Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI LAYANAN

CLOUD COMPUTING SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS)

MAKALAH

Disusun Oleh Kelompok 5:

Pengky Ardiliano 8020200111

Nurazmi Ridho 8020200121

Nungky Septia Kurnicova 8020200125

Leo Pranandez 8020200133

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 2
1.4 BATASAN MASALAH ........................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 3
2.1 DEFINISI CLOUD COMPUTING .......................................................... 3
2.2 SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS) .................................................... 3
2.3 KELEBIHAN SAAS ................................................................................ 3
2.4 KEKURANGAN SAAS........................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
3.1 GOOGLE CLASSROOM ........................................................................ 6
3.2 TANTANGAN DALAM PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM .. 7
3.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GOOGLE CLASSROOM ......... 7
3.3.1 Kelebihan Google Classroom ........................................................... 7
3.3.2 Kekurangan Google Classroom ........................................................ 8
BAB IV ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
4.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi saat ini khususnya dibidang teknologi informasi


sangatlah cepat membuat seluruh bidang dalam sebuah sistem melakukan adaptasi
dalam mengikuti perkembangan zaman yang terus berjalan, salah satunya cloud
computing yang sangat ramai dibincangkan, telah menjadi salah satu pilar utama
dalam perancangan sebuah sistem informasi yang dapat diakses secara
keseluruhan [1].

Layanan cloud computing merupakan kolaborasi pemanfaatan teknologi


komputasi dan pengembangan sistem berbasis internet yang menawarkan fasilitas
sumber daya tanpa perangkat tambahan, biaya yang lebih terjangkau dan
penyimpanan data yang tidak terbatas. Secara umum terdapat tiga jenis layanan
pada cloud computing yaitu: Cloud Software as a service (SaaS), Cloud Platform
as a Service (PaaS) dan Cloud Infrastructure a Service (IaaS). Sedangkan cloud
computing menurut NIST berdasarkan sifat jangakauannya terdapat empat model,
yaitu: Private Cloud, Public Cloud, Community Cloud dan Hybrid Cloud [2].

Makalah ini akan berfokus pada pembahasan salah satu layanan SaaS yaitu
Google Classroom. Google Classroom adalah platform pembelajaran berbasis
cloud yang dikembangkan oleh Google. Google Classroom dirancang khusus
untuk pendidikan dan digunakan oleh guru dan siswa untuk berinteraksi,
mengirim dan menerima tugas, berbagi materi, dan berkomunikasi secara online.

Google Classroom diluncurkan pada tanggal 6 Mei 2014 untuk program


Google G Suite For Education. Kemudian layanan ini dirilis secara publik pada
12 Agustus 2014. Pada tahun 2017, Google memudahkan pengguna Google untuk
bergabung dalam kelas tanpa harus memiliki Google Apps for Education [3].

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam


makalah ini antara lain:

1) Bagaiamana Google Classroom bekerja?


2) Apakah Google Classroom telah memenuhi kebutuhan penggunanya?
3) Bagaimana keberhasilan implementasi Google Classroom dalam
bidang pendidikan?
4) Apa tantangan yang dihadapi oleh pengguna dalam mengadopsi dan
mengintegrasikan Google Classroom?
5) Apa kelebihan dan kekurangan Google Classroom?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari makalah ini adalah:

1) Untuk mengetahui cara kerja Google Classroom


2) Untuk mengetahui apakah Google Classroom telah memenuhi
kebutuhan penggunya
3) Untuk mengetahui keberhasilan implementasi Google Classroom
dalam bidang pendidikan
4) Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh pengguna dalam
mengadopsi dan mengintegrasikan Google Classroom
5) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Google Classroom

1.4 BATASAN MASALAH

Makalah ini hanya fokus pada pembahasan mengenai salah satu jenis
layanan Cloud Computing yaitu Software as a service (SaaS), dan pembahasan
mengenai contoh layanannya yaitu Google Classroom.

2
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI CLOUD COMPUTING
Komputasi awan adalah model untuk memungkinkan akses jaringan sesuai
permintaan yang ada di mana-mana, nyaman, ke kumpulan sumber daya
komputasi yang dapat dikonfigurasi bersama (misalnya, jaringan, server,
penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat disediakan dan dirilis dengan
cepat dengan upaya manajemen minimal atau interaksi penyedia layanan [4].
Dalam cloud computing, pengguna dapat mengakses dan menggunakan sumber
daya tersebut secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa harus
memiliki infrastruktur komputer sendiri.

Secara umum terdapat tiga jenis layanan pada cloud computing yaitu:
Cloud Software as a service (SaaS), Cloud Platform as a Service (PaaS) dan
Cloud Infrastructure a Service (IaaS) [5].

2.2 SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS)

SAAS adalah layanan cloud computing dimana pengguna tinggal memakai


software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Pengguna cukup tahu bahwa
perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh; layanan
email publik (Gmail, Yahoo Mail, Hotmail), sosial media (Facebook, Twitter)
instant messaging (Yahoo Messenger, Skype, GTalk) dan masih banyak lagi yang
lain [6].

Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu membeli lisensi software
lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar
berdasarkan pemakaian [7].

2.3 KELEBIHAN SAAS

Berikut beberapa kelebihan dari Saas [8]:

3
1) Akses mudah: Dapat diakses di perangkat lunak dari mana saja
yang terhubung ke internet. Sehingga memudahkan Anda untuk
mengakses dan menggunakan perangkat lunak tersebut.
2) Pembaruan otomatis: Memiliki fitur pembaruan otomatis. sehingga
memungkinkan Anda untuk selalu menggunakan versi terbaru
tanpa perlu mengunduh pembaruan secara manual.
3) Biaya yang terjangkau: Software ini menawarkan harga langganan
bulanan atau tahunan yang terjangkau. Jadi, Anda lebih mudah
bagi pengguna untuk membayar untuk layanan yang mereka
butuhkan.
4) Fleksibilitas: Memungkinkan Anda untuk menyesuaikan layanan
yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan
begitu, akan lebih mudah bagi Anda untuk menyesuaikan layanan
sesuai kebutuhan.

2.4 KEKURANGAN SAAS

Berikut beberapa kekurangan dari SaaS [8]:

1) Ketergantungan terhadap internet: Hanya dapat diakses melalui


internet. Jadi, saat terjadi gangguan koneksi internet, Anda
mungkin tidak dapat mengakses software.
2) Batasan kinerja: Biasanya memiliki batasan kinerja yang
ditetapkan oleh penyedia layanan. Sehingga Anda mungkin tidak
dapat menggunakannya secara optimal jika mereka memiliki
kebutuhan yang lebih tinggi dari batasan tersebut.
3) Keterbatasan kontrol: Anda mungkin tidak memiliki kontrol penuh
atas perangkat lunak yang mereka gunakan. Sehingga mungkin
tidak dapat menyesuaikan atau memodifikasi perangkat lunak
sesuai keinginan mereka.
4) Masalah integrasi: Kurang cocok bagi Anda yang ingin
mengintegrasikan perangkat lunak dengan sistem atau aplikasi

4
lainnya karena mungkin ada batasan atau keterbatasan dalam
integrasi tersebut.
5) Masalah keamanan: Meskipun software ini biasanya menawarkan
tingkat keamanan yang tinggi, ada kemungkinan bahwa data
pengguna mungkin tidak seaman seperti jika mereka mengelola
sendiri perangkat lunak dan data tersebut.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 GOOGLE CLASSROOM

Google Classroom adalah platform pembelajaran berbasis cloud yang


dikembangkan oleh Google. Google Classroom dirancang khusus untuk
pendidikan dan digunakan oleh guru dan siswa untuk berinteraksi, mengirim dan
menerima tugas, berbagi materi, dan berkomunikasi secara online.

Google Classroom memungkinkan guru untuk membuat kelas virtual,


mengundang siswa, memberikan tugas secara digital, memberikan umpan balik,
dan memantau kemajuan siswa. Siswa dapat mengakses tugas, melengkapi dan
mengirimkan pekerjaan, serta berpartisipasi dalam diskusi kelas melalui platform
ini.

Google Classroom diluncurkan pada tanggal 6 Mei 2014 untuk program


Google G Suite For Education. Kemudian layanan ini dirilis secara publik pada
12 Agustus 2014. Pada tahun 2017, Google memudahkan pengguna Google untuk
bergabung dalam kelas tanpa harus memiliki Google Apps for Education [3].

Penggunaan aplikasi Google Classroom menjadi pilihan bagi banyak


instansi pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut ditetapkan karena
dengan pemanfaatan Google Classroom pembelajaran dapat dilakukan secara
online dan siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran di rumah. Selain itu,
Google Classroom memiliki banyak fitur yang praktis, efisien, dan terjamin
keamanannya. Kelas pembelajaran akan tetap tersimpan meskipun berjalan secara
online, dan interaksi antara guru dan siswa juga dapat terjalin dengan baik [9]

Sejalan dengan penelitian Sewang (2017) memaparkan bahwa Google


Classroom dirancang untuk membantu guru dalam membuat dan mengumpulkan
tugas tanpa kertas (paperless), termasuk fitur yang hemat waktu seperti
kemampuan untuk membuat salinan Google Docs secara otomatis. Kelas juga
dapat membuat folder Google Drive untuk setiap tugas dan setiap siswa [10]. Hal

6
tersebut di atas juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu terkait pemanfaatan
aplikasi Google Classroom dalam pembelajaran yang dilakukan Sabran dan
Sabara (2018) yang menjelaskan bahwa, pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi Google Classroom secara keseluruhan cukup efektif dengan tingkat
kecenderungan sebesar 77,27% [11].

3.2 TANTANGAN DALAM PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM

Google Classroom memang cukup efektif dalam penggunaannya, namun


hal tersebut tidak lepas dari tantangan yang dihadapi oleh pengguna dalam
mengadopsi dan mengintegrasikan Google Classroom.

Dalam penerapannya di Indonesia, dilihat dari segi teknologi masyarakat


Indonesia masih kurang memadai, seperti jaringan yang tidak stabil, listrik yang
tidak semua wilayah ada, banyak pula siswa yang tidak mempunyai smartphone
dan laptop untuk melakukan pembelajaran daring seperti didaerah 3T (Terdepan,
Terluar dan Terisolir), dari segi karakteristik pengajar, masih banyak guru yang
belum mahir menggunakan teknologi dan sosial media untuk pembelajaran jaral
jauh via Google Classroom [12].

3.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GOOGLE CLASSROOM

3.3.1 Kelebihan Google Classroom

1) Akses Mudah dan Fleksibilitas: Google Classroom dapat diakses


melalui internet dari berbagai perangkat seperti komputer, laptop,
dan ponsel. Ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk
mengakses dan berpartisipasi dalam pembelajaran dari mana saja
dan kapan saja.
2) Kolaborasi dan Interaksi: Google Classroom memungkinkan
kolaborasi yang mudah antara guru dan siswa. Guru dapat
memberikan tugas, memberikan umpan balik, dan memfasilitasi
diskusi kelas secara online. Siswa dapat berinteraksi dengan guru
dan teman sekelas, berbagi pemikiran, dan bekerja sama pada
proyek bersama.

7
3) Pengelolaan Tugas yang Efisien: Guru dapat dengan mudah
membuat dan mengirimkan tugas kepada siswa melalui platform.
Siswa dapat mengunggah pekerjaan mereka secara digital, dan
guru dapat memberikan umpan balik langsung. Fitur-fitur seperti
pengaturan tenggat waktu dan pengingat otomatis juga membantu
dalam mengelola tugas dengan lebih efisien.
4) Integrasi dengan G Suite: Google Classroom terintegrasi dengan G
Suite, yang mencakup aplikasi seperti Google Docs, Google Drive,
dan Google Calendar. Hal ini memudahkan pengguna dalam
berbagi, mengedit, dan menyimpan dokumen, serta menyelaraskan
jadwal dan tugas secara terintegrasi.
5) Pembaruan Otomatis: Google Classroom secara otomatis
diperbarui oleh Google, sehingga pengguna selalu memiliki akses
ke fitur terbaru dan perbaikan keamanan. Pengguna tidak perlu
memikirkan pembaruan manual atau instalasi tambahan.

3.3.2 Kekurangan Google Classroom

1) Keterbatasan Fungsi: Meskipun Google Classroom menawarkan


sejumlah fitur yang berguna, beberapa fitur canggih atau khusus
mungkin tidak tersedia. Penggunaan fitur-fitur lanjutan atau
kustomisasi yang mendalam mungkin terbatas dalam platform ini.
2) Ketergantungan pada Koneksi Internet: Google Classroom
membutuhkan koneksi internet yang stabil dan andal untuk
mengakses dan menggunakan platform dengan baik. Jika koneksi
internet terganggu atau lambat, dapat menghambat akses dan
penggunaan Google Classroom.
3) Dukungan Pelatihan yang Diperlukan: Pengguna, terutama guru
dan siswa yang kurang berpengalaman dalam teknologi, mungkin
memerlukan pelatihan atau bimbingan awal untuk mengoptimalkan
penggunaan Google Classroom. Pelatihan dan dukungan yang

8
memadai harus disediakan untuk memastikan penggunaan yang
efektif.
4) Masalah Keamanan dan Privasi: Meskipun Google Classroom
berusaha untuk menjaga keamanan dan privasi data pengguna, ada
kekhawatiran yang mungkin muncul terkait penyimpanan data di
infrastruktur cloud dan penggunaan data pengguna untuk tujuan
lain oleh Google. Penting untuk memahami kebijakan privasi dan
keamanan yang terkait dengan penggunaan Google Classroom.
5) Tantangan Implementasi dan Adopsi: Implementasi dan adopsi
Google Classroom di berbagai sekolah atau institusi pendidikan
dapat menjadi tantangan. Perubahan dalam budaya pengajaran,
kebijakan sekolah, dan dukungan infrastruktur mungkin diperlukan
untuk mengadopsi Google Classroom dengan sukses.

9
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Software as a service (SaaS), adalah layanan cloud computing dimana


pengguna tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan.
Salah satu contoh layanan SaaS adalah Google Classroom. Google Classroom
adalah platform pembelajaran berbasis cloud yang dikembangkan oleh Google.
Google Classroom dirancang khusus untuk pendidikan dan digunakan oleh guru
dan siswa untuk berinteraksi, mengirim dan menerima tugas, berbagi materi, dan
berkomunikasi secara online.

Google Classroom sudah cukup berhasil diterapkan di Indonesia, namun


masih memiliki beberapa tantangan dalam penerapannya, seperti dari segi
teknologi masih ada masyarakat Indonesia yang masih kurang memedai, dan
akses internet yang masih belum merata.

Google Classroom memiliki beberapa kelebihan, diantaranya akses mudah


dan fleksibilitas, kolaborasi dan interaksi, pengelolaan tugas yang efisien,
integrasi dengan G Suite, serta pembaruan otomatis. Google Classroom juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu keterbatasan fungsi, ketergantungan pada
koneksi internet, dukungan pelatihan yang diperlukan, masalah keamanan dan
privasi, serta tantangan implementasi dan adopsi.

10
DAFTAR PUSTAKA

*1+ D. Hardiansyah and A. Priyatna, “Rancang Bangun Sistem Informasi


Pengadaan Barang Menggunakan Teknologi Cloud Computing,” Jurnal
Riset Komputer), vol. 10, no. 1, pp. 2407–389, 2023, doi:
10.30865/jurikom.v10i1.5580.

*3+ Budiyanto A, Pengantar Cloud Computing, Ivan Lanin and Mulkan Fadhli,
Eds. Indonesia: CloudIndonesiA.ORG, 2012.

*2+ I. Helmi, N. Widiyasono, and R. Gunawan, “Simulasi Analisis Bukti Digital


Pada Layanan Cloud Computing Menggunakan Metode NIST 800-86,”
Jurnal Media Informatika Budidarma, vol. 3, no. 3, p. 217, 2019, doi:
10.30865/mib.v3i3.1193.

*4+ N. B. Ruparelia, Cloud Computing. in The MIT Press Essential Knowledge


series. MIT Press, 2016. *Online+.
Available:https://books.google.co.id/books?id=umIsDAAAQBAJ

*5+ P. Mell and T. Grance, “The NIST-National Institute of Standars and


Technology- Definition of Cloud Computing,” NIST Special Publication 800-
145, pp. 1–3, 2011.

*6+ Siti Lestari and Marhamah, "Pemanfaatan aplikasi Google Classroom


sebagai alternatif dalam pembelajaran online ," Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi , vol. 9, no. 2, pp. 146-154, August 2021.

*7+ A Sewang, "Keberterimaan Google Classroom sebagai alternatif


Peningkatan Mutu di IAI," JPPI (Jurnal Pendidikan Islam Pendekatan
Interdisipliner), vol. I, no. 1, pp. 35-46, 2017.

*8+ S Sabran and E Sabara, "Keefektifan Google Classroom sebagai media


pembelajaran," Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Makassar “Diseminasi Hasil Penelitian Melalui
Optimalisasi Sinta Dan Hak Kekayaan Intelektual,” , pp. 122-125, 2018.

*9+ Arifin R. D. (2023, March) dianisa.com. *Online+.


https://dianisa.com/pengertian-google-classroom/

*10+ Prihantoro C and Witriyono H, "IMPLEMENTASI SKALA MINIMUM CLOUD


COMPUTING KATEGORI SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS) PADA INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus: Unit Pelayanan Terpadu Teknologi
Informasi dan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bengkulu - UPT TIK
UMB)," Jurnal Pseudocode, vol. IV, no. 2, pp. 129-136, September 2017.

*11+ Barantum. (2022, December) Barantum Blog. *Online+.


https://www.barantum.com/blog/saas-
adalah/#:~:text=Kelebihan%20SaaS,otomatis%3A%20Memiliki%20fitur%2
0pembaruan%20otomatis.

11
*12+ Karmi L Permata, "PROBLEMATIKA PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM
SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DI ERA COVID-19 PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI 6 KOTA BENGKULU ," pp. 73-74, 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai