].
Education cloud computing adalah solusi yang sangat memungkin dan bijaksana untuk
penyelesaian permasalahan diatas. Permasalahan lainnya dapat diselesaikan dengan bantuan
menggabungkan cloud seperti yang telah disebutkan sebelumnya [4].
Salah satu untuk solusi untuk bidan Education cloud computing adalah Learning
Management System (LMS) digunakan untuk memberi siswa ruang kelas online dengan
beberapa manfaat mulai dari kuliah online hingga penilaian online. LMS yang ideal harus
terdiri dari karakteristik berikut :
• Portal manajemen akun yang dapat membuat dan mengelola berbagai jenis akun (Siswa,
Guru, dan Manajer, dll.) Dan membatasi akses sesuai akun.
• Portal manajemen kursus yang efektif dan dapat diskalakan, mampu membuat dan
mengelola kursus dan artefaknya
• Fungsi untuk melakukan kuis dan penilaian online [4].

4. Aplikasi Cloud Computing untuk Pendidikan


Jenis-jenis aplikas LMS sudah banyak yang ditawarkan, mulai dari sederhana sampai yang
kompleks, dari yang gratis hingga yang berbayar. Setiap platform tersebut membawa
kekurangan dan kelebihan masing-masing yang tentunya platform tersebut memiliki satu
tujuan yang sama yaitu bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran, berbagi bahan ajar, diskusi, test, chat, dan lain-lain [5].
Berikut jenis-jenis LMS yang ditawarkan
- Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah
media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk
masuk kedalam ruang kelasdigital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan
menggunakan Moodle, dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan
lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic
Learning Environment. Untuk mendapatkan Moodle dapat mengunjungi situs di
alamat http://moodle.org/ [5]
- Kahoot
Kahoot adalah classroom-response system online yang dapat diakses gratis dari Internet.
Melalui Kahoot, dosen dapat membuat kuis online atau survei dan memproyeksikan
pertanyaan di layar lebar atau papan tulis interaktif; Anda juga dapat menanamkan video.
Biasanya, dosen akan membuat kumpulan pertanyaan tentang topik tertentu dan
pertanyaan akan ditanyakan secara real-time ke jumlah siswa yang tidak terbatas; dalam
melakukan hal itu, ia menciptakan lingkungan belajar yang sosial, menyenangkan, dan
seperti permainan. Saat ini, ada tiga jenis kategori Kahoot; kuis, diskusi (juga dikenal
sebagai polling cepat) dan survei. Kahoot juga dapat digunakan sebagai salah satu
platform pembelajaran berbasis gamebased. Belajar di lingkungan seperti permainan dari
berbagai subjek dalam berbagai bahasa di banyak perangkat untuk segala usia kini
dimungkinkan [6].
- TelkomCloud SIAP Online
SIAP Online (Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan) merupakan sistem yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan data dan informasi kependidikan. Ketersediaan
data yang terintegrasi memungkinkan SIAP untuk mengelola data kependidikan mulai
dari data siswa, guru, sekolah, dinas pendidikan ditingkat kota/kabupaten, provinsi
hingga pusat [7].
SIAP Online merupakan layanan Telkomcloud SaaS, dimana untuk layanan
TelkomCloud SaaS bukan hanya SIAP Online tetapi ada juga: e-Arsip, e-Mail Zimbra, e-
Project, e-Office, e-Akademik, e-Keluruhan, e-Puskesmas. [7].
Metode Penelitian

Pendekatan atau Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana untuk mendapatkan
kesimpulan yang mendekatan nilai kebenarannya, maka diperlukan pengambilan data-data yang
nantinya bisa menjadi acuan untuk kesimpulan tentang kebutuhan, manfaat dan kekurangan dari
cloud computing pada dunia Pendidikan.

Referensi:
[1] R. T. Palar, W. H. Utomo, and D. Manongga, “An Appropriate Cloud Computing Business
Model and Its Services for Developing Countries : A Comparison of Cloud Computing
Business Model in Indonesia,” Int. J. Comput. Appl., vol. 43, no. 18, pp. 32–38, 2012.
[2] F. M. Groom, “The Basics of Cloud Computing,” Enterp. Cloud Comput. Non-Engineers, pp.
1–42, 2018.
[3] Y. Jadeja and K. Modi, “Cloud computing - Concepts, architecture and challenges,” 2012 Int.
Conf. Comput. Electron. Electr. Technol. ICCEET 2012, pp. 877–880, 2012.
[4] A. Gaur and M. Manuja, “Implementation framework for cloud based education-As-A-
service,” Proc. 2014 IEEE Int. Conf. MOOCs, Innov. Technol. Educ. IEEE MITE 2014, pp. 56–
61, 2015.
[5] Peny Iswindarti. (2015, April.). PPPPTK BOE Malang [online]. Available:
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknologi-
informasi/1394-lms
[6] H. Hashim, N. A. Salim, and M. Kassim, “Students’ Response on Implementation of Kahoot
in the Classroom,” 2018 IEEE 10th Int. Conf. Eng. Educ., pp. 1–4, 2019.
[7] Telkomsigma, “TelkomCloud,” PT Sigma Cipta Caraka.

Anda mungkin juga menyukai